Anda di halaman 1dari 15

NAMA : PANDU RAFI PRADAMA

NIM : 220106185
MATKUL : Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia

[ KONSEP KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ( MASLOW ) ]

MANUSIA
1. Manusia adalah mahluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan dengan mahluk
yang m Konsep tentang manusia bermacam-macam. Ada yang menyatakan bahwa
manusia adalah hewan berakal. Ada pula yang menyatakan adalah mahluk yang
rendah karena diciptakan dari tanah. Semua ini menandakan manusia mahluk yang
misterius (masalah manusia yang multikompleks) .
2. Ada yang menyatakan bahwa manusia adoloh howan berakal. adapun yang
menyatakan manusia adalah Makhluk yang misterius dan manusia umumnya.
mengetahui masalah manusia secara utuh
3. Keperawatan anestesi memiliki konsep tentang manusia yang memandang dan
meyakini bahwa manusia sebagai mahluk yang unik, sebagai sistem adaptif, sebagai
mahluk holistik, dan manusi sebagai makhluk biologis. Biologis berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri atas bios dan logos.
4. Dasar manusia menurut Plato adalah jiwa dan raga, sedangkan menurut ilmu agama
terdiri atas unsur jasmani dan rohani. Keseimbangan antara unsur jasmani dan rohani
sangat penting dilakukan. Peranan keimanan menjadi salah satu tolak ukur penting
karena keimanan pandang yang cenderung akan memengaruhi perilaku serta
kepribadiaan manusia.
5. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial merupakan kodrat sebagai makhluk
yang sempurna. Kehidupan manusia bergantung pada sesama manusia dan alam
sekitarnya. Manusi makhluk bio-psiko-sosial-spiritual.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HOLISTIK

1. Manusia sebagai makhluk holistik menandakan bahwa manusia merupakan makhluk utuh
atau menyeluruh yang terdiri atas unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual (Alimul,
2006)
Unsur biologis Adapun beberapa unsur biologis sebagai berikut.
1. Manusia merupakan suatu susunan sistem organ tubuh.
2. Manusia memiliki kebutuhan untuk dapat mempertahankan hidupnya.
3. Manusia tidak terlepas dari hukum alam, yaitu lahir, berkembang, dan meninggal

Unsur psikologis Adapun beberapa unsur psikologis sebagai berikut


1. Manusia memiliki unsur kepribadian
2. Tingkah laku manusia merupakan manifestasi kejiwaan.
3. Manusia memiliki daya pikir dan kecerdasan.
4. Manusia memiliki kebutuhan psikologis agar pribadinya dapat berkembang
 Unsur sosial Adapun beberapa unsur sosial sebagai berikut :
1. Manusia memerlukan hidup bersama orang lain serta bekerja memenuhi kebutuhan dan
tuntutan hidupnya.
2. Dalam sistem sosial, pandangan individu, kelompok, dan masyarakat dipengaruhi
kebudayaan.
3. Manusia dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.
4. Dalam sistem manusia dituntut untuk bertingka
 Unsur spiritual Adapun beberapa unsur spiritual sebagai berikut.
1. Manusia memiliki keyakinan dan mengakui Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia memiliki pandangan hidup.
3. Manusia memiliki semangat hidup sejalan dengan keyakinan yang dianutnya.

Interaksi manusia dengan external


lingkungan
HOMEOSTATIS DAN HOMEODINAMIK

 Homeostasis (Adaptasi) Psikologis Adaptasi ini merupakan suatu bentuk penyesuaian


secara psikologis terhadap stresor dengan membangun mekanisme pertahanan diri
agar bertahan atau melindungi diri dari berbagai serangan atau hal-hal yang tidak
menyenangkan. Homeostasis psikologis dapat berupa mekanisme pertahanan diri,
seperti menangis, tertawa, berteriak, memukul meremas, dan lain-lain.
 Homeodinamik merupakan pertukaran energi secara terus-menerus antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya. Beberapa prinsip dalam proses homeodinamik sebagai
berikut:

1. Prinsip integritas Prinsip integritas merupakan prinsip utama dalam hubungan antara
manusia dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkaN
2. Proses perubahan kehidupan terjadi secara terus-menerus karena adanya interaksi
manusia dengan lingkungan yang saling memengaruhi.
3. Prinsip resonansi Prinsip bahwa proses kehidupan manusia berirama dan frekuensinya
bervariasi. Mengingat manusia memiliki pengalaman beradaptasi dengan lingkungannya.
4. Prinsip helicy Prinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia
berlangsung perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Model Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Abraham Maslow

 Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia. Kebutuhan


fisiologis, antara lain pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan
(minuman), nutrisi (makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan
suhu tubuh, serta seksual.
 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis. Perlindungan fisik dapat berupa perlindungan dari ancaman
terhadap tubuh dan kehidupan, seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dan
lain-lain
 Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi dan
menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan. Misalnya,
kebutuhan cinta seorang anak oleh ibunya. Hal itu sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak, contohnya seorang anak tercukupi kebutuhan akan kasih
sayang maka perkembangan anak akan optimal berupa fisik maupun psikologinya.
 Kebutuhan harga diri kebutuhan ini, meliputi perasaan tidak bergantung pada orang
lain, kompeten, serta penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya,
seorang pemahat dipuji oleh pelanggannya maka pemahat tersebut akan bersemangat
dalam memproduksi karyanya
 Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow.
Kebutuhan ini, meliputi 1) dapat mengenal diri sendiri dengan baik; 2) belajar
memenuhi kebutuhan sendiri; 3) tidak emosional; 4) memiliki dedikasi yang tinggi; 5)
kreatif; dan 6) memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

DIAGRAM MASLOW

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia (Maslow)


 Penyakit Adanya penyakit dalam tubuh akan menyebabkan perubahan pemenuhan
kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini karena beberapa fungsi
organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya. Saat
seseorang dalam keadaan sakit maka seseorang tersebut tidak akan mampu memenuhi
kebutuhannya sendiri. Dengan demikian, individu tersebut membutuhkan bantuan
orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
 Hubungan Keluarga Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan
kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak
ada rasa curiga, dan lain-lain.
 Konsep Diri Konsep diri memengaruhi kemampuan individu untuk memenuhi
kebutuhannya. Individu dengan konsep diri yang positif memberikan makna dan
keutuhan (wholeness) bagi seseorang agar mudah mengenali dan memenuhi
kebutuhannya serta mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut. Sementara itu, seseorang dengan konsep diri negatif, misalnya penderita
depresi akan mengalami perubahan kepribadian dan suasana hati yang dapat
memengaruhi persepsi dan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
 Tahap Perkembangan Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam hal
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Di dalam suatu pola yang teratur dan
dapat diprediksi sebagai hasil dari proses pematangan. Sejalan dengan meningkatnya
usia maka manusia mengalami perkembangan. Setiap perkembangan tersebut
memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
maupun spiritual.
 Struktur keluarga dapat memengaruhi cara klien memuaskan kebutuhannya.
Contohnya, seorang ibu mungkin akan mendahulukan kebutuhan bayinya
dibandingkan dengan kebutuhannya sendiri. Misalnya, saat seorang ibu menunda
makan atau tidurnya untuk menyusui.
SUHU TUBUH

Suhu tubuh adalah keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dikeluarkan
(Ernawati, 2012).
1. Bersifat hampir konstan. Suhu tubuh terendah terdapat pada pagi hari dan meningkat pada
siang atau malam hari
2. Semakin rendah jika semakin dekat dengan permukaan tubuh itulah yang diukur. Suhu
dipusat tubuh (body care) lebih tinggi daripada permukaan suhu tubuh
3. Suhu tubuh pada orang yang sama mempunyai perbedaan jika diukur dari area tubuh yang
berbeda. Penting untuk mengetahui suhu normal seseorang karena suhu normal dapat
bervariasi dari satu orang ke orang lain.

 Suhu tubuh kurang stabil pada anak – anak & Variasi suhu tubuh

Jenis-Jenis Suhu Tubuh Menurut (Chris Brooker, 2008). Suhu tubuh pada manusia dibagi
menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :

1. Core temperatur (Suhu inti) Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti kranium, thorax,
rongga abdomen dan rongga pelvis.
2. Surface temperature Suhu pada kulit, jaringan subcutan, danlemak. Suhu ini berbeda, naik
turunnya tergantung respon terhadap lingkungan.

Regulasi Suhu Tubuh


NYERI

 Definisi
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori dan
emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jariingan aktual
maupun potensial , atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan

 Teori Specificity “Suggest”


Sensori spesifik yang muncul karena adanya injury dan informasi ini didapat melalui system
saraf perifer dan sentral melalui reseptor nyeri di saraf nyeri perifer dan spesifik di spinal
cord

 Sifat - Sifat Nyeri


1. Stimulasi nyeri bisa berupa fisik dan mental yang dapat merusak jaringan sebenarnya atau
fungsi ego seseorang
2. Nyeri melelahkan dan membutuhkan banyak energi
3. Nyeri tidak dapat dinilai secara objektif seperti sinar X atau lab darah
4. Perawat hanya dapat mengkaji nyeri pasien dengan melihat perubahan fisiologis tingkah
laku dan dari pernyataan klien
5. Hanya klien yang mengetahui kapan nyeri timbul dan seperti apa rasanya
6. Untuk dapat menolong klien memperoleh kelegaan/sembuh dari nyeri, perawat harus
percaya bahwa nyeri ada
7. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan fisiologis
8. Nyeri memperingatkan adanya kerusakan jaringan, sehingga perawat harus memperhatikan
saat melakukan pengkajian

 Fisiologi Nyeri
- Kerusakan sel yang diakibatkan suhu (panas, digin), mekanik (tekanan,gesekan), bahan
kimia dan listrik akan menyebabkan sel mengeluarkan substansi berupa histamin, bradikinin,
potassium,dan prostaglandin
- Substansi ini akan merangsang sistem saraf perifer afferen mengirimkan impuls nyeri
- Pengiriman stimulus nyeri diteruskan sepanjang serabut saraf afferen sampai berakhir di
dorsal horn di dalam spinal cord (Medulla Spinalis)
- Di dalam dorsal horn akhiran saraf nociceptor bertemu dengan neurotransmiter seperti
substansi P yang akan menyebabkan hubungan transmisi dari saraf perifer afferen ke saluran
saraf spinothalamic
- Stimulasi nyeri berjalan sepanjang serabut saraf spinothalamic yang menyilang berlawanan
dengan sisi dari spinal cord
- Impuls nyeri kemudian ditransmisikan secara cepat ke pusat saraf di otak termasuk ke
retikular, sistem lymbik, thalamus dan kortek serebri
- Serabut A-Delta mengirim impuls sensori ke spinal cord yang bersambung dengan saraf
motorik
- Impuls motorik berjalan melalui lengkung reflek serabut saraf efferen Kembali ke otot
perifer dekat tempat yang terstimulasi nyeri dan menimbulkan kontraksi otot sehingga secara
cepat otot organ akan ditarik dari sumber nyerinya

 Tipe Serabut Saraf Perifer


1. Serabut Saraf A-Delta
- Merupakan serabut bermyelin
- Mengirimkan pesan secara cepat
- Menghantarkan sensasi yang tajam , jelas sumber dan lokasi nyerinya
- Reseptor berupa ujung-ujung saraf bebas di kulit dan struktur dalam seperti otot tendon dll
- Biasanya sering ada pada injury akut
- Diameternya besar

 Tipe Serabut Saraf Perifer


- Serabut saraf C tidak bermyelin
- Diameternya sangat kecil
- Lambat dalam mengantarkan impuls
- Lokasinya jarang, biasanya dipermukaan dan impulsnya bersifat persisten
- Menghantarkan sensasi berupa sentuhan, getaran, suhu hangat, dan tekanan halus
- Reseptor terletak distruktur permukaan

