Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

DISPAREUNIA
KEHAMILAN TRIMESTER III

Disusun Oleh:
FAYZA TIARADINA
132021011

POLITEKNIK MUHAMMADIYAH TEGAL


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
Jl. MELATI NO.27 KEJAMBON KEC.TEGAL TIMUR KOTA TEGAL
JAWA TENGAH 5212
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat ilahi Robbi karena atas
kodrat dan irodat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas Kehamilan
walaupun masih banyak ketidak sempurnaan.
Makalah ini disusun dengan konsep yang menarik dan dibuat berdasarkan
sumber dan fakta yang bisa dipercaya, sehingga makalah bisa kita pergunakan
sebagai buku tambahan,wawasan kita disusun secara ringkas, praktis dan
menarik agar pembaca tidak jenuh dan lebih mudah menyerap pengetahuan
yang dimaksud terkait tujuannya sebagai penunjang materi.
Akhirnya atas segala bantuan, bimbingan, pengarahan dan doa yang telah di
berikan, penulis hanya dapat berdoa kepada Allah. semoga hal itu semua
menjadi amal shaleh yang diterima Allah dengan mendapat balasan yang
berlipat ganda. Aamiin.
Selanjutnya penulis berharap semoga laporan yang sederhana ini dapat
memenuhi syarat sebagaimana yang diharapkan.

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………… 1
Kata Pengantar……………………………………………………………………….. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. 3
Bab I. Pendahuluan…………………………………………………………………. 4
Latar Belakang………………………………………………………………………… 4
Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 4
Tujuan…………………………………………………………………………………….. 4
Manfaat………………………………………………………………………………….. 5
BAB II. Tinjauan Pustaka
2.1Pengertian Dispareunia…………………………..…………………….. 6
2.3Faktor Penyebab Dispareunia………………………………………… 6
2.4 Tanda dan Gejala Dispareunia……………………………………… 8
2.5 Cara Pencegahan Dispareunia……………………………………… 8
2.6 Cara Penanganan Dispareunia……………………………………… 9
BAB III Tinjauan Kasus…………………………………………………………….. 11
BAB IV Penutup………………………………………………………………………. 21
Kesimpulan…………………………………………………………………. 21
Daftar Pustaka……………………………………………………………… 22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dispareunia adalah nyeri di vagina atau pinggul yang dialami selama hubungan
seksual dispareunia lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria,tetapi
menjadi penghambat aktivitas seksual genital pada kedua jenis kelamin.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah dijabarkan diatas maka
perumusan masalah dalam makalah ini adalah lebih mengetahui
bagaimana Dispareunia pada trimester III kehamilan.

1.3Tujuan

1.Umum
Memberikan Asuhan kebidanan kepada Ny T dengan Dispareunia yang
terjadi selama kehamilan trimester III

4
2. Khusus
a. Membahas mengenai pengertian Dispareunia
b. faktor penyebab terjadinya Dispareunia
c. Membahas tanda gejala Dispareunia
d. Cara pencegahan Dispareunia
e. Cara penanganan Dispareunia

1.4 Manfaat
Sebagai sumber informasi tambahan dalam mata kuliah kebidanan yang
membahas mengenai materi tentang Dispareunia pada kehamilan trimester lll
dan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibuhamil fisiologis
maupun patologis dengan standar kebidanan yang telah ditetapkan

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Dispareunia

Dispareunia adalah nyeri di area kelamin yang terjadi secara terus-menerus


atau berulang ketika akan, sedang, atau setelah berhubungan seksual. Meski
lebih banyak dialami wanita, pria juga dapat mengalami kondisi ini.

Umumnya, nyeri pada dispareunia akan terasa tajam, panas, atau seperti kram
menstruasi. Selain di vagina, nyeri juga dapat dirasakan pada kandung kemih,
saluran lubang kencing, perut bagian bawah, dan panggul.

Selain berdampak secara fisik, dispareunia juga dapat memberikan dampak


emosional dan psikologis. Penderita dispareunia mungkin akan merasakan
tegang saat berhubungan seks. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya
keintiman antara penderita dan pasangannya.
Dispareunia atau painful intercourse sebaiknya ditangani dengan segera. Jika
tidak, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hubungan seksual penderitanya.

2.2 Faktor Penyebab Dispareunia


Dispareunia dapat disebabkan oleh faktor fisik atau faktor emosional.
Penyebab faktor fisik terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu nyeri ketika penis
masuk vagina dan nyeri ketika penis berada di dalam vagina.

Beberapa faktor fisik lain yang dapat menyebabkan dispareunia jenis ini
adalah:

 Atrofi Vagina, yaitu kondisi vagina yang kehilangan kelembapan dan


ketebalannya, sehingga menjadi kering, tipis, dan meradang
 Penggunaan obat-obatan yang dapat mengurangi pelumasan vagina,
seperti antidepresan, antihistamin, obat penenang, atau pil KB
 Cedera, trauma, atau iritasi di vagina akibat kecelakaan, operasi panggul,
atau pembesaran vagina ketika melahirkan

6
 Peradangan atau infeksi di area kelamin atau saluran kemih
 Gangguan pada kulit di area kelamin, seperti eksim
 Vaginimus, yaitu kondisi ketika otot vagina dan otot panggul tegang dan
sakit jika dimasuki sesuatu
 Kelainan bawaan, seperti bentuk vagina yang tidak sempurna atau
selaput dara menutupi seluruh lubang vagina (hymen imperforata)
 Hubungan seks yang dilakukan terlalu cepat setelah operasi atau
melahirkan
 Penyakit infeksi menular seksual (IMS), seperti human
papillomavirus  atau herpes
 Infeksi vagina (vaginitis)
 Vulvodynia, yaitu kondisi yang menyebabkan nyeri berkepanjangan di
bagian luar kelamin wanita (vulva)

2.3 Tanda dan Gejala Dispareunia

Dispareunia ditandai dengan nyeri secara terus-menerus atau berulang, yang


dapat terjadi ketika hendak, sedang, atau setelah berhubungan seksual. Gejala
yang mungkin terjadi dapat berupa:

 Nyeri tajam selama penetrasi


 Nyeri selama atau setelah berhubungan seks
 Nyeri disertai sensasi berdenyut yang berlangsung selama berjam-jam
setelah berhubungan seks
 Nyeri disertai sensasi terbakar atau gatal
 Kram otot sekitar panggul
 Rasa panas pada Kemaluan
 Rasa nyeri Di dalam yang timbul ketika melakukan gerakan mendorong
saat berhubungan seksual.

7
2.4 Cara Pencegahan Dispareunia

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dispareunia.


Contohnya, menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim bila dispareunia
disebabkan oleh faktor fisik. Sementara ini, ada pula cara mencegah
dispareunia yang disebabkan oleh faktor psikis. Misalnya:

 Menciptakan suasana hubungan intim yang mendukung.

 Membina komunikasi timbal-balik yang baik antara pasangan.

 Konseling dan terapi kesehatan seksual, untuk mengidentifikasi faktor


risiko.

 Menggunakan pelumas, untuk mengatasi vagina yang kering akibat


kondisi atrophic vaginitis.

 Menyeka area kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air dan
berkemih setelah selesai berhubungan intim, untuk mencegah infeksi.

 Menghindari seks bebas dengan berganti-ganti pasangan seksual.

 Menggunakan kondom setiap berhubungan seksual jika riwayat


kesehatan pasangan meragukan atau tidak diketahui.

 Menggunakan pakaian berbahan katun dan tidak terlalu ketat.

 Menjaga kebersihan dengan sering mengganti pakaian ketika


berkeringat atau berenang, serta mandi secara rutin.

 Menghindari penetrasi dalam atau dengan melakukan hubungan seks


dua minggu sebelum menstruasi untuk mengurangi rasa nyeri, bagi
pengidap endometriosis.
8
2.5 Cara Penanganan Dispareunia

Pengobatan dispareunia dilakukan berdasarkan penyebabnya. Metode


pengobatan dapat berupa pemberian obat, operasi, atau terapi. Pasien juga
dapat melakukan penanganan mandiri dengan disertai petunjuk dari dokter.

 Obat-obatan

Beberapa obat yang digunakan untuk menangani dispareunia adalah:

 Antibiotik, seperti penisilin atau golongan sefalosprin, untuk mengatasi


infeksi bakteri
 Anti jamur, seperti fluconazole atau ketoconazole, untuk mengatasi
infeksi jamur
 Krim estrogen vagina, seperti estriol, untuk mengatasi kekurangan kadar
estrogen, contohnya
 Suntik kortikosteroid lokal, untuk membantu mengatasi peradangan
akibat dispareunia

 Prosedur operasi

Metode operasi dilakukan bila dispareunia disebabkan oleh kondisi tertentu,


seperti endometriosis. Untuk menangani kondisi ini, dokter akan melakukan
tindakan bedah guna mengangkat jaringan yang bermasalah.

 Terapi

Dokter juga dapat melakukan beberapa jenis terapi untuk mengatasi


dispareunia, yaitu:

 Terapi perilaku kognitif, untuk mengubah pola perilaku dan pemikiran


negatif yang dapat memicu dispareunia
 Terapi desensitisasi, untuk meredakan nyeri ketika berhubungan seks
melalui teknik relaksasi vagina (seperti senam kegel), atau latihan otot
dasar panggul
9

 Terapi atau konseling seks, untuk mengatasi emosi negatif yang memicu


munculnya dispareunia, membangun kembali keintiman, dan
memperbaiki komunikasi antara pasien dengan pasangannya

 Penanganan mandiri

Pasien juga dapat melakukan upaya mandiri dengan pasangan untuk


meredakan rasa sakit yang muncul ketika berhubungan seks, antara lain:

 Bersikap terbuka dan menyampaikan kepada pasangan jika tidak


nyaman saat berhubungan seks, baik terkait posisi maupun ritme
 Memperpanjang waktu pemanasan atau foreplay sampai merasa
terangsang sepenuhnya, untuk memicu keluarnya pelumas alami
 Menggunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon saat
berhubungan seks
 Mengubah posisi jika nyeri tajam muncul di posisi tertentu
10
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL T.M IIl
PADA NY T DENGAN DISPAREUNIA
DI BPM SINTA TAHUN 2019

Tanggal : 12-06-2020
Pukul : 08.00
Tempat : BPM Sinta
No. RM : 400xxxx

PENGUMPULAN DATA
DATA SUBYEKTIF
Biodata
Nama (initial istri) : Ny. T Nama (initial suami): Tn. J
Umur : 23 th Umur : 26 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumahtangga. Pekerjaan : wiraswasta
Penghasilan : tidak ada Penghasilan : 2juta
Perkawinan ke- : 1 Perkawinan ke- : 1
Alamat : Randudongkal

Alasan datang
: Ibu datang ingin mengetahui penyakit yang dirasakan sekarang
11
Keluhan Utama
: Nyeri dibagian vagina saat berhubungan
Riwayat obstetric dan ginekologi
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Riwayat kehamilan sekarang


G: 1 P: 0 A: 0
ANC : T.M I : 3 kali
T.M II : 3 kali
T.M III : 3 kali
Immunisasi TT I : 5 Bulan Tanggal : Maret 2020
TT II : 6 Bulan Tanggal : April 2020
12
Keluhan T.M I : mual dan muntah
Terapi yg diberikan : vitamin, obat antimual
Nasehat yg diberikan : makan sedikit tapi sering
Pemeriksaan rutin

Keluhan T.M II : Tidak ada Keluhan


Terapi yg diberikan : Vitamin
Nasehat yg diberikan : Menjaga kesehatan ibu dan janin

Keluhan T.M III : Nyeri saat berhubungan


Terapi yg diberikan : Pemberian obat anestesi lokal
Nasehat yg diberikan : Konseling dan terapi kesehatan seksual,untuk
mengidentifikasi faktor resiko

c. Riwayat Haid
Menarche : 13 th -Flour Albus: tidak ada
Siklus/teratur : 1 bln/teratur - warna : tidak ada
Lama/jumlah : 7 hari/ 150 cc - bau : tidak ada
Dysmenorhea : tidak ada - lamanya : tidak ada
HPHT : 05-11-2019 - gatal : tidak ada
HPL : 12-08-2020 Umur Kehamilan : 29 minggu

d.Riwayat penggunaan kontrasepsi


Jenis kontrasepsi : Tidak ada
Lama : Tidak ada
13
Keluhan : Tidak ada
Alasan lepas : Tidak ada
Rencana yg akan datang : Ibu mengatakan belum merencanakan KB
Alasan : Tidak ada

Riwayat kesehatan Ibu dan Keluarga terdahulu


Penyakit yang pernah diderita
Penyakit infeksi : Ibu mengatakan tidak ada penyakit infeksi

Penyakit keturunan : Ibu mengatakan tidak ada penyakit keturunan

Kecelakaan/trauma : Ibu mengatakan tidak ada trauma kecelakaan

Penyakit yg dioperasi : Ibu mengatakan tidak ada yang dioperasi

Penyakit organik : Ibu mengatakan tidak ada penyakit seperti


jantung,TBC,dll

Kesehatan ibu sekarang


Ibu mengatakan sakit saat berhubungan badan

Kebiasaan
Pantang makan : Ibu mengatakan tidak ada pantang makan
14
Minum jamu : Ibu mengatakan meminum jamu tradisional
Obat-obatan : Ibu mengatakan meminum obat-obatan berupa vitamin
Miras/rokok : Ibu mengatakan tidak merokok tetapi suami merokok
Memelihara binatang: Ibu mengatakan memelihara binatang seperti:
ikan,kucing,iguana,ayam, dan ular
Kebutuhan Sehari-Hari
Sebelum hamil Selama hamil
Pola nutrisi
Makan : 3x sehari : 2x sehari
Porsi : 1 piring : ½ piring
Jenis : nasi,karbohidrat, : nasi,karbohidrat,sayur,buah
sayur,buah
Macam : sayuran bayam, : sayuran bayam,buah pisang,apel
buah pisang
Gangguan : tidak ada : tidak ada
Minum : 7 gelas/hari : 5 gelas/hari
Jenis : air putih dan teh : air putih
Gangguan : tidak ada : tidak ada

Pola eliminasi
BAB : 1x sehari : 1x sehari
Warna : kuning kecoklatan : kehitaman
Konsistensi : lunak : lunak
Gangguan : tidak ada : tidak ada
15
BAK : normal 6x sehari : 4x sehari
Warna : kuning : kuning
Gangguan : tidak ada : tidak ada

Pola istirahat
Siang : normal : normal
Malam : normal : normal
Gangguan : tidak ada : tidak ada

Pola aktivitas : melakukan kegiatan IRT : melakukan kegiatan IRT

Pola personal hygiene


Mandi : 2x sehari : 1x sehari
Keramas : 2 hari sekali : 2 hari sekali
Gosok gigi : 3x sehari : 2x sehari
Ganti baju : 2x sehari : 3x sehari

Pola seksual
Frekuensi : 2 minggu sekali : 1 Minggu sekali
Gangguan : Tidak ada : Nyeri saat berhubungan
Data Psikologis
Status anak yang dikandung : Ibu mengatakan anak yang dikandung
sah dan direncanakan

16
Tanggapan ibu atas kehamilannya : Ibu mengatakan senang dengan
kehamilannya

Tanggapan suami dan keluarga : Ibu mengatakan suami dan keluarga


merasa senang

Kesiapan mental ibu : Ibu mengatakan siap menjadi ibu


Data Social Ekonomi
Penghasilan : 2jt/bulan
Tanggung jawab perekonomian : Suami
Pengambil keputusan : Suami dan Ibu

Data Perkawinan
Status perkawinan : Sah
Perkawinan ke- : 1
Lama perkawinan : 1th

Data Spiritual
: Ibu mengatakan tetap menjalankan agama

Data Sosial Budaya


: Ibu mengatakan masih melakukan mitoni

Data Pengetahuan Ibu


: Ibu mempelajari ilmu kehamilan dari Media sosial dan Bidan

17
DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Companetis
b. Keadaan umum : Baik
c. Tanda Vital : Tensi : 120/80 mmHg Nadi :
82x/menit
Suhu : 36,7° c Respirasi : 20x/menit
d. Tinggi Badan : 163 cm
e. Berat Badan : sebelum hamil: 65 kg setelah hamil : TM I : 67 kg
TM II : 71 kg
TM III: 74 kg
f. LILA : 30 cm

g. Status Present
Kepala - muka
* kepala : meshoshepal
* rambut : normal
* muka : Tidak oedem,Tidak ada Melasama
* mata : normal/simetris
Konjungtiva : merah muda
Sclera : putih
* hidung : bersih tidak ada secreat
* mulut/bibi r: tidak ada stomatitis/sariawan
* telinga : tidak ada serumen
Leher : tidak ada tiroid

18
Aksila : tidak ada pembesaran limfe
Dada : simetris tidak terdengar bunyi wezing
Bentuk : datar
Mammae : simetris tidak ada retraksi dimpling
Abdomen : tidak ada striegravidarum,tidak ada pembesaran limfe
Genetalia : tidak ada kelenjar batholine
Anus : tidak ada hemoroid
Ekstermitas : tidak ada varises,tidak oedem

Pemeriksaan Obstetri
Inspeksi
Muka. : ada melasma
Mamae : simetris tidak ada retraksi dimpling
Putting susu : normal/ panjang
Kolustrum/ASI : belum keluar
Kebersihan : dijaga
Abdomen : pembesaran uterus sesuai usia kehamilan
Genetalia : tidak ada pembesaran kelenjar batholine
Palpasi
TFU : 3 jari diatas pusat
Leopold I : teraba bokong
Leopold II : teraba punggung kanan
Leopold III : teraba kepala

19
Leopold IV : konvergen
TBBJ : 1400gram

Auskultasi
DDJ : 150x/menit

Perkusi
Reflek patella kanan : positif
Reflek patella kiri : positif
Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : tidak ada
Distansia kristarum : tidak ada
Konjugata eksterna : tidak ada
Lingkar panggul : tidak ada
Pemeriksaan panggul dalam
Konjugata vera : tidak ada
Promotorium teraba/tidak : tidak ada
Tanda Goodell : tidak ada

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium : tidak ada
Pemeriksaan rontgen : tidak ada
USG : Ibu mengatakan pernah melakukan USG

20
INTERPRETASI DATA
Diagnosa
Ny.T Umur 23th G 1 P 0 A 0 hamil 29 minggu , janin tunggal hidup intra uterin,
letak memanjang ,punggung kanan , presentasi kepala , konvergen, dengan
kehamilan normal
Data S: Ny. T umur 23th G 1 P 0 A 0 hamil 29 minggu dengan Dispareunia
Data O: TFU:L1 3 jari diatas pusat, L2: Teraba bokong , L3: Teraba kepala, L4:
Konvergen
TTV : TD: 120/80 mmHg
RR: 20x /menit
N : 82x /menit
S : 36,7° c
Lila : 30 cm

Masalah
Ibu mengatakan merasa sakit dan nyeri dibagian vagina saat berhubungan
badan dengan suami

Kebutuhan
- bidan memberikan konseling dan Terapi seks pada ibu
- bidan menganjurkan ibu untuk kontrasepsi oral untuk mengatasi vagina yang
kering
- bidan memberikan obat anestesi lokal
DIAGNOSA POTENSIAL
- Dispareunia
- tumbuh kembang janin sesuai usia kehamilan

21
ANTISIPASI PENANGANAN SEGERA
- Lakukan rujukan segera bila terjadi luka pada vagina dan rasa nyeri yang
sangat sakit

INTERVENSI
Lakukan inform conset
Beritahu ibu hasil pemeriksaan ibu dan janin normal
Anjurkan ibu agar tidak stress
Anjurkan ibu mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan
Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan area vagina

IMPLEMENTASI
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu dan janin
- TTV : TD: 120/80 mmHg
RR: 20x/menit
N: 82x/menit
S: 36,7° c
Lila: 30 cm
- leopod 1 : teraba 3 jari diatas pusat
- leopod 2 : Teraba bokong
-leopod 3 : Teraba Punggung kanan
-leopod 4 : Konvergen
Menganjurkan ibu agar tidak stress
Menganjurkan ibu mengkonsumsi obat yang diberikan bidan
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan organ intim

22
EVALUASI
Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi dan ibu normal
Ibu telah menjalankan anjuran bidan untuk tidak setres
Ibu telah melakukan anjuran bidan untuk mengkonsumsi obat
Ibu telah melakukan anjuran bidan untuk menjaga kebersihan vagina

23
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan seksual yang menyakitkan juga dapat disebabkan oleh hal-hal di
luar penyakit. Contohnya termasuk pelumasan yang tidak memadai, seks yang
kasar, trauma, atau perasaan negatif tentang pasangan.

24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/kesehatan/dispareunia
https://www.sehatq.com/penyakit/dispareunia/amp
https://www.alodokter.com/dispareunia

25

Anda mungkin juga menyukai