Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN DISMENORE

Topik : Dismenore
Sub Topik : Dismenore pada remaja putri
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Maret 2017
Waktu : 35 menit
Tempat : SMAN 2 MALANG
Penyuluh/Pembicara : Ryan Hidayat
Peserta/Sasaran : Remaja putri
Karakteristik : Siswi SMAN 2 MALANG
Jumlah : 30 orang
Tujuan Umum : Setelah mengikuti pertemuan ini, diharapkan remaja putri siswi
SMAN 2 MALANG dapat memahami tentang Dismenore yang sering dialami wanita
saat menstruasi.
Tujuan Khusus : Pada akhir pertemuan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian Dismenore
2. Menjelaskan penyebab Dismenore
3. Menjelaskan tanda dan gejala Dismenore
4. Menjelaskan penanganan Dismenore
5. Menjelaskan pengobatan DIsmenore
Materi : (Terlampir)
1. Dismenore
2. Penyebab dismenore
3. Tanda dan gejala Dismenore
4. Penanganan Dismenore
5. Pengobatan Dismenore
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media :
 Slide (PPT)
 Leaflet
 Poster
Kegiatan :

NO Materi Kegiatan
1 1. Pembukaan (5 menit) Membuka pertemuan dengan mengucapkan
salam
Perkenalan
Menjelaskan tentang tujuan umum dan
tujuan khusus pertemuan kali ini
Menyampaikan waktu/kontrak waktu yang
akan digunakan dan mendiskusikannya
dengan peserta pada pertemuan kali ini
Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari
ini

2 2. Proses (20 menit) Isi Materi Penyuluhan


Pengertian Dismenore
Penyebab Dismenore
Tanda dan Gejala Dismenore
Penanganan Dismenore
Pengobatan Dismenore
3 3. Evaluasi (8 menit) Memberikan soal secara lisan kepada peserta
secara bergantian
Peserta mengerti seluruh materi penyulihan
yang telah diberikan
4 4. Penutup (2 menit) Penyuluh mengucapkan terima kasih atas
segala perhatian peserta
Mengucapkan salam penutup
Evaluasi:
A. Essay

B. Pertanyaan

1. Pengertian nyeri haid

2. Penyebab

3. Tanda dan Gejala

4. Pengobatan
Lampiran Materi

Pendahuluan
Latar Belakang
Menstruasi menurut Prawirohardjo (1999) perdarahan secara periodik dan
siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan endometrium. Walaupun menstruasi datang
setiap bulan pada usia reproduksi, banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan
fisik selama haid berlangsung.
Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu Dismenore. Dismenore
adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.
Beberapa wanita bahkan pingsan, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga
menyebabkan penderita mengalami “kelumpuhan” aktivitas untuk sementara.

Materi
1. Pengertian Dismenore
Nyeri haid atau dismenore adalah nyeri yang menyerang/terjadi di perut
menjelang atau selama haid. Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat
wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini
bisa membuat wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan
dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah. Ada 2 jenis
nyeri haid atau dismenore ini yaitu nyeri haid (dismenore) primer dan nyeri haid
(dismenore) sekunder. Nyeri haid primer adalah nyeri menstruasi yang terjadi tanpa
adanya kelainan kandungan, sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri menstruasi
yang terjadi karena adanya kelaianan kandungan.

2. Penyebab Dismenore
a. Dismenore primer
Penyebab dari nyeri haid ini belum di temukan secara pasti meski telah banyak
penelitian dilakukan untuk mencari penyebabnya. Etiologi dari dismenore primer
tersebut adalah:
Faktor Psikologis
Biasanya terjadi pada remaja dengan emosi yang tidak stabil, mempunyai ambang
nyeri yang rendah, sehingga dekat sedikit rasa nyeri dapat merasakan kesakitan.
Faktor Endokrin
Pada umumnya hal ini dihubungankan dengan kontraksi usus yang tidak baik. Hal
ini sangat erat kaitannya dengan pengaruh hormonal. Peningkatan produksi
prostaglandin akan menyebabkan terjadinya kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi
sehingga menimbulkan nyeri.

b. Dismenore sekunder
Dalam dismenore sekunder, etiologi yang mungkin terjadi adalah:
Faktor konstitusi seperti anemia, pemakaian kontrasepsi IUD, benjolan
yang menyebabkan pendarahan, tumor atau fibroid.
Anomali uterus konginental, seperti : rahim yang terbalik, peradangan
selaput lendir rahim.

3. Tanda dan Gejala Dismenore


Dismenore dapat ditandai dengan gejala sebagai berikut:
1. Nyeri pada perut bagian bawah
2. Nyeri dirasakan sebagai kram yang timbul hilang atau sebagai nyeri tumpul yang
terus menerus ada.
3. Nyeri mulai timbul sesaat sesudah atau selama haid, mencapai puncaknya dalam
waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
4. Dismenore juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit, atau diare dan
sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

4. Penanganan Dismenore
Ada berbagai cara untuk mengurangi rasa sakit nyeri haid ini mulai dari
makanan tertentu hingga berbagai latihan ini juga tidak hanya mengatasi tetapi juga
dapat mencegah agar jangan sampai sakit terus setiap saat haid.
1. Istirahat cukup
2. Olahraga teratur (terutama jalan)
3. Pemijatan
4. Kompres hangat diarea sekitar perut
5. Minum banyak air putih, hindari konsumsi garam berlebih serta kafein untuk
mencegah pembengkakan dan retensi cairan.
6. Makan makanan kaya zat besi, kalsium, vitamin B kompleks seperti susu, sayuran
hijau.
5. Pengobatan
Terapi medis untuk perempuan yang mengalami dissminorrea adalah :

Pemberian obat analgetik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri.

dapat menggunakan aspirin, asetaminofen, propofiksen (untuk Nyeri ringan),


Promrtazin, oksikodon, butalbitat ( untuk Nyeri berat)

a. Terapi Hormonal

Pengobatan hormonal untuk meredakan dismenore, dan lebih tepat diberikan pada
wanita yang ingin menggunakan alat KB berupa pil. Jenis hormon yang diberikan
progestin, pil kontrasepsi (estrogen rendah dan progesteron tinggi). Pemberian pil dari
hari 5-25 siklus haid dengan dosis 5-10 mg/hari. Progesteron diberikan pada hari ke 16
sampai ke 25 siklus haid, setelah keluhan nyeri berkurang.

b. Terapi dengan obat non steroid antiprostlagandin

Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) yang menghambat produksi dan kerja


prostaglandin digunakan untuk mengatasi dismenore primer. NSAIDs tidak boleh
diberikan pada wanita hamil, penderita dengan gangguan saluran pencernaan, asma dan
alergi terhadap jenis obat anti prostaglandin.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT


RINEKA CIPTA. Diakses tanggal 25 Oktober 2018

Glasier, Anna. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC.
Diakses tanggal 25 Oktober 2018

Hidayat, Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian & Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika. Diakses tanggal 25 Oktober 2018

Kartono, Kartini. 2006. Psikologi Wanita 1 (Mengenal Gadis Remaja & Wanita
dewasa).Bandung : Mandar Maju. Diakses tanggal 25 Oktober 2018

Kumalasari, Intan.2012.Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan


Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika. Diakses tanggal 25 Oktober 2018

Putriarambe.2017. sap dismenore promkes.


(http://putriarambe.blogspot.com/2017/07/sap-dismenore-promkes-2017.html). Diakses
tanggal 25 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai