Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

“ PROSEDUR IMUNISASI HEPATITIS B DAN BCG”

Dosen Pembimbing :

LIDA KHALIMATUS, SSiT., M.Kes


Disusun Oleh :

ANIS RADITA AZIZAH


NIM.201902016

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN AJARAN 2019/2020

Jl. Raya Jabon Km 6 Mojokerto. (0321) 390203


1. TULIS TEORI DAN PROSEDUR IMUNISASI HB PADA BAYI USIA
0-7 HARI BESERTA LINK YOUTUBE
A. TEORI
Vaksin adalah pemberian kekebalan tubuh buatan atau antigen
kedalam tubuh, untuk merangsang pebentuka antinodi terhadap penyakit
tertentu. Pemberian vaksin biasanya diberikan pada bayi, meski beberapa
jenisnya juga diberikan pada orang dewasa. Dari berbagai jenis vaksin
yang perlu diperlukan pada bayi, vaksin hepatitis B adalah salah satu yang
cukup penting. Bahkan kabarnya vaksin ini perlu diberikan pada bayi yang
baru lahir.
Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat
berujung pada infeksi hati kronis.penyakit ini tergolong dalam penyakit
menular dan cukup banyak menyerang anak-anak. Penyebaran virus
hepatitis B terjadi melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Pemberian
vaksin hepatitis B pun dinilai penting diberikan pada bayi baru lahir,
karena mereka beresiko tinggi terkena penyakit ini dari ibu yang terinfeksi
virus, baik terlahir melalui persalinan normal maupun caesarea.
Selain itu, ibu yang mengidap hepatitis B sering kali tidak sadar
bahwa dirinya terinfeksi penyakit tersebut, lantaran tidak adanya gejala
yang dirasakan. Oleh karena itu, memberikan vaksin saat kelahiran
menjadi cara terbaik yang bisa diambil. Namun selain pada sang bayi,
vaksin ini juga perlu diberikan pada ibu yang negative hepatitis B.
tujuannya sama, untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. tak
hanya itu, pemberian vaksin saat lahir juga membantu mengurangi resiko
anak terkena hepatitis B di masa kecil yang mungkin ditularkan oleh orang
sekitarnya. (https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-vaksin-hepatitis-
b-bagi-bayi-baru-lahir)
Waktu paling baik untuk memberikan vaksin HB0 pertama adalah
12 jam setelah lahir, dengan didahului suntikan vit.K1 minimal 30 menit
sebelumnya. Selanjutnya jadwal pemberian vaksin HB monovalen adalah
pada usia 0,1 dan 6 bulan. Bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, akan
diberikan vaksin HB dan immunoglobulin hepatitis B (HBlg) pada bagian
tubuh yang berbeda. Apabila diberikan vaksin HB kombinasi dengan
DTPw, maka jadwal pemberiannya pada usia 2, 3,dan 4 bulan. Apabila
vaksin HB kombinasi dengan DTPa, maka jadwal pemberiannya adalah
pada usia 2, 4, dan 6 bulan. (website Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Efek samping pemberian vaksin biasanya, beberapa bayi akan
mengalami demam ringan dan nyeri pada bagian yang disuntik. Hal ini
sebenarnya wajar dan kerap terjadi pula pada pemberian jenis vaksin
lainnya. Namun jika ternyata bayi memiliki reaksi alergi, maka orang tua
perlu meminta penanganan segera . seorang anak yang memiliki reaksi
aergi yang mengancam nyawa terhadap vaksin hepatitis B yang diberikan
pada dosis sebelumnya tidak boleh diberi vaksin hepatitis B lagi.
(https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-vaksin-hepatitis-b-bagi-
bayi-baru-lahir)
B. PROSEDUR PELAKSANAAN
Penatalaksanaan pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi usia 0-
7 hari.
1. Persiapan alat
a. baki instrument (handscoone steril dan vaksin)
b. bengkok
c. kom berisi kapas steril
d. alcohol
e. cucing
2. Persiapan tenaga medis
a. cuci tangan 6 langkah
b. letakkan alcohol pada cucing
c. buka tutup baki instrument dan kom
d. pakai handscoone steril
e. tekan tutup vaksin hingga berbunyi klik
3. Persiapan pasien
a. Beri tahu orang tua bayi prosedur yang akan dilakukan
b. Dekatkan alat
c. Mengatur posisi bayi
4. Langkah-langkah
a. Buka gedong bayi dan singsingkan celana bayi
1
b. Tentukan area yang akan diinject yaitu didaerah bagian
3
atas paha kanan bagian luar.
c. Sterilkan area yang akan diinject dengan kapas sterilyang
telah dicelupkan kedalam cucing yang berisi alcohol.
Usapkan pada area yang akan diinject satu kali saja. Setelah
itu kapas tetap dipegang pada tangan yang memegang paha
(jika perlu bantuan tenaga medis dapat meminta tolong ibu
bayi atau tenaga medis lain untuk memegang lutut bayi)
d. Inject paha bayi dengan tekhnik IM (intramuskuler) 90°
e. Pencet cairan imunisasi dan cabut secara perlahan jarum
dengan ditekan menggunakan kapas yang masih dipegang
tadi.
f. Buang inject bekas pakai pada tempatnya dan rapikan alat ke
tempat semula
g. Lepas handscoone dan rendam pada cairan klorin.
h. Cuci tangan 6 langkah.
(https://youtu.be/ket01uda8Nk)
2. TULIS TEORI DAN PROSEDUR IMUNISASI BCG PADA BAYI
BESERTA LINK YOUTUBE
A. TEORI
Imunisasi BCG merupakan salah satu imunisasi yang wajib diberikan
pada bayi. Fungsinya adalah untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC)
atau yang sekarang dikenal dengan sebutan TB. BCG merupakan
kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guérin. Pemberian imunisasi BCG
pada bayi di Indonesia umumnya dilakukan pada bayi yang baru lahir dan
dianjurkan paling lambat diberikan sebelum bayi berusia 3 bulan.
Bagi bayi yang akan diberikan imunisasi BCG setelah usia 3 bulan,
harus dilakukan tes tuberkulin terlebih dulu. Tes tuberkulin (tes Mantoux)
dilakukan dengan cara menyuntik protein kuman penyebab TB (antigen)
pada lapisan kulit lengan atas. Kulit akan bereaksi terhadap antigen, bila
sudah pernah terpapar kuman TB. Reaksi tersebut berupa benjolan merah
pada kulit di area penyuntikan.
Vaksin BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang telah dilemahkan
dan tidak akan menyebabkan penerima vaksin menjadi sakit TB. Bakteri
yang digunakan adalah Mycobacterium bovine, yang paling mirip dengan
bakteri penyebab tuberkulosis pada manusia. Pemberian vaksin ini akan
memicu sistem imun untuk menghasilkan sel-sel yang dapat melindungi
kita dari bakteri tuberkulosis. Imunisasi BCG sangat efektif mencegah
penyakit tuberkulosis, termasuk jenis yang paling berbahaya yaitu
meningitis TB pada anak.
Tuberkulosis tidak hanya berisiko menyebabkan infeksi paru-paru,
tapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput
otak (meningen), dan ginjal. Tuberkulosis sangat berbahaya dan mudah
menyebar melalui cipratan air liur, lewat bersin atau batuk, yang tanpa
sengaja terhirup oleh orang lain. Meski hampir serupa dengan cara
penyebaran pilek atau flu, tuberkulosis umumnya memerlukan waktu
kontak lebih lama sebelum seseorang dapat tertular. Karena itu, anggota
keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB memiliki peluang
lebih tinggi untuk tertular.
Efek Samping setelah mendapat imunisasi BCG, tidak perlu panik
apabila muncul seperti luka melepuh di area suntikan. Tidak jarang, luka
tersebut terasa sakit dan lebam selama beberapa hari. Setelah 2-6 minggu,
titik suntikan dapat membesar hingga berukuran hampir 1 cm, dan
mengeras karena cairan yang berada di permukaan mengering. Kemudian,
akan meninggalkan bekas luka yang kecil. Sebagian orang mungkin akan
mengalami bekas luka yang lebih berat, tapi umumnya akan sembuh
setelah beberapa minggu.
BCG sangat jarang menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi
anafilaktik. Tapi tetap lebih baik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan jika timbul alergi. Untuk mewaspadai efek samping yang
berbahaya, vaksinasi harus dilakukan oleh dokter atau petugas medis yang
mengetahui penanganan alergi dengan tepat.
Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi BCG adalah dosis
imunisasi BCG sebanyak 0,05 ml untuk bayi di bawah usia satu tahun.
Umumnya penyuntikan imunisasi BCG dilakukan pada lengan bagian atas.
Lengan bagian tersebut tidak boleh diberikan imunisasi lain, minimal
selama tiga bulan. Meski tergolong imunisasi wajib, ada beberapa kondisi
bayi yang membuat pemberian imunisasi BCG perlu ditunda, seperti :
a. Demam tinggi.
b. Infeksi kulit.
c. HIV positif, dan belum mendapat penanganan.
d. Pengobatan kanker atau kondisi lain yang memperlemah sistem
imunitas.
e. Diketahui mengalami reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG.
f. Pernah terkena tuberkulosis, atau tinggal serumah dengan penderita
tuberkulosis.

Imunisasi BCG merupakan tindakan yang penting untuk melindungi


kesehatan bayi. Namun, perhatikan pula kondisi bayi sebelum melakukan
imunisasi. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk
mendapatkan solusi terbaik. (https://www.alodokter.com/bayi-butuh-
imunisasi-bcg-untuk-apa)

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan alat – alat
a. Vaksin BCG
b. Spuit 1 ml disposible
c. Spuit 5 ml disposible untuk melarutkan
d. Kapas alkohol 70%
e. Kartu imunisasi
2. Persiapan pasien
a. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan pada orang tua
atau keluarga
b. Mengatur posisi bayi
3. Langkah – langkah
a. Mencuci tangan
b. Pastikan vaksin dan spuit yang akan digunakan
c. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc )
d. Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada
orang tua anak tersebut
e. Ambil 0,05 cc vaksin BCG yang telah dilarutkan tadi
f. Bersihkan lengan dengan kapas yang telah di basahi air bersih,
jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan
merusak vaksin tersebut
g. Suntikkan vaksin tersebut sepertiga lengan kanan atas
( tepatnya insertion musculus delteoideus ) secara intra cutan
( IC )
h. Rapikan alat – alat
i. Mencuci tangan
j. Mencatat dalam buku imunisasi
(https://www.scribd.com/document/372848670/Prosedur-Pemberian-
Imunisasi-Bcg)
Link youtube (https://youtu.be/u8-6zqRhu9o)

Anda mungkin juga menyukai