Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kepribadian manusia dengan manusia yang lainnya cenderung berbeda dan


hampir rata-rata tidak ada yang sama, jadi pembahasan tentang kepribadian manusia
telah banyak teori yang muncul yang dilahirkan dari berbagai pemahaman dasar
tentang manusia. Dan akibatnya tidak jarang banyak kita temui begitu banyak aliran
kepribadian yang selalu berusaha menjelaakan tentang kepribadian tetapi berlandaskan
pemahaman ynag berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya perbedaan ini merupakan
kekayaan ilmu pengetahuan kita, jadi diharapkan kepada kita dengan banyaknya teori
yang ada bukan malah menambah kebingungan kita. Karena pada dasarnya objek
kajian manusia itu bukanlah hal yang sederhana, karena kita adalah mahluk ciptaan
Allah swt yang paling rumit sehingga menyebabkan satu teori saja tidak akan cukup
menjelaskan secara keseluruhan manusia dengan secara kompleks.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. menjelaskan pengertian kepribadian


2. menjelaskan tipologi kepribadian
3. menjelaskan sifat-sifat khas kepribadian manusia

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui pengertian dari kepribadian
2. Untuk mengetahui pengertian dari tipologi kepribadian
3. Untuk mengetahui sifat-sifat khas kepribadian manusia.
.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Pengertian Kepribadian memiliki banyak arti, karena begitu banyaknya boleh


dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang
menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori,
penelitian dan pengukurannya.

kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang
biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian
menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-
individu lainnya. Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi kita
akanmenggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian
sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman
hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang
terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh
tingkah laku individu yang bersangkutan.

Lebih lanjut pengertian kepribadian menurut Allport yaitu suatu organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran
individu secara khas.

2.2 PENGERTIAN TIPOLOGI KEPRIBADIAN

Tipologi kepribadian merupakan cara awal menentukan kepribadian dengan


mengklasifikasikannya menurut tipologi-tipologi kepribadian awal. Walaupun sekarang,
pengklasifikasian ini, tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, tetapi sangat besar
pengaruhnya dalam menuntun perkembangan psikologi dikemudian hari.Bahkan
banyak istilah-istilah pada masa itu masih dipakai hingga sekarang.

Dari beberapa pandangan atau teori tentang kepribadian ini, berkembanglah


berbagai teori tentang tipologi atau tipe kepribadian.Tipologi semacam ini adalah usaha
untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan
penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian.Karena salah
satu sifatnya adalah penyederhanaan, maka apapun tipologi kepribadian sebenarnya
tidak mampu untuk menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian.Tetapi, dengan
tetap berpegang pada pemahaman bahwa setiap manusia itu unik.

2.3 SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA

pada kenyataannya kepribadian manusia itu sangat banyak macamnya, mungkin


sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-
golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa
cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain,
sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak
memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa
adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-
tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.

A. TEORI TIPOLOGI
1. Teori Hippocrates – Gelenus

Berlandaskan kepada teori filsafat Kosmologi Empedokles, yang menganggap


bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah,
air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah
mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan
api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa juga di
dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan
yang ada di dalam tubuh, yaitu :

 Sifat kering didukung oleh Cholc,


 Sifat basah didukung oleh Melannchole,
 Sifat dingin didukung oleh Phlegma, dan
 Sifat panas didukung oleh Sanguis.

Hippocrates Galenus berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat


macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis.Sifat kejiwaan
tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu
oleh Gelenus disebut temperamental.
2. Tipologi Mazhab Italia dan Mazhab Perancis

a. Tipologi Mazhab Italia

Berdasarkan atas data-data yang di dapat oleh DeGiovani, serta hukum deformasi
yang dirumuskan oleh DeGiovani,Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya
menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia berdasarkan keadaan tubuhnya,
yaitu :

 Microsplanchnis : ukuran-ukuran menegak relatif dominant, sehingga orangnya


kelihatan tinggi jangkung.
 Macrosplanchnis : ukuran-ukuran mendatarnya relatif dominant, sehingga
orangnya kelihatan pendek gemuk.
 Normosplanchnis : ukuran-ukuran menegak dan mendatar seimbang, sehingga
orang kelihatan seimbang. Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian itu
beralas pada keturunan.

b. Tipologi Mazhab Perancis

Mazhab Perancis yang diprakarsai oleh Sigaud berpendapat, bahwa keadaan serta
bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya ditentukan oleh
sekitar atau lingkungan.Yaitu :

 Ada lingkungan yang berwujud udara yang menjadi sumber reaksi respiratoris.
 Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menjadi sumber reaksi-reaksi
digestif.
 Ada lingkungan yang berwujud keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber
reaksi-reaksi muskuler.
 Ada lingkungan yang berwujud keadaan sosial yang menimbulkan reaksi-reaksi
cerebral.
c. Tipologi Kretschmer

 Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya

Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :


o Tipe piknis,Sifat-sifat khas tipe ini ialah :
 Badan agak pendek,
 Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
 Leher pendek dan kuat
 Lengan dan kaki lemah
 Kepala agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari
tulang punggung kelihatan sedikit melengkung
 Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata.
Tipe ini memperoleh bentuknya yang nyata setelah orang berumur 40 tahun.

o Tipe Leptosom

Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa,
sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:

 badan langsing/kurus, jangkung


 rongga dada kecil-sempit-pipih, rusuknya mudah hitung
 perut kecil, bahu sempit
 lengan dan kaki lurus
 tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
 muka bulat telur
 berat relatif kurang

o Tipe Atletis

Pada orang yang bertipe atletis ukuran-ukuran tubuh yang menegak dan mendatar
dalam perbandingan yang seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras; tipe mini dapat
dipandang sebagai sintesis dari tipe piknis dan tipe leptoson. Sifat-sifat khas tipe ini
ialah:

 tulang-tulang serta otot dan kulit kuat,


 badan kokoh dan tegap,
 tinggi cukupan,
 bahu lebar dan kuat,
 perut kuat,
 panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan kelihatan agak
kecil,
 tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak,
 muka bulat telur, lebih pendek dari tipe lepsotom

o Tipe Displatis

Tipe ini merupakan penyimpangan dari ketiga tipe yang telah dikemukakan itu,
tidak dapat dimasukan ke dalam salah satu diantara ketiga tipe itu, karena tidak
memiliki ciri-ciri yang khas menurut tipe-tipe tersebut. Bermacam-macam bagian yang
seolah-olah bertentangan satu sama lain ada bersama-sama. Kretschmer sendiri
menganggap tipe displastis ini menyimpang dari kosntitusi normal.

 Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya

o Tipe schizothym

Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan


para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah
autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri

o Tipe cyklothym

Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para


penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lain

d. Teori Sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari komponen-komponen.

a. Komponen Kejasmanian
1) Komponeen-komponeen kejasmanian primer, yang terdiri dari :
 Endomorphy yaitu Orang yang komponen endomorphynya tinggi sedang kedua
komponen lainnya rendah ditandai oleh: lembut, gemuk, berat badan relatif
kurang.
 Mesomorphy yaitu Orang yang bertipe mesomorphy komponen mesomorphnya
tinggi sedang komponene yang lain lagi rendah; otot-otot dominant, pembuluh-
pembuluh darah kuat, jantung juga dominan, orang bertipe ini tampak: kokoh,
keras, otot kelihatan bersegi-segi, tahan sakit.
 Ectomorphy yaitu Orang-orang yang termasuk pada golongan tipe ini organ-
organ mereka berasal dari ectoderm yang terutama berkembang yaitu; kulit,
sistem syaraf, dengan ciri-cir: jangkung, dada pipih, lemah, otot-otot hampir
tidak nampak berkembang.
2) Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari :
 Dysplasia
Dengan meminjam istilah dari Kretchmer istilah itu dipakai oleh Sheldon untuk
menunjukan setiap ketidak tepatan dan ketidak-lengkapan campuran ketiga komponen
primer itu pada berbagai daerah dari pada tubuh.

 Gynandromorphy
Gynandromorphy itu menunjukan sejauhmana jasmani memiliki sifat-sifat yang
biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen ini oleh Sheldon dinyatakan
dengan huruf “g” jadi orang laki-laki yang memiliki komponen “g” tinggi akan memiliki
tubuh yang lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang yang
memiliki komponen “g” ini maksimal adalah banci.

b. Komponen TextureIalah komponen yang menunjukan bagaimana orang


itu nampaknya keluar.
c. Komponen-Komponen Temperament
1. Komponen-komponen temperament ini terdiri pula atas tiga komponen
yaitu:
 Tipe viscerotonis yaitu Sifat-sifat orang yang bertipe viscerotonis itu ialah:

 Sikap tidak tegang (relaxed),


 Suka akan hiburan,
 Gemar makan-makan,
 Besar kebutuhan akan resonansi orang lain,
 Tidurnya nyenyak,
 Bila mengadapi kesukaran membutuhkan orang lain.
 Tipe somatotonis yaitu Sifat-sifat temperament somatotonis ini ialah:
 Sikapnya gagah,
 Perkasa (energetic),
 Kebutuhan bergerak besar,
 Suka terus terang,
 Suara lantang,
 Nampaknya lebih dewasa dari yang sebenarnya,
 Bila menghadapi kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan.
 Tipe celebrotonis
Sifat-sifat orang yang bertipe cerebrotonis itu adalah:

 Sikapnya kurang gagah, ragu-ragu,


 Reaksinya cepat,
 Kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia),
 Kurang berani berbicara di depan orang banyak,
 Kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup teratur,
 Suara kurang bebas,
 Tidur kurang nyenyak (sukar),
 Nampaknya lebih muda dari yang sebenarnya,
 Kalau menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri.
d. Komponen-komponen psikiatris, yang terdiri atas:
 Affective yaitu Yang bentuknya ekstrim terdapat pada para penderita psikosis
jenis manis defresif.
 ParanoidYaitu banyak angan-angan, fikiran, gambaran-gambaran yang sangat
jauh dari kenyataan.
 HeboidYaitu bentuk ekstrimnya terdapat pada pra penderita hebehrenia, yaitu
suatu bentuk dari pada schzoprenia (a sosial, anti sosial).

e. Beberapa Tipologi Yang Berdasarkan Keadaan Kejiwaan Semata-


Mata
1. Tipologi Plato yang membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu:
 Fikiran (logos) yang berkedudukan di kepala,
 Kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada,
 Hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut.
2. Tipologi QueyratYang menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa,
daya-daya kognitif, afektif, dan konatif.Salah satu daya yang dominant
 Tipe mediatif, atau intelektual, dimana daya kognitif dominan,
 Tipe emosional, di mana daya efektif dominant,
 Tipe aktif, daya konatif dominant.
 Dua daya dominant
 Tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominant,
 Tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominant,
 Tipe aktif-mediatif: daya konatif dan kognitif dominant
Ketiga daya itu ada dalam proporsi yang seimbang yaitu:
 Tipe seimbang,
 Tipe amproph,
 Tipe aphatis
Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak menentu yaitu:
 Tipe tak stabil,
 Tipe tak teguh hati,
 Tipe kontraktroris
Ada tiga macam tipe yang tidak sehat, yaitu:
 Tipe hypochonolis,
 Tipe melancholis,
 Tipe hysteris.
f. Tipologi Malapert

Tipe intelektual, yang terdiri atas:


 Golongan analitis,
 Golongan reflektif

Tipe afektif, yang terdiri atas:

 Golongan emosional,
 Golongan atas: bernafsu

Tipe voulenter, yang terdiri

 Golongan tanpa kemauan,


 Golongan besar kemauan,

Tipe aktif, yang terdiri atas:

 Golongan tak aktif,


 Golongan aktif
g. Tipologi Heymans

 Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang


terpengaruh oleh sesuatu kesan.
 Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap
kesadaran.
 Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan
perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan.
 Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah
berbuat.
 Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan
yang kuat belum juga mau bertindak.

h. Tipologi Spranger

a) Dua macam rohk (Geist), yaitu Pertama-tama spranger membedakan adanya


dua macam rokh (Geist), yaitu:
 Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia
masing-masing (individu).
 Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang
dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama
berabad-abad.
b) Enam Tipe Manusia yaitu Spranger menggolongkan manusia menjadi 6 tipe :
 Manusia teori,
 Manusia ekonomi,
 Manusia estetis,
 Manusia agama,
 Manusia sosial,
 Manusia kuasa.

 BEBERAPA TEORI KEPRIBADIAN YANG MEMAKAI


CARA PENDEKATAN LAIN

1. Psikoanalisis Teori Sigmund Freud


1. Struktur Kepribadian
Menurut Freud kepribadian itu sendiri atas tiga sistem atau aspek, yaitu:
 Das Es (the id), yaitu aspek biologisDas Es atau aspek biologis daripada
kepribadian ini adalah aspek orisinal. Untuk menghilangkan ketidak-enakan itu
berbagai cara dilakukan.
 Refleks dan reaksi –rekasi otomastis, seperti misalnya bersin, berkedip, dan
sebagainya,(Proses primer, seperti misalnya kalau orang lapar lalau
membayangkan makanan.
 Das Ich (the ego), yaitu aspek psikologisDas Ich atau aspek psikologis daripada
kepribadian timbul dari ke butuhan organisme untuk dapat berhubungan dengan
dunia luar secara realistis.
 Das Ueber Ich (the super ego), yaitu aspek sosiologisDas ueber Ich atau aspek
sosiologis pribadi ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita
masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya, yang
diajarkan (dimasukan) dengan berbagai perintah larangan .

1. Dinamika kepribadian
Menurut Freud di dalam diri kita ini ada dua macam (lebih tepatnya dua kelompok)
instink-instink, yaitu:

 Instink-instink hidup yaitu Fungsi instink hidup adalah melayani maksud individu
untuk tetap hidup dan memeperpanjang ras.
 instink-instink matiyang disebut juga instink merusak (destruktif) berfungsinya
kurang jelas jika dibandingkan dengan instink-instink hidup, karena itu juga
dikenal. Namun adalah suatu kenyataan yang tak dapat diingkari, bahwa
manusia itu pada akhir-akhirnya mati juga. Inilah yang menyebabkan Freud
merumuskan, bahwa “Tujuan semua hidup adalah mati”. Suatu penjelmaan dari
pada instink mati ini ialah dorongan agresif.
2. Perkembangan Kepribadian
Adapun sumber tegangan pokok ialah:

 proses pertumbuhan fisologis,


 frustasi,
 konflik,
 ancaman.

Beberapa bentuk mekanisme pertahanan itu, yang popular antara lain:


 Proyeksiadalah secara begitu saja (tidak sadar, mekanisme) menempatkan sifat-
sifat batin sendiri pada objek di luar diri, sehingga sifat-sifat batin sendiri itu
diamati atau dihayati sebagai sifat-sifat orang lain atau sifat-sifat benda di luar
dirinya.
 Fiksasiadalah berhenti pada suatu fase perkembangan tertentu yang seharusnya
sudah ditinggalkan, karena melangkah ke fase yang lebih lanjut itu menimbulkan
ketakutan atau rasa tidak enak.
 Regresiadalah kembali lagi ke fase yang telah pernah ditinggalkannya, karena
menghadapi situasi yang baginya mengandung bahaya.
 Isolasiadalah menyisihkan (mengisolir) sesuatu dan menganggapnya sebagai
hal yang tidak penting.
 Rasionalisaiadalah memberikan alasan rasional kepada sesuatu kejadian,
sehingga kejadian yang jika sekiranya tanpa alasan yang demikian itu baginya
akan menimbulkan ketidak-enakan.
 Transkulpasiadalah mengkambinghitamkan pihak lain, walaupun diri sendiri
sebenarnya membuat kesalahan.

3. Psikologi Analitis, Teori carl Gustawjung


Menurut Jung kepribadian itu terdiri dari dua alam yaitu:

 Alam sadar (kesadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian terhadap


dunia luar, dan
 Alam tak sadar (ketidak sadaran), yang berfungsi mengadakan penyesuaian
terhadap dunia dalam yaitu dunia batin sendiri.

1. Struktur kesadaran yaitu Fungsi jiwa Dominasi fungsi jiwa itu menurut Jung ada
empat macam tipe manusia, yaitu:
 Tipe pemikir,
 Tipe perasa,
 Tipe pendria,
 Tipe intuitif
2. Struktur ketidaksadaran
 Ketidaksadaran pribadi, yaitu bagian daripada alam ketidaksadaran yang
diperoleh individu selama sejarah hidupnya, pengalamannya pribadi.
 Ketidaksadaran kolektif Adalah bagian dari pada ketidaksadaran itu diperoleh
oleh individu dari warisan nenek moyangnya, yaitu hal-hal yang diperoleh
manusia (sebagai jensi) di dalam perkembangannya.

2. Individual Psychologic Teori Alfred Adler

 Individualitas sebagai pokok persoalan, Adler memberi tekanan kepada


pentingnya sifat khas (unik) daripada kepribadian, yaitu individualitas, kebulatan
serta sifat-sifat khas pribadi manusia.
 Pandangan teleogis ,Adler sangat terpengaruh oleh “filsaat seakan-akan” yang
dirumuskan oleh Hans Vaihinger dalam bukunya yang berjudul Die Philosophie
des Als-Ob. Vaihinger mengemukakan, bahwa manusia hidup dengan berbagai
macam cita-cita atau pikiran yang semata-mata bersifat semu, tidak ada
kenyataannya atau pasangannya di dalam dunia realitas.

3. Arti Individual Psychologie


Individual psychologie mempunyai arti penting sebagai cara untuk memahami sesama
manusia. Aliran ini menghendaki ditentukannya tujuan-tujuan yang susila, seperti:

 Keharusan memikul tanggung jawab,


 Keharusan menghadapi kesukaran-kesukaran hidup,
 Mengikis dorongan keakuan dan mengembangkan dorongan kemasyarakatan,
 Menyelami diri sendiri dan membuka kecenderungan egoistis yang tersembunyi
untuk kemudian memberantasnya.
 Optimisme dalam bidang pendidikanMengenai pengaruh pendidikan aliran ini
berpandangan optimistis.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Dengan mempelajari Psikologi sifat-sifat khas pada manusia kita dapat saling
mengenal sesama manusia baik sifatnya maupun tipe kepribadian masing-
masing.
2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani maupun
spkiatris.
3. Dapat mengurangi sifat keegoisan dalam berhubungan dengan manusia lain
setelah memahami sifat-sifat pada manusia tersebut, waluapun tidak
sepenuhnya dapat dikurangi.

3.2 SARAN

Dengan terselesaikannya makalah ini, besar harapan kami semoga pembaca


dapat memahami konsep kepribadian baik kepribadian pembaca sendiri
maupun kepribadian orang-orang yang ada disekitarnya, begitu juga kepada
penyusun makalah sendiri.
.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Kepribadian.Jakarta: Raja Grafindo

Brand, H.The Study of Personality. New York: John Wiley & Sons, 1954.

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/09/13/makalah-psikologi-tentang-
sifat-sifat-kepribadian-manusia/

http://edwaneloenks.blogspot.com/2009/12/makalah-psikologi-tentang-psikologi.html

Anda mungkin juga menyukai