Anda di halaman 1dari 40

Resume Materi Semester 1

Resume ini dibuat dan diajuikan untuk memenuhi tugas individu


pada mata kuliah “Pengantar Psikologi”

Dosen Pengampu :
Dewi Khurun Aini, S.Pd.I., M.A.

DISUSUN OLEH :
Scesya Candika Hakim (2007026088)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN
PRODI GIZI
TAHUN AJARAN 2020/2021
Pertemuan 2
Psikologi Sebagai Ilmu dan Biological Psychologi: Biologi dan Perilaku
Manusia

Psikologi Sebagai Ilmu


Psikologi dipandang telah memenuhi syarat- syarat keilmuan, karena objek studi psikologi dipelajari
secara sistematik, dan menggunakan  metode-metode yang menjamin objektivitas pengambilan
kesimpulannya.
Psikologi sebagai disiplin ilmu, muncul karena: 
1. Kesadaran bahwa beberapa fenomena manusia 
adalah subjek kajian yang mungkin, 
2. Kemunculan ide bahwa beberapa kajian ilmiah 
tidak bisa dilakukan tanpa usaha empiris,
3. Munculnya kemungkinan untuk mengakses 
fenomena yg ingin dikaji,
4. Perkembangan metode dan teknik yg memadai 
untuk mengkaji fenomena khusus manusia. 

EKSPERIMEN
Dalam psikologi eksperimental, sebab lingkungan, biologis, 
atau kognitif perilaku itulah yang dicari. Pencarian ini dilakukan secara sistematis dengan mengubah
variabel bebas dan
mengukur akibatnya pada variabel terikat. 
Agar benar-benar ilmiah, dua bentuk kontrol harus digunakan:
1. Hanya variabel bebas yang bisa digunakan untuk membedakan antar kondisi eksperimen.
2. Subjek yang dikenai eksperimen ditentukan secara random sehingga tidak memungkinkan

pembedaan antara kondisi perlakuan yang disebabkan oleh faktor lain .  
PSIKOMETRI
  Berasal dari ide-ide statistik Quetelet, kemudian 
dikembangkan oleh Francis Galton. 
  Dalam psikometri, hubungan antara variasi situasional yang jelas terjadi dan beberapa
variabel lain. 
dinilai melalui observasi keduanya secara hati-hati. 
  Psikometri banyak digunakan untuk membandingkan atau menghubungkan perilaku pada
satu situasi dengan perilaku pada situasi yang lain. 
  Karena karakteristik kontrol eksperimen tidak 
digunakan, kesimpulan sebab tidak bisa diambil. 
  Disebut juga sebagai studi korelasional atau studi komparatif. 
Metode Pengumpulan dan Pengambilan Data

  Studi kasus  : untuk memahami


perilaku spesifik tertentu 
  Observasi Naturalistik : observasi, wawancara, pencatatan perilaku.
  Observasi  Laboratorium  : observasi  dalam laboratorium atau situasi yang memang
dikondisikan. 
  Tes :  menggunakan alat tes psikologi yang sudah  valid  dan reliabel. 
  Survei : menggunakan kuesioner atau skala psikologis. 

Etika dalam mempelajari tingkah laku manusia


APA (American Psychological Association) menghimbau agar para ilmuwan Psikologi menghormati
martabat dan kesejahteraan manusia sebagai subjek penelitian. 
Orang yang terlibat dalam penelitian harus berpartisipasi secara sukarela dan memiliki informasi yang
cukup mengenai penelitian yang dilakukan, yang memungkinkan mereka membuat keputusan terkait
partisipasi tersebut. 🡪 disebut Informed Consent. 
Some cases, hal tersebut berbenturan dengan kebutuhan eksperimenter, sehingga  responden atau
subjek  kadang kala merasa ditipu.  Untuk itu, APA membuat kebijakan  yang  mengatur hal tersebut,
agar semua prosedur penelitian yang mengandung “tipuan” tersebut hanya dibenarkan jika:
1. Penelitian itu berharga.
2. Peneliti sudah mempertimbangkan prosedur alternatif.
3. Peneliti menjelaskan sepenuhnya mengenai tujuan penelitian yg sebenarnya setelah penelitian
selesai. 

Biological Psychologi: Biologi dan Perilaku Manusia


Gen, Evolusi dan Lingkungan
Persamaan atau Perbedaan antar Manusia karena:
1. Nature
Menekankan pada gen dan karakteristik dasar yang ada sejak lahir. Disebut juga sebagai paham
nativist. Edward L Thorndike: dalam kehidupan manusia, faktor yg paling menentukan adl
“hereditas”.
2. Nurture
Menekankan pada pengalaman dan proses belajar. Disebut juga sebagai paham empiricist.
John B. Watson: pengalaman mampu menuliskan segala pesan pada tabula rasa (lembaran putih
bersih, sifat dasar manusia.
Pengertian Gen :
Gen adalah unit dasar dari hereditas/keturunan, yang terletak dalam kromosom, yaitu suatu
struktur yang berbentuk seperti tongkat dan terletak di tengah-tengah (nukleus) setiap sel tubuh dan
membawa gen-gen.
Kromosom berisi molekul-molekul DNA (deoxyribonuleic acid) yang bentuknya menyerupai
benang. Setiap kromosom mengandung ribuan gen, masing-masing terletak di tempat tertentu. Semua
gen kemudian bersama-sama membentuk genom manusia, yaitu satu set penuh gen-gen yang terdapat
di setiap sel organisme.

Genetika Kesamaan
Evolusi :
Suatu perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi dari generasi ke generasi, mekanisme perubahan
karakter2 yang terpengaruh secara genetis dalam suatu populasi.
Seleksi Alam :
Menurut Charles Darwin, nasib dari variasi gen tergantung pada lingkungan. Hanya individu yg
memiliki sifat2 genetis yg adaptif terhadap lingkungan khususlah yg dapat bertahan hidup dan
bereproduksi dalam jumlah yg lebih besar. Sifat2 mereka pun menjadi lebih umum dalam populasi
tsb.

Fakta-fakta mengenai heritabilitas:


1. Perkiraan mengenai pewarisan suatu sifat (heritabilitas), hanya dapat diterapkan terhadap kelompok
khusus yg berdiam di ligkungan khusus.
2. Perkiraan pewarisan suatu bawaan tidak dapat diterapkan ke setiap individu, tapi hanya dapat
diterapkan ke variasi2 dalam sebuah kelompok.
3. Sifat yg sangat dapat diwariskan atau diturunkan pun dapat dimodifikasi oleh lingkungan.

Between Nature and Nurture


Aktif atau tidaknya suatu gen, tergantung pada pengalaman yang dimiliki dan aktivitas dari
gen-gen lain. “Ekspresi” (aktivitas) gen juga bervariasi akibat proses biokimia acak yang terjadi di
dalam badan sel, yang disebut sebagai “noise”. Karena itulah, kembar identik, bahkan hasil kloning
hewan yg sama secara genetis, dan tinggal di lingkungan yg sama, dapat memiliki penampilan dan
perilaku yg berbeda. Pemilihan waktu dan pola aktivitas genetis merupakan hal yang penting. Ini
berarti genom bukanlah suatu desain yg bersifat statis.

DASAR BIOLOGIS PERILAKU MANUSIA


Sel-Sel Tubuh
Tubuh manusia dibekali sel-sel yg berfungsi sebagai penerima rangsang (receptor), penerus rangsang
(adjustor) dan sel-sel penangkap rangsang (affector).
Dengan berfungsinya ketiga jenis sel-sel tubuh ini, organisme dapat menerima rangsang (bunyi) dan
menanggapinya secara tepat (bernyanyi).

Sistem Syaraf Kita


Sistem syaraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem syaraf pusat sistem syaraf tepi.
Terdiri dari sel-sel syaraf di otak dan sumsum tulang belakang. Berfungsi mengkoordinasi
perilaku. Perilaku yg kompleks dikoordinasi oleh otak, dan yg sederhana oleh sumsum tulang
belakang.
Sistem Syaraf Tepi (perifer)
Terdapat dalam semua organ lain dalam tubuh manusia. Sistem syaraf tepi tidak memiliki
fungsi koordinasi, tugasnya hanya menyalurkan rangsang2 yg diterima baik dari dalam maupun dari
luar tubuh ke sistem syaraf pusat.

Sel-sel syaraf yg menghantar impuls-impuls dari sistem syaraf tepi ke sistem sistem syaraf
pusat disebut afferent, dan yg menghantar impuls dari sistem syaraf pusat ke sistem syaraf tepi
disebut efferent.

Sistem Syaraf Pusat: Otak ManusiaCortex


Dalam Otak terdapat Cortex, yaitu lapisan otak paling atas, tebalnya ½ inci, dan merupakan kumpulan
berjuta-juta syaraf. Cortex berfungsi sebagai pusat pengelolaan semua yg dipikirkan, dirasakan, dan
dilakukan manusia.
Diencephalon: Otak Tengan Yang mengatur kesadaran.
Thalamus Kumpulan syaraf yg berbentuk bulat telur, untuk mengintegrasikan hampir semua
rangsang sensorik.
Hypothalamus Sebagai pusat integrasi tertinggi dari susunan syaraf otonom yg mengatur denyut
jantung, usus, paru-paru dan berbagai kelenjar.
Sistem Limbik Erat hubungannya dgn hypothalamus, terutama yg mempengaruhi tindakan yg akan
diambil untuk memenuhi kebutuhan2 motivasional dan emosional. Erat hubungannya dengan perilaku
untuk mempertahankan diri.

Otak juga memiliki dua belahan yaitu hemisfer cerebrum kiri dan hemisfer cerebrum kanan. Hemisfer
yang dominan disebut hemisfer mayor dan yang tidak dominan disebut hemisfer minor.

Pertemuan 3
Aliran Strukturalisme, Aliran Fungsionalisme, Aliran Gestalt, Aliran
Psikoanalisis
A. Aliran Strukturalisme

Aliran strukturalisme ini dikemuukakan pertama kali oleh Wilhelm Wundt melalui penelitiannya.
Wundt dan rekan rekannya bekerja dan menyelidiki struktur kesadaran dan kemudian
mengembangkan hukum hukum pembentuknya. Wundt dan rekannya berpendapat bahwa pengalaman
mental yang kompleks itu memiliki struktur yang terdiri dari keadaan mental yang sederhana.
Strukturalisme dari Wundt ini memiliki ciri terhadap penekanan analisis atau proses kesadaran
dipandang dari elemen elemen dasar dan hukum antar elemen kesadaran. Karena pandangannya ini
aliran strukturalisme disebut juga dengan psikologi elementalisme. Selain elemen dasar, kesadaran
juga dipandang sebagai elemen utama kejiwaan atau kehidupan mental. Segala sesuatu dalam diri
manusia berasal dari kesadaran.

Menurut Jean Piaget, aliran strukturalisme ini mencakup banyak ragam dan sulit menampilkan sifat
umum karena strukturnya cenderung berbeda beda. Piaget juga menjelaskan tiga sifat yang dimaksud
dalam sebuah struktur, yaitu totalitas, pengaturan diri dan transformasi. Struktur unsur unsur tersebut
saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam sebuah kesatuan. Menurut hierarkinya, sebuah
struktur memiliki sub struktur dan terikat dengan struktur yang membawahinya. Adapun tokoh aliran
strukturalisme lainnya yaitu Edward bradford Titcherner.

B. Aliran Fungsionalisme

Aliran fungsionalisme merupakan aliran psikologi yang bersifat dominan pada masanya dan
merupakan hal utama yang perlu dipelajari mengenai perkembangan keilmuan psikologi. Aliran
fungsional ini berbeda dengan aliran strukturalisme. Aliran fungsional terlahir dari pragmatism
sebuah filsafat. Beberapa tokoh aliran fungsionalisme antara lain Willian james, J. R. Anggell, James
Mc. Keen Cattell dan John Dewey.

Pengertian fungsionalisme sendiri yaitu orientasi psikologi yan gmenekankan pada proses kejiwaan
yang sedang dihadapi dan menghargai manfaat psikologi. Selain itu juga mempelajari fungsi
kesadaran sebagai jembatan penghubung antara manusia dengan lingkungannya. Aliran
fungsonalisme memandang masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling
berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Fungsional juga menghubungkan antara pikiran dan perilaku
manusia dan mengaitkannya dengan hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Menurut William James


James mengemukakan pendapatnya bahwa psikologi tidak dapat membuktikan seberapa bebasnya
kemauan. James kemudian menekankan pada psikologi fungsional pada kesadaran bahwa metode
untuk beradaptasi dengan lingkungan dibutuhkan data yang berasal dari hasil observasi perilaku
aktual.

Menurut James Rowlad Angell


James menjelaskan aliran fungsional memiliki tiga macam pandangan yaitu:

 Fungsionalisme merupakan psikologi yang berlawanan dengan elemen elemen mental atau
strukturalisme.
 Fungsional menggunakan kesadaran sebagai perantara antara kebutuhan dengan interaksi
lingkungan.
 Fungsionalisme merupakan keseluruhan organisasi yang terdiri dari jiwa dan badan. Hal ini
pula menyangkut kesadaran dan tingkah laku yang disertai kesadaran.

Pandangan dalam aliran fungsionalisme yaitu antara lain:

1. Fungsionalisme merupakan psikologi tentang ‘mental operation’ atau aktivitas bekerjanya


jiwa sebagai lawan dari psikologi mengenai elemen elemen.
2. Fungsionalisme merupakan kegunaan dasar dari kesadaran dimana jiwa sebagai perantara
antara lingkungan dan kebutuhan manusia atau organisme lain. Pada kondisi emergency yang
berlaku adalah kebiasaan.
3. Fungsionalisme merupakan psikofisik yaitu psikologi mengenai keseluruhan organisme
termasuk didalamnya badan dan jiwa. Kesadaran juga dipelajarinya dan juga hal diluar
kesadaran seperti kebiasaan atau kondisi setengah sadar.

C. Aliran Gestalt

Gestalt bukanlah nama seseorang namun berasal dari bahasa Jerman yang diartikan sebagai bentuk,
konfigurasi, atau keseluruhan, totalitas, hakikat. Aliran ini memandang keutamaan dari psikologi
adalah mengenai keseluruhan. Mekanisme kerja aliran ini yaitu dengan menganalisis unsur unsur
kejiwaan. Kejiwaan merupakan hal yang harus dipelajari secara keseluruhan dan tidak dapat
dipisahkan ke dalam elemen elemen.

Weitheimer memberikan penjelasan yang lebih jelas untuk memahami konsep aliran Gestalt ini. Dia
menjelaskan bahwa seseorang merupakan efek dari keseluruhan fenomena . seseorang  melihat aliran
cahaya, meskipun dia hanya melihat satu cahaya dalam satu waktu. Keseluruhan peristiwa saling
berhubungan membentuk untaian dari masing masing lampu. Prinsip Gestalt adalah hukum pragnanz.
Pradnanz diartikan dlam bahasa jerman sebagai preagnant dalam bahasa inggris atau hamil.kata
‘bagus’ dalam aliran ini bisa diartikan banyak makna seperti ketertiban, kesederhanaan, simetri, dan
lain sebagainya yang kemudian merujuk pada prinsip yang lebih spesifik.
Psikologi aliran Gestalt memandang totalitas batin yang mengatur atau mengorganisasikan totalitas
sebagai suatu hal yang utama. Sedangkan elemen kejiwaan lainnya merupakan faktor sekunder.
Gejala gejala psikis tertentu yang bersifat khusus menurut Gestalt merupakan totalitas yang
menentukan tenaga batiniah dalam jiwa manusia.

Menurutnya, fenomena yang terjadi merupakan kondisi dari proses fisiologis dan psikologis yang
merupakan natural science. Metode utama dalam psikologi juga dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Instropeksi: yaitu metode yang penting dan utama dalam psikologi. James mengungkapkan
intropeksi merupakan bagian yang bersifat alamiah pada manusia dan kemampuan menyadari
apa yang telah dan sedang terjadi.
2. Eksperimentasi: yaitu metode yang penting namun tidak bisa melakukannya sendiri. James
mengungkapkan metode ini perlu dieksplor lebih jauh lagi.
3. Metode komparatif: yaitu metode psikologi yang digunakan pada anak anak, binatang, orang
primitif, atau penderita gangguan kejiwaan.

D. Aliran Psikoanalisis

Aliran psikoanalisis merupakan pandangan yang mengaitkan kemajuan di bidang kedokteran. Aliran
psikoanalisis ini diungkapkan oleh Sigmun Freud yang merupakan seorang ahli saraf. Sigmun
mengungkapkan teori dasarnya tentang alam sadar dan alam bawah sadar. Alam sadar merupakan apa
yang orang sadari sepenuhnya dan merupakan alam nyata, sedangkan alam bawah sadar merupakan
kesadaran semu.

Hal yang terdapat di alam sadar adalah alam pra sadar yaitu disebut juga kenangan yang ada atau
available memory yang mudah dipanggil kembali ke alam sadar. Ingatan ngatan masa lalu yang tidak
teringat kembali dengan mudah dapat dipanggil kembali. Menurut freud keduanya dinamakan bagian
terkecil dari fikiran manusia.

Pada alam bawah sadar, merupakan kondisi dimana sulit untuk dibawa ke alam sadar. Pada alam
dibawah sadar terdapat nafsu dan insting. Menurut Freud, kondisi alam bawah sadar merupakan
bagian dari dorongan dan munculnya semangat dari dalam diri kita.

Freud juga mengungkapkan beberapa konsep lainnya lagi seperti struktur kepribadian. Struktur
kepribadian ada tiga yaitu ID, Ego, dan superego. Id merupakan unsur kepribadian dasar yang berupa
nafsu atau keinginan. Ego merupakan pikiran yang juga mengontrol kesadaran dalam berperilaku.
Superego merupakan kesadaran tertinggi manusia yang berasal dari bentukan nilai nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat dan berkembang berdasarkan prinsip moral.
Pertemuan 4

Psikologi Nutrisi

Pengertian
Psikologi Nutrisi adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkaji kaitan antara factor psikologis
dengan nutrisi, tidak terlepas dari konteks biologis, sosial, dan budaya yang terikat pada setiap
individu.Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk membahas dari sisi psikologis terkait pemilihan
makanan, diet makanan dan untuk menemukan spektrum-spektrum perilaku makan, dari perilaku
makan sehat sampai adanya body dissatisfaction.

Pengaruh Biologis, Psikologis, Sosial dan Budaya terkait Nutrisi


1. Pengaruh biologis terkait nutrisi berhubungan dengan aspek fisiologis terutama hormonal dalam
tubuh yang merangsang kondisi lapar dan kenyang. Pengaruh biologis juga dapat disebabkan oleh
kondisi tertentu seperti Contoh: hormon leptin berpengaruh dalam proses kenyang.
2. Pengaruh psikologis terkait nutrisi berhubungan dengan proses mental dalam pemilihan makanan
dan nutrisi yang akan dikonsumsi, dipengaruhi oleh pengalaman, pengetahuan, pola asuh masa dini,
mood, dan stres. Contoh: saat sedang senang, seseorang akan cenderung makan lebih banyak bila
dibandingkan saat sedih, atau sebaliknya. Contoh 2: pengetahuan terkait perkembangan, usia, dan
komposisi gizi seimbang akan memengaruhi proses pemilihan makanan pada individu.
3. Pengaruh sosial terkait nutrisi berhubungan dengan proses pembelajaran sosial, associative
learning, media, dan iklan. Contoh: mengonsumsi WRP dan Fruit Bar untuk memperoleh bentuk
tubuh ideal tetapi nutrisi tetap tercukupi.
4. Pengaruh budaya terkait nutrisi berhubungan dengan agama, suku, dan adat yang terikat pada diri
setiap individu maupun yang melekat pada suatu tempat, sehingga segala proses yang berkaitan
dengan nutrisi dan kegiatan makan dipengaruhi oleh budaya yang melekat tersebut. Contoh: masakan
Bali cenderung menggunakan bumbu dari rempah-rempah yang beragam, masakah Jawa cenderung
memiliki rasa manis, masakan Padang cenderung bersantan.

Pendekatan Biopsikososial dalam Psikologi Nutrisi

Banyaknya faktor yang memengaruhi proses pemilihan nutrisi dan perilaku makan membutuhkan
pendekatan dari berbagai aspek karena baik aspek biologis, psikologis, sosial dan budaya saling
berkontribusi dan berinteraksi timbal balik dalam proses individu memilih makanan
Kesimpulan
Diperlukan pendekatan dari berbagai aspek untuk memahami proses pemilihan makanan dan perilaku
makan yang dimunculkan oleh individu. Diharapkan dengan pendekatan yang komprehensif,
mahasiswa dapat memahami kondisi-kondisi pemilihan makanan dan perilaku makan yang normal
maupun abnormal.Pengaplikasian ilmu ke dalam masyarakat dapat dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat serta meminimalisir morbiditas dan mortalitas akibat pemikiran dan perilaku
makan abnormal

Pertemuan 5

Aliran Behaviorisme dan Pemilihan Makan

Aliran Psikologi Behaviorisme

Sejarah Hidup Skinner

 Lahir di Susquehanna, Pennsylvania pada tahun 1904

 Menulis buku The Behavior of Organism

Teori Belajar Skinner

Ciri khas dari teori Behavioristik

 Mementingkan faktor lingkungan

 Menekankan pada faktor bagian

 Menekankan pada tingkah laku yang tampak dengan menggunakan metode obyektif.

 Bersifat mekanis

 Mementingkan masa lalu

Asumsi Dasar Skinner: Behavior can be predicted, Behavior can be controlled, Behavior is lawfull

Dinamika Kepribadian Skinner :


1. Kepribadian dan belajar
2. Kondisoning klasik
3. Kondisioning operan
4. Kondisioning pada manusia
5. Pengaturan penguatan
6. Tingkah laku kontrol diri
7. Tingkah laku takhayul

Kepribadian dan Belajar :


 Menekankan pada tingkah laku
 Hakekatnya adalah teori belajar, tentang bagaimana individu jadi memiliki tingkah laku baru,
trampil, dan jadi lebih tahu
 Organisme harus belajar merespon situasi baru itu
 Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol tingkahlaku adalah dengan melakukan
penguatan
 Semua tingkahlaku dapat dikontrol oleh konsekuensi tingkahlaku itu

Dalam suatu kondisi tertentu, tingkah laku yang tidak dikehendaki dapat diperkuat tanpa sengaja
Penguat primer : Pengautan yang langsung bisa dinikmati untuk memenuhi kebutuhan
Penguat sekunder : penguat yang daya kekuatannya diperoleh melalui pengkondisian yang dituntut
Penguat bersyarat : penguat yang mengatur agar tingkah laku yang tidak menyenangkan dipakai sbg
syarat untuk melakukan tingakah laku yang menyenangkan

Tingkah laku kontrol diri :


Tingkahlaku disebabkan dan dipengaruhi oleh varibel eksternal, namun nseberapapu besarnya
stimulus eksternl tsb manusia-lah yg paling menentukan tingkahlaku itu.
Hal tersebut yang dnamakan kontrol diri [self control], Self disini yang mengintrol varabel^^
eksternal yang menentukn tingkah laku
Cara –cara pengontrolan diri
1. Memindah / menghindar
2. Penjenuhan [satiiation]
3. Stimuli yang tidak disukai
4. Memperkuat diri

Tingkah laku takhayul


Suatu respon yang berhubungan dg stimulus secara kebetulan, namun tidak memiliki sebab-akibat
yang jelas
Contoh : atlit basket yang selalu memakai kalung keberuntungannya setiap kali bertanding. Atlit
tersebut mempercayai bahwa kalug tsb dapat memberikan kemenanga baginya dan kebetulan dia
mendapat kemenangan itu.
Pemilihan Makan
Definisi Makanan
༝ Makanan menurut pakar Ilmu gizi adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat
gizi dan unsur-unsur atau ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh,
yang berguna bila dimasukan ke dalam tubuh.
༝ Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh.
Zat-zat yang diperlukan tubuh yang terdapat pada makanan adalah karbohidrat,
lemak, protein, mineral,dan vitamin.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki fisik, psikologis atau pemikiran negatif, dan
rohani. Ketiga hal tersebut masing-masing mempunyai dampak negatif dan dampak positif.
Psikologis merupakan unsur terpenting dari setiap manusia, karena ia yang akan
menggerakkan struktur tubuh kita. Sehingga apabila kita menginginkan kondisi yang sehat
maka langkah pertama yaitu mulai mengubah mindset secara rasional terhadap lingkungan
sekitar. Pola hidup dan kondisi fisik seseorang di pengaruhi oleh pikiran.

Sistem Klasifikasi Makanan.


Struktur dasar dan umum makanan (Levi Strauss, 1965; Douglas, 1966), antara lain:
Makanan dan bukan makanan
Makanan dan bukan makanan biasanya merujuk pada budaya serta kebiasaan di sesuatu
tempat yang mempengaruhi metode orang mempersepsikan santapan.
Makanan sakral dan makanan profane
Makanan bisa dikategorikan sebagai makanan yang bisa disantap yang terpaut dengan
keyakinan religius, sebaliknya makanan profane merupakan makanan yang tidak bisa disantap
berkaitan dengan keyakinan religius.
.Makanan pararel
Makanan terkadang dikategorikan menjadi makanan “panas” ataupun “dingin”. Kata panas
serta dingin tidak hanya merujuk pada temperatur dari makanan yang bersangkutan, namun juga
berkaitan dengan akibat makanan terhadap badan serta penyakit.
Makanan obat
Makanan sebagai obat berhubungan dengan guna makanan dalam meningkatkan fungsi
badan, menghindari penyakit ataupun menyembuhkan penyakit. Contoh: buah mengkudu dikatakan
bisa merendahkan tekanan darah tinggi.
Makanan sosial
Makanan secara sosial dapat berperan untuk meningkatkan hubungan, simbolisasi status
dengan menyediakan makanan yang sangat jarang, mahal, ataupun lezat, membuat bukti diri sesuatu
kelompok semacam ada pola makanan tertentu untuk makan pagi, makan siang, serta makan malam
dan makanan yang dikenal bagaikan “ makanan nasional” ataupun “ makanan keluarga”.

Makanan sebagai Pernyataan Diri


Informasi mengenai diri individu dan bertindak sebagai media komunikasi terkait kebutuhan
internal, konflik diri, dan rasa tentang diri sendiri.
Makanan dan Seksualitas: Beberapa makanan sering dikaitkan dengan seks dan seksualitas yang
dimaknai oleh banyak budaya.
Makan dan Penolakan: Makanan dapat menimbulkan konflik intrapersonal terutama pada perempuan.
Kesenangan dan Rasa Bersalah: Makanan dapat memberikan kesenangan sekaligus rasa
bersalah
Makanan dan Kontrol Diri: Perilaku makan tertentu merujuk pada individu yang berusaha
melakukan kontrol diri secara sadar

Kesimpulan
Pengaruh psikologi serta ilmu pengetahuan pada makanan dan kesehatan merujuk pada
pengetahuan dan persepsi individu terkait fungsi dan makna makanan dalam kehidupan
sehari-hari yang mencakup sebagai identitas diri, interaksi sosial, dan identitas budaya yang
saling berinteraksi dan memengaruhi satu dengan lainnya.

Pertemuan 6
Nafsu Makan (Appetite);  Emosi dan perilaku Makan

Nafsu Makan (Appetite)

Otak (daerah hipotalamus, nucleus arkuatus) merupakan kunci dari pengaturan energi (energy
homeostasis). Keinginan makan ditentukan oleh faktor eksternal (lingkungan), kondisi mental (emosi)
seperti kondisi stress atau cemas. Kondisi lingkungan bisa berupa pemilhan jenis makanan
berdasarkan pengalaman makan sebelumnya (learning), kapan akan makan dan kondisi saat itu
misalnya mengikuti tren saja. Tubuh akan mengontrol kadar glukosa (gula darah) secara ketat. Ada
dua  daerah sinyal syaraf di hipotamus (otak) yang berperan dalam nafsu makan (respon makan) yaitu 
daerah yang disebut dengan pusat kenyang (satiety sistem) dan daerah  yang disebut dengan pusat
lapar atau pusat makan (feeding sistem). Selain kondisi eksternal yang mempengaruhi sinyal menuju
sistem saraf pusat, makanan yang masuk ke dalam usus dua belas jari akan merangsang pengeluaran
hormon kolesistokinin oleh bagian usus yang disebut duodenum untuk membangkitkan reseptor saraf
vagus di saluran pencernaan, selanjutnya saraf vagus ini akan terhubung dengan otak. Adanya sekresi
hormon kolesistokinin menunjukkan sinyal kenyang. Hormon kolesistokinin juga dapat menyebabkan
peningkatan hormon serotonin di hipotalamus. Serotonin adalah hormon yang berhubungan dengan
perasaan tenang (nyaman), dalam hal makan  akan mendukung perasaan nyaman setelah makan.
Selain kolesistokinin, saluran cerna juga akan mengeluarkan hormon glucagon like peptide-1 (GLP-1)
dan peregangan kantong saluran pencernaan (distensi lambung) akibat masuknya makanan juga
merupakan sinyal ke otak. Organ lain yang terlibat yaitu hati akan mengatur kadar glukosa yang
dikeluarkan tubuh saat konsentrasinya turun (hepatic glucose production), yang ditandai dengan
tubuh merasa lapar, pusing, berkeringat dingin, dan sebagainya. Hati akan mengeluarkan cadangan
glukosa tubuh untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Organ pankreas akan mengeluarkan hormon
insulin dan jaringan lemak akan mengeluarkan hormon leptin sebagai sinyal ke otak. Semua sinyal
yang menuju otak akan membangkitkan pusat kenyang (satiety) di otak sehingga tubuh akan merasa
kenyang atau puas maka kita akan berhenti makan. Penurunan kadar hormon insulin akan
menurunkan kadar glukosa darah sehingga merangsang pusat lapar di hipotalamus (otak) yang
menyebabkan  timbulnya keinginan untuk makan. Apakah artinya bagi tubuh kita? Artinya glukosa
darah  harus tersedia sebagai sumber energi bagi tubuh, terutama sistem saraf pusat sehingga proses
makan makan tadi akan membuat tubuh menyerap glukosa dari saluran pencernaan sebagai sumber
energi, maka akan muncul rasa kenyang, sebaliknya setelah selesai penyerapan terjadi penurunan
penggunaan glukosa oleh sel akan kembali membangkitkan rasa lapar. Begitulah siklus ini terjadi
secara terus-menerus selama 24 jam dalam tubuh kita.
Sangat menarik untuk diketahui bahwa rasa kenyang (puas) setelah makan bahkan di antara
waktu makan dapat dimanipulasi berdasarkan pengalaman makan sebelumnya. Seseorang secara sadar
dapat mengatur kapan akan berhenti makan bahkan mengatur porsi makan sehingga dapat memilih
apakah ingin makan sekali saja langsung dengan porsi besar atau dengan porsi kecil tapi frekuensinya
lebih sering. Hormon leptin yang dikeluarkan oleh jaringan lemak dan insulin yang dikeluarkan
pankreas berbanding lurus kadarnya dengan kadar lemak dalam tubuh. Jika kadar lemak dalam tubuh
tinggi, makan kadar leptn dan insulin tinggi. Tingginya kadar leptin dan insulin merupakan sinyal
bagi otak, kemudian otak akan memerintahkan tubuh untuk menghentikan asupana makanan, begitu
juga sebaliknya. Tetapi bagaimana dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh secara berlebihan?
Orang yang mengabaikan rasa puas atau kenyang itu saat makan atau setelah berhenti makan bahkan
terus-menerus memasukkan makanan ke dalam tubuhnya akan terus-menerus memiliki kadar leptin
dan insulin yang tinggi dalam tubuhnya sehingga semakin lama kadar leptin dan insulin tidak lagi
merupakan sinyal yang baik bagi otak, sehingga terjadi kondisi yang disebut resistensi leptin dan
resistensi insulin. Biasanya ini terjadi pada orang gemuk atau orang dengan berat badan berlebih.
Mereka seperti tidak pernah merasa puas atau kenyang, meski sudah banyak sekali makanan yang
masuk ke dalam tubuh. Jadi makan merupakan perilaku yang disadari. Pusat kenyang dan pusat lapar
di otak merupakan sinyal bagi tubuh untuk memulai asupan makanan atau sinyal untuk berhenti
makan. Perilaku makan yang sudah menjadi suatu kebiasaan merupakan perilaku berulang sehingga
otak sudah memiliki memori akan sinyal berupa banyaknya kadar zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
(karbohidrat, protein, dan lemak), aroma makanan dan rasa makanan. Tubuh sudah mengenal bahwa
makanan itu enak untuk dikonsumsi lembali berdasarkan pengalaman makan sebelumnya. Pengaturan
waktu makanpun dapat terjadi secara berulang, jika kita biasa bangun tengah malam kemudian
makan, maka kita akan cenderung mengulang kebiasaan itu.
EMOSI DAN PERILAKU MAKAN
Seringkah kita makan karena dorongan hati bukan karena kebutuhan? Mood and appetite
memiliki benang merah yang dapat dipelajari secara ilmiah. Ada hubungan erat antara perubahan
biologi dalam tubuh saat emosi kita berubah dengan hormon yang dikeluarkan oleh saluran
pencernaan yang merupakan sinyal menuju otak. Di otak terdapat pusat makan dan pusat kenyang,
yang mengatur kapan kita mulai makan dan kapan kita berhenti makan. Masalahnya, kapan kita bisa
mengatur hal itu secara sadar, meskipun perut sudah terasa kenyang, bahkan sudah terasa begah tetapi
keinginan makan terus mendorong kita untuk mengambil makanan sehingga tidak berhenti makan.
Kondisi jiwa berhubungan dengan gizi melalui jalur neurohormonal (sistem saraf dan
hormon). Misalnya: seorang ibu yang menyusui dalam kondisi relaks akan meningkatkan hormon
oksitosin yang dihasilkan oleh sistem saraf pusat sehingga produksi air susu ibu (ASI) meningkat
yang akan meningkatkan berat badan bayi. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak harmonis,
maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita seperti: sistem pernafasan, sistem endokrin
(hormon), sistem imun (kekebalan tubuh), sistem kardiovaskuler (jantung), sistem metabolik
(pengaturan proses pencernaan dalam tubuh), sistem motorik (pergerakan otot), sistem nyeri, sistem
temperatur (suhu tubuh) dan lain sebagainya
Kelainan perilaku makan yang disebut emotional eating ini penting sekali kita ketahui karena
seringkali kegagalan diet bukan karena secara sadar kita menerapkan perhitungan kalori yang sudah
dirancang oleh ahlinya, tetapi karena kita tidak dapat menahan dorongan hati untuk makan dan terus
makan. Dorongan hati ini mungkin merupakan suatu penghiburan bagi diri kita saat kita stres, depresi,
panik, bahkan cemas.
Saat perut terasa kenyang, usus akan mengeluarkan sinyal ke otak untuk menghentikan
asupan makanan. Usus merupakan organ penghasil hormon dan enzim pengatur perilaku makan kita.
Sekarang saya harus berhenti makan! Hal ini merupakan hasil koordinasi usus dengan sistem saraf
pusat (otak). Terdapat pusat kenyang dan pusat lapar di otak kita, pada daerah yang disebut
hipotalamus. Saat ini saya harus makan! Hal ini akan dilakukan saat perut terasa lapar. Pusat kenyang
terdapat di daerah ventromedial hipotalamus dan pusat lapar di daerah ventrolateral hipotalamus.
Hormon dari usus akan diterima oleh reseptor di daerah sekelompok inti saraf yang disebut nukleus
arkuatus.  
Penelitian di bidang neurobiologi dan psikologi secara empiris menyatakan adanya hubungan
antara gangguan makan dan rendahnya kemampuan mengontrol emosi. Pengontrolan emosi
berhubungan dengan status mental. Gangguan makan (eating disorder) memiliki ciri kebiasaan makan
yang tidak normal, mulai dari membatasi asupan hingga makan berlebihan. Gangguan makan bisa
dalam bentuk anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan makan dalam jumlah berlebihan atau memilih
jenis makanan tertentu. Penelitian Lacy (2011) menemukan bahwa pasien yang membatasi asupan
makannya secara ketat atau makan berlebihan kemudian mengeluarkannya kembali memliki kesulitan
besar dalam hal kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya, merasa tidak diterima oleh lingkungannya,
dan selalu memikirkan cara agar disenangi oleh lingkungannya agar merasa dirinya lebih diterima
lingkungan. Harrison, Sullivan, Tchanturia, dan Treasure (2009) menemukan adanya pengaturan
emosi yang buruk pada penderita bulimia dan anoreksia nervosa. Hubungan antara asupan makanan
dengan susunan saraf pusat juga terbukti dengan asupan makanan yang kaya akan asam lemak omega-
3 terbukti dapat meningkatkan rasio massa otak dengan massa tubuh .
Pada orang normal terdapat mekanisme pengendalian makan berlebihan oleh neuropptide Y
(NPY) yang akan mengirimkan sinyal ke tubuh kita untuk berhenti makan jika kebutuhan kalori sudah
cukup. Penderita obesitas memiliki gangguan pengendalian tersebut, sinyal dari leptin dan insulin
tidak dapat bekerja dengan baik sehingga terus-menerus makan meskipun perut sudah terasa kenyang,
lambung sudah terisi penuh dan kadar hormon-hormon saluran pencernaan sudah tinggi. Suatu
penelitian juga membuktikan dilepaskannya semacam zat endorfin yang menyebabkan makan itu
terasa menyenangkan pada orang gemuk sehingga penderita terus makan dengan rasa nyaman.
Pertemuan 7
Aliran Humanistik Abraham Maslow, Carl Rogers dan Arthur Combs
Humanistik: Carl Rogers
Pandangan Humanistik Carl Rogers
-rodgers memandang bahwa pada dasarnya manusia itu baik konstruktif dan akan selalu
memiliki orientasi ke depan yang positif
-rodgers adalah seorang psikolog manis. Yang menekankan perlunya sikap saling menghargai
dan tanpa prasangka antara klien dan terapis dalam membantu individu mengatasi masalah-
masalah kehidupannya.
-rodgers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang
dihadapinya dan tugas terapis hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar.
Pandangan rodgers
carl rodgers adalah seorang peletak dasar dari gerakan potensi manusia yang menekankan
perkembangan pribadi melalui latihan sensitif sensitifitas, kelompok pertemuan komandan
dan latihan lainnya yang ditujukan untuk membantu orang agar menjadi pribadi yang sehat.
Teori kepribadian Carl Rog
1. struktur kepribadian
2. dinamika kepribadian
3. Perkembangan kepribadian

1) struktur kepribadian
A. Organisme
B. Medan Fenomenal (fenomenal field)
C. Self

karena sejak awal mengurus cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Roger
tidak menekankan aspek struktur dari kepribadian titik namun demikian dari 19 rumusnya
mengenai hakikat pribadi diperoleh 3 konstruksi yang menjadi dasar penting dalam teorinya:
organisme, Medan fenomena dan self

a. Organisme
-organisme adalah makhluk fisik atau physical Creation dengan semua fungsi-fungsinya baik
fisik maupun psikis
-organisme adalah suatu kesatuan sistem, sehingga perubahan pada suatu bagian akan
mempengaruhi bagian yang lain.
-setiap perubahan akan memiliki makna pribadi dan bertujuan yakni tujuan mengaktualisasi,
mempertahankan dan mengembangkan diri
b. Medan Fenomenal
-keseluruhan pengalaman itu baik internal maupun eksternal, disadari maupun yang tidak
disadari dinamakan medan fenomenal
-Medan fenomenal adalah seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya di
dunia sebagai persepsi subjektif
c. Self
sop adalah aspek struktur dan proses teori kepribadian titik pengalaman fenomenologis
adalah salah satu aspek dari pengalaman kita yang ada di dunia yaitu salah satu yang
memenuhi pengalaman setelah kita adalah pengalaman mengenai diri kita sendiri atau self

2) dinamika kepribadian
rodgers meyakini bahwa manusia dimotivasi oleh kecenderungan atau kebutuhan untuk
mengaktualisasikan, memelihara dan meningkatkan kebutuhan dirinya, kebutuhan ini bersifat
bawaan sebagai kebutuhan dari jiwa manusia, yang meliputi kebutuhan fisik dan psikis

-sebenarnya manusia memiliki kebutuhan kebutuhan lainnya. Namun itu semua tunduk pada
kebutuhan yang satu ini.
-kebutuhan lainnya yaitu positive regard of other dan self regards
-kedua kebutuhan ini bersifat dipelajari mulai dari usia dini yaitu ketika bayi mendapat
curahan cinta kasih, perawatan dan positif atau penghargaan yang positif dari orang lain
terutama orang tua

3) perkembangan kepribadian
proses tidak mengemukakan tahapan dalam perkembangan kepribadian dia lebih menekankan
kepada cara-cara orang lain atau orang tua menilai anak atau sikap dan perilaku orangtua
terutama ibu terhadap anak jika orangtua tidak mencurahkan positif atau penerimaan dan
cinta kasih bahkan menampilkan sifat phenol penekanan terhadap anak maka kecenderungan
bahwa anak-anak untuk mengaktualisasikan dirinya menjadi terhambat

Humanistik: Arthur Combs


-seorang tenaga pendidik atau guru tidak boleh memaksa seseorang untuk mempelajari hal
yang tidak disukainya karena sama saja dengan melakukan sesuatu yang tidak
mendatangkan kepuasan
-belajar dapat dikatakan terjadi apabila memiliki makna bagi seseorang yang belajar
-dalam pembelajaran peran siswa harusnya lebih dominan dibandingkan dengan guru
-siswa atau peserta didik merupakan pelaku utama dalam proses pembelajaran
-siswa diarahkan untuk memahami potensi diri dan mengembangkan potensi diri yang positif
dan meminimalkan potensi diri yang negatif
-belajar tidak memfokuskan kepada hasil belajar melainkan pada prosesnya

Peran guru atau tenaga pendidik menurut Arthur adalah:


A. fasilitator sebaiknya memberi perhatian kepada penciptaan suasana dan situasi kelas
B. guru membantu untuk memperoleh dan memperjelas tujuan baik untuk individu/siswa
maupun secara keseluruhan/kelas
C. mempercayai adanya keinginan masing-masing siswa untuk melaksanakan tujuan-tujuan
yang bermakna bagi dirinya sebagai kekuatan pendorong, yang tersembunyi di dalam
belajar yang bermakna
D. mencoba mengatur dan menyediakan sumber sumber untuk belajar yang seluas-luasnya
dan mudah dimanfaatkan oleh para siswa untuk membantu mencapai tujuan belajar.
E. menempatkan dirinya sendiri sebagai suatu sumber yang fleksibel untuk dapat
dimanfaatkan peserta didik
F. menanggapi ungkapan-ungkapan di dalam kelompok kelas dan menerima baik isi yang
bersifat intelektual dan sikap-sikap perasaan dan mencoba untuk menanggapi dengan cara
yang sesuai baik bagi individual ataupun bagi kelompok
G. saat suasana kelas baik fasilitator pelan-pelan dapat berperan sebagai seorang siswa yang
ikut berpartisipasi seorang anggota kelompok dan menyatakan pandangannya sebagai
seorang individu sebagaimana halnya seorang siswa

Proses pembelajaran menurut Arthur


A. Merumuskan tujuan belajar secara jelas
B. mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak belajar yang bersifat jelas, jujur dan
positif
C. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif
sendiri
D. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara
mandiri
E. Siswa didorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri,
melakukan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dari perilaku yang ditunjukkan
F. guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai
secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas segala resiko
perbuatan atau proses pembelajaran dan merumuskan tujuan belajar secara jelas
H. memberi memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai kecepatannya dan
kemampuannya

Pertemuan 8
Mood, Emosi dan Pemilihan Makanan  ; Saya Makan Karena saya stress

Mood, Emosi dan Pemilihan Makanan 


A. Mood dan Emosi
Mood biasanya ditandai sebagai keadaan gairah psikologis yang berlangsung setidaknya beberapa
menit dan biasanya lebih lama, dengan dimensi yang berkaitan dengan energi, ketegangan, dan
kesenangan. Emosi dapat didefinisikan sebagai respon afektif jangka-pendek terhadap penilaian
rangsangan, situasi atau kejadian tertentu yang memiliki potensi penguatan.Sedangkan mood dapat
muncul dan bertahan tanpa adanya rangsangan yang jelas, dan mungkin lebih covert (tidak tampak)
bagi observer/pengamat. Makanan dapat mengubah atau menginduksi emosi melalui stimulasi
sensorik yang cepat atau kelegaan dari rasa lapar (relief of hunger), sebagai hasil dari penilaian
kognitif terhadap perubahan dalam keadaan internal atau harapan individu. Makanan juga dapat
mengubah mood melalui perubahan yang lambat pada kimia otak.

B. Efek Lapar pada Makan dan Mood


Umumnya makanan mengubah suasana hati dan dorongan dalam diri, hal ini terjadi sebelum hingga
setelah proses makan. Manusia cenderung lebih waspada dan mudah tersinggung saat merasa lapar
sehingga mendorong perilaku mencari makanan

C. Sensasi, Ekspektasi, dan Mood


Rasa manis menimbulkan sensasi menyenangkan, sedangkan rasa pahit dan asam menimbulkan
sensasi yang tidak enak. Ekspektasi tentang makanan merupakan prediksi personal dari konsekuensi
makan yang bergantung pada pengalaman terhadap makanan tersebut dalam berbagai
konteks.Ekspektasi tersebut tidak hanya dalam pikiran, namun juga memiliki pengaruh nyata
terhadap perilaku dan fisiologi.Peningkatan mood negatif yang lebih kuat terlihat pada wanita yang
melaporkan kecenderungan makan yang lebih besar sebagai respons terhadap keadaan emosional.
Hal ini menyiratkan bahwa efek penguat makanan pada keadaan emosional sebelumnya harus terjadi
selama proses makan daripada setelah makan. Hal ini serupa dengan temuan bahwa para pecandu
cokelat (chocolate addicts) merasa lebih bersalah setelah memakan cokelat (Macdiarmic and
Hetherington, 1995).Para pecandu cokelat melaporkan penurunan positif dan pengaruh negatif yang
lebih tinggi sebelum makan.

D. Rasa Manis, Reward, Distress, Analgesia, dan Neural Substrates


Substansi neuro yang terbukti berpengaruh terhadap makanan adalah dopamin, opioid, dan
benzodiazepine.Dopamine memiliki prinsip yang mendasari aspek motivasional dari makan, dimana
sistem opioid dan benzodiazepine memengaruhi munculnya rangsangan sensor makanan.Opioid
memiliki neuropeptide yang dikeluarkan saat stress, yang dikenal memiliki efek adaptif seperti anti
rasa sakit. Bukti dalam penggunaan Opioid adalah interaksi antar mood, stres dan makan, yang
melibatkan anak- anak, pencernaan makanan manis dan berlemak, termasuk susu, dan berkurangnya
frekuensi anak menangis serta kebiasaan lain yang menunjukan stres. Hal ini memunculkan spekulasi
bahwa orang dewasa lebih memilih makanan manis, berlemak dan makanan yang disukai untuk
mediasi opioid sebagai penghilang stres.
E. Afek Negatif, Comfort Eating, dan Pemilihan Makanan
Seseorang yang mengalami kegemukan mungkin saja makan secara berlebihan karena merasa
bingung menentukan antara gairah emosional dengan rasa lapar, atau makan digunakan sebagai
alternatif untuk menghadapi tekanan emosional yang dimiliki.
1. Studi alamiah tentang stres dan pemilihan makanan
Secara alami, lingkungan yang penuh tekanan dapat memberikan konteks yang dapat memprediksi
hubungan antara stres dengan variasi diet.Contohnya seperti ujian atau periode beban kerja yang
tinggi. Dalam literatur dikatakan bahwa secara fisik, stress yang berkepanjangan dan tidak terkendali
akan cenderung menekan keinginan untuk makan, walaupun secara singkat dapat membangkitkan
stressor psikososial yang mungkin akan menyebabkan makan berlebih . McCann et al. meneliti
pengaruh dari variasi beban kerja terhadap asupan makanan dan lipid serum pada sekelompok
perempuan pekerja kantoran.

2. Pengendalian diri, emotional eating dan stres


Karakteristik psikologis atau fisiologis tertentu membuat seseorang mengubah pilihan makanan
mereka ke arah yang tidak sehat.para pemakan emosional yang stress lebih banyak memakan
makanan manis dan makanan yang padat energi, daripada pemakan emosional tanpa tekanan atau
pemakan non- emosional dalam kondisi apa pun.

Kesimpulan
Pemilihan makanan dapat mengubah mood, dan mood dapat mengubah pemilihan makanan, dengan
berbagai macam alasan.Ketika hubungan antara pemilihan makanan dan mood konsisten, dapat
diprediksi, kebiasaan yang memungkinkan untuk terjadi, hubungan tersebut dapat mengindikasikan
bahwa efek antara satu dan yang lainnya memiliki beberapa hasil yang memberikan reinforcement

Pertemuan 9
UTS

Pertemuan 10
PENGARUH SOSIAL TERHADAP PEMILIHAN MAKANAN
Peran Marketing dalam Pemilihan Makanan Teori marketing adalah keturunan dari teori ekonomi,
dan dalam teori ekonomi tradisional, hanya terdapat satu parameter yang memengaruhi permintaan
terhadap barang, yaitu harga. Parameter tersebut antara lain 4P yaitu product, price, place, dan
promotion (4P’s). Parameter marketing adalah parameter yang dibuat oleh pedagang, yang diprediksi
memiliki dampak pada kemungkinan pembeli potensial akan benar-benar membeli suatu makanan.
Dalam konteks makanan, 4 parameter mayor dari marketingdidefinisikan sebagai produk fisik
termasuk pengemasan dan branding, pendistribusian semua jenis produk didistribusikan dan dibuat
memungkinkan untuk dibayar oleh pelanggan, dan harga dari produk
1. Product, product quality dan branding
Penggunaan istilah “consumer-led product development” (pengembangan produk yang dipimpin
konsumen) atau “market-oriented product development” (pengembangan produk berorientasi pasar)
banyak digunakan dalam industri makanan
2. Persuation and market communication
Komunikasi pasar dapat memberikan informasi yang bersifat mengajak atau persuatif kepada
konsumen agar konsumen mau membeli produk makanan dengan label tertentu
3. Price perception and price impact
Harga mengindikasikan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen untuk mendapatkan produk dan
berhubungan dengan kondisi perekonomian dan rumah tangga dari konsumen.Harga terkadang
digunakan sebagai indikator dari kualitas dan mungkin masuk ke dalam pertimbangan pengambilan
keputusan konsumen
4. Distribution channels and modes of shopping
Produk makanan didistribusikan dengan berbagai cara kepada konsumen, dan lingkungan berbelanja
konsumen dikarakteristikkan dengan berbagai kompleksitas. Jalur distribusi dirancang agar
mendapatkan lebih banyak konsumen dan penyediaan store yang sesuai dapat memunculkan store
image store image yang akan menjadi pilihan konsumen (Chowdhury dkk., 1988; Pessemier, 1980).
5. Market orientation in food industry
Orientasi pasar dalam industri makanan tetap berpedoman pada parameter marketing yang telah ada,
tetapi juga mempetimbangkan pemilihan makanan yang dilakukan konsumen.

Dampak Media terhadap Pemilihan Makanan


Media massa sangat berperan terhadap pemilihan makanan, karena melalui media tersebar berbagai
informasi berkaitan dengan makanan seperti harga, merek, kesehatan, dan sebagainya. Efek dari
media terhadap sikap dan perilaku masyarakat dikatakan cenderung negatif.Hal tersebut dapat
disebabkan oleh informasi negatif terkait keganasan yang ditimbulkan oleh makanan tertentu yang
dilaporkan melalui media sehingga berdampak langsung terhadap konsumen (Eldridge & Reilly,
2003). Masyarakat tidak selalu langsung menyerap informasi dari media massa, masyarakat juga
melakukan proses interpretasi dan mengontekstualisasikan informasi baru.

Dampak Periklanan terhadap Pemilihan Makanan


Cara kerja ilmu psikologi dalam periklanan sehingga berdampak terhadap pemilihan makanan dapat
dijelaskan sebagai pergerakan fenomena partisipasi konsumen yang sebelumnya pasif menjadi aktif,
sehingga konsumen sebagai pemilik kuasa dapat membuat pilihan dari banyak pilihan, termasuk di
dalamnya adalah pemilihan makanan.Hal tersebut menyebabkan marketing saat ini beralih dan
berorientasi ke pasar (konsumen). Tiga tujuan periklanan antara lain:
1. Untuk menguasai pengguna eksis dari produk, goods, pelayanan, dan perilaku.
2. Untuk meyakinkan pengguna dari produk lain yang serupa, goods atau pelayanan untuk beralih ke
produk yang diiklankan.
3. Untuk memikat pengguna baru untuk membayar produk, goods, atau pelayanan yang diiklankan.

Kesimpulan
Diperlukan pengawasan periklanan produk makanan agar tetap memperhatikan aspek-aspek kesehatan
atau dilakukan edukasi terkait dampak iklan terhadap pemilihan makanan agar masyarakat memiliki
pengetahuan baru untuk menghindarkan diri dari dampak periklanan yang tidak diinginkan.

Pertemuan 11
Gangguan Makan, Perilaku Makan, Bulimia, Anorexia dll

Gangguan Makan
Gangguan makan sering dijumpai di klinik. Sebagian besar penderitanya adalah wanita.
Diagnosis gangguan makan meliputi anoreksia nervosa, bulimia dan gangguan makan berlebihan
(binge-eating) serta diagnosis lain yang tidak termasuk ketiga golongan tersebut. Terapi yang saat ini
diterapkan untuk gangguan makan adalah ofarmakologi dan psikoterapi.
Sangat menarik untuk dipelajari bahwa gangguan makan memiliki cirri kebiasaan pola makan yang
salah, kesalahan dalam manajemen berat badan dan gangguan perilaku serta persepsi sudut pandang
berat badan dan bentuk tubuh
PENYEBAB
Orang asia umumnya menderita gangguan makan karena mengadopsi budaya barat (westernisasi).
Seperti gangguan mental pada umumnya, gangguan makan bisa terjadi akibat satu bahkan kombinasi
dari berbagai faktor. Faktor-faktor itu antara lain: • Faktor Genetik • Faktor Keturunan • Faktor
Psikologis • Faktor Sosial

JENIS-JENIS GANGGUAN MAKAN


Bulimia Nervosa.
• Eating and purging merupakan konsep dasar dari gangguan makan bulimia. Artinya, seseorang
mengonsumsi banyak makanan lalu dengan sengaja dan memaksakan tubuh untuk memuntahkan.
Hal ini terjadi karena pengidap bulimia sering dibayang-bayangi perasaan bersalah telah banyak
makan dan berpikir bahwa dirinya sudah gemuk.
Pemakan Apapun (Pica)
• Gangguan yang satu ini diberi nama “pica”. Yaitu satu kondisi di mana seseorang terbiasa
memakan apapun, sekalipun yang bukan makanan. Seperti sabun, kain, bahkan tanah. Gangguan
ini biasanya disertai dengan gangguan mental.
Menghindari Makanan Tertentu ( Restrictive Food Intake Disorder )
• Anehnya, alasan seseorang menghindari makanan tersebut adalah karena hal-hal yang tidak
mereka sukai. Seperti warna, tekstur bau atau rasa. Gangguan ini disebut sebagai restrictive food
intake disorder dan membuat seseorang menghindari makanan tertentu karena alasan tidak suka.
Selective Eating Disorder
• Kondisi ini sering disalahartikan dengan terlalu pemilih, padahal ada alasan yang membuat
pengidapnya melakukan hal itu. Dalam SED, biasanya seseorang akan membatasi jenis makanan
yang masuk ke dalam tubuh, misalnya hanya sayuran saja tanpa pernah mengonsumsi makanan
lain.
Anoreksia Nervosa
• Pengidap penyakit ini jarang makan karena mereka tidak puas dengan bentuk tubuh mereka dan
khawatir dengan angka di timbangan. Biasanya orang yang memiliki gangguan ini sudah
memiliki bentuk tubuh yang kurus, bahkan terlalu kurus. Namun mereka masih selalu merasa tak
puas dan harus mengurangi bobot tersebut.
Kelebihan Makan.
• Makan dengan cepat dan dalam porsi sangat banyak (berlebihan), meski tidak sedang lapar.
Penderita sering kehilangan kendali saat makan (rakus) Akibatnya, pengidap gangguan ini
memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
GEJALA GANGGUAN MAKAN
Gejala yang dirasakan penderita gangguan makan bermacam-macam, tergantung dari jenis gangguan
dari si pengidap. Gejala gangguan makan berlebihan biasanya berupa:
• Bulimia Nervosa
• Anoreksia Nervosa
• Gangguan makan berlebihan

BULIMIA NERVOSA
Bulimia nervosa merupakan gangguan makan yang pengidapnya 90-95 % adalah perempuan, Bulimia
nervosa ini membuat pengidap tidak tahan dengan makanan yang dimakannya, mereka biasanya
makan banyak dalam waktu yang cepat , setelah makan mereka ingin segera mengeluarkan makanan
yang baru saja dikonsumsinya. Caranya dengan :
a. Memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan.
b. Menggunakan obat pencahar atau obat yang membuang cairan tubuh.
Tindakan tersebut dilakukan karena pengidap merasa telah makan banyak yang bisa membuat tubuh
ideal nya hilang dan tidak ingin berat badannya naik. Akibat nya, pengidap bulimia dapat merasakan
gangguan seperti:
1. Peradangan pada tenggorokan.
2. Membengkaknya kelenjar ludah pada leher dan rahang.
3. Dehidrasi parah karena kekurangan cairan.
4. Gangguan pencernaan, seperti penyakit refluks asam lambung (GERD) atau irritable bowel
syndrome.
5. Gigi sensitif dan rusak.

ANOREKSIA NERVOSA
Anoreksia adalah gangguan makan yang pengidapnya kebanyakan perempuan. Gangguan ini
membuat pengidapnya membatasi konsumsi makanannya karena merasa dirinya kelebihan berat
badan meskipun pada kenyataannya tubuhnya sudah ideal. Sedikitnya Asupan kalori yang masuk
dalam tubuh, menyebabkan berbagai gangguan pada pengidap anoreksia nervosa, antara lain :
1. Tumbuhnya rambut atau bulu halus di seluruh tubuh (lanugo).
2. Kulit menjadi kering.
3. Otot menjadi lemah.
4. merasa kedinginan akibat suhu tubuh yang rendah.
5. Menstruasi menjadi tidak teratur, bahkan tidak mengalaminya.
6. Hipotensi atau darah rendah.
7. Anemia atau kurang darah.
8. Tulang keropos.
9. Beberapa organ tidak berfungsi.

GANGGUAN MAKAN BERLEBIHAN


• Makan dengan cepat dan dalam porsi sangat banyak (berlebihan), meski tidak sedang lapar.
Penderita sering kehilangan kendali saat makan (rakus) Akibatnya, pengidap gangguan ini
memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Gejala gangguan makan berlebihan seperti:
 Mengonsumi makanan dalam jumlah banyak.
 Makan dengan sangat cepat.
 Tetap makan saat perut sudah kenyang.
 Bersembunyi saat makan karena malu bila terlihat orang.
Perilaku yang perlu diwaspadai antara lain :
 Mengganggap makan itu tidak penting, dan tidak makan itu wajar.
 Selalu mengkhawatirkan berat badan dan sangat takut menjadi gemuk.
 Sering becermin.
 Mengonsumsi suplemen, obat herba, atau obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
 Menghindari makan bersama keluarga atau teman-teman.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gangguan makan sangat berkaitan dengan gangguan psikologi dan kompilkasi merugikan
lainnya.
2. Gangguan makan ini dapat dicegah dengan pola makan yang sehat, olah raga yang teratur,
dan memiliki kepercayaan diri.
3. Keluarga dan teman yang suportif serta hangat adalah pendukung utama yang dapat
mengeluarkan seseorang dari gangguan makan.

Pertemuan 12
Cognitive Behaviour Therapy (Terapi Perilaku untuk Diet)

CognitiveBehavior Therapy (CBT)


A.Pengertian
Aaron T. Beck (1964) mendefinisikan CBT sebagai pendekatan konseling yang dirancang
untuk menyelesaikan permasalahan konseli pada saat ini dengan cara melakukan restrukturisasi
kognitif dan perilaku yang menyimpang. Pedekatan CBT didasarkan pada formulasi kognitif,
keyakinan dan strategi perilaku yang mengganggu. Proses konseling didasarkan pada konseptualisasi
atau pemahaman konseli atas keyakinan khusus dan pola perilaku konseli. Harapan dari CBT
yaitu munculnya restrukturisasi kognitif yang menyimpang dan sistem kepercayaan untuk membawa
perubahan emosi dan perilaku ke arah yang lebih baik.

• Tujuan Konseling CBT


Tujuan dari konseling Cognitive-Behavior yaitu mengajak konseli untuk menentang pikiran dan
emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka
tentang masalah yang dihadapi.Konselor diharapkan mampu menolong konseli untuk mencari
keyakinan yang sifatnya dogmatis dalam diri konseli dan secara kuat mencoba menguranginya.
Cara Kerja Terapi Kognitif Perilaku
1. Mengidentifikasi masalah
2. Fokus pada pencarian solusi.
3. Mencari cara praktis yang bisa memperbaiki cara pikir setiap harinya
4. Mendorong melatih dan mempraktikkan kebiasaan positif
Manfaat Terapi Kognitif Perilaku terhadap Kesehatan
Terapi kognitif perilaku digunakan untuk membantu penderita gangguan kesehatan mental mengubah
sudut pandang akan permasalahan atau situasi menantang dalam hidupnya, sekaligus cara bereaksi
terhadap permasalahan tersebut.Selain itu, terapi kognitif perilaku juga bisa dilakukan untuk
membantu penderita mencari pendekatan dan solusi masalah yang terjadi secara mandiri.
Terapi Kognitifdapat digunakan untuk mengobatipenyakit fisik yang terkait dengan tingkat stres atau
kondisi psikologis, seperti irritable bowel syndrome (IBS).Selain itu, dapat juga mengobati gangguan
kecemasan, depresi, dan gangguan kesehatan mental.

Diet
Diet memiliki arti sebagai pengaturan pola dan konsumsi makanan serta minuman yang dilarang,
dibatasi jumlahnya, dimodifikasi atau diperolehkan dengan jumlah tertentu untuk tujuan terapi
penyakit yang diderita, kesehatan atau penurunan berat badan.Oleh karena itu Diet dapat di
defenisikan sebagai usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan mengurangi makan untuk
mendapatkan berat badan yang ideal.
Adapun manfaat-manfaat dari diet tersebut : 
1. Diet dapat menurunkan dan menaikkan berat badan, banyak orang yang salah pengertian akan diet.
banyak yang mengganggap diet hanyalah program untuk menurunkan berat badan, namun
nyatanya diet dapat di lakukan untuk menaikkan berat badan hingga mendapatkan berat badan
yang ideal.
2. Diet dapat meningkatkan metabolisme tubuh 
3. Diet berguna untuk menyeimbangkan pola makan sehari-hari 
Cognitive Behavioral Therapy (Terapi Perilaku untuk Diet)
Cognitive behavioral therapy merupakan terapi yang mendasarkan pada teori kognitif
perilaku yang menekankan pada hubungan antara pikiran, perasaan dan perilaku. Terapi ini sangat
efektif karena penderita telah memiliki kesadaran bahwa mereka memiliki berat badan yang berlebih
dan pola makan yang tidak normal. Namun mereka tidak berdaya untuk mengendalikan dorongan
makan pada saat perut terasa lapar sehingga diperlukan penyadaran pikiran dan perasaan agar
penderita mampu mengenali dan kemudian mengevaluasi atau mengubah cara berfikir serta keyakinan
dan perasaan yang salah dengan cara mempelajari ketrampilan pengendalian diri dan strategi
pemecahan masalah yang efektif. Sebagai contohnya, penderita diminta untuk melakukan latihan-
latihan menantang pikiran negative seperti membandingkan gambar-gambar wanita atau pria yang
mempunyai tubuh gemuk dan yang mempunyai tubuh ramping dengan tujuan membangkitkan
persepsi yang berhubungan dengan gambaran diri.
Keefektifan terapi CBT ini juga dibuktikan oleh konsultan penurun berat badan, peneliti
tingkah laku, dan pemerhati gaya hidup dari salah satu klinik, yaitu dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc,
M.H, CHt. Penelitian yang dilakukan mulai 9 April sampai dengan 27 Oktober 2012 ini melibatkan
sekitar 60 orang. Sebanyak 30 orang mendapatkan program CBT dan 33 orang dengan program
konvensional konsultasi. Para peserta menjalani kedua jenis terapi tersebut minimal 3 bulan dan
memiliki BMI minimal 25. Responden kedua grup tersebut homogen dari segi usia, status sosial dan
BMI. Hasil penelitian menunjukkan, kelompok CBT mengalami penurunan berat badan 3,5 kali lebih
banyak dibandingkan dengan kelompok konvensional. Selain itu, pada kelompok CBT, pasien yang
lepas obat penurunan berat badan setelah program sebanyak 42,4%. Sementara pada kelompok
konvensional 83,4% masih menggantungkan diri pada obat.

Pertemuan 13
Belajar, berfikir, ingatan

Teori Belajar
BELAJAR MENURUT TEORI KOGNITIF
1. Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil
2. Disebut model perseptual
3. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya
4. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai
tingkah laku yang nampak
5. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran  menjadi komponen-komponen
yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna.
6. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
emosi
7.   Belajar merupakan  aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
8. Belajar merupakan  aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. (Dalam
praktek pembelajaran teori ini tampak pada tahap-tahap perkembangan(J. Piaget), Advance
organizer Ausubel), Pemahaman konsep (Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman)
9.  Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan
10. Materi pelajaran disusun dengan  pola dari sederhana  ke kompleks
11. Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi keberhasilan siswa
belajar.

Pandangan Tentang Teori Kognitif dan Tokoh Teori Kognitif


1. Teori perkembangan Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran
konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan
untuk memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang tahapan perkembangan
individu. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu
proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
2. Teori belajar menurut Bruner
Jerome Bruner adalah seorang pengikut setia Teori Kognitif, khususnya dalam studi
perkembangan fungsi Kognitif. Dalam memandang proses Belajar, Bruner menekankan adanya
pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang Dengan teorinya yang disebut free discovery
learning, ia mengatakan bahwa proses. Belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan.kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, Teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
3. Teori belajar menurut Ausubel
Menurut Ausubel, belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang
dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengtahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk
strukur kognitif. Teori ini banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa perolehan dan
retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas belajar yang berkaitan dengan
penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan proses internal. Atau dengan kata lain, belajar
merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang dapat
diamati atau diukur. Dengan asumsi bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya.

Berpikir
Pengertian dan Definisi Berpikir
Berpikir adalah sebuah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu hal. Berfikir juga merupakan aktivitas
mental sebab berfikir tidak hanya menggunakan aktivitas otak namun juga menyangkut semua bagian
tubuh dan juga perasaan atau emosi dalam psikologi.
Definisi paling umum dalam berfikir merupakan berkembangnya ide dan juga konsep dalam diri
seseorang yang berlangsung lewat keterkaitan hubungan diantara beberapa bagian informasi yang
tersimpan dalam diri seseorang berbentuk pengertian.
Beberapa macam konsep
1. Konsep sederhana
2. Konsep kompleks
3. Konsep konjungtif
4. Konsep disjungtif
5. Konsep relasional.
Sedangkan untuk cara memperoleh konsep sendiri bisa dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja.
Sengaja memiliki arti bisa dikatakan sebuah konsep ilmiah yakni konsep yang didapat. Sedangkan
tidak sengaja saat mendapatkan sebuah konsep mengacu pada pengalaman yang memberikan konsep
namun sebenarnya tidak dibutuhkan akan tetapi tetap bisa memberikan gambaran nyata tergantung
dari memori dalam psikologi seseorang. Konsep tersebut mempunyai prosedur tertentu karena
perolehannya benar benar diteliti dan memakai dasar dasar ilmiah.

Macam Macam Proses Berfikir


1. Berpikir Deduktif
Deduktif adalah sifat deduksi yang berasal dari kata Latin deucere. Dengan begitu,kata deduksi yang
diturunkan dari kata tersebut memiliki arti mengantar dari sebuah hal ke hal lainnya. Sebagai sebuah
istilah penalaran, deduksi adalah proses berfikir atau penalaran yang bertolak dari preposisi yang
sebelumnya sudah ada menuju ke preposisi baru yang akhirnya membentuk sebuah kesimpulan.
2. Berfikir Induktif
Induktif memiliki arti bersifat induksi. Sedangkan induksi merupakan proses berfikir yang bertolak
dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan sebuah kesimpulan atau
inferensi. Berfikir induktif atau inductive thinking merupakan penarikan sebuah kesimpulan umum
dari beberapa kejadian atau dara di sekelilingnya yang juga membutuhkan tips meningkatkan daya
ingat. Dasarnya ialah observasi dan juga proses pemikiran yang sintesis
3. Berfikir Evaluatif
Berfikir evaluatif merupakan cara berfikir kritis, menilai antara baik dan buruknya, tepat atau tidaknya
sebuah gagasan. Dalam berfikir evaluatif ini, seorang individu bisa menambah atau mengurangi
sebuah gagasan dan menilai atas dasar kriteria tertentu.

Faktor Penghambat dan Pendukung Dalam Berfikir


Faktor Penghambat
 Faktor penghambat dalam berfikit adalah bagaimana seseorang bisa melihat atau memahami sebuah
masalah, situasi yang sedang dialami seseorang dan juga situasi dari luar yang dihadapi, pengalaman
individu yang bersangkutan, bagaimana inteligasi orang tersebut, data yang kurang sempurna
sehingga masih banyak data yang harus dicari dan juga data dalam keadaan membingungkan atau
confuse sehingga bertentangan dengan data lainnya.
Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung dalam proses berfikir diantaranya adalah keadaan emosi individu yang
stabil, pendidikan yang sudah terpenuhi, memperlihatkan ciri ciri orang cerdas menurut psikologi dan
sesuai dengan perkembangan individu, keadaan lingkungan sekitar yang mendukung proses berfikir,
perkembangan intelektual individu dan juga sikap terbuka individu pada sebuah pengetahuan yang
baru.

Tingkatan Berfikir
1. Tingkat Konkrit
Merupaka proses berfikir lewat bayang atau tanggapan khusus yang terjadi dari
pengamatan panca indera yang bersifat konkrit. Berfikir dalam tingkatan ini mengandung
kesadaran akan hubungan antara pengamatan satu dengan yang lain dan belum ada.
2. Tingkat Skematis
Tingkat skematis atau bagan adalah tingkat saat bayang atau tanggapan tidak lagi menjadi kegiatan
yang konkrit dan seseorang sudah mempunyai gambaran umum. Untuk itu, seseorang sudah bisa
membandingkan keadaan atau sifat dari banyak benda yang diamati sebab sudah mengetahui
bagaimana cara membangun sikap kritis.
3. Tingkat Abstrak
Tingkat abstrak adalah saat seseorang memakai pengertian yang dibagi atas beberapa golongan. Pada
proses berfikir, seseorang tidak lagi membayangkan sebuah benda sebab alam fikiran sudah dipenuhi
dengan pengertian umum sebagai bahasa.

INGATAN
A. Pengertian
Ingatan merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan,menyimpan,dan
menimbulkan kembali apa yang pernah dialami. Dalam proses mengingat informasi ada 3
tahapan, yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage),dan mengingat
(retrieval stage).
B. FUNGSI MEMASUKKAN (ENCONDING)
Enconding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi kedalam bentuk yang sesuai sifat-
sifat memori organisme.
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
 Tidak sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak
sengaja ke dalam ingatannya. 
 Sengaja, yaitu bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke
dalam ingatannya. 

PENYIMPANAN
FUNGSI MENYIMPAN (STORAGE)
Walaupun di simpan namun jika tidak sering di gunakan, maka memori traces tersebut bisa sulit untuk
ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang di sebut dengan kelupaan. 
Masalah interval dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
 Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of
remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin
kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
 Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval.
Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces,
sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.

INGATAN JANGKA PENDEK (SHORT TERM MEMORY)


 Proses penyimpanan informasi yang bersifat sementara. 
 Informasi yang disimpan dalam memori jangka pendek berisi informasi yang terpilih dari
memori sensori.
 Jumlah informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek lebih kecil bila dibandingkan
dengan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Etseem

MEMORI JANGKA PANJANG (LONG TERM MEMORY)


> memori jangka panjang (long term memory). penyimpanan informasi yang bersifat permanen
dibandingkan memori jangka pendek. 
> Memori jangka panjang disebut juga sebagai “gudang” atau tempat penyimpanan informasi yang
kapasitasnya tidak terbatas.
>Memori jangka panjang memungkinkan manusia mengingat kembali informasi masa lalu dan
menggunakan informasi yang ada untuk mengerti apa yang terjadi sekarang.
>Misalnya, nama individu sendiri, rasa jagung rebus, lagu semasa kanak-kanak, dan abjad a-z
merupakan bahan yang tersimpan dalam penyimpanan memori jangka panjang
MENGINGAT
A. Pengertian 
Mengingat adalah tingkah laku manusia yang selalu diperoleh pengalaman masa
lampau dan diingatnya. 

B. Konsep Mengingat
Fungsi ingatan adalah menimbulkan kembali hal hal yang di simpan dalam
ingatan/pikiran. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu oragnisme dalam
menghadapi berbagai persoalan sehari-hari.

C. Metode Mengingat
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan (mengingat) dapat menggunakan cara:
1. Recall
2. Recognize
3. redintegrative

SIFAT-SIFAT INGATAN YANG BAIK


CEPAT : mudah dalam menerima materi. 
LUAS : mampu menyimpan materi ingatan dalam jumlah banyak. 
KUAT : mampu menyimpan materi ingatan dalam waktu lama. 
SETIA : mampu menyimpan materi ingatan dgn baik. 
SIAP : mampu menimbulkan kembali materi ingatan dengan mudah/cepat

Pertemuan 14

Perasaan dan Emosi Manusia

Perasaan
Perasaan menurut para Ahli :
Hukstra perasaan merupakan suatu solusi dari jiwa yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan
serta mengukur sesuatu berdasarkan rasa senang dan tidak senang
koenjaraningrat mengatakan perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengaruh dari pengetahuan yang kemudian dinilai sebagai keadilan positif dan negatif dirganusa
perasaan atau feeling memiliki dua arti yaitu secara psikologis dan fisiologis gimana perasaan adalah
penilaian terhadap suatu hal dan mempunyai fungsi untuk menilai

ciri-ciri spesifik dari perasaan


1. perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain khususnya persepsi
2. perasaan gembira saat menonton pertandingan sepak bola karena tim sepak bola volinya menang
3. dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena memikirkan trauma masa lalu
4. perasaan sifatnya individual atau subjektif

3 ciri-ciri perasaan menurut E.B Tichener


1. perasaan dapat dilihat dari kuantitasnya Yang perasaan dilihat dari seberapa kuat serta lemahnya
perasaan itu
2. perasaan dilihat dari kualitasnya
3 perasaan yang dapat menghinggapi seseorang dalam waktu tertentu

Jenis-jenis perasaan
menurut bigot
1 perasaan rendah atau jasmaniah
2 perasaan luhur atau rohaniah
menurut Sumadi suryabrata
1. perasaan Indriah
2 perasaan vital atau kehidupan
3 perasaan tanggapan
4 perasaan insting
5 perasaan muhur
6 perasaan kesusilaan
7 perasaan ketuhanan
8 perasaan intelek
9 perasaan diri
10 perasaan sosial
11 perasaan simpati

Dimensi perasaan menurut Wundt


dimensi pertama ialah salah satu segi perasaan dialami sebagai perasaan yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan
Dimensi kedua bawa perasaan dapat dialami sebagai suatu hal yang excited.suatu perasaan yang
dialami oleh individu dapat disertai tingkah laku perbuatan yang menampak
yang ketiga yaitu ekspektasi dan realita film suatu perasaan yang dapat dialami oleh individu sebagai
suatu yang masih dalam pengerjaan tetapi ada pula perasaan yang dialami individu karena peristiwa
atau keadaan itu telah nyata terjadi atau telah rilis

Emosi
Berasal dari bahasa latin yaitu emovere yang berarti bergerak menjauh. arti kata ini menyiratkan
bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi

Menurut beberapa ahli


Crow&Crow
emosi sebagai suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner
adjustment atau penyesuaian dari dalam terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan
keselamatan individu
George miller
emosi adalah pengalaman seseorang tentang perasaan yang kuat dan biasanya diiringi dengan
perubahan-perubahan fisik dalam peredaran darah dan pernapasan biasanya juga dibarengi dengan
tindakan-tindakan pemaksaan
William james
emosi adalah kan cuman untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu
dalam lingkungannya
Dr. Abdullah Abdul Hayy Musa
emosi adalah perubahan tiba-tiba yang meliputi segala aspek individu baik psikis maupun fisiknya

Macam-macam emosi
1. Bahagia
2. sedih
3 takut
4 jijik
5 marah
6 terkejut

Emosi sekunder merupakan gabungan dari berbagai bentuk emosi primer dan dipengaruhi oleh
kondisi budaya dimana individu tersebut tinggal contohnya rasa malu Bangga cemas dan berbagai
kondisi emosi lainnya
dari segi efek yang ditimbulkannya emosi dibagi ke dalam emosi positif dan emosi negatif
Emosi positif adalah emosi yang selalu diinginkan oleh semua orang seperti bahagia senang puas dan
sejenisnya
emosi negatif adalah emosi yang tidak diharapkan terjadi pada seseorang namun yang terakhir ini
ternyata lebih banyak melilit kehidupan manusia dan kebanyakan dipicu oleh konflik dan stress.

Pertemuan 15
Kepribadian Sikap dan Prasangka

Kepribadian (personality) berasal dari bahasa Yunani-Kuno yaitu kata Prosopon atau persona yang
mana artinya adalah “topeng”. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa tingkah laku yang
ditunjukkan pada lingkungan atau kesan terhadap diri sendiri yang ingin ditangkap oleh orang lain
merupakan konsep awal dari pengertian personality atau kepribadian

MENURUT BEBERAPA AHLI


Allport
Organisasi dinamik dalam sistem psikofisiologi seseorang dalam menentukan model penyesuaiannya
yang unik dengan lingkungannya.
Hilgard & Marquis
Suatu nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara mengesankan adalah
kepribadian
Stern
Kehidupan seseorang secara keseluruhan, individual, unik, kemampuannya bertahan, membuka dan
memperoleh pengalaman merupakan kepribadian.
Pervin
Seluruh karakteristik seseorang yang mengakibatkan pola yang menetap dalam merespon suatu situasi
adalah kepribadian

Teori Kepribadian
Id
Semua aspek psikologis yang diturunkan seperti insting, impuls, dan drives yang mana sistem
kepribadian ini dibawa sejak lahir.
Ego
Sistem yang berfungsi menyalurkan dorongan ide kekeadaan yang nyata. Segala bentuk dorongan
nalurin dasar dari id hanya dapat direalisasikan ke dalam bentuk nyata melalui bantuan dari ego.
Super Ego
sistem yang memiliki unsur moral dan keadilan, maka sebagian besar super ego mewakili alam ideal.
Membawa individu ke arah kesempurnaan sesuai dengan pertimbangan keadilan dan moral
merupakan tujuan dari super ego. Serta sebagai pengawastindakan yang dilakukan oleh ego
merupakan fungsi dari super ego.

Kepribadian Dalam Persepektif Islam


1. Qalbu (fitrah ilahiyah), yang merupakan sebagai aspek suprakesadaran manusia yang memiliki
daya emosi (rasa)
2. Akal (fitrah insaniah) sebagai aspek kesadaran manusia yang memiliki daya kognisi (cipta)
3. Nafsu (fitrah hayawaniyah) sebagai aspek pra atau bawah kesadaran manusia yang memiliki daya
konasi (karsa).
Macam-macam Tipe Kepribadian
Menurut Hipokrates (460-375 SM) :
1. Tipe Sanguinis, karakteristiknya cepat, periang, tidak stabil, dipengaruhi oleh darah.
2. Tipe Kholeris, karakteristiknya mudah marah, cepat bereaksi, banyak dipengaruhi oleh
empedu kuning.
3. Tipe Melankolis, karakteristiknya pesimistis, pemurung, banyak disebabkan oleh pengaruh
proses empedu hitam.
4. Tipe Flegmatis, karakteristiknya lamban, tidak mudah tergerak, banyak dipengaruhi oleh
pengaruh proses lendir.
Menurut Ernest Kretschmer, didasari oleh ciri-ciri fisik dan orientasi penyakit-penyakit kejiwaan :
1. Tipe Asthenis : tubuh kurus, jangkung, mempunyai tempramen yang mirip dengan penderita
skizofernia.
2. Tipe Atletis : bertubuh tegap, seperti olahragawan, mempunyai tempramen yang mirip
penderita epilepsi
3. Tipe Piknis : gemuk, pendek, bertempramen mirip dengan penderita maniic-depresif.
Menurut Carl Gustav Jung, yang didasarkan pada perilaku atau karakteristik psikologis saja, yaitu :
1. Tipe Introvert, yaitu orang dengan kepribadian yang cenderung untuk menarik diri dan
menyendiri.
2. Tipe Ekstrovert, yaitu orang yang dalam keadaan tertekan justru akan menggabungkan diri
dengan orang banyak sehingga bebannya berkurang.
3. Tipe Ambivert, yaitu orang-orang yang tidak termasuk introvert maupun ekstrovert. Ciri
kepribadiannya merupakan campuran dari kedua jenis di atas.

Attitude
Sikap (Attitude) memilki arti yaitu sesuatu yang berhubungan dengan persepsi dan tingkah laku.
Dimana attidute merupakan salah satu cara merespon terhadap suatu kondisi yang dihadapi atau suatu
perangsang
Menurut Beberapa Ahli
W.J.S. Poerwodarminto
Suatu perbuatan yang diyakini dan didasari oleh keyakinan yang berdasarkan norma agama serta
norma-norma yang berlaku di masyarakat yang dimana perbuatan tersebut tergantung dengan kondisi
dan masalah yang dihadapi.
Saefudin Azwar
Sikap merupakan tindakan dan cara bertingkah laku terhadap suatu objek yang disertai perasaan
positif dan negatif dimana hal ini adalah salah satu unsur kepribadian yang harus dimiliki seseorang.
Komponen Sikap
1. Komponen Kognitif
Penilaian individu terhadap suatu objek atau subjek yang merupakan suatu aspek dari sikap. Dimana
akan diproses melalui analisis, sintesis, dan evaluasi yang akan menghasilkan nilai baru sehingga
diakomodasikan atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada yang didapatkan melalui
informasi yang masuk ke dalam otak manusia. Dan nilai tersebut akan mempengaruhi emosi atau
komponen afektif dari seorang individu.
2. Komponen Afektif
Sebagai hasil dari penilaian yang ada dalam bentuk emosi atau perasaan individu terhadap suatu objek
atau subjek.
3. Komponen Kecenderungan
Merupakan sesuatu yang didasari oleh keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan
apa yang dikehendakinya. Sehingga bisa saja positif amaupun negatif.
Klasifikasi Sikap
Menurut Gerungan, terdapat 2 kalsifikasi sikap yaitu sikap individu serta sikap sosial adapun
penjelasannya yaitu :
• Sikap Individu
Merupakan sikap yang dimiliki serta dinyatakan oleh seseorang, yang mana sikap tersebut akan
membentuk sikap sosial jika memiliki keseragaman dalam sudut pandang suatu obyek.
• Sikap Sosial
Sikap yang dinyatakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dimana cara penyampaiannya adalah
dengan kegiatan yang sama serta berulang-ulang.
Karakteristik Sikap
o Arah, yaitu positif atau negatifnya dari sikap yang dimaksud
o Intensitas, yaitu kekuatan dari sikap itu sendiri yang tidak sama antar satu orang dengan yang
lainnya
o Keluasan, merupakan suatu cakupan aspek dari obyek sikap yang disetujui atau tidak
disetujui oleh seseorang
o Konsisten, merupakan pernyataan sikap dengan respon yang sesuai dan tidak disertai
kebimbangan dalam sikapnya.
o Spontanitas, pernyataan sikap suatu subyek yang memiliki kesiapan secara spontan.

Prasangka
Prasangka (Prejudice) adalah anggapan dan pendapat yang kurang menyenangkan atau penilaian
negatif yang tidak rasional, yang ditujukan pada individu atau suatu kelompok tertentu (yang menjadi
objek prasangka), sebelum mengetahui, menyaksikan, menyelidiki objek-objek prasangka tersebut.
MENURUT BEBERAPA AHLI
Watson (1984)
Menurutnya, prasangka adalah sikap negatif yang kaku (tidak toleran) terhadap sebuah kelompok
orang tertentu.
Liliweri, (2005)
Beliau mendefinisikan prasangka adalah sikap negatif yang diarahkan kepada seseorang atas dasar
perbandingan dengan kelompok sendiri.
CIRI PRASANGKA
Kognitif, afektif, dan konatif merupakan tiga domain dari prasangka, apabila diketahui kognisi
(pikiran) dan afeksi (perasaan) seseorang terhadap suatu objek maka akan dapat diketahui pula konatif
(kecenderungan perilakunya) yang mana tiga domain sikap tersebut saling berkaitan erat.

Ciri prasangka yang dikemukakan oleh Brown dalam definisi prasangkanya adalah :
1. Pengekpresian perasaan negatif
2. Keyakinan kognitif yang bersifat merendahkan
3. Tindakan diskriminatif
4. Tindakan permusuhan
5. Cara Mengendalikan dan Mengurangi Prasangka

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mengendalikan prasangka menurut Baron dan
Byrne (2003) yaitu :
1. Berusaha agar tidak mudah untuk membenci
2. Tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat sekat dalam bersosialisasi baik antar individu
maupun antar kelompok.
3. Menjaga hubungan baik dengan individu lain maupun antar kelompok.

Perkembangan Prasangka
Goodman (1964), Turner & Gilles (1985) menggambarkan perkembangan prasangka mulai masa
kanak-kanak hingga dewasa yang meliputi :
1. Anak mulai sadar akan adanya perbedaan ras atau etnis, agama dan lainnya yang disebut
awareness.
2. Proses munculnya penilaian positif atau negatif terhadap perbedaan yang ada yang disebut
orientasi
3. Suatu sikap yang dimiliki oleh anak sudah mendekati sikap yang dimiliki oleh orang dewasa
yang disebut juga dengan sikap rasial

Katz (1976), Turner & Giles (1985) mengemukakan konsep perkembangan rasial menjadi 8 tahapan
yaitu :
1. Pada anak usia tiga tahun terjadi pengamatan awal terhadap tanda-tanda rasial
2. Pemberian label dengan meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa dengan pembentukan
konsep tentang ras-ras tertentu
3. Pembelajaran tentang konsep dan label rasial yang mendapatkan penguat melalui pengalaman
positif dan negatif seperti yang dilakukan orang dewasa atau disebut juga diferensiasi
konseptual
4. Pengenalan terhadap tanda-tanda yang menetap pada suatu kelompok
5. Konsolidasi terhadap konsep tentang kelompok
6. Terjadinya peralihan kategori dari “kelompok kita” menjadi “kelompok mereka” (from us to
them) yang disebut juga dengan elaborsi perceptual.
7. Proses dimana konsep sikap berobah menjadi sikap rasial. Hal ini terjadi melalui kontak
langsung dengan teman sekolah, bermain dan dengan gurunya atau disebut juga dengan
elaborasi kognitif
8. Sikap anak menetap sejalan dengan keadaan lingkungan dan makin stabil serta sulit diubah

yaitu disebut juga dengan kristalisasi sikap.

Anda mungkin juga menyukai