Oleh : Wenni
PO715211211040
Laporan Pendahuluan
“ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn “A” DENGAN KELUHAN
DISMENOREA PRIMER DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS MAKKASAU”
Oleh :Wenni
NIM :PO715211211040
Menyetujui,
Pembimbing institusi
Andi Syintha Ida, S.ST., SKM., M.Kes (… )
NIP. 19770603 200212 2 003
Pembimbing lahan
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
Penyusun
Wenni
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
BAB I TINJAUAN TEORI
A. Definisi Dismenorea
Dismenorea adalah rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu
kehidupan sehari-hari wanita (Manuaba, 2009). Dismenorea adalah
nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi,
Sehingga dismenorea didefinisikan sebagai menstruasi yang nyeri (Eva,
2016).
Menstruasi adalah proses alamiah yang dialami perempuan. Pada
wanita biasanya terjadi pada usia 12-16 tahun. Menstruasi merupakan
perdarahan periodik sebagai bagian dari integral dari fungsional biologis
wanita sepanjang siklus kehidupannya (Eny Kusmiran,2011).
B. Klasifikasi Dismenorea
1
2. Rasa letih.
3. Sakit daerah bawah pinggang dan perut bagian bawahsampai paha
4. Perasaan cemas dan tegang.
5. Kepala pusing.
6. Diare.
2
D. Faktor-faktor Etiologi Dismenorea.
menstruasi. Pada gadis yang emosional dan tidak stabil apalagi jika
mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid maka
3
Menurut Anurogo (2011) faktor risiko terjadinya dismenorea
adalah sebagai berikut:
a. Usia
b. menarche kurang dari 12 tahun.
c. Menstruasi berkepanjangan
d. Merokok.
e. Kegemukan
f. Konsumsialkohol.
g. Aliran darah haid yang hebat.
F. Penanganan Dismenorea
Menurut Anurogo (2011) penanganan dismenorea ada beberapa
cara sebagai berikut:
1. Relaksasi
Menempatkan posisi otot tidak tegang dan tidak
yang sama, ketika kita mengurangi stress, berarti kita juga telah
4
bagi tubuh memproduksi hormone yang penting untuk mendapatkan
5
6
7
8
G. Penanganan Dismenorea
sebagai berikut:
2. Relaksasi
yang sama, ketika kita mengurangi stress, berarti kita juga telah
9
berkesinambungan dipercaya mampu menyembuhkan nyeri haid
10
3. Altenatif Pengobatan
a. Suhu hangat
berirama.
11
BAB II
12
dismenorea primer.
Nadi : Untuk mengetahuinadi pasien dengan dismenorea primer.
13
Respirasi : Untuk mengetahui respirasi pasien dengan dismenorea primer.
Suhu : Untuk mengetahui suhu pasie dengan dismenorea primer.
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : untuk mengetahui warna dan kebersihan kepala.
Muka : untuk mengetahui adanya pembengkakan pada
wajah. Mata : untuk melihat sklera dan konjungtiva.
Hidung : untuk mengetahui adanya pengeluaran sekret dan
kelainan di hidung.
Telinga : untuk mengetahui adanya pengeluaran serumen.
Mulut : untuk mengetahui gigi, gusi, dan bibir dalam keadaan
normal. Leher : untuk mengetahui adanya pembengkakan kelenjar
tiroid, limfe dan vena jugularis.
Payudara: untuk mengetahui bentuk, ukuran, keadaan puting,
cairan yang keluar dan hiperpigmentasi areola.
Abdoment: untuk mengetahui pembesaran abdomen,
bekas luka, dan leopold.
Genetalia : untuk mengetahui adanya varices, tanda-tanda infeksi
dan pengeluaran pada vagina.
Anus : untuk mengetahui adanya hemoroid.
Ekstremitas : untuk mengetahui reflek patella dan adanya varices.
3. Pemeriksaan penunjang laboratorium
Pemeriksaan ini dilakukan jika perlu atau jika ada terdapat kelainan.
C. ASSASMENT
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi
data subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi:
1. Diagnosis atau masalah
2. Antisipasi diagnosis / masalah potensial
14
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi /
kolaborasi dan / atau rujukan sebagai langkah II, III,dan IV.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera,
tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/follow up dari rujukan.
15
TINJAUAN KASUS
16
a. Menarche :12 tahun
17
b. Lama : 7-8 hari
c. Siklus : Teratur
d. Keluhan : Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah pada
hari 1-2 saat menstruasi
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
a. Pola Makan
Frekuensi : 2-3/hari
Porsi : 1 piring
Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, telur dan
ayam Alergi : Tidak ada
b. Pola Minum
Frekuensi : 5-7 gelas/hari
Porsi : 1 gelas
sedang Jenis minuman : air
mineral
c. Istirahat
7-8 jam/hari
d. Personal Hygiene
Mandi : 2 x sehari
Keramas : 4 x seminggu
Sikat Gigi : 3 x sehari
Ganti Baju : 3 x sehari
e. Eliminasi
Frekuensi BAK :5x
sehari Warna :
Kuning jernih
Keluhan :
tidak ada Frekuensi
18
BAB : 1 x sehari Warna
: kecoklatan
Keluhan : tidak ada
19
6. Kebiasaan Yang Mengganggu Kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak merokok
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. KeadaanUmum:Bk
b. Kesadaran : composmentis
c. TD : 100/70 MmHg
d. Nadi : 78 x/i
e. Suhu : 36,8 C
f. TB : 150 cm
g. BB : 61 kg
h. Lila : 27 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata
Bentuk : Simetris
Sclera :
putih
Konjungtiva :
merah muda
3. Pemeriksaan
Penunjang Tidak
dilakukan
ASSESMENT
Nn. “A” Umur 14 Tahun dengan gangguan dismenorea primer
PENATALAKSANAAN
Tanggal/Jam 11.00 wita
20
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada pasien
- Pasien mendengarkan penjelasan tetapi mengatakan merasa cemas
bila merasakan nyeri perut saat menstruasi
21
tetapi hal ini normal karena nyeri menstruasi primer timbul sejak
menstruasi pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu.
Penyebabnya tidak jelas tetapi yang pasti selalu berhubungan dengan
pelepasan sel-sel telur (ovulasi) dan kelenjar indung telur (ovarium)
sehingga dianggap berhubungan dengan keseimbangan hormon.
- Pasien mengerti dan senang bahwa nyeri yang dirasakannya
merupakan hal yang normal. Pasien meminta saran untuk terapi obat
maupun cara yang dapat menurunkan intensitas nyerinya.
3. Menjelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau
dismenorea primer yang berlebihan yaitu faktor psikis dan fisik seperti
stres,shock,kelelahan dan kecemasan.
- Pasien mengerti dan akan menghindari hal-hal yang menimbulkan
nyeri berlebihan.
4. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi dan
menyembuhkan nyeri menstruasi yaitu menghindari stres yang
menimbulkan kecemasan, memiliki pola makan yang teratur,istirahat
cukup, tidak merokok, tidak meminum-minuman keras, olahraga teratur,
mengurangi konsumsi pada makanan dan minuman yang mengandung
kafein, meningkatkan konsumsi sayur, buah, daging ikan dan yang
mengandung vitamin B6.
5. Memberikan motivasi pada pasien bahwa kondisinya sekarang akan
baik- baik saja. Dan menganjurkan kepada pasien agar tetap berdoa
meminta kesembuhan kepada Allah SWT.
- Pasien merasa tenang dan bersedia mengikuti anjuran untuk meminta
kesembuhan kepada Allah SWT.
6. Memberikan obat tablet tambah darah dan sebaiknya di minum sebelum
makan nasi.
22
- Pasien bersedia minum tablet tambah darah yang diberikan.
7. Pendokumentasian sudah dilakukan
23
DAFTAR PUSTAKA
Anurogo, Dito dan Ari Wulandari. 2011.Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid.
Yogyakarta:CVAndiOffset
iv
5