Anda di halaman 1dari 12

TIPOLOGI

HIPPOCRATES-GALENUS
KELOMPOK 1:
1. Afrina Novita Sari 7. Dimas
2. Al Akmal 8. Dinda Riska Putri
3. Alnanda Ghea Putri 9. Dinda Serli Hartati
4. Anggi Silvana 10. Dwi Hasni Ramadani
5. Cempaka Inggrid P 11. Dwi Noviarti
6. Dewi Junita
Sejarah Tipologi Hippocrates-Galenus
Tokoh Hippocrates (460-370 SM) sendiri termasuk tokoh zaman kuno,
seperti Sokrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322
SM). Hippocrates sendiri ahli kedokteran, dan juga dijuluki Bapak Ilmu
Kedokteran. Ia menstudi Kepribadian (watak,temperamen) berdasarkan struktur
cairan atau istilah latinnya humor dalam tubuh manusia. Ia mendapat pengaruh
dari filsuf Empedokles (490-435 SM), yang berpendapat bahwa alam semesta ini
terdiri dari empat unsur dasar yaitu kering, basah, dingin, dan panas.

Pendapat Hippocrates disempurnakan oleh Galenus (129-200 SM) yang


mengatakan bahwa di dalam tubuh manusia terdapat 4 macam cairan tersebut
dalam proporsi tertentu. Apabila suatu cairan terdapat di dalam tubuh melebihi
proporsi yang seharusnya (dominan) maka akan menimbulkan adanya sifat-sifat
kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dari dominannya salah satu cairan tersebut yang oleh Galenus sehingga
menggolongkan manusia menjadi empat tipe berdasarkan temperamennya, yaitu
Koleris, Melankolis, Phlegmatis, dan Sanguinis.
Pengertian Kepribadian Menurut
Hippocrates-Galenus
Sebenarnya tipologi ini lebih terkenal dengan nama Tipologi
Hippocrates-Galenus, oleh karena sebenarnya Galenus meneruskan
pendapat seorang filsuf di zaman yunani kuno, yang bernama
Hypocrates, yang berpendapat bahwa didalam tubuh manusia
terdapat empat zat cair dengan sifat-sifat yang berlainan. Dalam Agus
Sujanto (2009: 22), Galenus menggunakan empat macam cairan yang
terdapat didalam tubuh manusia, yaitu:

1 2 3 4
Choleris Sanguinis Melancholis Phlegmatis
(Empedu Kuning) (Darah) (Empedu Hitam) (Limpa)
Pengaruh Tipologi
Hippocrates-Galenus
Secara Luas
Ajaran tipologi Hippocrates-Galenus sudah berjalan beratus-ratus
tahun sejak abad ke-5 SM sampai sekarang masih saja menjadi
wacanna akademik. Paling tidak mempunyai nilai historis.
Perkembangan selanjutnya mengenai studi psikologi kepribadian
tampak ada dua jalur (Fud, 2012)yaitu:

Jalur studi psikologi kepribadian yang menekankan kepada


kejasmaniaan (konstitusi).

Jalur yang menekankan kejiawaannya, traits atau sifat-sifat


tingkah laku manusia.
Studi psikologi kepribadian konstitusi pada akhirnya mencari hubungan
antara sifat-sifat kejasmanian dengan sifat-sifat kejiwaannya. Sebab, dengan
bentuk-bentuk jasmani tertentu kemudian dilengkapi dengan sifat-sifat
kejiwaannya. Setelah proses fisiologis-neurologis dihubungkan dengan
fungsi-fungsi jiwa barulah menjadi psikologi secara lengkap.

Pandangan Hippocrates mengenai adanya empat cairan tubuh yang


diduga ada pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia, dapat dipandang
sebagai rintisan ke studi psikologi konstitusi jasmani, sebab cairan-cairan
tubuh sudah mewujudkan bentuk fisik, bentuk kebendaan.
“”Macam-Macam Kepribadian Dan Sifatnya””
Dalam Sumadi Suryabrata (2008: 56), Kart menguraikan temperamen- temperamen tersebut
sebagai berikut
● Choleris
Manusia dengan kepribadian koleris memiliki kemampuan memimpin yang bagus karena
bisa dengan mudah mengambil sebuah keputusan. Orang-orang koleris memiliki tujuan
yang baik untuk ke depannya serta selalu produktif dan dinamis. Sifat-sifat khas golongan
ini ialah:
1. Lekas terbakar tetapi juga lekas padam atau tenang, tanpa membenci,
2. Tindakan-tindakannya cepat, tetapi tidak konstan,
3. Selalu sibuk, tetapi dalam kesibukannya itu dia lebih suka memerintah dari pada
mengerjakannya sendiri,
● Sanguinis
Temperamen ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat menerima
kesan (pengaruh kejiwaan), tetapi tidak mendalam dan tidak tahan
lama. Adapun sifat-sifat khas golongan ini ialah:
1. Suasana perasaan selalu penuh harapan, segala sesuatu pada
suatu waktu dipandangnya penting, tetapi sebentar kemudian
tidak dipikirkannya lagi.
2. Dengan senang menolong orang lain, tetapi tidak dapat dipakai
sebagai sandaran,
3. Dalam pergaulan peramah dan periang,
● Melancholis

Sifat-sifat khas temperamen ini ialah:


1. Semua hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya penting dan
selalu disertai dengan kebimbangan,
2. Perhatiannya terutama tertuju kepada segi kesukaran-kesukarannya,
3. Tidak mudah membuat janji, karena dia berusaha akan selalu menepati janji
yang telah dibuatnya; tetapi hal ini dilakukan tidak atas dasar pertimbangan
moral melainkan karena kalau tidak menepati janji itu sangat merisaukan
jiwanya; hal ini juga menyebabkan dia kurang percaya dan tidak mudah
menerima keramahtamahan orang lain;
Phlegmatis

Phlegma berarti ketidaklembaman, jadi berarti tidak malas. Phlegma sebagai


kelemahan ialah kecenderungan ke arah ketidakpekaan; alasan yang kuat tidak
cukup untuk merangsangnya untuk bertindak; ketidakpekaan ini menyebabkan
adanya kecenderungan ke arah kejemuan dan mengantuk. Phlegma sebagai
kekuatan sebaliknya, merupakan sifat yang tidak mudah bergerak tetapi kalau
sudah bergerak lalu tahan lama. Sifat-sifat khas golongan temperamen ini
ialah:
1. Lambat menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama,
2. Tidak mudah marah,
3. Darah yang dingin itu tak pernah dirisaukannya
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai