Oleh
WENNI
PO715211211040
Oleh:
WENNI
PO715211211040
Menyetujui
Pembimbing Institusi
Andi Syintha Ida, S.ST, SKM, M. Kes (…………………….)
NIP. 19770603 200212 2 003
Pembimbing Lahan
Andi Nurhasmayanti,SST,M.Kes (…………………….)
NIP.19861104 20090 1 200
Mengetahui
Ketua Program Studi pendidikan profesi bidan
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim..
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pra Nikah pada Nn “S” Di Puskesma Makkasau Makassar”
tepat pada waktunya. Tak lupa pula penulis kirimkan salam dan sholawat kepada
Nabi Muhammad SAW. yang telah menggulung tikar kemaksiatan dan telah
membentangkan permadani-permadani kebahagiaan untuk para umatnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Andi Syintha Ida, S.ST., SKM, M. Kes selaku pembimbing institusi dan ibu Andi
Nurhasmayanti,S.ST.,M.Kes selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan dan juga saran yang membangun guna menyempurnakan
laporan ini.
Wassalamuaikum Wr.Wb.
Wenni
iii
DAFTAR ISI
LAPORAN PENDAHULUAN................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
C Assasment................................................................................................17
D Penatalaksanaan.......................................................................................17
TINJAUAN KASUS..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
iv
BAB I
TINJAUAN TEORI
penjelasan mengenai pendidikan dalam arti secara luas dan secara sempit. Pendidikan
dalam arti luas dijelaskan sebagai suatu tindakan dan pengalaman seseorang yang
pendidikan dalam arti sempit menurut George ialah sebuah proses mengubah
baik formal maupun nonformal seperti sekolah, perguruan tinggi dan sebagainya
(Kertamuda, 2009).
Pra nikah tersusun dari dua kata yaitu “pra” dan “nikah”, kata “pra”
sebagaimana yang tercantum di dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah sebuah
awalan yang memiliki makna “sebelum”. Sedangkan kata “nikah” diartikan di dalam
“Kamus Besar Bahasa Indonesia” ialah sebagai sebuah ikatan atau perjanjian (akad)
perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan hokum Negara dan agama. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun
1974 tentang perkawinan, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
dengan batas usia 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan.
No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, usia kurang dari 18 tahun masih
5
tergolong anak-anak. Oleh karena itu, BKKBN memberikan batasan usia pernikahan
21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun untuk pria. Selain itu, umur ideal yang matang
secara biologis dan psikologis adalah 20 – 25 tahun bagi wanita dan umur 25 – 30
tahun bagi pria (BKKBN, 2017). Sedangkan, pasangan yang akan melangsungkan
a. Menjamin kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan
berkualitas;
b. Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi baru lahir;
d. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir yang bermutu, aman, dan bermanfaat sesuai dengan perkembangan ilmu
Upaya yang dapat dilakukan seorang individu untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan dengan baik adalah dengan melakukan perencanaan dan persiapan. Begitu
pula dalam menyongsong kehidupan pernikahan yang bahagia, akan ada begitu banyak
hal yang harus dipersiapkan oleh seorang calon mempelai baik laki- laki maupun
perempuan. Hasil akhir dari persiapan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesiapan,
sehingga pernikahan yang akan dibangun dapat berjalan dengan baik serta tanpa ada
kendala yang berarti. Beberapa kesiapan yang harus dimiliki oleh kedua calon
pengantin diantaranya yaitu; kesiapan fisik, kesiapan mental, dan kesiapan ekonomi.
6
Ketiga hal ini umumnya menjadi pemicu sebuah ketakutan bagi orang-orang yang
Menteri Kesehatan (PMK No. 97 tahun 2014) dan telah tertulis dalam buku saku
kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin maupun bagi penyuluhnya yang
dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebelum hamil sesuai standar yang telah
ditentukan. Di Surabaya telah diatur dalam Surat Edaran Walikota Surabaya perihal
pendampingan 1000 HPK yang berkaitan dengan pranikah adalah dengan pemeriksaan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta
memperoleh bayi yang sehat. Pelayanan kesehatan masa sebelum hami sebagaimana
yang dimaksud dilakukan pada remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur
(PMK No. 97 tahun 2014). Menurut Kemernkes (2015) dan PMK No. 97 tahun 2014,
1. Pemeriksaan Fisik
(tekanan darah, suhu, nadi, dan laju nafas) dan pemeriksaan status gizi
Indeks Masa Tubuh (IMT) berdasarkan PMK RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang
Keterangan:
berikut:
Kategori IMT
Kekurangan berat badan
< 17,0
tingkat berat
Kurus
Kekurangan berat badan
17,0 – 18,4
tingkat ringan
Normal 18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan
25,1 – 27,0
tingkat ringan
Gemuk
Kekurangan berat badan
> 27,0
tingkat berat
Sumber: Depkes, 2011; Supariasa, dkk, 2014.
a. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
b. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
Usia Subur (usia 15 – 45 tahun) adalah salah satu deteksi dini yang mudah untuk
8
LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila LLA < 23,5
cm atau dibagian merah pita LLA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK,
dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR), BBLR
bahwa terdapat pengaruh dari citra tubuh terhadap asupan makan yang
status gizi. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa pada kelompok
subjek yang tidak puas, rata-rata asupan makannya lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok subjek yang puas. Responden yang tidak puas terhadap citra
tubuhnya cenderung memiliki status gizi lebih, sehingga pada kelompok subjek
dengan status gizi lebih rata-rata asupan makannya malah cenderung lebih rendah.
Pengambilan data mengenai citra tubuh dan asupan makan memiliki kerangka
waktu (time frame) yang sama yaitu dalam 1 bulan terakhir, sehingga pengaruh
faktor pencitraan tubuh terhadap asupan makan dapat terjadi. Untuk itu sebagai
tenaga kesehatan sebaiknya menekankan pentingnya status gizi yang baik untuk
datang
2. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan darah rutin, darah yang dianjurkan, dan pemeriksaan urin yang
didefinisikan sebagai berkurangnya satu atau lebih parameter sel darah merah:
kriteria WHO anemia adalah kadar hemoglobin di bawah 13 g% pada pria dan
tanda adanya penyakit. Anemia selalu merupakan keadaan tidak normal dan
harus dicari penyebabnya (Oehadian, 2012). Anemia defisiensi zat besi dan
asam folat merupakan salah satu masalah masalah kesehatan gizi utama di
ginjal dan mengetahui adanya infeksi pada ginjal atau saluran kemih.
3, Pemberian Imunisasi
terhadap penyakit tetanus, sehingga akan memiliki kekebalan seumur hidup untuk
10
melindungi ibu dan bayi terhadap penyakit tetanus. Pemberian imunisasi tetanus
toxoid (TT) dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar
dan lanjutan. Status T5 sebagaimana dimaksud ditujukkan agar wanita usia subur
memiliki kekebalan penuh. Dalam hal status imunisasi belum mencapai status T5
saat pemberian imunisasi dasar dan lanjutan, maka pemberian imunisasi tetanus
*) Yang dimaksud dengan masa perlindungan > 25 tahun adalah apabila telah
4. Suplementasi gizi
penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi besi, serta
11
edukatif pranikah, terapi pranikah, maupun program persiapan pernikahan.
siap secara lahir dan batin sebelum memutuskan untuk menempuh suatu
dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya melalui cara-cara yang saling
(Willis, 2009).
suami istri dan anggota keluarga calon suami istri. Calon suami istri atau lebih
baik secara fisik maupun psikis sudah siap dan sepakat untuk menjalin hubungan
ke jenjang yang lebih serius (pernikahan). Anggota keluarga calon suami istri
yaitu individu- individu yang mempunyai hubungan keluarga dekat, baik dari
a) Kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
12
mengetahui mengetahui informasi Kesehatan reproduksi untuk menjalankan
kehamilannya agar dapat melahirkan anak yang sehat dan berkualitas. Catin
laki- laki akan menjadi calon ayah yang harus memiliki kesehatan yang baik
penularan penyakit.
Hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap laki-laki dan perempuan yang
dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai
jumlah, jarak, dan waktu memiliki anak serta untuk memperoleh informasi
dan pengobatan.
yang sehat.
5) Hubungan suami istri harus didasari rasa cinta dan kasih sayang, saling
Gender adalah pembagian dalam peran kedudukan dan tugas antara laki-
laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat laki-laki
dan perempuan yang dianggap pantas sesuai norma, adat istiadat, kepercayaan
pernikahan:
1) Pernikahan yang ideal dapat terjadi ketika perempuan dan laki- laki
perempuan.
• Kekerasan seksual
15
BAB II
Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Untuk memperoleh
dan alamat.
2. Riwayat Menstruasi
16
C. Assasment
D. Penatalaksanaan
17
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identifikasi Data Dasar
Nama : Nn “S”
Umur : 25 tahun
Nikah/Lamanya : Belum menikah
Suku : Jenneponto
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Dg Tata
2. Klien dengan Pranikah dan calon pengantin belum mendapatkan
penyuluhan kesehatan reproduksi pranikah dan perencanaan kehamilan.
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28- 30 hari/bulan, teratur, lama ±5-7 hari
c. Banyaknya: ganti pembalut 4 kali/hari 3 hari awal pertama, hari
berikutnya 2-3 kali ganti pembalut
d. Dismeorhe: Tidak ada.
e. Fluor Albus :kadang-kadang, bening, sebelum dan setelah menstruasi,
tidak gatal, tidak berbau
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Tidak sedang ataupun pernah menderita penyakit jantung,
18
hipertensi, asma, DM, ginjal, batuk lama (TBC atau difteri), belum pernah
melakukan pemeriksaan hepatitis, IMS dan HIV/AIDS, dan golongan
darah, status TT4 (SD Kelas 1 dan 6).
5. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar.
a. Nutrisi
b. Makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, terdiri dari nasi, ayam, telur,
daging, jarang mengkonsumsi buah dan sayur. Minum air putih 8-9
gelas sehari, suka mengkosumsi minuman berwarna seperti es teh dan
kopi. Tidak ada pantangan/alergi makanan
c. Eliminasi
BAB 1 kali sehari, warna kuning khas, tidak ada keluhan sakit saat
BAB.
BAK 4-6 kali sehari, tidak nyeri saat berkemih
d. Pola Istirahat
jarang tidur siang dan pada malam hari tidur 7-8 jam
e. Hygiene
Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti celana dalam 2-3
kali/hari atau setiap kali basah. Setelah BAK atau BAB dikeringkan
menggunakan tisu.
5. Riwayat Psikososial Budaya
Keluarga dari dua belah pihak mendukung pernikahan. Kedua
calon pengantin mengatakan sudah siap secara mental untuk menikah
tetapi belum siap untuk hamil setelah menikah,bahkan ingin menunda
kehamilan.
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Komposmentis
3. Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,80c
4. Tinggi Badan : 158 cm
5. BB : 55 kg
19
6. LILA : 24 cm
C. Analisa
Nn”S” usia 25 tahun Pranikah dan Prakonsepsi dengan Pengatuhan
20
Yang Kurang.
D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada kedua calon pengantin bahwa secara
umum keadaan mereka baik, tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Menjelaskan kepada catin mengenai pernikahan ideal, dimana kehidupan
keluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling menghargai, dan
menghormati pasangan.
3. Menjelaskan kepada catin perempuan untuk segera merencanakan
kehamilannya, karena usianya saat ini sudah tergolong normal untuk bisa
mengandung/memproduksi, dimana usia tersebut organ reproduksi
sudah/dalam keadaan matang. Sehingga disarankan untuk segera hamil
dan tidak menunda kehamilan.
4. Menjelaskan kepada catin jika sudah hamil dan bersalin segera
menggunakan Kontrasepsi untuk menjarakkan usia kehamilan agar
mengurangi resiko terjadinya jarak kehamilan yg terlalu dekat dan terlalu
banyak anak yang dapat menggangu organ reproduksi.
5. Menjelaskan kepada catin perempuan bahwa keputihan yang dialami
merupakan keputihan yang fisiologis. Menganjurkan klien untuk sering
mengganti celana dalam, menggunakan celana dalam dengan bahan yang
gampang menyerap keringat seperti berbahan cutton, tidak perlu
menggunakan cairan pembersih genitalia untuk menjaga tingkat keasaman
normal vagina dan tidak perlu menggunakan pantyliner untuk mencegah
agar vagina tidak lembab.
7. Menganjurkan kedua catin menjaga pola makan seimbang, mengurangi
makanan yang mengandung kolesterol, kadar garam natrium dan kadar
gula tinggi, mengurangi makanan cepat saji, mencegah stress berlebihan,
melakukan olahraga secara rutin, dan kontrol kesehatan secara rutin
dikarenakan kedua catin berisiko mengalami DM dan khususnya catin
wanita berisiko mengalami hipertensi.
8. Menjelaskan kepada catin wanita bahwa status imunisasi TT saat ini sudah
dilakukan TT Catin 0,5cc secara intra Muskuler.
21
9. Menganjurkan catin untuk mengurangi konsumsi kafein (batas
mengkonsumsi kafein sebanyak 200 miligram/hari), seperti teh dan kopi,
yang dapat memperburuk kesehatan menjelang persiapan kehamilan
10. Menganjurkan kepada catin wanita untuk lebih banyak mengkonsumsi
makanan yang kaya zat besi seperti hati, daging sapi, sayuran berwarna
hijau tua, kacang- kacangan, ikan, dan daging ayam, serta mengandung
asam folat seperti pada sayuran bewarna hijau tua atau minum susu yang
terdapat kandungan asam folat. Selain itu, catin perempuan juga penting
mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Aturan minum TTD bagi
catin perempuan yaitu diminum secara teratur 1 tablet setiap minggu, TTD
diminum setelah makan dengan air putih/jus buah tidak dengan teh, kopi,
dan susu.
11. Menganjurkan kedua catin untuk memeriksakan kesehatan apabila ada
keluhan.
12. Memberikan tablet tambah darah (Fe) 1x1 untuk mencegah terjadinya
kekurangan zat besi
13. Memberitahukan kepada catin untuk melakukan rapidtes sebelum
pernikahan dilakukan dan memberitahu kepada tamu undangan untuk
menggunakan masker selama acara berlangsung, sesuai dengan protocol
pemerintah saat in
22
DAFTAR PUSTAKA
24
25
26
27
28