Anda di halaman 1dari 10

IMUNISASI BCG

By :
Kelompok 3
1. Defenisi imunisasi
Kata imun berasal dari bahasa Latin (immunitas) yang
berarti pembebasan(kekebalan) (Theophilus, 2000;
Mehl dan Madrona, 2001).Sistem imun adalah suatu
sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk
zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara
kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing
seperti kuman-kuman penyakit atau racunnya, yang
masuk ke dalam tubuh
2. Imunisasi vaksin BCG
BCG (Bacillus calmet-Guerin) berasal dari strain bovinum
M.tuberculosis yang dikultur Calmette dan Guerin 1906. Mereka
menyelidiki bahwa bila empedu ditambahkan ke medium tempat
tumbuhnya bakteri ini maka kelompok mikroorganisme akan
tersebar dan terjadi perubahan di dalam bentuk dan virulensinya.
Mereka mendalilkan bahwa subkultur lama di dalam medium
yang mengandung empedu menghasilkan suatu strain vaksin
yang dilemahkan sesudah selama 1-3 tahun.
3. Usia Pemberian
    Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan
ketika bayi baru lahir,sampai bayi berumur 12 bulan,
tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Hasilyang
memuaskan terlihat apabila diberikan menjelang
umur 2 bulan. ImunisasiBCG cukup diberikan 1 kali
saja, pada anak yang berumur lebih dari 2
bulan,dianjurkan untuk melakukan uji mantoux
sebalum imunisasi BCG,gunanyauntuk mengetahui
apakah untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit
penyakit TBC.
4. DOSIS DAN CARA PEMBERIAN
VAKSIN BCG
a.  Sebelum disuntikan vaksin BCG dilarutkan terlebih dahulu
dengan 4 ml NaCl 0,9%, dengan menggunakan alat suntik
steril.
b. Dosis pemberiannya yaitu 0,05 ml, sebanyak satu kali untuk
bayi usia ≤1 tahun
c. Disuntikan secara intracutan didaerah lengan kanan atas
(insertion musculus deltoideus), dengan menggunakan alat
suntik dosis tunggal yang steril. Ukuran jarum suntiknya no. 26
G.
d. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3
jam.
 
5. Lokasi Penyuntikan
          Yang dianjurkan oleh WHO adalah di lengan
kanan atas. Cara menyuntikkannya pun membutuhkan
keahlian khusus karena vaksin harus masuk ke dalam
kulit. Bila dilakukan di paha, proses
menyuntikkannya lebih sulit karena lapisan lemak di
bawah kulit paha umumnya lebih tebal. Para orangtua
juga tak perlu khawatir dengan luka parut yang bakal
timbul di lengan, karena umumnya luka parut tersebut
tidaklah besar
6. Tanda Keberhasilan Vaksinasi
- Vaksinasi Berhasil Jika
Tanda keberhasilan vaksinasi BCG berupa bisul kecil dan bernanah pada
daerah bekas suntikan yang muncul setelah 4-6 minggu. Bisul tersebut
tidak menimbulkan rasa nyeri, bahkan bila disentuh pun tidak terasa sakit.
 Bila Ada Reaksi Berlebih 
muncul reaksi berlebih pascavaksinasi BCG. Misal, benjolan atau bisul itu
lama tidak sembuh-sembuh dan menjadi koreng. Atau, malah ada
pembengkakan pada kelenjar di ketiak (sekelan). Ini dapat merupakan
pertanda si anak pernah terinfeksi TB sehingga menimbulkan reaksi
berlebih setelah divaksin. Sebaiknya segera periksakan kembali ke dokter.
 Bila Tak Timbul Benjolan 
terjadi karena kadar antibodinya terlalu rendah, dosis terlalu rendah, daya
tahan anak sedang menurun (misalnya anak dengan gizi buruk) atau
kualitas vaksinnya kurang baik akibat cara penyimpanan yang salah.
7. Efek Samping
Bila suntikan BCG dilakukan di lengan atas,
pembengkakan kelenjar terdapat di ketiak atau
leher bagian bawah. Suntikan di paha dapat
menimbulkan pembengkakan kelenjar di
selangkangan. Komplikasi pembengkakan
kelenjar ini biasanya disebabkan karena teknik
penyuntikan yang kurang tepat, yaitu
penyuntikan terlalu dalam.
8. Kontraindikasi 
1.  Reaksi uji tuberkulin > 5 mm
2. Terinfeksi HIV atau dengan resiko tinggi HIV,
imunokompromais akibat pengobatan kortikosteroid,
obat imunosupresif, sedang menjalani terapi
radiasi serta menderita penyakit keganasan yang
mengenai sumsum tulang atau sistem limfe
3.  Anak menderita gizi buruk
4.  Anak menderita demam tinggi
5.  Anak menderita infeksi kulit yang luas
6.  Anak pernah menderita tuberkulosis
  
9.  Prosedur Imunisasi BCG
Pemberian imunisasi BCG

Alat dan bahan :


1.    Spuit 1cc
2.    Vaksin BCG pelarutnya
3.    Kapas DTT
4.    Bak Instrumen
5.    Bedong atau kain pembungkus  bayi
6.    Bengkok
7.    Alat tulis

Langkah Kegiatan :
1.    Menginformasikan pada ibu atau pengasuh tentang prosedur yang akan dilakukan.
2.    Memasukkan pelarut vaksin kedalam ampul atau vial vaksin ampul dengan cara yang benar
3.    Mengaspirasi obat : dosis bayi 0.05 ml dan dosis anak 0.1 ml
4.    Cuci tangan
5.    Menggedong atau membungkus bayi
6.    Mendekatkan alat-alat ke pasien, terutama bengkok
7.    Menentukan daerah suntikan yaitu otot detoit(tiga jari dari akromion) lengan kanan
8.    Menstrerilkan permukaan kulit yang akan disuntik/diusap dengan kapas DTT
9.    Memegang lengan bayi dengan tangan kiri dan memegang spuit dengan tangan kanan
10. Menusukkan spuit dengan sudut 15®di daerah pada epidermis kemudian teruskan sampai dermis
11.  Mendorong cairan obat sampai menimbulkan tonjolan dibawah permukaan kulit
12.  Mencabut spuit dan jangan memijat daerah suntikan
13.  Mendokumentasikan dan merapikan alat-alat, membuang sampah ke dalam tempatnya sesuai jenis
14.  Merapikan bayi
15.  Mencuci tangan
16.  Mendokumentasikan kegiatan(waktu, nama obat, dosis, rute pemberian dan reaksi pasien)
 

Anda mungkin juga menyukai