Anda di halaman 1dari 22

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

PENDAHULUAN

A.      Pengertian Kebutuhan Dasar Manusia


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam memperertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya
betujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.(Abraham Maslow:1970).
Kebutuhan adalah suatu keadaan yangditandai oleh perasaan kekurangan dan
ingindiperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan
(Murray dalam Bherm,1996).
King (1987, dalam Potter, 2005) mengatakanbahwa pemenuhan kebutuhan dasar
manusiaberfokus pada tiga sistem yakni, sistem personal, interpersonal, dan sistem
sosial.
Dari definisi ketiga ahli diatas , bisa disimpulkan bahwa Kebutuhan Dasar
Manusia adalah Kebutuhan paling mendasar pada setiap manusia yang diperlukan untuk
mempertahankan kehidupannya, kebutuhan tersebut baik untuk kebutuhan fisik ataupun
untuk fsikisnya.

B.       Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia


1.         Penyakit
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa pungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan
kebutuhan lebih besar dari biasanya .
2.         Hubungan keluarga
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena
adanya saling percaya, rasa senang.
3.         Konsep diri
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang konsep diri
yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif
tentang dirinya akan mudah berubah , mudah mengenali kebutuhan dan
mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan
dasarnya.
4.         Tahap perkembangan
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhanyang berbeda baik
kebutuhan biologis , fisikologis , social , maupun sepiritual .

C.      Kebutuhan Dasar Manusia menurut Abraham Maslow


Maslow di kenal sebagai pelopor aliran fisikologi humanistic.Maslow percaya
bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin.
Teorinya yang sangat terkenal sampai saat ini adalah teori tentang hiraki
kebutuhan(hierarchy of need). Menurut maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi 
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hiraki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling
tinggi (aktualisasi diri). Ada 5 macam kebutuhan yaitu ;
1.      Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia
seperti makan, minum, menghirup udara, dan sebagiannya.Termasuk  juga kebutuhan
istirahat, buang air besar/kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar
ini tidak terpenuhi maka tubuh akan menjadi rentan penyakit, terasa lemah , tidak fit,
sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga
berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak
tepenuhi maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2.      Kebutuhan Rasa aman dan Perlindungan (safety and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologi seseorang telah terpenuhi secara layak , kebutuhan akan rasa
nyaman mulai muncul,keadaan aman , proteksi  , dan keteraturan akan menjadi
kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi , maka akan tibul rasa cemas dan takut
sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainya .
3.      Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi  , maka akan
mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki . hal ini dapat terlihat
dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman , kekasih , anak atau
bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepak
bola , dan seterusnya . jika tidak terpenuhi maka perasaan kesepian akan timbul.
4.      Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
Kemudian setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi akan timbul kebutuhan akan harga
diri . Menurut Maslow terdapat dua jenis yaitu Lower one higher one .Lower one
berkaitan dengan kebutuhan seperti status , dan reputasi . Sedangkan higher one
berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri , kompetensi , prestasi , kemandirian
, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi  , maka akan timbul perasaan rendah
diri . 
5.      Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan
aktualisasi diri .jenis kebutuhan Ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan
dan mengembangkan potensi diri . Menurut Abrahan Maslow , kepribadian bisa
mencapai  peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami
interaksi satu dengan lain , dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bias
memanfaatkan factor potensinya secara sempurna .

Gambar piramida Maslow


D.    Kebutuhan Fisik
1.      Kebutuhan Oksigen. Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Kebutuhan oksigen
dapat di penuhi dengan beberapa metode , antara lain ; inhalasi oksigen ( pemberian
oksigen ), fisioterapi dada, napas dalam dan batuk efektif, serta pengisapan lender
(subtioning ).
2.      Kebutuhan Nutrisi. Contohnya Tindakan dalam pemenuhan nutrisi adalah dengan cara
pemasangan NGT .
3.      Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit.Cairan dan elektrolit sangat penting untuk
mempertahankan keseimbangan atau homeostatis tubuh. Contoh tindakan dalam
pemenuhannya adalah pemasangan Infus.
4.      Kebutuhan Eliminasi. Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial
dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia .eliminasi di
butuhkan untuk mempertahankan homeostatis melalui pembuangan sisa-sisa
metabolismr. Eliminasi terbagi menjadi dua bagian utama pula yaitu eliminasi fekal
(buang air besar/bab) dan eliminasi urine (buang air kecilbak ). Contohnya tindakan
medis yang di lakukan adalah pemasangan kateter.
5.      Personal Hygiene.Hygiene personal adalah upaya yang di lakukan oleh individu dalam
memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik secara fisik maupun mental. Tingkat
kebersihan sendiri di nilai dari penampilan individu serta upaya dalam menjaga
kebersihan tubuhnya setiap hari , mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar
utama yang dapat memengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis individu secara
umum . Contohnya tindakan pemenuhannya dengan cara mandi .
6.      Istirahat Dan Tidur. Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan
oleh semua orang. Untuk dapat berfungsi secara normal, maka setiap orang memerlukan
istirahat dan tidur yang cukup . Pada kondisi istirahat dan tidur , tubuh melakukan
peruses pemulihan untuk mengembalikan kondisi yang optimal. Juga tidur diperlukan
untuk menjaga keseimbangan mental emosional, fisiologis dan kesehatan.
E.     Homeostatis dan Homeodinamik
1.      Homeostatis
Homeostatis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Proses homeostatis dapat terjadi
apabila tubuh menjadi stress , yang secara alamiah tubuh akan melakukan mekanisme
pertahanan diri untuk menjaga kondisi agar tetap seimbang. Homeostatis adalah suatu
proses pemeliharaan stabilitas dan adaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar yang
terjadi secara terus menerus. Homeostatis terdiri dari homeostatis fisiologis dan
psikologis. Homeostatis fisiologis dalam tubuh manusia dapat di kendalikan oleh sistem
saraf otonom . Proses homeostatis fisologisterjadi melalui empat cara berikut:
a.       Pengetahuan diri .sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat, contohnya
pada proses pengaturan pungsi organ tubuh .
b.      Konpensasi . Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan   yang terjadi
di dalamnya. Misalnya , apabila secara tiba-tiba menjadi dingin , maka pembuluh darah
perifer akan mengalami  konstriksi dan merangsang pembulu darah bagian dalam untuk
meningkatkan kegiatan (Misalnya menggigil )yang dapat menghasilkan panas sehingga
suhu tetap stabil ; dan peningkatan keringat untuk kenaikan suhu tubuh .
c.       Umpan balik negatif . Proses ini merupakan penyimpanan dari keadaan normal . Dalam
keadaan abnormal , tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi .
d.      Umpan balik positif . Untuk mengoreksi ketidak seimbangan fisiologis . Sebagai contoh
, apabila seorang mengalami hipoksia , akan terjadi peningkatan denyut jantung untuk
membawa darah ke oksigen yang cukup keseluruh tubuh .

Homeostatis psikologis berfokus pada keseimbangan emosional dan kesehatan


mental , peran ini di dapat dari pengalaman hidup dan interokal dengan orang lain serta
di pengaruhi oleh norma dan kultur masyarakat . Contoh homeostatis fisiologis adalah
mekanisme pertahanan diri , seperti menangis , tertawa , berteriak , memukul , meremas
, mencerna dan lain-lain .
Jadi , proses homeostatis pada intinya adalah kesembangan dalam  tubuh , yang
dapat di gambarkan pada gambar berikut .

