Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

IMUNISASI BCG DAN POLIO


DI RUANG POLI ANAK RS RA KARTINI JEPARA

Oleh :
Nama : Afrizal Mustaqim
NIM :-

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2016
IMUNISASI BCG DAN POLIO

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan Vaksin adalah kuman atau racun kuman
yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi/anak yang disebut antigen. Dalam tubuh
antigen akan bereaksi dengan anti body sehingga akan terjadi kekebalan. Ada dua
jenis kekebalan yang bekerja dalam tubuh bayi/anak :
1. Kekebalan aktif
adalah kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh.
Kekebalan aktif dapat dibagi :
a. Kekebalan aktif alamiah : dimana si anak membuat kekebalan sendiri
setelah sembuh dari sakit misal : anak telah menderita campak .
b. Kekebaln aktif buatan : kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat
vaksin (imunisasi) misalnya : BCG, DTP dan polio dan lainnya.

2. Kekebalan pasif
Tubuh anak tidak membuat antibody sendiri tetapi kekebalan tersebut
diperoleh dari luar setelah memperoleh zat penolak, sehingga proses cepat
tetapi tidak bertahan lama. Kekebalan pasif dapat dibagi :
a. Kekebalan pasif alamiah : kekebalan yang diperoleh bayi secara lahir dari
ibunya misal : difteri, morbili dan tetanus.
b. Kekebaln pasif buatan : dimana kekebalan diperoleh setelah mendapat
suntikan zat penolak. Misalnya : ATS.

Ada 6 macam penyakit yang dapat dicegah sesuai dengan program


imunisasi yaitu BCG, difteri, pertusis, tetanus , polio dan campak. Macam macam
vaksin adalah sebagai berikut :
A. Vaksin BCG
Vaksin BCG tujuan pemberian untuk membuat kekebalan aktif terhadap
penyakit tuberculosis/TBC. Vaksin BCG mengandung kuman bacillus
Calmette Guerin. Yang dibuat dari bibit penyakit hidup yang sudah
dilemahkan. Jadwal pemberian vaksin BCG adalah sebagai berikut :
a. Umur 0 – 11 bulan sebaiknya diberikan usia 0 – 2 bulan dosis 0,05 cc.
b. Vaksin ulang pada umur anak 5 tahun.
Efek samping pemberian vaksin ini pada dasarnya tidak ada tetapi reaksi
secara normal akan timbul selama 2 minggu seperti pembengkakan kecil,
merah pada tempat penyuntikan yang kemudian akan menjadi abses kecil
dengan garis tengah 10 mm. Luka ini aakan sembuh sendiri dan
meninggalkan parutan pada jaringan. Cara penyuntikan BCG adalah sebagai
berikut :
a. Bersihkan dengan kapas yang dibasahi air matang.
b. Peganglah lengan kanan anak dengan tangan kiri sehingga kita berada di
bawah lengan anak. Lingkari jari-jari anda dan kulit lengan dengan atas
anak menegang.
c. Pegang semprit tangan dengan tangan kanan lubang jarum menghadap ke
atas.
d. Letakkan jarum dan semprit hampir sejajar dengan lengan anak.
e. Masukkan jarum ke dalam kulit dan usahakan sedikit mungkin melukai
kulit.
 Pertahankan jarum sejajar dengan lengan anak dan lubang tetap
menghadap ke atas jarum saja yang masuk ke dalam kulit.
 Jangan menekan jarum terlalu lama dan jangan meregangkan ujung
jarum terlalu menukik
f. Letakkan ibu jari tangan kiri pada atas ujung bawah
g. Pegang pangkal bawah antara jari telunjuk dan jari tengah kemudian
doronglah bistan dengan ibu jari tangan kanan anda.
h. Setelah vaksin habis, jarumnya di cabut.
i. Juka vaksin BCG tepat maka akan timbul berjalan di kulit.
B. Vaksin Polio
Vaksin polio tujuan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
kronis yaitu penyakit poliomyelitis. Vaksin polio terdapat 2 kemasan, yaitu :
a. Vaksin yang mengandung virus polio yang sudah dilemahkan, cara
pemberiannya adalah disuntikkan.
b. Vaksin yang mengandung virus polio yang masih hidup yang telah
dilemahkan, cara pemberian melalui oral dan bentuk cair dan pil.
Jadwal pemberian vaksinasi polio adalah sebagai berikut :
1. Pada bayi umur 2 – 11 bulan diberikan 3 x . Pemberian dengan dosis 2
tetes sampai 4 minggu.
2. Pemberian ulang pada umur 1,5 – 2 tahun.
3. Menjelang umur 5 tahun.
4. Pada umur 10 tahun.
Biasanya pemberian vaksinasi polio di berikan bersama-sama vaksin
BCG, akan tetapi interval pemberian dengan waktu 2 jam. Kekebalan yang
diperoleh dari vaksinasi p[olio sebesar 45 - 100 %. Bereaksi timbul biasanya
tidak ada. Kalaupun ada hanya bercak-bercak ringan. Kontradiksi pemberian
polio aanak dengan diare berat. Anak sakit parah dan anak menderita defisiensi
kekebalan. Hal-hal yang harus dilakukan pada pemberian imunisasi polio
adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan vaksin polio
a. Bukalah tutp metal dan tutup karet.
b. Pasanglah pipet plastik pada plakon.
c. Vaksin polio siap diberikan.
2. Mengatur posisi bayi dan cara pemberiannya
a. Ibu di suruh menelentangkan bayinya di atas pangkuannya dan
memegangnya erat-erat.
b. Mulut anak dibuka dengan 2 jari sambil menekan kedua pipi anak
sehingga mulut terbuka.
c. Teteskan vaksin polio langsung dari pipet kedalam mulut anak
sebanyak 2 tetes.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. 2 tetes sebanyak 3 kali, pemberian dengan selang 4 minggu.
b. Buanglah sisa vaksin setelah dipakai di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Pelatihan Tenaga Pelaksanaan Imunisasi Puskesmas Kerjasama Dirjen PP


dan PL serta Pusdiklat SDM Kesehatan Depkes RI Tahun 2006.

Pedoman Teknis Vaksin dan Cold Chain, Direktorat Jenderal PPM dan PL
Departemen Kesehatan RI Tahun 2002.

Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,


Jakarta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai