Anda di halaman 1dari 19

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN I UTS (take home exam)

NAMA : Carina Dwi Chintya Lavinda N I M : 2012.08.0.0029 KODE SOAL : LA

5. Tipologi Kepribadian A. Jelaskan tentang temperament, sifat, watak dan disposisi Temperament (temperamen)

Konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani. Kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan , keseluruhan gaya/sikap dimana individu bertingkah laku seperti bergantung pada perubahan perubahan metabolis yg terus menerus berlangsung dalam jaringan jasmaniah. Sifat batin yang mempengaruhi individu untuk menjadi periang atau penyedih. Disposition (watak)

Karakter yang lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah. struktur batin manusia yang tampak pada tingkah laku dan perbuatan yg tetap dan merupakan ciri khas pribadi orang tersebut. Trait (sifat)

Ciri khas yang ada pada seseorang (untuk membedakan individu 1 dengan lainnya). respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama Disposisi

sikap, pendirian, sifat bawaan, naluri, dorongan, reaksi yang terlalu berkuasa kecenderungan kebiasaan dan temperamen.

B. Tipologi kepribadian berdasarkan konstitusi tubuh/jasmani, tipologi pemperamen, dan tipologi kebudayaan.

Tipologi Hippocrates Gelenus Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah, air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin dan api mendukung sifat panas, di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu: Sifat kering didukung oleh Chole mewakili unsur tanah (Chloric). Cirinya: hidup, semangat besar, keras, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimistis. Sifat basah didukung oleh Melanchole mewakili unsur air (Melancholis). Cirinya: Mudah kecewa, daya juang kecil, muram, pesimistis. Sifat dingin didukung oleh Phlegma mewakili unsur udara (Phlegmatis). Cirinya: Tak suka terburu-buru, tenang, kalam, tak mudah dipengaruhi, setia. Sifat panas didukung oleh Sanguis mewakili unsur api (Sanguinis). Cirinya: Hidup, mudah berganti haluan, ramah. Hippocrates Galenus berpendapat, bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole, melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut temperamental. Ajaran Hippocrate yang kemudian disempurnakan oleh Galenus itu tahan uji sampai berabad-abad; pendapatnya lama sekali diikuti oleh para ahli, hanya dengan variasi yang berbeda-beda. Bahkan sampai dewasa ini pun pengaruh itu masih terasa. Lama-kelamaan latar belakang kefilsafatannya, yaitu adanya kesatuan dalam seluruh kosmos, ditinggalkan, dan sebagaiakibatnya terdapat adanya dua garis perkembangannya: yaitu: 1. 2. Yang menekankan pentingnya kejasmaniaan, yaitu teori-teori konstitusional Yang menekankan pentingnya segi kejiwaan, yaitu teori-teori temperamen

A.

TIPOLOGI MAZHAB ITALI 1. Teori De-Giovani: Hukum Deformasi

Secara singkat pendapat De-Geovani tersebut adalah bahwa ada tiga macam variasi tubuh manusia: 1. Orang dengan togok (Jawa: gembung, Inggris: trunk) kecil cenderung untuk mempunyai bentuk tubuh yang panjang, yang mempunyai hubungan dengan habitus phthisis. 2. Orang dengan togok besar cenderung untuk mempunyai cenderung untuk mempunyai bentuk tubuh pendek, yang mempunyai hubungan dengan habitus apoplectic. 3. Orang-orang dengan togok normal cenderung untuk mempunyai proporsi badan yang normal. Pendapat De-Giocvani ini merintis jalan kea rah penyelidikan-penyelidikan yang lebih meluas dan mendalam, yang antara lain dikerjakan oleh Kretschmer. 1. Tipologi Viola Berdasarkan atas bahan-bahan penyelidikan serta teori De-Giovani tersebut, Viola dalam penyelidikan-penyelidikannya kemudian berhasil menemukan adanya tiga golongan bentuk tubuh manusia, yaitu: 1. Microplanchnis, yaitu bntuk tubuh yang ukuran-ukuran menegaknya lebih daripada dalam perbandingan biasa, sehingga tubuh kelihatan jangkung. 2. Macrosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegak dan mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras. 3. Normosplanchnis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegak dan mendatarnya selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras.

B.

MARFOLOGI KONSTITUSIONAL: MAZHAB PERANCIS.

Dalam mengadakan penggolongan-penggolongan manusia atas dasar keadaan jasmaninya kategori yang dipakainya sebagai dasar ialah dominasi sesuatu fungsifisiologi didalam pertumbuhan organism.. Sekitar yang bermacam-macam itu pada pokoknya dapat digolongakan menjadi empat macam, yaitu: 1. Ada sekitar yang berwujud udara yang menjadi sumber dari pada reaksi-reaksi respitotaris. 2. Ada sekitar yang berwujud makan-makanan yang menimbulkan reaksi-reaksi digestif. 3. Ada sekitar yang berwujud keadaan alam yang menjadi dasar reksi-reaksi muskuler. 4. Ada sekiatar yang berwujud keadaan social yang menimbulkan reksi-reksi cetebral. Dalam prakteknya sekitarlah yang dianggap menentukan dalam diferensiasi tipe-tipe tersebut, atau dengan kata lain variasi atau bermacam-ragamnya keadaan jasmani manusia itu ditentukan oleh sekitar, misalnya: 1. Dalam daerah yang mewah banyak terdapat tipe digestif. 2. Tipe rispatoris banyak terdapat di daerah pegunungan dan daerah pertanian. 3. Tipe muskuler terutama terdapat di daerah-daerah yang menghendaki kekuatan jasmani. 4. Tipe cerebral terutama terdapat di kota-kota. C. MORFOLOGI KONSTITUSIONAL DI JERMAN: TIPOLOGI KRESTSCHER a. Piknis: Tubuhnya cenderung melebar, lembut, gemuk bulat dan berlemak b. Leptosom: Tipe ini mempunyai ciri kurus, lurus, tubuh lemah, pertumbuhan lambat c. Atletis: Ciri-ciri tipe ini, orangnya tinggi, besar, dadanya bidang, kekar, dan postur tubuh yang meruncing ke bawah. d. Displastis: Tipe yang lain dari ketiga tipe di atas.

2. Temperamen Pendapat Kretchmer dipengaruhi oleh pendapat Kraepelin. Kraepelin menggolongkan penderita psikosis menjadi dua golongan yaitu: a. Penderita Schizophrenia Penderita ini seperti telah mengubur dirinya sendiri, mereka tidak lagi suka menghiraukan apapun yang ada di sekitarnya dan seolah-olah hidup untuk dirinya sendiri (autisme). b. Penderita manis-depresif (circulair) penderita ini memiliki watak yang selalu berubah-ubah yang tidak ada ujungnya seperti lingkaran. Dari manis ke depresif kembali lagi ke manis kemudian kembali lagi ke depresif dan seterusnya. Jadi manusia berdasarkan atas temperamennya dibedakan mnjadi dua golongan:

a. Tipe schizothym: seperti schizophrenia tapi sangat tidak jelas.


Ciri: menutup diri, asosial, cenderung autis

b. Tipe cyclothym: seperti manis-depresif tapi sangat tidak jelas


Ciri: mudah bergaul, sosial, mudah menyesuaikan diri, empatik, terbuka D. PSIKOLOGI KONSTITUSI DI AMERIKA SERIKAT: TEORI W.H SHELDON Komponen-komponen Primer Daripada Temperamen 1) Komponen primer viscerotonia. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah: sikapnya tidak tegang (relaxed),suka hiburan, gemar makan-makan,besar kebutuhannya akan resonansi dari orang lain,tidurnya nyenyak, bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang lain. 2) Komponen primer somatotonia. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah: sikapnya gagah, perkasa (energetic), kebutuhan bergerak besar, suka berterus terang, suara lentang, nampaknya lebih dewasa dari sebenarnya, bila menghadapi kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan.

3) Komponen primer cerebrotonia. Sifat-sifat temperamen komponen ini ialah: sikapnya kurang gagah ragu-ragu, reaksinya cepat, kurang berani bergaul dengan orang banyak, kurang berani berbicara di depan orang banyak, kebiasaankebiasaannyatetap,hidup teratur, suara kurang bebas, tidur kurang nyenyak, Nampak lebih muda dari yang sebenarnya, bila menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri. Adapun komponen-komponen psikiatris itu ialah: 1). Affetive, bentuknya yang ekstrem terdapat pada psikosis jenis manis-depresif. 2). Paranoid, yang bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita psikosis jenis paranoid. 3). Heboid, yang bentuk ekstremnya terdapat pada para penderita hebephrenia. Dengan demikian maka menurut Sheldon ada tiga tipe pokok daripada jasmani manusia, yaitu: 1) Tipe Endomorph (komponen endomorphy dominant) Individu yang komponen endomorphynya tinggi sedangkan kedua komponen lainnya rendah, ditandai oleh: alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif (yang berasal dari endoderm) memegang peranan terpenting. Nampaknya keluar: lembut, gemuk, berat badan relatif rendah. 2) Tipe Mesomorph (komponen mesomorphy dominant) Individu yang komponen mesomorphynya tinggi sedangkan kedua komponen lainnya rendah, maka bagian-bagian tubuhnya yang berasal dari mesoderm relatif berkembang lebih baik daripada yang lain: otot-otot, pembuluh darah, jantung dominant. Nampaknya dari luar kokoh, .keras, otot kelihatan bersegisegi, tahan sakit. (Banyak diantara olahragawan, pengelana, tentara, termasuk tipe ini.

3) Tipe Ectomorph (komponen ectomorphy dominant) Pada golongan ini organ-organ yang berasal dari ectoderm yang terutama berkembang ( kulit, sistem syaraf memainkan peranan terpenting). Nampaknya orang yang ectomorph itu: jangkung Disamping komponen-komponen jasmani primer itu Sheldon mengemukakan adanya tiga komponen jasmani sekunder yaitu: (1) Displasia Dengan meminjam istilah dari kretschmer, istilah itu dipakai oleh Sheldon untuk menunjukan setiap ketidaktepatan dan ketidaklengkapan campuran ketiga komponenprimer itu pada berbagai daerah daripada tubuh. Dalam penyelidikanpenyelidikan yang mula-mula Sheldon menemukan, bahwabanyak displasia berhubungan dengan ectomorphy, dan lebih banyak pada wanita daripada laki-laki; penyelidikan yang lebih kemudian membuktikan, bahwa lenih banyak displasia pada para penderita psikosis daripada mahasiswa. (2) Gynandromorphy Gynandromorphy adalah komponen jasmani sekunder yang kedua. Komponen ini menunjukkan sejauh manakah jasmani memiliki sifat-sifat yang biasannya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Komponen ini dinyatakan oleh Sheldon dengan huruf g. Jadi individu laki-laki yang mempunyai komponen g tinggi akan memiliki tubuh yang lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain. Secara teori sifat-sifat ini dapat dinyatakan dengan angka 1 sampai 7. Angka 1 menunjukkan tidak adannya sifat-sifat dari jenis kelamin lawannya, sedangkan angka 7 menunjukan kebancian (hermaphroditismus). (3) Texture ( tampang ) Komponen jasmani sekunder yang ketiga, dan barangkali yang terpenting, ialah tampang (texture) yang oleh Sheldon ditandai dengan huruf t (dari texture). Adapun yag dimaksud dengan tampang (texture) oleh Sheldon ialah bagaimana individu itu nampaknya keluar (jawa: dedeg-piyadeg).

a. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Komponen-Komponen Temperament Komponen-komponen temperament ini terdiri pula atas tiga komponen yaitu:

Tipe viscerotonis Sifat-sifat orang yang bertipe viscerotonis itu ialah: Sikap tidak tegang (relaxed) suka akan hiburan gemar makan-makan besar kebutuhan akan resonansi orang lain tidurnya nyenyak bila mengadapi kesukaran membutuhkan orang lain b. Tipe somatotonis Sifat-sifat temperament somatotonis ini ialah:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

sikapnya gagah perkasa (energetic) kebutuhan bergerak besar suka terus terang suara lantang nampaknya lebih dewasa dari yang sebenarnya bila menghadapi kesukaran-kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan c. Tipe celebrotonis Sifat-sifat orang yang bertipe cerebrotonis itu adalah:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

sikapnya kurang gagah, ragu-ragu reaksinya cepat kurang berani bergaul dengan orang banyak (ada sociopobia) kurang berani berbicara di depan orang banyak kebiasaan-kebiasaannya tetap, hidup teratur suara kurang bebas tidur kurang nyenyak (sukar) nampaknya lebih muda dari yang sebenarnya kalau menghadapi kesukaran butuh mengasingkan diri

a. b. c.

Komponen-komponen psikiatris, yang terdiri atas:

Affective Yang bentuknya ekstrim terdapat pada para penderita psikosis jenis manis defresif Paranoid Yaitu banyak angan-angan, fikiran, gambaran-gambaran yang sangat jauh dari kenyataan. Heboid Yaitu bentuk ekstrimnya terdapat pada pra penderita hebehrenia, yaitu suatu bentuk dari pada schzoprenia (a sosial, anti sosial) Tipologi yang Berdasarkan Keadaan Kejiwaan Semata-Mata

a. 1. 2. 3. b.

Tipologi Plato Plato membedakan adanya tiga bagian jiwa, yaitu: fikiran (logos) yang berkedudukan di kepala kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut Tipologi Queyrat Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya-daya kognitif, afektif, dan konatif.

1. a) b) c) 2. a) b) c) 3. a) b) c)

Salah satu daya yang dominant Tipe mediatif, atau intelektual, dimana daya kognitif dominan Tipe emosional, di mana daya efektif dominant Tipe aktif, daya konatif dominant Dua daya dominant Tipe mediatif emosional atau daya kognitif atau afektif dominant Tipe aktif emosional atau garang: daya konatif dan afektif dominant Tipe aktif-mediatif: daya konatif dan kognitif dominant Ketiga daya itu ada dalam proporsi yang seimbang Tipe seimbang Tipe amproph Tipe aphatis

4. a) b) c) 5. a) b) c) c. 1. a) b) 2. a) b) 3. a) b) 4. a) b) d. 1. 2. 3.

Ketiga daya itu ada atau berfungsi secara tak menentu: Tipe tak stabil Tipe tak teguh hati Tipe kontraktroris Ada tiga macam tipe yang tidak sehat, yaitu: Tipe hypochonolis Tipe melancholis Tipe hysteris Tipologi Malapert Tipe intelektual, yang terdiri atas: Golongan analitis Golongan reflektif Tipe afektif, yang terdidi atas: Golongan emosional Golongan bernafsu Tipe voulenter, yang terdiri atas: Golongan tanpa kemauan Golongan besar kemauan Tipe aktif, yang terdiri atas: Golongan tak aktif Golongan aktif Tipologi Heymans Emosionalitas (emosionaliteit), yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh

sesuatu kesan. Proses pengiring, yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran. Aktivitas (activiet), yaitu sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaannya dan fikiran-fikirannya dalam tindakan yang spontan.

4. 5.

Golongan yang aktif, yaitu golongan yang karena alasan yang lemah saja telah berbuat. Golongan yang tidak aktif yaitu golongan yang walaupun ada alasan-alasan yang kuat belum juga mau bertindak.

e. 1. a) b) 2.

Tipologi Spranger Dua macam rohk (Geist) Pertama-tama spranger membedakan adanya dua macam rokh (Geist), yaitu: Rokh subjektif atau rokh individual, yaitu rokh yang terdapat pada manusia masing-masing (individu) Rokh objektif atau rokh supra individual, yaitu rokh seluruh umat manusia, yang dalam keadaan konkritnya merupakan kebudayaan yang telah terjelma selama berabad-abad. Hubungan antara rokh subjektif dan rokh abjektif Rokh subjektif dan objektif itu berhubungan secara timbal balik. Rokh subjektif atau roh individual, yang mengandung nilai-nilai yang terdapat pada masing-masing individu, dibentuk dan dipupuk dengan rokh objektif, artinya rokh subjektif tersebut berbentuk dan berkembang dengan memakai rokh objektif sebagai norma.

3.

Lapangan-lapangan hidup Kebudayaan oleh Spranger dipandang sebagai sistem nilai-nilai, karena kebudayaan itu tidak lain adalah kumpulan nilai-nilai kebudayaan yang tersusun menurut sistem atau struktur tertentu.

a) b) c) d) e) f)

Lapangan pengetahuan (ilmu, teori) Lapangan ekonomi Lapangan kesenian Lapangan keagamaan Lapangan kemasyarakatan Lapangan politik

TIPOLOGI BERDASARKAN KEBUDAYAAN Menurut Spranger, kehidupan manusia ini dipengaruhi oleh dua macam kehidupan jiwanya, yaitu jiwa obyektif dan jiwa subyektif.

Jiwa obyektif ialah totalitas kehidupan rokhaniah manusia, suatu totalitas nilai-nilai yang ada di luar manusia individual. Jiwa obyektif mencakup pula nilai kebudayaan, lapangan nilai, konstanten yang memberi arah, tujuan hidup yang umum abadi, kesemuanya itu turut membentuk kehidupan manusia. Jiwa subyektif ialah jiwa individual yang merupakan suatu struktur yang tertentu yang tertuju kepada perwujudan nilai dan bila kita ingin mengerti jiwa manusia maka haruslah ia pandang sebagai anggota daripada struktur yang lebih tinggi

Menurut Spranger, manusia dapat dibedakan atas 6 (enam) nilai kebudayaan, yaitu : 1. Manusia Ekonomis Pada umumnya tipe ini penuh dengan cita-cita yang praktis. Suatu perbuatan tertentu hanya akan berharga baginya kalau efek perbuatan itu bermanfaat. Pada pokoknya dalam hidupnya segala sesuatu baik pribadi maupun waktunya dibaktikannya kepada perjuangan hidup dan selalu mencari kehidupan yang menggembirakan dan menyenangkanl. Jadi manusia ekonomis itu selalu menimbanga segala-galanya dari sudut faedah dan niai ekonomisnya saja. Begitu pula terhadap ilmu pengetahuan hanya ada harganya bila ilmu pengetahuan itu penting bagi manusia, dalam arti dapatkah ilmu pengetahuan itu memudahkan dan menyenangkan hidup manusia. Terhadap masyarakat pendirian manusia ekonomis itu bersifat egocentris, bahkan juga egoistis. Ia hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia menimbanga orang berdasarkan kekuatan bekerja dan prestasi orang itu. Mengenai dunia estetika dan dunia kesenia pada umumnya kurang begitu menarik bagi mereka. Dengan singkat dapat kita katakan bahwa manusia ekonomis itu cita-citanya ialah bekerja. 2. Manusia Berkuasa (Politik) Manusia tipe ini tidak begitu mengenal obyektivitas dan alasan-alasan aestetis tidak penting baginya. Segala pikirannya dipusatkan pada satu hal satu tujuan. Ingin berkuasa, menjajah, memerintah, dan ini merupakan kegembiraan hidupnya.

Hal-hal yang ada hubungannya dengan ekonomi kadang-kadang sangat penting bagi manusia ingin berkuasa ini. Sebab menurut dia kekuasaan ekonomi kadang-kadang merupakan salah satu jalan untuk menguasai orang lain. Jadi ekonomi itu hanya merupakan alat saja baginya, sedang dia sendiri tidak perlu bersifat ekonomi. Kalau dia bergerak dalam lapangan aestetika, hal ini dipergunakannya sebagai jalan untuk mencapai tujuannya. Tidak jarang keindahan itu digunakan sebagai lambang kekuasaan. Pegangganya orang ingin berkuasa itu harus punya fantasi besar. Sebab menurut dia rencanarencana yang besar tidak dapat dibuat tanpa adanya fantasi. Juga menurut mereka ini bahwa kebijakan yang setinggi-tingginya ialah kekuatan. Pokoknya segala sesuatu ditujukan kepada kekuasaan dan kekuatan diri sendiri. Dalam hal ini kekuasaan negara disamakan dengan kekuasaan diri sendiri. Cita-citanya ialah raja dan pemerintah. 3. Manusia Sosial Manusia sosial dalam pokok hidupnya ialah seseorang yang mengabdi kepada sesamanya. Nilainilai yang tertinggi dan terbesar yang tersimpul dalam pengabdian ini ialah kecintaan. Menurut Spranger kecintaan itu dapat ditujukan sesorang atau orang lain dalam lingkungan terbatas, tetapi kecintaan itu dapa pula meliputi segala-galanya. Manusia sosial mencintai tanpa mengharapkan apa-apa, ia menyerahkan jiwa raganya untuk orang lain. Dia tidak bertanya siapa yang benar atau apakah sesuatu itu betul, yang penting ialah sedapat mungkin ia memberik pertolongan. Antara sifat-sifat sosial dan aestetis tampaknya seolah-olah tak ada perbedaann. Tapi kadangkadang sebaliknya, manusia sosial mengindahkan pula orang yang hina, yang sangat membutuhkan pula kecintaan, sebaliknya orang aestetis sering menjauhkan diri dari mereka itu dengan perasaan mual, jijik dan sebagainya. Manusia social semboyannya ialah berbakti kepada orang lain. Sebaliknya tipe social yang murni itu hampir tidak ada di dunia ini. Sebab kebanyakan apa yang disebut nilai sosial itu sudah terjalin dengan nilai lain. Misalnya tiap perbuatan baik yang telah kita lakukan seakan-akan selalu mempengaruhi perasaan kita sendiri yaitu perasaan telah menjadi orang baik. Jadi terang di sini kalau cinta diri ikut berbicara pula.

4. Manusia llmu Pengetahuan (Teoritis) Manusia teoritis ini biasanya seorang ahli ilmu pengetahuan yang tipis. Dia mempelajari ilmu pengetahuan itu untuk ilmu pengetahuan itu sendiri, tanpa memikir manfaat yang praktis dan hasil-hasil ilmu pengetahuan itu. Pendiriannya obyektif terhadap segala hal/masalah. Selalu mencoba mencari ketaranganketerangan yang logis dan masuk akal tentang hal-hal yang menimbulkan masalah itu. Sedikit pun ia tidak suka kepada sesuatu yang bersifat samara-samar. Segala sesuatu harus terang dan jelas. Pada umumnya manusia teoritis ini tidak memperdulikan uang dan kenikmatan. Hal-hal yang aestetis pun hampir tidak diperdulikannya. Dalam lapangan sosial tidak begitu banyak yang diharapkan daripadanya. Ia jarang mencari hubungan dengan tetangganya dan orang lain. Bahkan kadang-kadang ia menganggap rendah orang banyak. Dalam lapangan politik kalau manusia teoritis ini menceburkan diri paling-paling akan menjadi seorang pembangunan sisitem teoritis, yang tidak selaras dengan praktek kehidupan sehari-hari. Cita-cita dari tipe ini tidak lain ialah berpikir dan belajar. Politknya akan selalu bersifat ilmu pengetahuan dan teoritis. Kerapkali orang teoritis ini tidak aktif, sebab itu ia selalu memperhatikan pada masalah-masalah yang terbatas dan tidak jelas mengambil keputusan-keputusan.

5. Manusia Kesenian (Aestetis) Pada umumnya manusia aestetis ini cenderung kepada perseorangan (individualisme). Atau dengan kata lain hak-hak pribadi lebih penting baginya dari pada hak-hak golongan. Kalaupun dia bergabung dengan orang lain hal itu biasanya tidaklah mendalam dan hanya sepintas lalu. Dapat kita katakana bahwa manusia aestetis itu tidak berada dalam hidup yang sebenarnya. Dia akan melihat sesuatu yang indah itu sebagai nilai tertinggi. Ia selalu berusaha melepaskan diri dari segala permintaan, tuntutan yang diajukan orang lain kepadanya. Cita-cita manusia aestetis ini ialah menikmati hal-hal disekitarnya.

6. Manusia Agama (Religi) Manusia religi mencari nilai-nilai tertinggi pada makna hidup, ia mencari TUHAN. Dia tidak akan tentram, belum puas, bahkan kadang-kadang merasa tersayat, apabila ia belum mendapat kepastian akan hal itu. Sebaliknya ia merasa ketenangan dan ketentraman apabila ia telah mendapatkan nilai-nilai tertinggi tadi. Memang keistimewaan dari manusia religi ini ialah ia mencari nilai-nilai tertinggi dan memujanya sekali. Diantara keenam itu, nilai kebudayaan manakah yang paling besar pengaruhnya terhadap jiwa subyektif dan inilah yang menentukan tipe manusia itu. Jadi kalau sedemikian ada 6 (enam) tipe manusia, yaitu: Manusia ekonomi Manusia politik Manusia sosial Manusia ilmu pengetahuan Manusia kesenian Manusia agama

Adapun sifat-sifatnya, yaitu : Manusia Ekonomi bersifat : Senang bekerja Senang mengumpulkan harta Agak kikir Bangga dengan hartanya Manusia sosial, bersifat : Senang berkorban Senang mengabdi kepada Tuhan Mencintai masyarakat Pandai bergaul Manusia Seni, bersifat : Hidup bersahaja Senang menikmati keindahan Gemar mencipta Mudah bergaul dengan siapa saja Manusia Politk, bersifat : Ingin berkuasa Tidak ingin kaya Berusaha menguasai orang lain Kurang mencintai kebenaran Manusia Ilmu Pengetahuan, bersifat : Senang membaca Gemar berfikir dan belajar Tidak ingin kaya Ingin serba tahu Manusia Agama, bersifat : Hidupnya hanya untuk Tuhan Akhirat Senang memuja Kurang senang harta Senang menolong orang lain dan

Nilai Kebudayaan Ekonomi Ilmu Pengetahuan Kesenian Agama Politik/Negara Masyarakat

Tipe Manusia Manusia Ekonomis Manusia Teoritis Manusia Aestetis Manusia Religi Manusia Berkuasa Manusia Sosial

Ciri Ringkas Ia Bekerja Ia Berpikir Ia Menikmati Ia Memuja Ia Menguasai Ia Berbakti

C. Apa kritik terhadap teori tipologi kepribadian berdasarkan kontitusi tubuh, tipologi temperamen dan tipologi kebudayaan? Allport menyatakan bahwa kita harus merefleksikan kedua faktor ini yaitu, keturunan dan lingkungan. Keturunan menyediakan materi luar (seperti, bentuk badan, intelligensi dan temperamen) Namun, teori tipologi tersebut hanya membahas 1 aspek tertentu sebagai penyusun kepribadian, sedangkan menurut teori Allport mengatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi berbagai aspek fisik dan psikis yang mungkin dibentuk,dikembangkan atau dibatasi oleh lingkungan. D. Apakah pada masa sekarang tipologi tipologi tersebut masih relavan dalam menjelaskan dan memprediksi Tipologi tersebut tidak relevan karena kepribadian individu tersusun atas organisasiorganisasi berbagai aspek fisik dan psikis dan terbentuk melalui suatu proses pembelajaran. Sehingga pada jaman modern seperti saat ini jarang diterapkan dalam suatu penelitian, karena jika hanya menggunakan salah 1 tipologi atau menggunakan tipologi-tipologi tersebut secara terpisah, kurang dapat menggambarkan kepribadian seseorang dengan akurat.

DAFTAR PUSTAKA Buku Psikologi Kepribadian Drs. Sumadi Suryabrata, B.A., M.A., Ed.S., Ph.D.

http://gakapa2.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-tipologi-berdasarkan.html
http://fajarbudhikurniawan.wordpress.com/2013/01/13/tipologi-berdasarkan-konstitusi-2/

Anda mungkin juga menyukai