Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” DENGAN


LUKA PERINEUM DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan


Holistik Pada Persalinan

Oleh
WENNI
PO715211211040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” DENGAN


LUKA PERINEUM DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Oleh:
WENNI
PO715211211040

Menyetujui

Pembimbing Institusi
Andi Syintha Ida, S.ST, SKM, M. Kes (…………………….)
NIP. 19770603 200212 2 003

Pembimbing Lahan
Jumriati, S.ST (…………………….)
NIP. 19741403 200213 2 002

Mengetahui
Ketua Program Studi pendidikan profesi bidan

Hj. Sitti Mukarramah, S.ST., M.Keb


NIP. 19800430 200312 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim..
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ny“F” Dengan Luka Perineum Di RSKD Ibu dan Anak
Pertiwi” tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan salam dan sholawat
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menggulung tikar kemaksiatan dan
telah membentangkan permadani-permadani kebahagiaan untuk para umatnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Andi Syintha Ida, S.ST., SKM, M. Kes selaku pembimbing institusi dan ibu
Jumriati, S.ST selaku pembimbing lahan yang telah banyak memberikan arahan
dan juga saran yang membangun guna menyempurnakan laporan ini.
Wassalamuaikum Wr.Wb.

Makassar, November 2021

Wenni

iii
DAFTAR ISI

LAPORAN PENDAHULUAN................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I TINJAUAN TEORI......................................................................................5

A. Pengertian Persalinan................................................................................5

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.........................................5

C. Nyeri Persalinan........................................................................................7

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Terhadap Nyeri Persalinan.9

BAB II TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN........................................12

A. Pengkajian Data Subjektif.......................................................................12

B. Pengkajian Data Objectif.........................................................................12

C. Assasment................................................................................................14

D. Penatalaksanaan.......................................................................................14

TINJAUAN KASUS..............................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

iv
BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Persalinan
Persalinan Normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara spontan,
beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama prosess persalinan,
bayi dilahirkan secara spontan dengan presentasi belakang kepala pada usia
kehamilan antara 37 – 42 minggu. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam
kondisi normal.
Mochtar (dalam Sulfianti, dkk, 2020) persalinan adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin. (Sarwono, 2016)
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power
His adalah kontraksi otot-otot polos dari dinding rahim yang dirasakan nyeri
pada perut ibu hingga tembus kebagian belakang. Pada waktu kontraksi, otot-otot
rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta mendorong janin dan kantong amnion ke arah segmen bawah
rahim dan serviks. Pembagian dan sifat-sifat his :
1) His pendahuluan atau his palsu yaitu his yang dirasakan 1-2 minggu sebelum
masuk his pembukaan, sifatnya tidak kuat dan tidak teratur.

5
2) His pembukaan (Kala I) yaitu mulai terbukanya kanalis servikalis sampai
pembukaan lengkap/10 cm, sifatnya mulai kuat, teratur dan sakit, fungsinya
untuk membuka jalan lahir bagian lunak.
3) His pengeluaran (Kala II) yaitu mulai pembukaan lengkap sampai anak lahir,
sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi dan lama, fungsinya untuk
mengeluarkan janin.
4) His pelepasan uri (Kala III) yaitu mulai anak lahir sampai plasenta lahir,
kontraksi sedang untuk melepaskan dan mengeluarkan plasenta.
5) His pengiring (Kala IV), kontraksi lemas, masih sedikit nyeri, his ini untuk
membantu rahim kembali kebentuk semula sama seperti sebelum hamil.
b. Passage
Passage (jalan lahir) terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jalan lahir
bagian lunak. Jalan lahir bagian tulang terdiri dari tulang-tulang panggul dan
sendi-sendinya sedangkan jalan lahir bagian lunak terdiri dari otot-otot, jaringan
dan ligament-ligament. Dalam proses persalinan pervaginam janin harus
melewati jalan ini. Jika jalan lahir normal, ukuran janin normal, maka dengan
kekuatan yang normal pula persalinan pervaginam akan berlangsung dengan
normal tanpa penyulit.
c. Passanger
1) Janin
Bagian yang paling besar dan keras pada janin adalah kepala janin, posisi dan
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan, kepala janin ini pula yang
paling banyak mengalami cedera pada persalinan, sehingga dapat
membahayakan hidup dan kehidupan janin kelak, hidup sempurna, cacat atau
akhirnya meninggal.
2) Plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau oval, ukuran diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm,
berat 500-600 gram. Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada kehamilan
usia 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi seluruh rongga rahim.

6
Letak plasenta yang normal umumnya pada korpus uteri bagian depan atau
belakang kearah fundus uteri.
3) Air ketuban
Didalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari lapisan amnion
dan lapisan korion terdapat liquor amni/air ketuban. Volume air ketuban pada
kehamilan cukup bulan kira-kira 1000-1500 cc.
d. Psikologi
Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual, pengalaman bayi
sebelumnya, kebiasaan adat, dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu.
e. Penolong
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan. (Manuaba, 2013)
C. Nyeri Persalinan
a. Pengertian Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi miometrium
disertai regangan segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi psikologis ibu
selama persalinan. Kecemasan, kelelahan dan kehawatiran ibu seluruhnya menyatu
sehingga dapat memperberat nyeri fisik yang sudah ada. Nyeri persalinan dialami
terutama selama kontraksi. (Indrayani, 2016)
b. Penyebab nyeri persalinan
Rasa nyeri persalinan menurut William Oxorn (2010), muncul karena:
1) Kontraksi Otot Rahim
Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim
akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan organ internal maka
nyeri yang timbul disebut nyeri visceral.
2) Peregangan otot dasar panggul

7
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri visceral,
nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan parenium, sekitar anus. Nyeri
kenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan peregangan struktur jalan lahir
bagian bawah akibat penurunan bagian terbawah janin.
3) Kondisi Psikologis
Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut, cemas
dan tegang memicu hormon prostaglandin sehingga tibul stres. Kondisi stres dapat
mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri.
c. Patofisiologis nyeri persalinan kala I
Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi, peregangan
servik pada waktu membuka, iskemia pada kopus uteri, dan peregangan segmen
bawah rahim. Selama kala I kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi servik dan
iskemia uteri. Impuls nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoric
toracic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari dari uterus dan serviks.
Ketidaknyamanan dari perubahan servik dan iskemia uterus adalah nyeri visceral
yang berlokasi dibawah abdomen menyebar kearah lumbal belakang dan paha
bagian dalam. Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada
saat relaksasi.
Rasa nyeri pada persalinan terjadi pada awal persalinan sampai pembukaan
lengkap dan berlangsung kurang lebih 12-18 jam, dilanjutkan kala pengeluaran
janin sampai pengeluaran plasenta. Rasa nyeri ini di pengaruhi oleh kelelahan,
keletihan, kecemasan dan rasa takut yang akan menyebabkan peningkatan rasa
nyeri.
Persalinan berhubungan dengan dua jenis nyeri yang berbeda. Pertama berasal
dari otot rahim saat berkontraksi, nyeri yang timbul 18 disebut nyeri verisal (nyeri
yang bersifat tumpul, terbakar, dan tersemar batas lokasinya). Nyeri viseral juga
dapat dirasakan ditempat lain yang bukan di tempat asalnya tersebut juga nyeri alih
(reffered pain).Nyeri yang kedua timbul pada saat mendekati kelahiran. Nyeri ini
terlokalisasi dan disebut nyeri somatik.

8
Situasi dan kondisi dalam menghadapi nyeri ini sangat individual, sehingga
menyebabkan pengalaman rasa nyeri berbeda antara satu perempuan dengan yang
lain, demikian pula antara nyeri persalinan pertama dengan persalinan berikutnya
pada perempuan yang sama. Rasa nyeri pada proses persalinan mengakibatkan
pengeluaran adrenalin. Pengeluaran adrenalin ini akan mengakibatkan pembuluh
darah berkontraksi sehingga akan mengurangi aliran darah yang membawa oksigen
ke uterus yang akan mengakibatkan penurunan kontraksi uterus yang yang akan
menyebabkan memanjangnya waktu persalinan, sehingga menghilangkan rasa takut
dan nyeri selama proses persalinan terjadi hal yang cukup penting.
d. Respon fisiologis terhadap nyeri dalam persalinan
Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri,
seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis dan menjerit Pengaruh nyeri pada
tubuh akan menimbulkan respon fisik dan respon tingkah laku. (Uliyah, 2015)
1) Respons fisik
Respon fisik terhadap nyeri sangat bervariasi antara nyeri akut dan nyeri
kronis. Rasa nyeri akut akan menstimulasi sistem saraf simpatis sehingga akan
menimbulkan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, irama pernafasan, kulit
kering dan terasa hangat atau panas.
2) Respon tingkah laku
Perubahan perilaku dari individu yang mengalami rasa nyeri, antara lain:
a) Menangis atau merintih
b) Gelisah
c) Banyak bergerak atau tidak tenang
d) Tidak konsentrasi
e) Insomnia
f) Mengelus-elus bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Terhadap Nyeri Persalinan
1) Budaya

9
Budaya mempengaruhi ekspresi nyeri intranatal pada ibu primipara. Penting bagi
perawat maternitas untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik
budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempresepsikan dan mengekspresikan
nyeri persalinan. (Judha, 2016).
2) Psikologis (cemas dan takut)
Stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi
uterus terasa semakin nyeri dan sakitdirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi
inpartu tersebut mengalami stres maka secara otomatif tubuh akan melakukan
reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stres tersebut merangsang tubuh
mengeluarkan hormon stressor yaitu hormone katekolamin dan hormon adrenalin.
Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan, jika
calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan, dan akibat
respon tubuh tersebut uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan
oksigen ke dalam otot-otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan
menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan. Maka dari itu, ketika
ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman, semua lapisan
otot dalam rahim akan bekerjasama secara harmonis seperti seharusnya. Dengan
begitu persalinan akan berjalan dengan lancar, mudah dan nyaman. (Judha, 2016)
3) Pengalaman persalinan
Pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon ibu
terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan
sulit pada persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu
akan mempengaruhi sensitifitasnya rasa nyeri (Judha, 2016)
4) Support Sistem
Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping persalinan dapat
membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin, juga membantu mengatasi rasa
nyeri (Judha, 2016)
5) Persiapan Persalinan

10
Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa nyeri.
Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi rasa cemas dan takut
akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode
latihan agar ibu dapat mengatasi ketakutannya (Judha, 2016).

11
BAB II

TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN

A. Pengkajian Data Subjektif

Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat dari berbagai

sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Untuk memperoleh

data dilakukan dengan cara:

Data subjektif / anamnesa.

Nama : Untuk membedakan pasien satu dengan yang lain.

Umur : Untuk memastikan usia dan sebagai identitas.

Suku :Untuk mengetahui adat istiadat sehingga mempermudah dalam melaksanakan

tindakan kebidanan.

Agama : Untuk memperoleh informasi tentang agama yang dianut.

Pendidikan : Untuk memudahkan bidan memperoleh keterangan atau dalam

memberikan informasi mengenai suatu hal dengan menggunakan cara yang sesuai

dengan pendidikan

Pekerjaan :Untuk mengetahui apakah ibu terlalu lelah dalam pekerjaan yang

berhubungan dengan keseimbangan tubuh.

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien

B. Pengkajian Data Objectif

Keadaan Umum : Bagaimana keadaan pasien yang akan menjalani persalinan

1. Tanda-tanda vital.

Tekanan darah : Untuk mengetahui tekanan darah pasien

12
Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien

Suhu : Untuk mengetahui suhu pasien

Pernapasan : Untuk mengetahui pernapasa pasien

2. Pemeriksaan Leopold

3. Pemeriksaan Vagina

4. Pemeriksaan Fisik

Kepala : untuk mengetahui warna dan kebersihan kepala.

Muka : untuk mengetahui adanya pembengkakan pada wajah.

Mata : untuk melihat sklera dan konjungtiva.

Hidung : untuk mengetahui adanya pengeluaran sekret dan kelainan

di hidung.

Telinga : untuk mengetahui adanya pengeluaran serumen.

Mulut : untuk mengetahui gigi, gusi, dan bibir dalam keadaan normal.

Leher : untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar tiroid,

limfe dan vena jugularis.

Payudara: untuk mengetahui bentuk, ukuran, keadaan puting, cairan

yang keluar dan hiperpigmentasi areola.

Abdoment: untuk mengetahui pembesaran abdomen, bekas luka,

dan leopold.

Genetalia : untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda infeksi dan

pengeluaran pada vagina.

Anus : untuk mengetahui adanya hemoroid.

13
Ekstremitas : untuk mengetahui reflek patella dan adanya varice

5. Pemeriksaan penunjang laboratorium

C. Assasment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi:

1. Diagnosis atau masalah

2. Antisipasi diagnosis / masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi /

kolaborasi dan / atau rujukan sebagai langkah II, III,dan IV.

D. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah

dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dari rujukan

14
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “F” DENGAN


LUKA PERINEUM DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

No.Register : 1150XX
Tanggal Masuk : 15 November 2021, pukul 04.30 WITA
Tanggal Pengkajian : 15 November 2021, pukul 04.30 WITA
Tanggal Partus : 15 September 2021, pukul 06.15 WITA
Nama Pengkaji : WENNI

IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Identitas Istri / Suami

 Nama : Ny “ F ” / Tn. “A“


 Umur : 37 tahun / 38 tahun
Nikah/Lamanya : 1x / ± 12 tahun
 Suku : Bugis / Bugis
 Agama : Islam / Islam
 Pendidikan : S1 / S1
 Pekerjaan : PNS / PNS
 Alamat :BTN Pondok Asri Sudiang A9/19

Data Subjektif (S)


1. Hamil ke empat, tidak pernah keguguran
2. HPHT tanggal 10-02-2021
3. Tidak pernah mengalami 9 tada bahaya selama kehamilan

15
4. Pergerakan janin dirasakan saat usia kehamilan 4 bulan (awal bulan juni)
5. Hamil ke empat, tidak pernah kegugur
6. Mules di rasakan sejak Sejak jam 21.00 WITA tanggal 14 November 2021 dan
masuk RSKDIA pertiwi Tanggal 15-11-2021 jam 04.30 wita disertai dengan
pelepasan lendir dan darah.
7. Sifat keluhan hilang timbul

Data Objektif (O)


1. Keadaan umum Ibu baik
2. HTP tanggal 17-11-2021
3. Umur kehamilan 39 minggu 5 hari
4. Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Suhu : 36,7 C
d. Pernapasan : 24 x/menit
5. Kepala
Kulit kepala bersih, rambut tidak rontok, tidak ada nyeri tekan
6. Wajah
Ekspresi wajah tampak meringis pada saat his
7. Mata
Konjungtiva merah muda, sklera putih
8. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
9. Payudara
Putting susu terbentuk ada kolostrum