 
2.      Homeodinamik
Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus menerus antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya . Pada proses ini manusia tidak hanya melakukan
penyesuaian diri , tetapi terus berintraksi dengan lingkungan agar mampu
mempertahankan hidupnya . Proses homedinamik bermula dari teori tentang manusia
sebagai unik yang merupakan satu kesatuan utuh , memiliki karakter yang berbeda-beda
, proses hidup yang dinamis , selalu berinteraksi dengan lingkungan yang dapat
dipengaruhi dan memengaruhinya  , serta memiliki keunikan tersendiri . Dalam proses
homeodinamik ini terdapat beberapa prinsip berikut :
a.       Prinsip integritas , yaitu prinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan
lingkungan yang tidak dapat dipisahkan . Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara
terus-menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang saling
memengaruhi .
b.      Prinsip resonansi , yaitu prinsip bahwa proses kehidupan manusian selalu berirama dan
frekuensinya bervariasi , mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan
lingkungan .
c.       Prinsip helicy , yaitu prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan dan lingkungan .
F.    Kebutuhan Psikososial
HAK-HAK KLIEN
a.       Pengertian Hak
Hak adalah tuntutan terhadap sesuatu yang boleh dimilikinya , seperti kekuasaan ,
wewena ng atau hak istimewa ( Fagin , I975 ). Hak dipandang dari sudut hukum adalah
hak-hak member kekuasaan tertentu untuk mengontrol situasi .Contohnya : seseorang
mempunyai hak untuk masuk restoran dan membeli makanan ( dari sudut hukum, hak
mempunyai kewajiban tertentu yang menyertai. Individu dengan hak makan di restoran
di wajibkan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan membayar makanannya ). Hak
dipandang dari sudut pribadi mengacu pada konsep pribadi dari hak mempunyai banyak
hal harus dikerjakan sesuai dengan perkembangan etis. Dengan cara seseorang
mengatur kehidupannya , dengan keputusan yang dibuatnya,dengan konsep benar dan
salah, serta baik dan buruk (fromer , I98I )
Faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep pribadi tentang hak ,antara lain
hubungan social , orangtua , kebudayaan dan informasi . Hak asasi manusia mengacu
pada hak-hak istimewa dari semua manusia , misalnya mengekspresikan perasaan ,
perasaan  iba , simpati , intelegensi dan pemikiran ( Fagin , I975 ) . Hak manusiawi atau
lebih di kenal dengan sebutan Hak Asasi Manusia ( human rights ) adalah hak untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas untuk tumbuh dan untuk menerima upah /
pembayaran atas pekerjaan yang di lakukan secara bertanggung jawab .
b.      Peran dan Jenis-Jenis Hak
Beberapa peran hak  :
1)      Hak dapat digunakan untuk mengekpresikan kekuatan dalam konflik antara seseorang
dengan kelompok .Contoh : Dokter mungkin berkata kepada perawat “saya punya hak
untuk menginstruksikan pengobatan yang saya inginkan untuk klien saya “ .
2)      Hak dapat digunakan untuk menjustifikasi tindakan .Contoh : Perawat yang dikritik
karena terlalu banyak menghabiskan waktu dengan klien mungkin berkata , “ saya
mempunyai hak untuk memberikan perawatan terbaik yang saya bisa “ .
3)      Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan .Contoh : Perawatan
menyarankan kepada klien bahwa seharusnya iya tidak berjalan ke lantai bawah , tetapi
klien marah , tidak setuju dengan perawat berkata . “saya punya hak untuk pergi ke
lantai bawah bila saya mau”.
Beberapa jenis hak , antara lain :
1)      Hak kebebasan
Hak kebebasan adalah hak mengenai kebebasan memilih dan di pilih . Mereka
mengekspresikan hak orang-orang untuk hidup sebagai mana yang mereka pilih dalam
batas-batas yang ditentukan (  Fromer , I98I ) .
Contoh : Seorang perawat wanita yang bekerja di rumah sakit dapat mengenakan
seragam apapun yang iya inginkan (haknya) , asalkan putih , bersih dan yang sesuai
menutup tubuhnya ( Batas-batasnya ) .
2)      Hak kesejahteraan
Hak kesejahteraan adalah hak yang di berikan secara hukum kepada hal-hal , seperti
standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau sejumlah tahun pendidikan
(Fromer , I98I ) .Contoh : Hak klien terhadap asuhan keperawatan atau hak penduduk
terhadap air yang aman .
3)      Hak legislative
Hak legislative adalah hak yang di tetapkan oleh hukum didasarkan pada konsep
keadilan . Hak legislative mempunyai empat peran di masyarakat yaitu membuat
peraturan , mengubah peraturan , pembatasan normal terhadap peraturan yang tiidak
adil dan  keputusan keadilan pengadilan  atau menyelesaikan perselisihan ( Bandman
and Bandman , I986 ) .
Contoh : seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperkosa oleh suaminya .

