Anda di halaman 1dari 3

Nama : Afifa Chairany

NIM : PO7120118002
Tingkat : 2A
Mata Kuliah : Antropologi
Dosen Pembimbing : Hanna DL Damanik, SKM.,M.Kes.

Pengantar

Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yaitu Stratum dan Socius.
- Stratum (tunggal) : tingkatan atau strata (jamak) yang berarti berlapis-lapis
- Socius : teman atau masyarakat
Secara harfiah stratifikasi sosial berarti tingkatan-tingkatan yang ada dalam masyarakat.
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat (vertikal).

Contoh Stratifikasi Sosial/Lapisan Sosial Di Bidang Kesehatan

Stratifikasi sosial di masyarakat mempengaruhi timbulnya perbedaan gaya hidup,


peluang hidup dan kesehatan, peluang bekerja dan berusaha, respons terhadap perubahan,
kebahagiaan dan sosialisasi dalam keluarga, serta perilaku politik. Gaya hidup adalah hal
yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi, yang tentu saja juga
mempengaruhi peluang hidup dan kesehatan. Orang-orang kelas atas memiliki cukup uang
untuk menjalani gaya hidup yang sehat dan terbiasa memiliki selera makanan yang
berkualitas baik. Sebaliknya dengan orang-orang kelas bawah yang memiliki banyak
keterbatasan. Orang-orang kelas bawah suka meniru gaya hidup orang kelas atas, yang
kadang justru membuat pengeluaran uangnya menjadi boros dan tidak maksimal untuk
menjaga kesehatan. Akan tetapi, orang-orang kelas atas sering salah langkah dalam menjalani
gaya hidup. Misalnya saja mereka mudah terpengaruh gaya hidup orang barat yang suka
mengkonsumsi fast food yang tidak baik bagi kesehatan.

Stratifikasi sosial sering kali ditemukan dalam pelayanan di bidang kesehatan.


Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu dimensi stratifikasi yang tidak dapat
dipengaruhi oleh kaum kapitalis. Orang berpenghasilan rendah yang sulit mendapatkan
kesejahteraan di bidang kesehatan dan orang kaya yang dengan mudah mendapatkan
pelayanan yang baik dan berkelas di bidang kesehatan.

Tiga dasar stratifikasi dalam sistem kesehatan yaitu:


1. Profesionalisme
Orang-orang yang terlatih dalam profesi tertentu, yang memiliki keahlian untuk
menilai aspek- aspek tehnik kedokteran. Karena adanya otonomi ini, maka dokter dapat
mendominasi pembagian kerja dalam bidang kedokteran. Wewenang tersebut dapat
diperluas pada aspek-aspek sosial, ekonomi dari pelayanan kesehatan. Wewenang yang
dimiliki dokter pada umumnya didasarkan atas pertimbangan rasional.
2. Elitisme
Elitisme di bidang kedokteran membuat para dokter mengambil pendidikan
spesialisasi, dan juga bekerja pada rumah sakit yang biasanya telah dipenuhi oleh tenaga
ahli, sehingga rumah sakit yang seharusnya membutuhkan tenaga ahli malah tidak
memperolehnya. Implikasi elitisme meluas sehingga akibatnya mereka cenderung bekerja
untuk rumah sakit-rumah sakit besar. Dan sebaliknya bagi dokter-dokter yang tidak
memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan spesialisasi yang bekerja pada
tempat yang jauh menyebabkan kualitas pelayanan mereka buruk pada pasien.
3. Keterbatasan komunikasi dan stratifikasi medis (Stratifikasi dan penyembunyian
informasi)
Ada kompetensi (jurang/gap) antara dokter dengan pasien dikarenakan adanya
perbedaan pengetahuan yang dianggap sebagai satu potensi pemerasan tanpa memandang
pendidikan sehingga pasien menjadi tunduk pada dokter. Tunduk pada dokter ini berupa
kepercayaan (pola normatif).
Jurang kompetensi atau gap merupakan suatu sumber stratifikasi dalam bidang
kesehatan, ketidaktahuan pasien merupakan salah satu potensi pemerasan. Freidson
mengatakan bahwa “Posisi khusus dokter akan terancam apabila tindakan dan
keputusannya harus jelas dan dibenarkan oleh pasien”. Desakan untuk mempercayai
merupakan cara agar pasien pasrah saja pada dokter, ini memungkinkan dokter
mempertahankan bahwa merekalah yang berwenang dalam pengetahuan tersebut.
Kemampuan dokter dalam mengotrol dan memanipulasi inilah yang bertentangan dengan
hubungan dokter-pasien.
Didalam Stratifikasi medis berkaitan dengan adanya ketidaktahuan, maka perubahan
dalam sistem kesehatan memerlukan perubahan yang jelas didalam penyampaian
informasi. Dalam suatu pembahasan tentang fungsi sosial dari ketidaktahuan, Moore dan
Tumin mengemukakan bahwa “ketidaktahuan konsumen terhadap suatu pelayanan
khusus dapat membantu melindungi posisi dari pemberi pelayanan”. Implikasi disini
adalah bahwa posisi spesialis mungkin dalam bahaya bila pasien menjadi dokter.

Stratifikasi sosial terhadap kesehatan digolongkan sebagai pengaruh yang bersifat


tidak langsung akibat dari ketidaksamaan tingkat ekonomi anggota masyarakat. Selain itu,
perbedaan akses pada kebutuhan kesehatan dipengaruhi oleh kondisi masyarakat. Masyarakat
kelas atas memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang lebih baik, seperti makanan
bergizi dan apabila sakit mampu membeli obat, serta memanfaatkan rumah sakit dengan
fasilitas dan pelayanan yang memadai. Berbeda dengan masyarakat kelas bawah yang tidak
mampu membeli makanan dengan gizi lebih baik dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat,
serta kemungkinan untuk terserang penyakit lebih besar, jika sakit, mereka tidak dapat
membeli obat serta mengakses fasilitas kesehatan yang berkualitas baik. Akibatnya, penyakit
yang sebenarnya ringan dan mudah untuk disembuhkan, tetapi justru mematikan. Seperti
BPJS Kesehatan yang mempunyai tingkat pelayanan Kelas I, Kelas II, dan Kelas III dimana
setiap tingkatan kelas memiliki tingkat fasilitas dan pelayanan yang berbeda-beda. Dalam
pandangan manajemen pemerintahan mengenai stratifikasi dari pelayanan BPJS ini harus
dijalankan sesuai dengan tatanan dan aturan yang ada, aturan yang berlaku ada tingkatan atau
lapisan masyarakat atau sering dikenal dengan stratifikasi sosial. Ini menggambarkan
keterkaitannya dengan pelayanan BPJS Kesehatan dengan lapisan masyarakat sesuai
kemampuan ekonomi. Hal ini dimaksudkan bahwa pelayanan BPJS Kesehatan dengan
menggunakan kelas masih dinilai membedakan tingkat kemampuan masyarakat untuk
membayar iuran BPJS yang dalam mendapatkan fasilitas dan pelayanannya berbeda juga.

Sumber

https://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/sosiologi-kesehatan1.pdf

https://www.scribd.com/doc/305616236/Makalah-Hubungan-Kelas-Sosial-Dengan-
Kesehatan-Httprobiatuladawiah123-Blogspot-com201307makalah-Status-dan-peran-
berkaitan-html

Anda mungkin juga menyukai