16
10. Abdomen

Terdapat striae alba dan linea nigra, tidak terdapat luka bekas operasi, tonus
otot perut tampak tegang.
Pemeriksaan Leopold :
a. Leopld I :TFU 3 jari di bawah processus xipoideus (32cm)
b. Leopold II : Punggung Kiri
c. Leopold III : Kepala
d. Leopold IV : BDP (Bergerak Dalam Panggul)
e. DJJ terdengar jelas,kuat dan teratur pada kuadran kanan perut ibu dengan
frekuensi 152 x/menit.
Lingkar perut 98 cm. TBJ = TFU x LP
= 32 x 98
= 3,104 gram
11. His : Frekuensi 3 x 10 menit durasi 35-40 detik.
12. Genetalia
Pemeriksaan dalam (VT) Jam 04.30 WITA
a. Vulva dan vagina normal
b. Pemeriksaan dalam (VT)
1) Vulva dan vagina normal
2) Porsio lunak dan tipis
3) Pembukaan 8 cm
4) Selaput ketuban utuh
5) Presentasi, kepala UUK kanan depan
6) Penurunan hodge II
7) Tidak ada penumbungan
8) Molase 0

17
9) Kesan panggul normal
10) Pelepasan lendir dan darah
13. Ekstremitas
Tidak ada verises dan udema pada tungkai bawah.
14. Data penunjang
Pemeriksaan penunjang:
 Hb : 12,8 gram
 Golongan Darah : AB+
 Albumin : Negatif
 Reduksi : Negatif
 HIV/AIDS : Negatif
 Siphylis : Negatif
 HbsAg : Negatif
 WBC ; 7,65 UL
 GDS ; 97 mg/dl
 NRL ; 4,04

Assessment (A)
G4P3A0, gestasi 39 minggu 5 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu dan
janin baik.

Planning (P)
Tanggal 15 November 2021, pukul 04.30 WITA
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisinya baik
2. Memberikan konseling mengenai keluhan yang dirasakan oleh ibu
3. Memberikan support ibu agar semangat menjalani proses persalinan.
4. Menganjurkan ibu untuk relaksasi yaitu dengan menghirup nafas dalam-
dalam melalui hidung kemudian menghembuskan perlahan-lahan melalui

18
mulut.
5. Menganjurkan suami atau keluarga untuk merelaksasi ibu dengan
memberikan sentuhan lembut pada ibu dan memijat ringan bagian
pinggang ibu
6. Menfasilitasi ibu dengan kondisi senyaman mungkin
7. Menganjurkan ibu makan dan minum diantara timbulnya kontraksi
8. Memberikan kebebasan kepada ibu untuk memilih posisi bersalin yang
aman dan nyaman
9. Mengobservasi kemajuan persalinan yaitu his, DJJ dan nadi setiap 30
menit, tekanan darah, suhu dan VT (pembukaan serviks, penyusupan
kepala, air ketuban, penurunan kepala, penumbungan tali pusat) setiap 4
jam atau ketika dibutuhkan kemudian hasil observasi di dokumentasikan
didalam lembar partograf.
10. Mengobservasi kemajuan persalinan yaitu his, DJJ dan nadi setiap 30
menit, tekanan darah, suhu dan VT (pembukaan serviks, penyusupan
kepala, air ketuban, penurunan kepala, penumbungan tali pusat) setiap 4
jam atau ketika dibutuhkan kemudian hasil observasi di dokumentasikan
didalam lembar partograf

19
DAFTAR PUSTAKA
Afroh, F., Judha, M & Sudarti. (2016). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika
Indrayani, Djami M.E.U. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
CV. Trans Info Media

Irmawati, S., & Baharuddin, A. (2021). Pengaruh Aromaterapi Bitter Orange


Terhadap Nyeri Persalinan Pada Fase Aktif Kala 1 Di Puskesmas Kulisusu
Kabupaten Buton Utara Tahun 2020
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2013. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta : EGC

Oxorn, Harry dan William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi
Persalinan.Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica

Prawirohardjo Sarwono. 2016. Buku Ilmu Kebidanan Edisi 4. Jakarta : PT Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Randayani Lubis, D., & Anggraeni, L. (2020). Efektivitas Massage Pinggang


Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Primigravida &
Multigravida
Sulfianti, Dkk. 2020. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Medan : Yayasan Kita
Menulis

Uliyah, M., dan Hidayat, A. A. (2015). Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

20
21

Anda mungkin juga menyukai