Anda di halaman 1dari 10

JAWABAN RESPONSI I (UTS)

Nama : Scesya Candika Hakim


NIM : 2007026088
Kelas : 2C Gizi
Soal No.1
◦ Karena kondisi pandemi, maka sebuah ruang laboratorium di suatu kampus harus berhenti
beroperasi. Laboratorium tersebut sudah selama 1 bulan tidak digunakan dan dalam keadaan
terkunci. Di dalam laboratorium tersebut terdapat bahan-bahan kemikalia berbentuk padat
maupun cair, glassware, neraca dan beberapa alat uji sederhana. Misal kalian merupakan
asisten laboratorium yang diminta untuk membuka laboratorium setelah sekian lama tidak
digunakan, apa saja tindakan-tindakan keselamatan kerja yang akan kalian lakukan:
1. sebelum masuk ruang laboratorium tersebut
2. ketika di dalam ruang laboratorium tersebut
3. setelah selesai melakukan kerja di ruang laboratorium tersebut
(jabarkan alasan mengapa hal tersebut dilakukan!)
Jawaban NO. 1 :
1. sebelum masuk ruang laboratorium tersebut
- Sebelum masuk laboratorium menyiapkan dahulu alat pembersih seperti penyedot debu, sapu, kemocheng dan cairan
alcohol atau disinfektan karena cairan alcohol digunakan untuk mensterilkan alat alat di laboratorium. Setelah peralatan
tersebut siap, menggunakan jas lab untuk melindungi dirii dari resiko kecelakaan kerja.
2. ketika di dalam ruang laboratorium tersebut
- Saat sudah didalam laboratorium amati dahulu ruangan sekitar laboratorium karena sudah lama tidak masuk ke
laboratoium, setelah itu mengecek pintu darurat dan alat alat pertolongan pertama seperti apar dan P3K karena alat
tersebut sangat pentinng untuk kondisi darurat. Selanjutnya, mengisolasi bahan bahan chemical agar tidak terjadi reaksi
yang tidak diinginkkan dan mengecek kondisi bahan chemical tersebut. Setelah itu membersihkan alat alat laboratorium
dari debu debu agar mencegah kerusakan pada alat. Setelah laboratorium bersih dari kotoran dan debu kemudian
mencoba dan mengecek alat alat laboratorium yang sudah lama tidak digunakan. Setelah itu mensterilkan seluruh alat
dengan disinfektan atau alcohol untuk mengurangi infeksi infeksi mikroba agar supaya mencegah kegagalan dalam
praktikum. Jika setelah semua steril dan bersih maka laboratorium siap digunakan kembali
Lanjutan jawaban NO.1 :
3. setelah selesai melakukan kerja di ruang laboratorium tersebut
- Setelah selesai menggunakan laboratorium kemudian membersihkan alat alat yang telah digunakan seperti
glassware dan kemudian mengembalikan semua alat ke tempat semula dan menaruh bahan bahan chemical
ke tempat yang sekiranya aman. Setelah laboratorium kondusiff kemudian bisa meninggalkan laboratorium.
Soal No. 2
◦ Suatu praktikum uji gula pada urin memerlukan larutan glukosa 1 persen sebagai pembanding
untuk hasil uji positif. Uji gula pada urin akan menggunakan reagen benedict. Urin yang akan
diuji merupakan urin pagi yang dikumpulkan dari urin pertama di pagi hari.
Tentukan:
1. Cara membuat larutan glukosa 1 % (berupa diagram)
2. Mengapa uji urin memerlukan pembanding larutan glukosa?
3. Uji urin yang dilakukan termasuk kualitatif atau kuantitatif? Jelaskan!
Jawaban No. 2 :
1. Cara membuat larutan glukosa 1% 2. Uji urine memerlukan pembanding larutan glukosa karena
Pemeriksaan glukosa urin dengan uji benedict memanfaatkan
Menimbang gula serbuk sebanyak 1 gram untuk
sifat glukosa sebagai pereduksi. Prinsip pemeriksaan benedict
membuat larutan gula 1%
adalah glukosa dalam urin akan mereduksi cuprisulfat menjadi
cuprosulfat yang terlihat dan untuk membandingan glukosa
dalam urine dengan kadar glukosa dalam larutan
Menyiapkan gula serbuk 1 gram dalam gelas kecil
3. Uji urine bisa menggunakan metode kualitatif dan metode
kuantitatif tetapi lebih cenderung menggunakan metode kualitatif
karena tujuan dari uji urine adalah mengidentifikasi zat zat yang
Menambahkan aquades sampe batas ukur 100ml
secara normal ada pada urine dan zat zat yang seharusnya tidak
ada dalam urine, sedangkan metode kuantitatif cenderung
menghitung zat zat yang ada secara numerik
Mengaduk dengan pengaduk gelas hingga merata

Referensi: https://kafanova.blogspot.com/2012/06/membuat-larutan-dengan-berbagai.html
Soal No. 3
◦ Salah satu metode untuk menguji kandungan karbohidrat pada bahan pangan yaitu dengan uji
iodin. Prisip dari pengujian iodin yaitu adanya perubahan warna pada zat uji ketika ditetesi
dengan reagen iodium (larutan beriodium). amilum atau pati yang bereaksi dengan iodin akan
membentuk warna biru tua sampai kehitaman, dekstrin akan membentuk warna merah
keunguan, dan glikogen akan membentuk warna merah kecoklatan.
Dengan mengetahui karakteristik perubahan reagen iodium tersebut dapat digunakan untuk uji
bahan makanan apa sajakah uji iodium tersebut? Jabarkan! (Pilih bahan yang belum digunakan
untuk praktikum uji amilum di acara I!)
Jawaban No.2:
Iodine juga bisa mengidentifikasi kandungan amilum pada sampel makanan lain, antara lain: Biskuit, Beras
Putih, Nasi Putih dan Beras Merah
◦ 1. Biskuit Pada uji amilum yang telah dilakukan, Biskuit yang ditetesi dengan betadine mengalami perubahan warna
yaitu menjadi kehitaman warna tersebut konsisten pada kedua pengujian yang telah dilakukan. Hal itu menunjukan
bahwa Biskuit terindikasi mengandung amilum.

◦ 2. Beras Putih Pada uji amilum, Beras Putih yang ditetesi dengan betadine mengalami perubahan warna yaitu menjadi
kehitaman warna tersebut konsisten pada kedua pengujian yang telah dilakukan. Hal itu menunjukan bahwa Beras
Putih terindikasi mengandung amilum.

◦ 3. Nasi Putih Pada uji amilum, Nasi Putih yang ditetesi dengan betadine mengalami perubahan warna yaitu menjadi
kehitaman warna tersebut konsisten pada kedua pengujian yang telah dilakukan. Hal itu menunjukan bahwa Nasi Putih
terindikasi mengandung amilum.

◦ 4. Beras Merah Pada uji amilum, Beras Merah yang ditetesi dengan betadine mengalami perubahan warna yaitu
menjadi kehitaman warna tersebut konsisten pada kedua pengujian yang telah dilakukan. Hal itu menunjukan bahwa
Beras Merah terindikasi mengandung amilum.
Soal No. 4
◦ Apa yang terjadi ketika susu cair UHT yang ditambahkan dengan larutan sabun atau detergen?
Mengapa demikian? Adakah kaitannya dengan kandungan protein di dalam susu cair tersebut?
Jawaban No.4:
Susu UHT adalah susu segar, susu rekombinasi yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135 derajat Celcius selama 2 detik
dan segera dikemas dalam kemasan steril. Pemanasan suhu tinggi dimaksudkan untuk membunuh bakteri sehingga mengakibatkan
citarasa yang dihasilkan tidak terlalu bagus akan tetapi kelebihan kandungan gizinya diformulasikan menyerupai susu segar dan susu
formula bubuk susu UHT memiliki kandungan nutrisi yang tinggi salah satunya adalah protein yaitu sebanyak 3,3%.
Deterjen atau sabun dapat menyebabkan denaturasi protein pada susu karena senyawa ini dapat membentuk jembatan antara gugus
hidrofobik dan hidrofilik sehingga praktis terdenaturasi karena pemekaran atau pengembangan lipatan molekul protein yang
terdenaturasi akan membuka gugus reaktif yang ada pada rantai polipeptida selanjutnya akan terjadi pengikatan kembali pada gugus
reaktif yang sama atau berdekatan. Bila unit ikatan yang terbentuk cukup banyak sehingga protein susu tidak lagi terdispersi sebagai
suatu koloid, maka protein tersebut mengalami koagulasi. apabila ikatan-ikatan pada bungkus protein tersebut menahan seluruh cairan
akan terbentuklah sel sedangkan apabila cairan terpisah dari protein yang terkoagulasi itu protein akan mengendap.
Protein yang terdenaturasi berkurang kelarutannya. Lapisan molekul protein bagian dalam yang bersifat hidrofobik berbalik keluar
sedangkan bagian luar yang bersifat hidrofil terlipat ke dalam kelipatan atau jadi khususnya bila larutan protein telah mendekati pH
isoelektrik dan akhirnya protein akan menggumpal dan mengendap. Viskositas akan bertambah karena molekul mengembang dan
menjadi asimetrik demikian juga sudut putaran objek larutan protein akan meningkat. Enzim-enzim yang gugus prostetik nya terdiri dari
protein akan kehilangan aktivitasnya sehingga tidak berfungsi lagi sebagai enzim yang aktif.

Referensi: Wirahadikusumah M. 1989. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai