Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya , maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut ;
1. Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional model primer
secara umum dapat dilaksanakan secara optimal karena jumlah tenaga kerja dengan jumlah pasien belum sesuai, karena menurut penghitungan Gilies didapatkan jumlah kebutuhan perawat sebanyak 28 orang sedangkan pada kenyataannya baru ada 18 orang perawat.
2. Sentralisasi obat terlaksana dan berjalan dengan baik, tetapi dalam
pendistribusian obat oral kepada pasien masih kurang etis (kemasan plastik), meskipun dengan tujuan praktis dan disposible
3. Serah terima dilaksanakan dengan baik sudah meliputi diagnose medis,
diagnose keperawatan dan rencana keperawatan yang harus diberikan kepasien tersebut.
4. Ronde keperawatan belum dilaksanakan di ruangan, karena
membutuhkan berbagai upaya dan melibatkan tenaga medis lain.
5. Supervisi yang dilaksanakan sudah terjadwal, sudah tersetruktur dan
terdapat format supervisi yang baku dilaksanakan secara langsung secara langsung dan bersifat insidentil bahan supervisi meliputi jumlah pasien yang ada di sif tersebut, keadaan kegawatdaruratan, kerusakan alat medis dan non medis serta kendala yang ada disift tersebut.
6. Rapat ruangan dilaksanakan sesuai jadwal dari RS karena rapat ruangan
harus menghadirkan struktural dari RS, jadi agenda rapat menunggu konfirmasi dari struktural RS.
7. Saran Prasarana di ruangan cukup lengkap akan tetapi di ruang
Cempaka 3 belum mempunyai standart alat, butuh penataan peralatan , seperti: penataan loker obat dan lebelisasi, serta penataan dan pendayagunaan tempat sampah yang optimal.
83 B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan
adalah :
1. Mengikut sertakan mahasiswa praktikan untuk bergabung dalam metode
Asuhan Keperawatan Profesional di ruangan untuk menambah kekurangan tenaga.
2. Diperlukan kesiapan psikologis dan fisik dalam menerapkan Metode
Asuhan Keperawatan Profesional di ruangan , seperti : format pendokumentasian yang efektif dan efisien, penataan ruangan dengan mengikuti konsep 5K dan Optimalisasi job discription masing masing anggota.
3. Diperlukan dalam meningkatkan knowldge dan skil dari anggota
terutama dalam menerapkan Metode Asuhan Keperawatan Profesional , terutama dalam kegiatan seperti: timbang terima , ronde keperawatan , sentralisasi obat dan discharge planing.
4. Optimalisasi peran manejerial kepala ruang sebagai inti dalam roda
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional