TINJAUAN PUSTAKA
1
Sebenarnya tipologi ini lebih terkenal dengan nama Tipologi
Hippocrates-Galenus, oleh karena sebenarnya Galenus meneruskan
pendapat seorang filsuf di zaman yunani kuno, yang bernama Hypocrates,
yang berpendapat bahwa didalam tubuh manusia terdapat empat zat cair
dengan sifat-sifat yang berlainan.
Dalam Agus Sujanto (2009: 22), Galenus menggunakan empat macam
cairan yang terdapat didalam tubuh manusia, yaitu:
1. Empedu kuning (choleri)
2. Darah (sangui)
4. Lympha (flegma)
2
kejiwaannya. Setelah proses fisiologis-neurologis dihubungkan dengan fungsi-
fungsi jiwa barulah menjadi psikologi secara lengkap.
1. Temperamen choleris
3
g. Dalam berpakaian selalu cermat dan rapi, karena dengan
demikian itu dia nampak lebih cendikia daripada yang
sebenarnya.
2. Temperamen sanguinis (orang dengan darah ringan)
Temperamen ini ditandai oleh sifat yang mudah dan kuat menerima
kesan (pengaruh kejiwaan), tetapi tidak mendalam dan tidak tahan
lama. Adapun sifat-sifat khas golongan ini ialah:
a. Suasana perasaan selalu penuh harapan, segala sesuatu pada
suatu waktu dipandangnya penting, tetapi sebentar kemudian
tidak dipikirkannya lagi; sanguinicius sering menjanjikan
sesuatu tetapi jarang menepatinya, karena apa yang dijanjikan
itu tak dipikirkannya secara mendalam apakah dia dapat
memenuhinya atau tidak,
b. Dengan senang menolong orang lain, tetapi tidak dapat dipakai
sebagai sandaran,
c. Dalam pergaulan peramah dan periang,
d. Umumnya bukan penakut, tetapi kalau bersalah sukar bertaubat,
dia menyesal, tetapi sesal itu lekas lenyap;
3. Temperamen melancholis (orang dengan darah berat) Sifat-sifat khas
temperamen ini ialah:
a. Semua hal yang bersangkutan dengan dirinya dipandangnya
penting dan selalu disertai dengan kebimbangan,
b. Perhatiannya terutama tertuju kepada segi kesukaran-
kesukarannya,
4
4. Temperamen phlegmatis (orang dengan darah dingin)
Tabel 2.1
Ikhtisar Tipologi Hippocrates – Galenus