Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan hidayah dan
inayah- Nya berupa kemampuan berpikir dan analis sehingga terselesainya makalah
Konsep Dasar Keluarga Peserta Didik dengan judul “KONSEP DASAR KELURGA
”. Makalah ini disusun melalui berbagai tahap, baik melalui forum diskusi kelompok
maupun pembahasan intensif oleh kelompok kami. Makalah ini tidak akan mungkin
terwujud tanpa adanya komitmen dan kerjasama yang harmonis diantara pihak yang
terlibat. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan tertinggi dan ucapan
terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini.
2. Seluruh teman-teman kami, yang telah memberikan bantuan berupa moral dan
support sehingga, bisa terselesainya makalah Perkembangan Peserta Didik
dengan judul “KONSEP DASAR KELURGA ”. Akhirnya, tiada usaha yang
besar akan berhasil tanpa dimulai oleh usaha yang kecil. Semoga tulisan ini
bermanfaat.

Jakarta, 29 januari 2020

Penulis
Daftar Isi
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
KONSEP KELUARGA...........................................................................................................3
A. Pengertian Keluarga.....................................................................................................3
B. Karakteristik Keluarga Sehat........................................................................................3
C. Karakteristik Keluarga Sejahtera..................................................................................4
D. Tipe Keluarga...............................................................................................................5
E. Peran Keluarga.............................................................................................................6
F. Struktur Keluarga.........................................................................................................6
G. Fungsi Keluarga.......................................................................................................8
H. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga..............................................................8
BAB III..................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
III.1 Kesimpulan............................................................................................................12
III.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus


menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini
dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat
Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan
dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia.
Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah
satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai
target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan
kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.

Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.

Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat


secara optimal karena memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan, memiliki
fungsi utama dalam masyarakat dan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.Peran keluarga sebagai kelompok dapat melakukan aktivitas
pencegahan, memelihara, menimbulkan, memperbaikiataupun mengabaikan
masalah kesehatan yang ada di dalam kelompok /keluarga.

Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga


dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. Maka dari itu penulis akan
meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk melengkapi teori teori dasar
mengenai kosep dasar keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu :

1) Apa yang dimaksud keluarga ?


2) Apa saja Karakteristik Keluarga Sehat ?
3) Apa saja Karakteristik Keluarga Sejahtera?
4) Apa Klasifikasi Keluarga Sejahtera ?
5) Apa saja Tipe Keluarga ?
6) Apa saja Peran Keluarga ?
7) Apa saja Struktur Keluarga ?
8) Apa saja Fungsi Keluarga ?
9) Apa saja Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Konsep
Keluarga

2
BAB II

KONSEP KELUARGA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dau individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-
masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang
yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, tingga bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan bersama,
mempunyai generasi peneus, saling pengertian dan saling menyayangi
(Achjar, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga
didefinsikan dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu
ikatan perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota
keluarga merupakan mereka yang memiliki hubungan personal dan timbal
balik dalam menjalankan kewajiban dan memberi dukungan yang disebabkan
oleh kelahiran,adopsi,maupun perkawinan (Stuart,2014)
B. Karakteristik Keluarga Sehat
Karakteristik keluarga sehat :
1. Menunjukkan tingkat kemampuan keterampilan negosiasi yang tinggi dan
menghadapi masalahnya terus menerus.
2. Mengungkapkan berbagai perasaan, kepercayaan, dan perbedaan mereka
dengan jelas, terbuka, dan spontan.
3. Menghargai perasaan anggotanya.

3
4. Mengharapkan anggota untuk memikul tanggung jawab pribadi terhadap
tindakan yang mereka lakukan.
5. Menunjukan perilaku afiliatif (kedekatan dan kehangatan) satu sama lain.
(Setiawati, 2010)

C. Karakteristik Keluarga Sejahtera


Berdasarkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, psikososial,
ekonomi, dan aktualisasi keluarga dalam masyarakat keluarga dikelompokkan
menjadi 5 tahap yaitu sebagai berikut :
1. Keluarga pra sejahtera
Adalah yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan sandang,
papan dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah
satu atau lebih indikator keluarga sejahteraan tahap 1.
2. Keluarga sejahtera tahap I
Keluarga yang telah memenuhi kebutuhan dasar secara
minimal serta memenuhi kebutuhan sosial psikologinya, yaitu
kebutuhan pendidikan, keluarga berencana (KB), interaksi dalam
keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
3. Keluarga sejahtera tahap II
Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan secara minimal
serta telah memenuhi seluruh kebutuhan untuk menabung dan
memperoleh informasi.
4. Keluarga sejahtera tahap III
Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar,
kebutuhan sosial psikososial dan pengembangan, tetapi belum dapat
memberikan sumbangan baik internal atau keluarga, serta berfikir
dengan menjadi pengurus lembaga masyarakat, yayasan sosial,
kegamaan, kesenian,olahraga, pendidikan dan sebagainya.

4
5. Keluarga sejahtera tahap III (plus)
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebuthan baik yang
bersifat dasar, sosial psikologis, pengembangan, serta telah mampu
memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi
masyarakat.

D. Tipe Keluarga
Tipe keluarga dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a) Tipe keluarga tradisional
1. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas
suami,istri dan anak.
2. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun
tidak memiliki anak
3. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan anak
yang terjadi akibat peceraian atau kematian.
4. Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya terdiri
dari satu orang dewasa yang tidak menikah
5. Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti
ditambah dengan anggota keluarga lainnya
6. Middle-aged or erdely couple dimana orang tua tinggal sendiri
dirumah dikarenakan anak-anaknya telah memiliki rumah tangga
sendiri.
7. Kit-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersamaan dan
menggunakan pelayanan Bersama.
b) Tipe keluarga non tradisional
1. Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari
orang tua dan anak tanpa adanya ikatan pernikahan.
2. Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal bersama
tanpa adanya ikatan perkawinan.

5
3. Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan
jenis kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
4. Nonmarital Hetesexual Cohabiting family,keluarga yang hidup
Bersama tanpa adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
5. Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki
hubungan darah dalam waktu sementara (Widagdo,2016).

E. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu.
Adapun macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah
berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah,
serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya dan juga sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan
di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran
ibu sangat penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya
sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah tangga, serta dapat juga
berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan sebagai
salah satu anggota kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota
masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
F. Struktur Keluarga

6
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, 2012) sebagai berikut:
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur,terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki
kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan
pesan secara jelas dan berkualitas, sertameminta dan menerima umpan
balik. Penerima pesan mendengarkan pesn, memberikanumpan balik, dan
valid.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan.
Jadi, padastruktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status
adalah posisi individudalam masyarakat misal status sebagai istri/ suami.
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilakuorang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent
power), keahlian (exper power),hadiah (reward power), paksa (coercive
power), dan effektif power.
4. Strukur nilai dan normaa
a) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak
dapat mempersatukan annggota keluarga..
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilaidalam keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkandengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

Adapun Struktur Keluarga Lainnya:

a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara


sedarahdalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalurayah

7
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarahdalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalurgaris ibu
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluargasedarah
ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarahsuam
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagiankeluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
G. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal
ini mencerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan
kesejahteraan seluruh anggota keluarga (Families, 2010).
Fungsi keluarga menurut (Marilyn M. Friedman, 2010):
1) Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga
2) Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada
anggota keluarga
3) Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan
untuk keberlangsungan hidup masyarakat
4) Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya
5) Fungsi perawatan kesehatan

8
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan
kesehatan

H. Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga


1) Tahapan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga
menurut Friedman (2010) adalah :
2) Tahap 1 : Keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai
bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang menikah atau prokreasi
dan perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru
yang intim. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).
3) Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak Tahap kedua dimulai
dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30 bulan. Biasanya
orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka, tapi
agak takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah
beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah
tiba-tiba berselisih dengan semua peran-peran mengasyikkan yang telah
dipercaya kepada mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit karena
perasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru kedalam keluarga).
b. Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. d.
Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orangtua dan kakek-nenek.

9
4) Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah Tahap ketiga siklus
kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga mungkin terdiri
tiga hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri – ibu, anak laki-
laki – saudara, anak perempuan – saudari. Keluarga menjadi lebih
majemuk dan berbeda. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan.
b. Mensosialisasikan anak.
c. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.
d. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga
(keluarga besar dan komunitas).
5) Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah Tahap ini dimulai
ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah dasar
dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir
tahap ini. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a.Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
b. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
c.Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat
d. Meningkatkan komunikasi terbuka
6) Tahap V : Keluarga dengan anak remaja Ketika anak pertama
melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus kehidupan keluarga
dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap
ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau
lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20
tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :

10
a. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri
b. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
7) Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda Permulaan
dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama meninggalkan
rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika anak terakhir
meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau berapa
banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Adapun
tugas perkembangan keluarga yaitu :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
b. Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki
masa tua
c. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
8) Tahap VII : Orang tua pertengahan Tahap ketujuh dari siklus kehidupan
keluarga, tahap usia pertengahan dari bagi orangtua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau
kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika
orangtua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang
pasangan pensiun, biasanya 16-8 tahun kemudian. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya
dan anak-anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
9) Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia Tahap terakhir
siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau kedua

11
pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
a.Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll
b. Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat
c.Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem


keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan
atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan
sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,


kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.

12
III.2 Saran

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui


pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat
dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya
ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh
pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

13
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, H.A., Komang. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto.

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama.). Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Friedman, E. T. ., Bowden, V. ., & Jones, E. . (2010). Buku Ajar Keperawatan

Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: pustaka Pelajar.

Yogyakarta

Hasanah, Uswatun. Mulyati,Teori Keluarga: Fakultas Teknik Universitas Negeri


Jakarta, 2013

Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Ratnasari, N.Y., (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Activities Daily Living

(ADL) Lansia Terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga (Di Wilayah RW

V Giriwono Kecamatan Wonogiri). PhD Thesis. Surakarta: Program Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret.

Setiadi. (2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan. Yogyakarta :


Graha Ilmu.

Setiawati, Santun dan Agus Citra Dermawan. (2010). Penuntun Praktik Asuhan
Keluarga. Edisi 2. Jakarta : Transinfo Medika

Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik.

Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai