Anda di halaman 1dari 1

MIND MAPPING SOFT TISSUE TUMOR FAKTOR PENCETUS : MANIFESTASI KLINIS :

Rizky Fara Anisya Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung
1. Kondisi genetik
G3A020175 dimana letak tumor atau benjolan tersebut berada. Awal
Kondisi genetik, radiasi, 2. Radiasi
Terbentuknya benjolan mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit
infeksi, trauma, konsumsi 3. Infeksi
(tumor)dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Tumor jinak jaringan lunak biasanya
makanan yang mengandung 4. Trauma tumbuh lambat, tidak cepat membesar, bila diraba terasa lunak
DEFINISI: Soft Tissue Tumor (STT) adalah
perasa, pewarna dan 5. konsumsi makanan dan bila tumor digerakan relatif masih muda digerakan dari
dV pembengkakan yang
benjolan atau
pengawet buatan dalam yangmengandung jaringan di sekitarnya tidak perna menyebar ke tempat jauh.
abnormal yang disebabkan oleh Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan
jangka panjang perasa, pewarna
neoplasma dan non-neoplasma (Barbara Soft Tissue Tumor (STT) gejala karena jaringan lunak yang relatif elastis, tumor atau
dan pengawet
C Long, 2007). benjolan tersebut dapat bertambah besar, mendorong jaringan
buatan dalam
normal. Kadang gejala pertama penderita merasa nyeri atau
jangka panjang bengkak.
6.
Adanya luka post op Post operasi

Pemeriksaan penunjang :
Terputusnya Nyeri akut (D.0077)
kontinuitas jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
 Pemeriksaan X-ray Peradangan Tempat masuk diharapkan tingkat nyeri menurun
 Pemeriksaan USG Pre operasi pada kulit mikroorganisme Kriteria Hasil : Tingkat nyeri (L.08066)
 CT scan - Keluhan nyeri menurun numerik rating scale :
 Pemeriksaan MRI Menstimulasi respon
nyeri ringan (1 – 3)
 Pemeriksaan histopatologis Terjadi Resiko infeksi nyeri
Kurang - Wajah rileks
inflamasi
pengetahuan - Wajah tersenyum
- Sikap protektif menurun
Nyeri akut
Gangguan - Kesulitan tidur menurun
Ansietas
integritas kulit Intervensi : Manajemen Nyeri (I.08238)
Komplikasi : Resiko infeksi (D.0142) Observasi :
Komplikasi yang sering terjadi setelah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasilokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Ansietas (D.0080) diharapkan tingkat infeksi menurun
pembedahan soft tissue tumor salah satu kualitas, intensitas nyeri.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Kriteria Hasil : tingkat infeksi (L.14137)
nya pada ganglion menimbulkan infeksi, diharapkan tingkat ansietas menurun 2. Identifikasi skala nyeri.
kekakuan, nyeri, bekas luka tak sedap, dan Kriteria Hasil : Tingkat ansietas (L.09093) - Demam menurun dengan numerik suhu 3. Identifikasi respon non verbal
- Verbalisasi kebingungan menurun normal: 36,5ºC–37,5ºC Terapeutik :
keloid selain itu terdapat keterbatasan
gerak, kerusakan serabut saraf atau - Verbalisasai khawatir akibat kondisi yang dihadapi - Tidak terjadi inflamasi 1. Berikan teknik non farmakologis untuk
menurun Tanda- tanda inflamasi : mengurangi rasa nyeri (terapi musik)
pembuluh darah (Erawati & dkk, 2018).
- Perilaku gelisah menurun Dolor ( Nyeri) : numerik scale :1-3, Color Edukasi :
- Perilaku tegang menurun (panas): rasa panas pada area luka, Rubor 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
Intervensi : Manajemen Energi (I.05178) (kemerahan),Tumor (bengkak), gangguan
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
Observasi : fungsiolaesa
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
1. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan - Nyeri menurun numerik rating scale : nyeri
nonverbal) mengurangi rasa nyeri.
ringan (1 – 3)
Daftar pustaka Terapeutik : Kolaborasi :
Intervensi : pencegahan infeksi (I.14539)
Barba C Long. (2007). Perawatan Medikal 1. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Observasi :
Bedah. Pajajaran Badung kepercayaan 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Carpenito J.L.(2008). Buku Saku Diagnosa 2. Pahami situasi yang membuat ansietas sistemik
Keperawatan. Edisi 8 EGC.Jakarta. 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan Terapeutik :
Doengoes, Marylin E. (2008). Rencana Asuhan menyakinkan 1. Berikan perawatan luka post operasi
Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3 4. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
EGC.Jakarta. kecemasan dengan pasien
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Edukasi : 3. Pertahankan teknik aseptik pada pasien
Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: 1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin berisiko tinggi
DPP PPNI dialami Edukasi :
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2016), Standar Luaran 2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI 3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi 2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2016), Standar 4. Latih kegiatan untuk mengurangi ketegangan 3. Ajarkan cara mencuci tangan yang benar
Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP Kolaborasi : Kolaborasi :
PPNI 1. Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu -

Anda mungkin juga menyukai