 Neuroregulator
 Substansi yang memberikan efek pada transmisi stimulus saraf, berperan penting pada
pengalaman nyeri
 Substansi ini ditemukan pada nociceptor yaitu pada akhir saraf dalam dorsal horn
pada spinal cord dan pada tempat reseptor dalam saluran spinotalamik
 Neuroregulator ada dua macam yaitu Neurotransmitter dan Neuromodulator
 Neurotransmitter seperti subtansi P mengirimkan impuls elektrik melewati celah
synaptik antara
 Neuromodulator memodifikasi aktivitas saraf dan mengatur transmisi stimulus saraf
tanpa mentransfer secara langsung sinya saraf yang melalui synaps
 Neuromodulator diyakini aktivitasnya secara tidak langsung bisa meningkatkan atau
menurunkan efek Sebagian neurotransmitter
 Contoh neuromodulator adalah endorphin
 Prinsip pemilihan obat dalam pengobatan terhadap nyeri berdasarkan pada efek
neuroregulatory

 Teori Get Control


 Dikemukakan oleh Melzack dan Wall pada tahun 1965
 Dalam teori ini dijelaskan bahwa Subtansi gelatinosa (SG) yaitu suatu area dari sel –
sel khusus pada bagian ujung dorsal serabut saraf spinal cord mempunyai peran
sebagai pintu gerbang (Gating Mechanism). Mekanisme gate control ini dapat
memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai di
korteks serebri dan menimbulkan nyeri
 Impus nyeri bisa lewat jika pintu gerbang terbuka dan impuls akan di blok ketika
pintu gerbang tertutup
 Menutupnya pintu gerbang merupakan dasar terapi mengatasi nyeri
 Keseimbangan aktivitas saraf sensori dan descending pain system dari otak mengatur
proses terbuka dan tertutupnya pintu gerbang
 Aerabut saraf A-Delta dan serabut saraf C menghasilkan substansi P untuk
mentransmisikan impuls melalui pintu gerbang
 Pada kondisi dimana mekanoresptor dan serabut saraf A beta lebih cepat dan bisa
menghambat neurotransmitter
 Jika masukan dari serabut A beta dominan, maka pintu gerbang tertutup. Tetapi jika
serabut saraf A-Delta dan serabut saraf C dominan, maka pintu gerbang terbuka dan
pasien merasa nyeri

 Respon Fisiologis Terhadap Nyeri

1. Stimulasi Simpatik :
-Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate
- Peningkatan heart rate
- Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
- Peningkatan nilai gula darah
- Diaphoresis
- Peningkatan kekuatan otot
- Dilatasi pupil
- Penurunan motilitasi GI

2. Stimulasi Parasimpatik
- Muka pucat
- Otot mengeras
- Penurunan HR dan BP
- Nafas cepat dan irregular
- Nausea dan vomitus
- Kelelahan dan keletihan

 Klasifikasi Nyeri
1.Berdasarkan sumbernya :
 Cutaneus / Superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit / jaringan subkutan. Biasanya
bersifat pricking atau burning (seperti terbakar)
 Deep somatic / Nyeri dalam, yaitu nyeri yang berkenaan dengan struktur dalam.
Misalnya peritonium, otot, sendi, pembuluh darah dll
 Visceral (pada organ dalam), nyeri yang berasal dari visceral missal kolik ginjal,
choleycistitis. Pada umumnya nyeri terjadi karena distensi, kontraksi atau
abnormalitas saluran cerna
 Fungsional Psycogenik, yaitu nyeri yang bersumber dari psikis / emosi, kebanyakan
tidak disadari. Misalnya orang sedang marah tiba - tiba dadanya terasa nyeri
2.Berdasarkan lamanya :
 Nyeri akut
 Nyeri kronik
 Perbedaan Nyeri Akut daan Kronik

 Faktor Yang Mempengaruhi Respon Nyeri


. Umur
. Gender
. Kultur Budaya
. Kecemasan
. Pengalaman nyeri sebelumnya
. Perhatian

 Efek Nyeri Pada Klien


. Efek pada ADL
. Efek tingkah laku
. Tanda dan gejala fisik

PATIENT SAFETY

 Pendahuluan
. Rumah sakit merupakan tempat kerja yang penuh dengan resiko  Resiko klinis, resiko
biaya, resiko manajemen dll
. Saat ini RS tidak hanya dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan saja, tapi
diharuskan juga untuk menjaga keselamatan pasien secara konsisten dan berkesinambungan

 Contoh Kejadian Insiden Keselamatan Pasien


. Operasi / amputasi salah sisi, salah orang
. Salah pemberian jenis obat, salah dosis
. Salah tindakan
. Tertinggal alat di dalam tubuh
. Pasien jatuh di rumah sakit

 Mengapa Patient Safety Penting ?


. Isu kesehatan global yang serius
. Patient Centeredness
. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
. Tidak boleh ada pasien  menderita cedera  yang dapat dicegah
. Medical error  meningkatkan biaya atas kesehatan
. Tuntutan kasus malpraktek  meningkat
. Mencegah konflik (blamming) antara dokter / petugas kesehatan / pasien

 Dasar Hukum
“ Framework For Patient Safety “
1. Undang - undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang - undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang - undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 251/MENKES/SK/VII/2012 tentang Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 Tujuan Patient Safety
1. Hak pasien
2. Meningkatnya akutanbilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah Sakit
4. Terlaksanannya program - program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
Kejadian Tidak Diharapkan
 Tujuh Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga asuhan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan evaluasi dan
meningkatkan KP
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan KP
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai KP
 Prinsip Keselamatan Pasien
“ Safe culture (budaya keselamatan) “
- Aktif melaporkan insiden untuk belajar dari pengalaman
- Iklim kerja yang bebas dari menyalahkan, individu yang melaporkan insiden tidak dihukum
- Komunikasi yang mudah dipahami, diulang dan konsisten
- Selalu membicarakan isu keselamatan pasien
“ Safe care (perawatan yang aman) “
- Belajar dari kejadian yang tidak diharapkan dan kejadian nyaris cidera, untuk
menyusun tindakan preventif
- Menerapkan perawatan yang disesuaikan dengan standar dan berorientasi pada keselamatan
pasien.
” Safe staff (staf yang aman) “
-Selalu berpegang pada prinsip “every patient’s rights,
everyone’s responsibility” (setiap hak pasien adalah tanggung jawab setiap orang)
- Berperan aktif dalam mencegah timbulnya kejadian tidak diharapkan Safe support system
(sistem pendukung yang aman)
- Informasi yang diberikan benar
- Dilakukan oleh orang-orang yang kompeten
- Sistem layanan yang cepat, tepat, dan responsif
” Safe place (tempat yang aman) “
- Tersedianya alat atau sistem pelindung terhadap risiko terjadinya bencana.
- Terlibat aktif dalam melaporkan kondisi alat, bangunan dan lingkungan yang potensial tidak
aman dengan format pelaporan yang berlaku di RSJ.
“ Safe patients (pasien yang aman) “
- Pasien dan keluarga dilibatkan dalam perawatan.
- Informasikan pada pasien dan keluarganya apa yang terjadi dengan sikap empatik.
- Libatkan dan anjurkan pasien serta keluarga untuk menyampaikan keluhan dan saran.
 SOLUSI KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (Look-Alike, Sound-
AlikeMedicationNames)
2. Pastikan Identifikasi Pasien
3. Komunikasi secara benar saat Serah terima/Pengoperan Pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. Kendalika cairan elektrolit pekat (Concentrated)
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang (Tube)
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan (Handhygiene) untuk pencegahan Infeksi Nosokomial.
 Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

 Tingkatkan Komunikasi Efektif


1. Memberikan informasi/instruksi secara lengkap dan jelas tanpa memakai singkatan yang
tidak baku/standar.
2. Melakukan Read Back terhadap informasi/instruksi yang diterima secara lisan maupun
melalui telepon atau melaporkan hasil pemeriksaan penting yang membutuhkan verifikasi
oleh penerima informasi
3. Standarisasi Singkatan, Akronim, Simbol yang berlaku di Rumah sakit.
4. Memberlakukan Standar Komunikasi pada saat
Operan/Hand Over Comunication.
5. Meningkatkan ketepatan membuat Laporan.

Anda mungkin juga menyukai