c.        Hak klien


         klien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai pelayanan kesehatan .
         klien mempunyai hak untuk informasi terbaru dan lengkap dari dokter mengenai
diagnosis ,  pengobatan.
         Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi penting dari tenaga kesehatan
untuk memberikan persetujuan ( informed concent ) tentang di mulainya satu prosedur
pengobatan , serta resiko penting yang kemungkinan akan dialaminya kecuali dalam
sistem darurat .
         Klien mempunyai hak untuk menolak pengobatan sejauh diizinkan oleh hukum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakannya .
         klien mempunyai hak untuk mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang
menyangkut program asuhan,konsultasi , pemeriksaan dan pengobatan yang di lakukan
dengan cermat dan dirahasiakan .
         Klien mempunyai hak untuk mengharapkan bahwa semua komunikasi dan catatan
mengenai asuhannya harus diperlakukan sebagai rahasia .
         Klien mempunyai hak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ketempat lain yang lebih
lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alas an rujukan tersebut dan
rumah sakit yang di tunjuk dapat menerima .
         Klien mempunyai hak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit
dengan instansi lain , serta pendidikan institusi apabila rumah sakit dengan instasi lain ,
serta pendidikan institusi  dan atau instansi terkait lainya sehubungan dengan asuhan
yang di terimanya .
         Klien mempunyai hak untuk di berikan penasehatapabila rumah sakit mengajukan
untuk terlibat atau berperan dalam eksperimen manusiawi yang mempengaruhi asuhan
dan pengobatannya .
         Klien mempunyai hak untuk mengharapkan asuhan berkelanjutan yang dapat di
terima .
         Klien mempunyai hak untuk memengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang
harus di ikutinya sebagai klien .
         Klien mempunyai hak untuk mengetahui peraturan dan ketentuan rumah sakit yang
harus diikutinya .
G.  Prinsip Keamanan dan Keselamatan dalam Tindakan
A.    PENCEGAHAN INFEKSI
1.      Definisi
Mikroorganisme adalah agen penyebab infeksi termasuk di dalamnya bakteri, virus,
jamur dan parasit.Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri dapat dibagi dalam tiga
kategori yaitu vegetative (staphylococcus), microbakteri (tubercolusis) dan endospore
(ganggren dan tetanus).Dari semua agen infeksi yang umum, endospore yang paling
sulit dimusnahkan karena protektif yang kuat (lapisan pelindungnya).
2.      Tujuan
a.       Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme
penyebab luka infeksi berat, abses abdominal dan abses scrotum, penyakit radang
panggul, tetanus.
b.      Mencegah penyebaran penyakit-penyakit berat yang mengancam jiwa seperti hepatitis
B dan HIV-AIDS. Mikroorganisme dapat hidup dimana saja dalam lingkungan kita.
Pada manusia normal mikroorganisme dapat dijumpai dipermukaan kulit, saluran nafas
bagian atas, usus dan traksus genitalia yang disebut flora normal. Disamping itu,
mikroorganisme juga hidup pada binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, udara dan air.
3.      Cara penularan mikroorganisme
Semua manusia rentan terhadap infeksi bakteri dan sebagian besar virus.Jumlah
organisme (inoculum) yang dapat menyebabkan infeksi pada pejamuyang tentang
berbeda pada setiap lokasi.Jika organism bersentuhan dengan kulit, resiko infeksi
rendah.Sedangkan setiap hari kita bersentuhan dengan bahan-bahan yang mengandung
beberapa organism.Jika organisme bersentuhan dengan selaput lendir atau kulit yang
terkelupas, resiko infeksi meningkat.Resiko infeksi bertambah besar ketika organism
bersentuhan dengan bagian dalam tubuh yang steril.Walau hanya sedikit organisme
yang masuk dapat menyebabkan penyakit. Proses penyebaran mikroorganisme kedalam
tubuh, baik pada manusia maupun hewan, dapat melalui berbagai cara diantaranya:
a.       Kontak tubuh
Kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran langsung maupun tidak
langsung. Penyebaran secara langsung melalui sentuhan dengan kulit sedangkan tidak
langsung dapat melalui benda yang terkontaminasi.
b.      Makanan dan minuman
Terjadinya penyebaran dapat melaui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi,
seperti pada tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing, dan lain-lain.
c.       Serangga
Proses penyebaran kuman melalui serangga adalah penyebaran penyakit malaria oleh
plasmodium pada nyamuk anopheles dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang
dapat ditularkan melalui lalat.
d.      Udara
Proses penyebaran kuman melalui udara dapat dijumpai pada penyebaran penyakit
sistim pernafasan.

4.      Infeksi Nosokomial


Adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit atau dalam sistem pelayanan kesehatan yang
berasal dari proses penyebaran disumber pelayanan kesehatan, baik melalui pasien,
petugas kesehatan, pengunjung, maupun sumber lain.
Beberapa sumber penyebab terjadinya infeksi nosokomial adalah:
a.       Pasien
Pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebarkan infeksi pada pasien lainnya,
petugas kesehatan, pengunjung atau benda dan alat kesehatan lainnya.
b.      Petugas kesehatan
Petugas kesehatan dapat menyebarkan infeksi melalui kontak langsung yang dapat
menularkan berbagai kuman ke tempat lain.
c.       Pengunjung
Pengunjung dapat menyebarkan infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan
rumah sakit atau sebaliknya yang dapat dari dalam rumah sakit keluar rumah sakit.
d.      Sumber lain
Sumber yang dimaksud disini adalah lingkungan rumah sakit yang meliputi lingkungan
umum atau kondisi kebersihan rumah sakit atau alat yang ada di rumah sakit yang
dibawa oleh pengunjung atau petugas kesehatan kepada pasien dan sebaliknya.

5.      Pencegahan infeksi


Prinsip-prinsip pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan:
a.       Semua orang harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi
bersifat asimptomatik (tanpa gejala).
b.      Setiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi.
c.       Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda benda lain yang akan dan telah
bersentuhan dengan kulit tak utuh, selaput mukosa, atau darah harus dianggap telat
terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan proses pencegahan
infeksi secara benar.
d.      Jika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses
dengan benar harus dianggap telah terkontaminasi.
e.       Resiko infeksi tidak bisa dihilangkansecara total tapi dapat dikurangi hingga sekecil
mungkin dengan menerapkan tindakan-tindakan pencegahan infeksi yang benar dan
konsisten.

Pedoman pencegahan infeksi


Cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit dari orang ke orang atau dari
peralatan ke orang dapat dilakukan dengan meletakan penghalang diantara
mikroorganisme dan individu (pasien atau petugas kesehatan).  Penghalang ini dapat
berupa upaya fisik, mekanik ataupun kimia meliputi:
a.       Pencucian tangan
b.      Penggunaan sarung tangan (kedua tangan) baik pada saat melakukan tindakan, maupun
saat memegang benda yang terkontaminasi (alat kesehatan/kain tenunan bekas pakai)
c.       Penggunaan cairan antiseptikuntuk membersihkan luka pada kulit.
d.      Pemrosesan alat bekas pakai (dekontaminasi, cuci dan bilas serta desinfeksi tingkat
tinggi atau sterilisasi).

6.      Tindakan Pencegahan Infeksi


a.       Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan
mengakibatkan infeksi. Tujuan akhirnya mengurangi atau menghilangkan jumlah
mikroorganisme baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat
kesehatan dapat digunakan dengan aman.
b.      Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan lainnya.
c.       Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian
dilakukan.
d.      Pencucuian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau setiap
benda asing seperti debu dan kotoran.
e.       Desinfeksi, yaitu tindakan pada benda mati dengan menghilangkan sebagian besar
(tidak semua) mikroorganisme penyebab penyakit. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
dilakukan dengan merebus atau dengan menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali
beberapa bakteri endospore.
f.       Sterilisasi, yaitu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur dan parasit) termasuk bakteri endospore.
g.      Tindakan-tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan:
1)      Meminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur)
2)      Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa (hepatitis dan
HIV/AIDS).

B.       TEKNIK CUCI TANGAN


Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah
mikroorganisme sementara.Sabun dan deterjen merupakan produk produk pembersih
(berbentuk batang, cair, selebaran atau bubuk) yang menurunkan yang menurunkan
tegangan permukaan sehingga membantu membuang kotoran, debu dan
mikroorganisme sementara dari kedua belah tangan.Sabun biasa membutuhkan friksi
(penggosokan) untuk membuang mikroorganisme secara mekanis sedangkan sabun
antiseptik juga membunuh atau menghambat pertumbuhan sebagian besar
mikroorganisme.
Cuci tangan dengan sabun biasa dan air sama efektifnya dengan cuci tangan
dengan menggunakan sabun anti mikrobial, iritasi kulit jauh lebih rendah apabila
menggunakan sabun biasa.
1.      Cuci tangan biasa
Peralatan dan Perlengkapan
         Sabun biasa atau antiseptic
         Handuk Bersih
         Wastafel atau air mengalir
Prosedur Pelaksanaan
N Prosedur Pelaksanaan
O
1 Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2 Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3 Singsingkan lengan baju sampai ke siku
4 Basahi tangan dengan menggunakan air mengalir,
gunakan sabun secara merata pada kedua tangan
5 Gosok kedua  tangan dan jari
6 Gosok punggung tangan secara bergantian
7 Gosok sela jari dengan jari-jari tangan yang
berlawanan, lakukan secara bergantian
8 Gosok punggung jari secara bergantian
9 Gosok ujung jari pada telapak tangan secara
bergantian
10 Gosok ibu jari secara bergantian
11 Bilas kedua tangan dengan air bersih yang mengalir
12 Tutup kran dengan tisu atau air bersih
13 Keringkan tangan dengan handuk bersih
2.      Cuci tangan bedah
Peralatan dan Perlengkapan
  Sabun biasa atau antiseptic
  Bahan antiseptic
  Sikat lembut DTT
  Spoon
  Handuk steril atau lap bersih dan kering
  Wastafel atau air mengalir
Prosedur Pelaksanaan
N Prosedur Pelaksanaan

o
1.      Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2.      Lepas cincin, jam tangan dan gelang
3.      Singsingkan lengan baju sampai ke siku
4.      Basahi tangan dengan menggunakan air mengalir  sampai
kesiku, gunakan sabun kearah lengan bawah,
5.      Bersihkan kuku dengan pembersih kuku atau sikat lembut ke
arah luar kemudian bersihkan
6.      Membilas tangan dengan lengan secara terpisah dengan air
mengalir
7.      Menggosok dengan spons seluruh permukaan kedua belah
tangan
8.      Membilas setiap tangan dengan lengan secara terpisah dengan
air mengalir
9.      Menegakkan kedua tangan kearah atas dan jauhkan dari
badan
C.     Perlingungan Diri
1.      Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan
penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi.Alat ini merupakan
pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti
setiap kontak dengan satu pasien ke pasien yang lain untuk mencegah kontaminasi
silang.Sarung tangan dipakai bila terjadi kontak dengan pemeriksa dengan darah atau
dua tubuhlainya, selaput lendir atau kulit yang terluka atau akan membersihkan sampah
terkontaminasi atau memegang permukaan yang terkontaminasi.
2.      Masker
Masker harus cukup besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan
semua rambut muka.Masker ini dipakai untuk menahan cairan yang keluar sewaktu
petugas kesehatan atau petugas bedah bicara, batuk, bersin, dan juga untuk mencegah
cipratan darah atau cairan tubuh terkontaminasi masuk ke dalam hidung atau mulut
petugas kesehatan.
3.      Pelindung mata
Melindungi tenaga kesehatan kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainnya yang
terkontaminasi dengan melindungi mata.Pelindungan mata termasuk pelindung plastik
yang jernih, kacamata pengaman.
4.      Kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan rambut tidak
termasuk dalam luka sewaktu pembedahan.Kap harus cukup besar untuk menutup
semua rambut.Kap memberiak sedikit perlindungan pada pasien, tujuan utamanya
adalah melindungi pemakainya dari semprotan dan cipratan darah dan cairan darah.
5.      Clemek (apron)
Apron harus dipakai kalau sedang membersihkan atau melakukan tindakan dimana
darah dan tubuh diantisipasi akan tumpah (umpamanya, sewaktu seksio atau persalinan
pervagina).
6.      Alas kaki
Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat
atau dari cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki. Sepatu bot dari karet atau
kulit lebih melindungi tapi harus selalu bersih dan bebas dari kontaminasi darah atau
tumpahan cairan tubuh lainnya.

D.      DEKONTAMINASI ALAT


Proses yang membuat obyek mati lebih lama ditangani petugas kesehatan sebelum
dibersihkan. Dekontaminasi merupakan langkah pertama yang penting dalam
menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda lain yang
terkontaminasi.Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal
arau sarung tangan rumah tangga jika menangani peralatan yang sudah digunakan atau
kotor.
Segera setelah digunakan, rendam seluruh bagian benda-benda yang terkontaminasi
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit. Ini akan cepat mematikan virus hepatitis B
dan HIV. Daya kerja larutan klorin akan cepat menurun sehingga harus diganti minimal
setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat telah kotor atau keruh.

E.       DTT/STERILISASI
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) adalah proses yang menghilangkan semua
mikroorganisme kecuali beberapa endospore bakteri pada benda mati dengan merebus,
mengukus, atau penggunaan disinfektan kimia.
Proses sterilisasi dapat membunuh seluruh mikroorganisme termasuk endospore
bakteri.endospore sangat sulit dibunuh karena mempunyai lapisan luar. Bakteri yang
termasuk endospore adalah spesies clostridium yang dapat menyebabkan tetanus dan
ganggren.
1.         Sterilisasi
Sterilisasi harus dilakukan untuk alat-alat sarung tangan bedah dan alat lain yang
kontak langsung dengan aliran darah jaringan normal steril. Hal ini dapat dicapai
dengan uap bertegangan tinggi (otoklaf), pemanasan kering (oven), sterilisasi kimiawi.
Sterilisasi panas.Metode terpilih untuk sterilisasi merupakan penguapan dengan
tegangan tinggi (autoklaf) atau pemanasan kering.Sterilisasi uap tekanan tinggi adalah
metode yang terpilih untuk mensterilkan alat-alat atau perlengkapan lain yang
digunakan lama pelayanan kesehatan. Jika tidak terdapat listrik, maka alat yang di
sterilkan dengan outoklaf dengan kompor minyak tanah sebagai pemanasnya metode
sterilisasi yang efektif, tetapi juga sulit dilakukan secara benar (gruendeman dan
mangnum 2001).
Sterilisasi panas kering sangat baik untuk daerah yang beriklim lembab, tapi
membutuhkan aliran listrik yang konstan, sehingga tidak praktis daerah pedesaan.
Selain itu sterilisasi panas kering hanya dapat digunakan pada objek gelas atau logam,
objek lainnya akan mencair atau terbakar (jarum dan instrument yang bertepi tajam
sebaiknya diproses dengan cara sterilisasi panas kering pada temperatur tidak lebih dari
162,8º C atau bagian yang tajam tersebut akan rusak)
Sterilisasi uap: 121º C tekanan harus berada pada 106 Kpa (15 lbs/in²) selama 20
menit untuk alat tidak terbungkus, 30 menit untuk alat terbungkus, atau pada suhu yang
lebih tinggi pada 123º C (270º F) tekanan harus berada pada 30 lbs/in²) selama 15 menit
untuk alat terbungkus.
Sterilisasi panas kering: 170º C (340º F) selama 1 jam tempat instrument dalam
oven, panaskan hingga 170º C atau 160º C (360º F) selama 2 jam (waktu siklus total
adalah 3 – 3,5 jam).
Sterilisasi bahan kimia
Sebagai salah satu alternatif dari sterilisasi panas kering dan penguapan adalah
sterilisasi kimia (sering disebut juga sebagai sterilisasi dingin) yaitu dengan merendam
8 – 10 jam di dalam larutan glutaraldehid atau paling sedikit merendam selama 24 jam
dalam larutan formaldehid.Formaldehid dan glutaraldehid membutuhkan penanganan
khusus karena meninggalkan endapan pada alat-alat yang di sterilkan sehingga setelah
penggunaanya harus dicuci kembali dengan cairan steril.

2.         Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)


Sterilisasi adalah cara yang teraman dan efektif dalam memproses peralatan yang
akan digunakan dan berhubungan langsung dengan aliran darah, jaringan bawah kulit
atau jaringan jaringan lainnya yang pada keadaan normal steril. Jika peralatan sterilisasi
tidak ada atau tidak memadai maka DTT-lah satu-satunya alternatif yang dapat dipilih.
DTT menghancurkan seluruh mikroorganisme termasuk virus-virus penyebab
hepatitis B dan HIV/AIDS, namun tidak dapat membunuh endospore bakteri.Sebagai
contoh pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan baik sterilisasi maupun DTT dapat
digunakan untuk memproses peralatan dan sarung tangan untuk pemeriksaan dalam.
DTT dapat dicapai dengan merebus atau merendam alat-alat pada cairan di infeksi
seperti glutaraldehid atau formaldehid 8%.Karena merebus hanya membutuhkan
peralatan yang tidak mahal dan biasanya sudah ada, maka metode ini dipilih pada
klinik-klinik kecil atau di daerah terpencil.Walau sebagai metode dipilih namun DTT
hanya efektif jika digunakan setelah peralatan atau sarung tangan di dekontaminasi
dengan membersihkan dan mencucinya sebelum di desinfeksi. Seluruh proses harus
dimonitor secara teratur.
1.        DTT dengan Merebus
Untuk melakukan DTT dengan merebus maka peralatan harus sedikitnya 20 menit
direbus (mendidih).Perhitungan waktu dimulai pada saat air mendidih, seluruh peralatan
harus terendam dan tidak boleh ada penambahan apapun kepada tempat rebusan.
2.        DTT dengan bahan kimia
Sejumlah disinfektan kimia yang telah digunakan diseluruh dunia: etil atau isopropyl
alkohol, klorin, formaldehid (formalin), glutaraldehid, hidroksi peroksida, yodium dan
iodofor.
Walaupun alkohol, yodium dan iodofor murah dan mudah didapat, namun larutan ini
tidak termasuk DTT. Alkohol tidak membunuh beberapa virus dan spesies
pseudomonas dan salah satu kelompok bakteri gram negatif diketahui dapat
berkembang biak dalam yodium. Larutan ini hanya digunakan sebagai disinfektan, jika
DTT tidak tersedia
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusisa
dalam memperertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang tentunya
betujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan.Abraham maslow dalam
teori hirarki Maslow menyatakan bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia yaitu
Kebutuhan Fisiologis (physiological needs), Kebutuhan Rasa aman dan Perlindungan
(safety and security needs), Kebutuhan akan rasa kasih saying dan rasa memiliki (love
and belonging needs), Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), Kebutuhan aktualisasi
diri (self actualization). Manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama akan tetapi
karena budaya, maka kebutuhan tersebut ikut berbeda.Oleh karena itu ada faktor-faktor 
yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia. Didalam Kebutuhan Dasar Manusia juga
ada pembahasan mengenai homeodinamik dan homeostatis yang membahas mengenai
keseimbangan.
Salah satu tingkatan dalam Kebutuhan Dasar Manusia ada Kebutuhan fisik
dimana kebutuhan yang harus dipenuhi antaralain; Kebutuhan Oksigenasi, Nutrisi,
Cairan dan elektrolit, Eliminasi,Personal hygiene dan Kebutuhan istirahat dan tidur.
Tidak hanya kebutuhan fisik tapi kebutuhan Psikososialpun harus terpenuhi pada klien.
Setelah memahami Kebutuhan Dasar Manusia maka terapkan pada tindakan saat
melakukan pelayanan seperti Prinsip Keamanan dan Keselamatan dalam Tindakan
melalui :
1.      Pencegahan Infeksi
2.      Teknik Cuci Tangan
3.      Pelindung Diri
4.      Dekontaminasi Alat
5.      DTT/Sterilisasi

B.       Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan haruslah memahami betul kebutuhan dasar
manusia karena sangat bermanfaat saat kita melakukan pemberian pelayanan.Disamping
dapat untuk menambah ilmu dan pengetahuan kitra, kita juga bisa menggunakan sebagai
acuanm dalam kebidanan.
Demi kebaikan dan kesempuraanmakalah (Kebutuhan Dasar Manusia) yang di
buat penyusun, Kelompok 9 di harapkan adanya saran-saran yang membangun.Di
karenakan penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
(Kebutuhan Dasar Manusia) ini.

Diposting oleh Unknown di 05.42


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lama Beranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼  2015 (2)
o ▼  April (1)
 MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
o ►  Januari (1)

 ►  2014 (3)

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai