Anda di halaman 1dari 4

VAKSIN BCG

Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan


(Bacillus Calmette Guerin) strain Paris, yang dibiakkan berulang selama 1 – 3 tahun lamanya
sehingga didapatkan basil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksin
BCG tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2 – 8° C, tidak boleh
beku. Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam.
Sumber: Imunisasi BCG: Jadwal, Manfaat, Efek Samping - Mediskus

Tujuan Imunisasi BCG

Tujuan atau manfaat imunisasi BCG (Basil Calmette Guerin) yaitu untuk mencegah bayi atau anak
terserang dari penyakit TBC yang berat, seperti: meningitis TBC dan TBC milier. Ini
dikarenakan bayi atau anak masih rentan terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis penyebab
penyakit TBC, akibat adanya kontak dengan penderita TBC yang ada di sekitarnya, seperti:
orang tua, keluarga, pengasuh, dan lain sebagainya.

CARA PEMBERIAN DAN DOSIS Imunisasi BCG dapat diberikan segera setelah lahir hingga
sebelum bayi berumur 3 bulan, umumnya diberikan pada saat bayi berumur 1 bulan. Apabila
diberikan pada anak berumur lebih dari 3 bulan maka dianjurkan untuk melakukan uji
sensitivitas terhadap mikobakteria, atau uji tuberculin (mantoux test) terebih dahulu. Vaksin
BCG cukup diberikan satu kali saja tidak memerlukan ulangan, sebab vaksin BCG berisi
kuman yang masih hidup sehingga antibodi yang dihasilkannya tinggi terus. Cara pemberian
vaksin BCG adalah dengan penyuntikan secara intradermal (ke dalam kulit). Penyuntikan
dilakukan di daerah lengan kanan atas dengan dosis pemberian vaksin BCG pada bayi adalah
0,05 mL. Tanda bahwa imunisasi BCG berhasil adalah munculnya bisul kecil di daerah bekas
suntikan yang dalam waktu 2 – 4 minggu kemudian menjadi bernanah dan akan sembuh
sendiri dalam waktu 2 – 5 bulan dengan meninggalkan luka parut berdiameter 2 – 10 mm.
Sumber: Imunisasi BCG: Jadwal, Manfaat, Efek Samping - Mediskus

Lokasi Penyuntikan Imunisasi BCG

Menurut badan kesehatan WHO, lokasi penyuntikan imunisasi BCG sebaiknya di lengan kanan
atas. Akan tetapi pada praktiknya di Indonesia, selain ada yang dilakukan di lengan kanan
atas, adapula yang dilakukan di paha. Perbedaan lokasi penyuntikan ini seringkali
dihubungkan dengan “estetika”, yang konon bisa merusak keindahan tubuh si kecil. Padahal,
jika dilakukan di lengan kanan atas pun sebenarnya luka/bekas yang ditimbulkan pun tidak
terlalu besar. Efek samping BCG umumnya juga tidak menimbulkan panas/demam.

EFEK SAMPING Karena cara pemberiannya dengan penyuntikan ke dalam kulit yang penuh
dengan reseptor syaraf, maka suntikan akan terasa lebih sakit dibandingkan imunisasi
lainnya, oleh karena itu biasanya bayi rewel setelah imunisasi BCG. Reaksi lokal yang timbul
setelah imunisasi BCG yaitu pembengkakan kecil, merah, lembut biasanya timbul pada
bekas suntikan, yang kemudian akan bernanah dan meninggalkan luka parut. Kadang-kadang
dapat timbul pembesaran kelenjar getah bening pada daerah ketiak dalam waku timbul 2 – 4
bulan setelah imunisasi. Sangat jarang sekali pembesaran kelenjar getah bening tersebut
dapat menjadi bisul bernanah.
Sumber: Imunisasi BCG: Jadwal, Manfaat, Efek Samping - Mediskus

KONTRA INDIKASI Beberapa keadaan yang menyebabkan tidak diperbolehkannya imunisasi BCG


yaitu: Bila hasil tes mantoux menunjukkan reaksi positif (> 5 mm) Menderita sakit
tuberkulosis atau pernah sakit tuberkulosis Menderita infeksi HIV atau dengan risiko tinggi
infeksi HIV Menderita penyakit keganasan sumsum tulang Menderita penyakit keganasan sel
darah putih Menderita infeksi kulit yang luas Sedang meminum obat imunosupresi Sedang
mendapat radioterapi Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan
penyakit berbahaya. Dengan membawa bayi kita ke posyandu atau tempat pelayanan
kesehatan lainnya untuk mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwal berarti kita telah
memberikan wujud kasih sayang dan tanggung jawab kita dalam melindungi buah hati
tercinta.
Sumber: Imunisasi BCG: Jadwal, Manfaat, Efek Samping - Mediskus

SOP Imunisasi BCG

1. Nama Pekerjaan

      Pemberian  Imunisasi BCG

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette – Guerin (BCG )agar anak
mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)

3. Ruang Lingkup
Semua pasien yang akan di imunisasi BCG di unit pelayanan KIA pada anak berumur 0 -  11 bln

4. Ketrampilan Petugas

3.1              Dokter

3.2              Bidan

3.3              Perawat

5. Uraian Umum

5.1.            Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycrobacterium tuberculosa


( batuk darah )

5.2.            Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam

6. Alat dan Bahan

6.1.            Alat

Tidak ada

6.2.            Bahan

5.1.1        Vaksin BCG

5.1.2        Jarum dan semprit disposibel  1 ml

5.1.3        Disposibel 5 cc untuk melarutkan

5.1.4        Kapas

5.1.5        Kartu imunisasi

7. Instruksi Kerja

7.1.            Petugas mencuci tangan

7.2.            Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan

7.3.            Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )

7.4.            Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak
tersebut
7.5.            Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi

7.6.            Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan menggunakan
alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut

7.7.            Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada insertio
musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit

7.8.            Rapikan alat-alat

7.9.            Petugas mencuci tangan

7.10.        Mencatat dalam buku

8. Indikator Kinerja

Mendapatkan hasil yang baik , tepat  dan akurat

9. Catatan Mutu

9.1.            Buku register bayi

9.2.            Kohor bayi

9.3.            Status bayi

9.4.            Kartu KMS

Anda mungkin juga menyukai