Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TIPOLOGI-TIPOLOGI YANG BERDASAR KONSTITUSI


Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen Pengampu :
Nani Barorah Nasution, S.Psi, M.A, P.hD

Disusun oleh :
Adelina Manik (1193151010)
Ave Laura Sinaga (1193351014)
Ega Mawarniyati (1191151010)
Johana Rirista Tondang (1193351020)
Rizky Ananda (1191151008)
Syarifah Nurazizah (1193151015)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga para penulis bisa
menyelesaikan makalah kelompok dengan baik dan benar.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Tipologi-tipologi yang Berdasar
Konstitusi” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

MEDAN, 23 Februari 2020

PENULIS

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….4
C. Tujuan………………………………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN
A . Rangkuman Materi…………………………………………………………………………..5
B . Tokoh Tipologi……………………………………………………………………………..15

BAB III PENUTUP


A . Kesimpulan…………………………………………………………………………………18
B. Saran…………………………………………………………………………………………18

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Psikologi kepribadian sebenarnya bukanlah barang baru. Cabang ilmu pengetahuan yang
disebut psikologi kepribadian disini sebenarnya telah lama diusahakan oleh para ahli, hanya saja
seringkali diberi nama lain. Ada yang memberinya nama Psychology of Personality.
Sebenarnya telah sejak berates-ratus tahun sebelum masehi, orang-orang mencoba
memberikan ciri-ciri khusus kepada segala sesuatu, baik itu berwujud benda, pemandangan dan
lain sebagainya.Demikianlah pula halnya di dalam kehidupan manusia.Seseorang berusaha
mencari ciri-ciri khusus yang terdapat pada manusia.
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali,
mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolong-
golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah
paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli
berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan
psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-
sifatnya yang khas. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami membahas tipologi berdasarkan
konstitusi. Tipologi sendiri berarti suatu cara menggolongkan sejumlah orang yang memiliki tipe
hampir bersamaan. Sebenarnya ada beberapa jenis tipologiyang terdapat dalam psikologi
kepribadian, yaitu tipologi konstitusi, temperament, ketidaksadaran, dan tipologi kebudayaan,
tetapi dalam makalah ini hanya membahas tipologi konstitusi yang meliputi pengertian tipologi
dan jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi.

1.2 Rumusan Masalah


1.      Apa pengertian Tipologi ?
2.      Jenis-jenis tipologi berdasarkan konstitusi ?

1.3 Tujuan
1. Memudahkan dalam mengenali karakteristik seseorang.
2. Mudah melakukan adaptasi dengan orang yang memiliki kepribadian yang berbeda.
3. Mudah memahami dan berinteraksi dengan orang yang berbeda kepribadian.
4. Dapat meningkatkan kepekaan sosial.

4
BAB II
PEMBAHASAN
TIPOLOGI-TIPOLOGI YANG BERDASAR KONTITUSI

A. Tipologi Mahzab Italia


Pada akhir abad XIX sejumlah ahli-ahli di italia yang bekerja dalam bidang penyelidikan
mengenai variasi tubuh manusia mendirikan suatu mahzab yang kemudian terkenal dengan nama
mahzab italia atau mahzab morfologi. Tokoh utama mahzab ini ialah De Giovani dan Viola.
1. Teori De-Giovani: Hukum Demokrasi
Pada tahun 1880 De-Giovani menerbitkan karyanya yang berjudul Morfologi del Corpo
Umano. Dalam buku tersebut dia merumuskan hukum deformasi, yang berisikan penggolongan
variasi tubuh manusia. Ada tiga macam variasi tubuh manusia.
(1) Orang dengan togok (Jawa: gembung, inggris: trunk) kecil cenderung untuk mempunyai
bentuk tubuh yang panjang, yang mempunyai hubungan dengan habitus phthisis.
(2) Orang dengan togok besar cenderung dengan untuk mempunyai bentuk tubuh pendek, yang
mempunyai hubungan dengan habitus apoplectis.
(3) Orang-orang dengan togok normal cenderung untuk mempunyai proposi badan yang normal.

2. Tipologi Viola
Viola dalam penyelidikan-penyelidikan kemudian berhasil menemukan adanya tiga
golongan bentuk tubuh manusia yaitu:
(1) Microsplanchis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegaknya lebih daripada
dalam perbandingan biasa, sehingga tubuh keliatan jangkung.
(2) Macrosplanchis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran mendatarnya lebih daripada
dalam perbandingan biasa , sehingga tubuh kelihatan pendek.
(3) Normosplanchis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran menegak dan mendatarnya
selaras, sehingga tubuh kelihatan selaras.

B. Morfologi Konstitusional : Mazhab Perancis


Di prancis terdapat pula kegiatan yang serupa, yaitu kegiatan dalam penyelidikan mengenai
variasi tubuh manusia, yang dilakukan oleh sekelompok ahli di bawah pimpinan sigaud. Dalam
mengadakan penggolong-golongan manusia atas dasar keadaan jasmaninya katagori yang
dipakainya sebagai dasar ialah dominasi sesuatu fungsi fisiologi di dalam pertumbuhan
organisme.

5
Dengan dasar pikiran demikian itu sigaud mengadakan penggolongan manusia ke dalam
empat tipe yaitu; tipe muskuler, respiratoris, digestif, cerebral. Salah seorang pengikut sigaud,
yaitu Mac Auliffe menerbitkan monograf sebagai hasil-hasil penyelidikanya dengan nama La
Vie Humanie (1923). Adapun bermacam ragam keadaan jasmani manusia itu ditentukan oleh
sekitar, misalnya;
(1) Dalam daerah yang mewah banyak terdapat tipe digestif
(2) Tipe respiratoris banyak terdapat di daerah pegunungan dan daerah pertanian
(3) Tipe muskuler terutama terdapat di daerah-daerah yang menghendaki jasmani
(4) Tipe cerebral terutama terdapat di kota-kota.

C. Morfologi Konstitusional di Jerman : Tipologi Kretschmer


Di Jerman masalah tipologi konstitusional itu telah menjadi obyek pembahasan para ahli
lama sebelum Krestschmer. Misalnya Beneke sebelum pertengahan abad XVIII telah
membedakan dua macam tipe konstitusi, yitu :
 Golongan yang secara relative jantungnya kecil, pembuluh-pembuluh darah sempit,
limpa kecil, usus pendek, kaki panjang, dan
 Golongna yang berhabitus quadrus (apoplecticus, arthriticus), yang sifatnya kebalikan
dari sifat yang pertama.

1. Tipologi Kretschmer
Tipologi Kretschme adalah salah satu hasil karya yang besar pada permulaan abad
ini. Kretschmer tidak semata-mata membahas masalah konstitusi dia juga membahas
masalah temperamen, seperti terdata dalam karya nya :Korperbau und Character (1921),
namun dasar pandangan atau orientasinya tetap konstitusional
a. Masalah Istilah
Untuk dapat mengerti teori kretschmer perlu memahami istilah-istilah pokok
yang digunakannya.
1) Konstitusi ( Constitution)
Konstitusi adalah keseluruhan (totalitas) segala sifat-sifat individual yang
beralas pada keturunan. Sifat-sifat ini dapat sifat jasmaniah maupun sifat
kejiwaan. Karena semata-mata tergantung pada sifat keturunan atau dasar,
maka disebut factor keturunan atau factor endogen, dan tidak dapat diubah
oleh pengaruh dari luar.
2) Temperamen
Temperamen adalah bagian daripada kejiwaan yang agaknya fdengan
melalui darah secara kimiawi mempunyai korelasi dengan aspek
jasmaniah. Dengan kata lain temperamen adalah konstitusi kejiwaan.

6
Temperamen ini turun temurun dan tidak dapat diubah dari pengaruh luar.
Temperamen mempengaruhi dua macam kualitas kejiwaan, yaitu :
 Suasana hati (Stimmung)
 Tempo psikis
 Watak (character dalam arti Deskriptif, Jadi Kepribadian)

b. Konstitusi Jasmaniah
Berdasarkan penyelidikan terhadap orang-orang yang dirawatnya, maka
Kretschmer menggolongkan manusia atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat,
yaitu :
 Piknis atau stenis
 Leptosome atau asthenis
 Atletis
 Displastis

1. Tipe Piknis
Ukuran mendatar lebih daripada ukuran biasanya, sehingga kelihatan
pendek dan gemuk.
Sifat sifat khas tipe ini ialah :
 Badan agak pendek
 Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
 Leher pendek dan kuat
 Lengan dan kaki agak lemah
 Kepala agak “merosost” ke muka di antara kedua bahu,
sehingga bagian atas dari tulang punggung tampak sedikit
melengkung.
 Banyak lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak
kelihatan nyata.
2. Tipe leptosome
Ukuran menegak lebih dari ukuran biasa, sehingga tubuh kelihatan
jangkung.
Sifat-sifat khas tipe ini :
 Badan langsing kurus
 Rongga dada kecil, sempit, pipih, rusuknya mudah dihitung,
perut kecil, bahu sempit.
 Lengan dan kaki kurus
 Tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan
jelas
 Muka bulat telur
 Berat relative kurang
3. Tipe atletis
7
Ukuran-ukuran mendatar dan menegak dalaam perbandingan
seimbang, sehingga tubuh kelihatan selaras, tipe ini adalah perpaduan
antaara tipe piknis dan leptosom.
Sifat-sifat khas tipe ini :
 Tulang-tulang, otot, kulit besar
 Badan kokoh dan tegap
 Tinggi cukupan
 Bahu lebar dan kuat
 Dada besar dan kuat
 Perut kuat
 Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan
dada kelihatan agak kecil
 Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
 Muka bulat telur, lebih pendek dari pada tipe leptosome
4. Tipe displastis
Tpe ini adalah penyimpangan dari tiga tipe yang telah dikemukakan.
Kretschmer menganggap tipe displastis ini menyimpang dari konstitusi
normal

c. Konstitusi Kejiwaan ( Temperament)


Pendapat Kretschmer dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh pendapat
Kraepelin dalam lapangan psikiatri. Kraepelin menggolong-golongkan penderita
Psikosis menjadi dua golongan, yaitu :
 Dementia Praecox, yang kemudian disebut schizophrenia oleh Bleuler
 Manis-depresif

1. Penderita schizophrenia
Golongan ini masih hidup di antar orang-orang lain, tetapi seperti telah
mengubur dirinya sendiri, mereka tidak lagi suka menghiraukan apa-
apa yang ada di sekitarnya, mereka kehilangan kontak dengan dunia
luar dan seolah-olah hidup untuk dirinya sendiri
2. Penderita manis-depresif ( circulair)
Golongan ini sifatnya slalu berubah-rubah, merupakan siklus atau
lingkaran, yaitu dari sifat manis ( giat,buas) ke sifat depresif ( lemah,
tak berdaya) kembali ke manis lagi, lalu berubah menjadi depresif
begitu seterusnya.

 Manusia berdasarkan atas tempramennya dibedakan menjadi dua yaitu:


a. Tipe schizothym :
Orang yang bertempramen ini sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan
penderita schizophrenia, sangat tidak jelas. Golongan ini sukar

8
mengadakan kontak dengan dunia sekitarnya, suka mengasingkan diri,
ada kecenderungan kea rah autism: menutup diri sendiri.
b. Tipe cyclothym :
Orang yang bertempramen ini sifat kejiwaaanya bersesuaian dengan
penderita manis-depresif. Golongan ini mudah mengadakan kontak
dengan sekitar,mudah bergaul, mudah menyesuaikan diri dengan
orang lain, mudah menurut merasa akan suka dan duka jiwanya
terbuka.

d. Korelasi Antara Konstitusi (jasmani) dan Temperamen


Di dalam Korperbau und Character Kretschmer mengemukakan hasil
penyelidikannya, bahwa ada korelasi positif antara bentuk tubuh dan temperamen,
baik pada para penderita penyakit jiwa maupun pada orang yang sehat.
a. Pada penderita penyakit jiwa.
(1) Penderita-penderita manis depresif kebanyakan bertubuh piknis
(2) Penderita-penderita schizophrenia kebanyakan bertubuh leptosome, atletis
dan dysplastis
b. Pada orang normal
(1) Orang yang berkonstitusi piknis kebanyakan bertemperamen
cyclothym, atau orang-orang yang bertemperamen cyclothym
kebanyakan berkonstitusi piknis
(2) Orang-orang yang berkonstitusi leptosome, atletis dan dysplastis
kebanyakan bertemperamen schizothyme kebanyakan berkonstitusi
leptosome, atau atletis, atau dysplastis.
e. Pengaruh Teori Kretschmer
(1) Sementara orang dia antara murid-murid Kretschmer mengadakan
penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui sampai sejauh mana kiranya
saling hubungan antara tipe-tipe konstitusional tersebut kriminalitas
(2) Banyak ahli-ahli yang lebih kemudian mengambil pendapat Kretschmer itu
juga pada orang-orang yang bukan ahli pendapat Kretschmer cukup terkenal
D. Psikologi Konstitusional di Amerika Serikat : Teori W.H.Sheldon
1. Pengantar
 Situasi Ilmiah
Menurut Sheldon, konstitusi adalah aspek-aspek individu yang relative
tetap tak berubah-ubah (morpologi, psikologi fungsi kelenjar buntu, dan
sebagainya dan dapat dilawankan dengan aspek-aspek yang relative labil dan
mudah berkomodifikasi karena tekanan-tekanan lingkungan, seperti kebiasaan,
sikap sosial, kegemaran, dan sebagainya.
 Riwayat Hidup William H. Sheldon
Sheldon dilahirkan pada tahun 1899 di Warwick, Rhode Island,
dan dibesarkan di sana pula, dalam suasana pertanian. Suasana perdesaan

9
dan hubungannya yang erat dengan ayahnya seorang naturalis dan
peternak besar pengaruhnya terhadap pandangannya mengenai manusia.
Dia mendapat pendidikan di public school, kemudian masuk Brown
University, dan disana dia mendapat gelar B.A (1919). Kemudian
mendapat gelar M.A dari Universitas Colorado dan Ph. D dalam psikologi
dari Universitas Chicago pada tahun 1926. Dari tahun 1924 sampai 1926
dia menjadi instruktur dalam psikologi di Universitas Chicago. Tahun
1926 sampai 1927 menjadi guru besar pembantu di Universitas Wisconsin.
Setelah menyelesaikan pelajarannya dalam bidang kedokteran, dia bekerja
di rumah sakit kanak-kanak di Chicago dan kemudian mendapat beasiswa
untuk belajar psikiatri di luar negeri selama dua tahun. Sebagian besar
waktu belajarnya yang dua tahu di gunakannya pada C.G. Jung di Zurich
tetapi dia juga dadang pada Kretschmer. Pada tahun 1936 dia kembali ke
Amerika Serikat dan diangkat sebagai guru besar psikologi di universitas
Chicago. Dalam tahun 1938 pindah ke Harvard sampai pecah perang
dunia II. Pada tahun 147 Sheldon diangkat menjadi Direktur Laboratorium
Konstitusi pada College of Physician and Surgeons, Un Columbia,
menggantikan George Draper, yaitu perintis dalam lapangan constitutional
medicine
2. Pokok-pokok Teori William H. Sheldon
a. Struktur Tubuh ( jasmani)
Sheldon berpendapat bahwa factor-faktor genetis dan biologis
memainkan peranan yang menentukan dalam perkembangan individu. Dia
juga percaya bahwa orang mungkin mendapat representasi daripada
factor-faktor tersebut dengan melalui sejumlah pengukuran yang
didasarkan pada jasmani. Dalam pandangan Sheldon ada suatu struktur
biologis hipotetis, yaitu morphogenotipe yang menjadi dasar jasmani yang
Nampak dan memainkan peranan penting tidak saja dalam menemukan
perkembangan jasmani, tetapi juga dalam pembentukan tingkah laku.
(1) Dimensi-dimensi jasmaniah.
a) Komponen-komponen jasmani primer
 Tipe endomorph
Individu yang komponen endomorphynya tinggi
sedangkan kedua komponennya rendah , ditandai oleh :
alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif ( yang
berasal dari endoderm) memegang peranan penting.
Nampak keluar : lembut, gemuk, berat badan relative
rendah.
 Tipe mesomorph
Individu yang bertipe ini komponen mesomorphynya
tinggi sedangkan yang lainnya rendah maka bagian-
bagian tubuhnyaa yang berasaal dari mesoderm,
relative berkembang lebih baik dibandingkan dengan

10
yang lain : otot-otot, pembuluh darah, jantung dominan.
Dampak dari luar, kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-
segi, tahan sakit.
 Tipe ectomorph
Pada golongan ini organ-organ yang berasal dari
ectoderm yang terutama berkembang. Nampaknya dari
luar :jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot-otot
hamper tidak Nampak berkembang.
b) Komponen-komponen Jasmani Sekunder
Sheldon mengemukakan adanya tiga komponen jasmani
sekunder yaitu:
 Dysplasia
Sheldon mengemukakan dysplasia berhubungan dengan
ectomorphy, dan lebih banyak pada wanita dari pada
laki-laki.
 Gynandromorphy
Adalah komponen jasmani sekunder yang kedua.
Komponen ini menunjukkan sejauh manakah jasmani
yang dimiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada
jenis kelamin lawannya.
 Texture (tampang)
Komponen jasmani sekunder yang ketiga, dan
barangkali yang terpenting ialah tampang. Adapu yang
dimaksud dengan tampang oleh Sheldon adalah
bagaimana individu itu nampaknya keluar.
(2) Konstansi Somatotipe
Hipotesis tentang konstansi somatotype dibuktikan oleh adanya
kemiripan dalam distribusi bermacam-macam tipe itu pada umur yang
berbeda-beda. Misalnya Sheldon (1940) mengemukakan hasil
penyelidikannya bahwa orang-orang yang berumur 40 tahun
menunjukkan variasi berbagai somatotype, yang kira-kira sama dengan
mahasiswa-mahasiswa .

b. Analisis Tingkah laku (kepribadian)


1. Dimensi-dimensi Temperamen
a. Cara kerja Sheldon
 Sheldon mengumpulkan sifat-sifat yang telah terdapat di
dalam kepustakaan mengenai kepribadian. Dan dari
penelitiannya ini dia mendapatkan sejumlah 650 macam
sifat. Jumlah ini ditambah dengan penemuan Shekdon itu
sendiri. Kemudian semua sifat itu direduksikan dengan
jalan menyatukan sifat-sifat yang mempunyai overlapping
dan menghilangkan yang tidak significant.

11
 Kemudian dicari kelompok sifat (cluster of traits) dengan
pedoman : untuk masuk dalaam satu kelompok harus punya
angka korelasi serendah-rendahnya 0,60 dan untuk masuk
dalam kelompok yang berbeda-beda harus punya angka
korelasi setinggi-tingginya 0,30. Dengan cara tersebut
maka didaapatkan tiga kelompok komponen-komponen.
b. Komponen-komponen Primer Dari pada Temperamen
 Komponen primer temperamen yang pertama dinamakan
viscerotonia. Sifat sifat temperamen komponen ini adalah :
Sikapnya tidak tegang
Suka hiburan
Gemar makan-makan
Besar kebutuhannya akan resonansi dari orang lain
Tidurnya nyenyak
Bila menghadapi kesukaran membutuhkan orang
lain
 Komponen primer kedua dinamakan somatotonia. Sifat-
sifat temperamen kompenen ini adalah :
Sikapnya gagah
Perkasa
Kebutuhan bergerak besar
Suka berterus terang
Suara lantang
Nampaknya lebih dewasa dari sebenarnya
Bila menghadapi kesukaran butuh melakukan
gerakan-gerakan
 Komponen primer ketiga dinamakan cerebrotonia. Sifat-
sifat temperamen komponen ini adalah :
Sikapnya kurang gagah ragu-ragu
Reaksinya cepat
Kurang berani bergaul dengan banyak orang
Kebiasaan-kebiasaanya tetap, hidup teratur
Suara kurang bebas
Tidur kurang nyenyak
Nampak lebih muda dari sebenarnya
Bila menghadapi kesukaran butuh mengasingkan
diri
c. Hubungan, antara Jasmani dan Tingkah Laku (Temperamen)
d. Hubungan antara Jasmani dan Gangguan-gangguan Kejiwaan
Penyelidikan-penyelidikan Sheldon tidak hanya terbatas pada
orang-orang yang normal saja, tetapi meluas juga kepada masalah-
masalah ketidaknormalan. Sheldon mengemukakan dimensi-
dimensi sebagai hasil penyelidikannya terhadap penderita penyakit

12
kejiwaan selama beberapa tahun Shelson mengemukakan konsepsi
tentang gangguan kejiwaan yang terdiri dari tiga dimensi primer.
Ketiga dimensi itu pada pokonya berhubungan dengan kategori-
kategori yang biasa digunakan dalam diagnosis psikiatris.

Adapun komponen-komponen psikiatris yaitu :


Affective
Paranoid
Heboid
e. Hubungan antar Jasmani dan Kenakalan
Dalam lapangan ini Sheldon melakukan penyelidikan selama
delapan tahu. Yang diselidiki 400 pemuda ( 1939 sampai 1942)
kemudian untuk penyelidikan lanjutan diselidiki 200 orang di
antara. Merek itu diselidiki mengenai :
Somatotipenya
Komponen-komponen temperamennya
Komponen-komponen psikiatrisnya
Sejarah hidup yang meliputi, :
 Keadaan kecerdasan dan pendidikannya
 Latar belakang keluarganya
 Riwayat pengorbatan yang dialaminya
 Kenakalan-kenakalannya
 Tingkah laku tingkah lakunya yang khas
(3) Beberapa Perumusan Teoritis
1. Factor-faktor yang menjadi perantara daalam hubungan antara
jasmani dan temperamen.
Hubungan ini dapat diterangkan dalam berbagai cara :
Individu yang memiiliki tipe jasmani tertentu kiranya
mendapatkan cara-cara bertingkah laku tertentu yang
efektif, sedangkan individu yang memiliki jasmani lain
akan harus menggunakan cara-cara bertingkah laku yang
lain supaya dapat efektif.
Missal :
Orang yang ectomorphis tentu kurang berhasil bertindak
kasar, agresif, sedangkan orang yang mesomorphis akan
lebih berhasil bertingkah laku demikian.
Kemungkinan lain adalah bahwa hubungaan aantara
jasmani dan temperamen diantarai oleh anggapan yang
stereotipis yang ada dalam kebudayaan mengenai macam-
macaam tingkah laku yang seharusnya dilakukan oleh
orang-oraang berbedaa-beda tipe jasmaninya itu.
Kemungkinan yang lain : pengalaman atau pengaruh
lingkungan cenderung untuk menimbulkan tipe tubuh

13
tertentu ini selanjutnya akan menimbulkan kecenderungan
tingkah laku tertentu.
Misalnya :
Orang yang aktif berlatih atletik akan mempunyai bentuk
tubuh tertentu, dan ini cenderung untuk punya sikap dan
tingkah laku yang khas.
Kemungkinan keempat adalah : hubungan antara bentuk
jasmani dan tingkah laku itu karena bekerja samanya
factor-faktor genetis.
Misalnya jenis kelamin berhubungan erat dengan sifat-sifat
tingkah laku tertentu. Agaknya bagi Sheldon yang penting
adalaah kedua kemungkinan yang pertama, yaitu :
pengalaman selektif dan determinasi kultural, walaupun dia
mengakui pentingnya determinasi genetis
2. Orientasi biologistis dan genetis
Dalam banyak hal pendapat Sheldon dapat dianggap
mementingkan factor-faktor biologis sebagai dasar tingkah laku
manusia, dan ini Nampak juga dari usahanya untuk melakukan
pengukuran-pengukuran factor-faktor biologis itu. Seperti telah
dikemukakan dari perbedaannya antara somatotype dan
morphogenotipe, pengukuran jasmani itu hanya merupakan alaat
untuk mengira-ngirakaan factor-faktor biologis yang menjadi dasar
tingkah laku manusia.
3. Tekanan terhadap factor organisasi dan medan
Menurut Sheldon, pola hubungan antara berbagai variabel itu lebih
penting dari pada masing-masing komponen.
4. Perkembangan individu
Sheldon mengatakan bahwa kejadian-kejadian tertentu pada masa
kanak-kanak mungkin berpengaruh terhdap penyesuaian diri pada
masa dewasa, tetapi dia tidak menganggap bahwa kejadian-
kejadian pada masa kanak-kanak demikian itu memainkan peranan
sebagai sebab. Ia menyarankan kiranya predisposisi biuologis yang
menyebabkan pengalamn tertentu pada masa kanak-kanak itu dan
kiranya predisposisis yang sama pula yang kiranya menjadi dasar
tingkah laku tertentu paada masa dewasa.
5. Proses tak sadar
Pentingnya factor-faktor tingkah laku yang taak sadaar diakui oleh
Sheldon tetapi dia menganggap bahwa factor tak sadar ini sama
dengan factor-faktor biologis yang pokok. Sheldon (1946)
mengatakan bahwa ketidaksadaran adalah tubuh dan sebab
mengapa begitu sukar orang menyatakan (merumuskan )ketidak
sadarannya atau hal-hal yang terjadi dalam tubuhnya karena bahasa
tidak disusun secara sistematis untuk mengatakan apa yang sedang

14
terjadi daalaam tubuh. Jadi dengan membuat somatotype itu dia
ingin mencapai apa yang diinginkan oleh ahli-ahli psikoanalisis
dengan jalan lebih langsung.

BIOGRAFI SOEKARNO

Nama lengkap : Ir. Soekarno


Nama panggilan : Bung Karno
Nama kecil : Kusno
Tempat, tanggal lahir : Blitar, 6 Juni 1901
Agama : Islam
Nama Isteri : Fatmawati
Hartini
Ratna Sari Dewi
Nama Anak : Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, Guruh (dari Fatmawati)
Taufan, Bayu (dari Hartini)
Kartika (dari Ratna Sari Dewi)
Pendidikan : HIS di Surabaya
Hoogere Burger School (HBS)
Technische Hoogeschool (THS) di Bandung
Meninggal : 21 Juni 1970
Dimakamkan : Blitar, Jawa-Timur
Bung Karno adalah nama popular dari Soekarno. Lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa
Timur. Ketika Soekarno kecil, ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di
Blitar. Ia tinggal bersama dengan kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung
Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat mengenyam sekolah disana walau tidak sampai

15
selesai, karena harus ikut bersama dengan orang tuanya yang pada waktu itu pindah ke
Mojokerto. Di Mojokerto, Soekarno kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana
ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Akan tetapi kemudian ia dipindahkan pada tahun 1911
ke ELS yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS yang ada di Surabaya.
Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji
Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto yang merupakan sahabat dari ayah
Soekarno. Dari sanalah Soekarno kenal dengan dunia perjuangan yang membuatnya menjadi
pejuang sejati.

BIOGRAFI SOEKARNO MOMEN BERSEJARAH 17 AGUSTUS 1945

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan


kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal ini juga diperingati sebagai
hari kemerdekaan Indonesia. Dalam biografi Soekarno, ia berhasil membentuk Pancasila dengan
timnya sebagai dasar Negara Indonesia. Diluar sosoknya sebagai bapak bangsa Indonesia, tidak
banyak orang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak 9 kali. Kharismanya yang luar biasa
dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang yang dekat denganya membuat wanita cantik
terkesima dan kemudian dijadikan menjadi istri Soekarno.

Biografi Soekarno memasuki masa pergerakan nasional dimana di tahun 1926 Soekarno
muda mendirikan Algemene Studie Club yang ada di Bandung. Selanjutnya aktivitas Soekarno
di partai nasional Indonesia pun menyebabkan ditangkap oleh Belanda pada Desember 1929 lalu
memunculkan fenomenal saat Indonesia menggugat.

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH

Berdasarkan gambar yang kami lihat dan telaah dapat disimpulkan bahwa menurut
tipologi mazhab Italia Soekarno termasuk ke dalam tipologiviola dalam golongan
normosplanchis, yaitu bentuk tubuh yang ukuran-ukuran nya menegak dan mendatarnya Selaras,
sehingga tubuh kelihatan Selaras.
Dan menurut mazhab Italia Soekarno termasuk ke dalamtipe muskuler yang ditandai
dengan muka penuh, anggota badan kokoh, otot-otot tumbuh dengan baik, organ-organ
berkembang dengan Selaras.
Dan menurut tipologi kretschmer Soekarno digolongkan ke dalam tipe atletis, ditandai
dengan sifat-sifat khas. Ciri tipe ini yaitu:
16
1) Tulang-tulang, otot-otot, kulit kuat
2) Badan kokoh dan tegap
3) Tinggi cukupan
4) Bahu lebar dan kuat
5) Panggul dan kaki kuat, dalam perbandingan dengan bahu dan dada kelihatan agak kecil
6) Tengkorak cukup besar dan kuat, kepala dan leher tegak
7) Muka bulat telur, lebih pendek tipe leptosom
Dilihat dari teori w. H Sheldon Soekarno digolongkan ke dalam tipe jasmani mesomorph
ditandai dengan: Kokoh, keras, otot kelihatan bersegi-segi dan tahan sakit.
Jika digolongkan ke dalam komponen primer temperamen Soekarno termasuk ke dalam tipe
somatotonia ditandai dengan sifatnya yang gagah, perkasa, kebutuhan bergerak yang besar, suka
berterus terang, suara lantang, nampaknya lebih dewasa dari sebenarnya dan yang terakhir bila
menghadapi kesukaran butuh melakukan gerakan-gerakan.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi dimaksudkan untuk memahami sesama manusia, dalam hal ini psikologi
kepribadian menempati posisi sentral. Karena itu pengetahuan dalam bidang ini akan
memberi bekal yang sangat berharga dalam menyiapkan tugas sehari-hari. Memang
bukan pekerjaan mudah dalam mewujudkan sebuah ilmu pengetahuan yang dapat
diterima secara luas. Hegemoni pengetahuan yang dikembangkan Barat memang
cenderung kaku dan procedural. Padahal fitrah ilmu pengetahuan itu adalah dinamis dan
dalam kasus-kasus tertentu bisa jadi akan melawan ke kakuan dan prosedur-prosedur
yang disebut ilmiah.
Teori-teori tersebut menguraikan tentang apa itu kepribadian, faktor apa yang
menentukan kepribadian seseorang sejak masa bayi sehingga mencapai kematangan, apa
itu psikopatologi, bagaimana bentuk psikopatologi berkembang dan bagaimana
membentuk seseorang, mengubah atau menghilangkan bentuk-bentuk tingkah lakunya
menyimpang.

B. Saran
Berdasar makalah ini dapat ditarik saran, mengingat pentingnya peran orang tua
pada pembentukan kepribadian anak, maka penulis menyampaikan beberapa pesan
melalui makalah ini :
1. Kepada orang tua agar selalu menjaga anak supaya memiliki kepribadian yang
beragama dan berpedoman pada kitab sucinya.
2. Memberikan contoh hal-hal yang positif pada anak karena anak akan meniru
apa yang dia lihat di sekitarnya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Suryabrata Sumadi, B.A, M.A, Ed.S, Ph.D. 2019. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali
Pers.
Kuntjojo.2009. Psikologi Kepribadian. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri.

19

Anda mungkin juga menyukai