Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya , maka dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut ;

1. Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional model primer


secara umum dapat dilaksanakan secara optimal karena jumlah tenaga
kerja dengan jumlah pasien belum sesuai, karena menurut penghitungan
Gilies didapatkan jumlah kebutuhan perawat sebanyak 28 orang
sedangkan pada kenyataannya baru ada 18 orang perawat.

2. Sentralisasi obat terlaksana dan berjalan dengan baik, tetapi dalam


pendistribusian obat oral kepada pasien masih kurang etis (kemasan
plastik), meskipun dengan tujuan praktis dan disposible

3. Serah terima dilaksanakan dengan baik sudah meliputi diagnose medis,


diagnose keperawatan dan rencana keperawatan yang harus diberikan
kepasien tersebut.

4. Ronde keperawatan belum dilaksanakan di ruangan, karena


membutuhkan berbagai upaya dan melibatkan tenaga medis lain.

5. Supervisi yang dilaksanakan sudah terjadwal, sudah tersetruktur dan


terdapat format supervisi yang baku dilaksanakan secara langsung secara
langsung dan bersifat insidentil bahan supervisi meliputi jumlah pasien
yang ada di sif tersebut, keadaan kegawatdaruratan, kerusakan alat medis
dan non medis serta kendala yang ada disift tersebut.

6. Rapat ruangan dilaksanakan sesuai jadwal dari RS karena rapat ruangan


harus menghadirkan struktural dari RS, jadi agenda rapat menunggu
konfirmasi dari struktural RS.

7. Saran Prasarana di ruangan cukup lengkap akan tetapi di ruang


Cempaka 3 belum mempunyai standart alat, butuh penataan peralatan ,
seperti: penataan loker obat dan lebelisasi, serta penataan dan
pendayagunaan tempat sampah yang optimal.

83
B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan


adalah :

1. Mengikut sertakan mahasiswa praktikan untuk bergabung dalam metode


Asuhan Keperawatan Profesional di ruangan untuk menambah
kekurangan tenaga.

2. Diperlukan kesiapan psikologis dan fisik dalam menerapkan Metode


Asuhan Keperawatan Profesional di ruangan , seperti : format
pendokumentasian yang efektif dan efisien, penataan ruangan dengan
mengikuti konsep 5K dan Optimalisasi job discription masing masing
anggota.

3. Diperlukan dalam meningkatkan knowldge dan skil dari anggota


terutama dalam menerapkan Metode Asuhan Keperawatan Profesional ,
terutama dalam kegiatan seperti: timbang terima , ronde keperawatan ,
sentralisasi obat dan discharge planing.

4. Optimalisasi peran manejerial kepala ruang sebagai inti dalam roda


organisasi di ruang perawatan

84

Anda mungkin juga menyukai