Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran umum lokasi KKN ( Gambaran umum tentang desa


lokasi KKN seperti letak komunikasi)

Lokasi KKN Desa Perduhapen Kab. Pakpak Bharat Jalan Kombih II,
Kecamatan Kerajaan. Nama Desa Perduhapen berasal dari kata bahasa
pakpak yaitu “Merduhap” yang mempunyai arti “ mencuci muka”.
Desa Perduhapen merupakan tanah wilayat atau tanah adat marga
Tinendung dan marga Sinamo. Di Desa Perduhapen terdapat 2 (Dua)
sungai (dalam bahasa pakpak “Lae”) yaitu Lae Kabeaken dan Lae
Kombih. Pada Tahun 1985 lae kombih telah digunakan menjadi
pembangkit listrik tenaga mesin hydro (PLTMH KOMBIH 2) dan
pada tahun 2013 lae Kombih telah dilakukan pembangunan
pembangkit listrik tenaga mesin hydro ( PLTM KOMBIH 3) Elektric
Power Plant (2 x 5,5 MW).

B. Tujuan KKN
Tujuan ataupun manfaat dari KKN bukan hanya sekedar kewajiban
dari kampus tetapi memberi banyak manfaat yang membentuk
mahasiswa mempunyai banyak ide dan solusi untuk memecahkan
masalah atau kendala masyarakat desa. Dan KKN tidak selalu berjalan
mulus,dimana semua jurusan berkumpul dan orang-orangnya berbeda
pemikiran semua disatukan menjadi kelompok,yang pastinya banyak
kesalahpahaman antar sesama. Adanya juga masalah yang dialami
masyarakat serta masalah selama proker berlangsung, tanpa sadar
sudah melatih pola pikir mahasiswa untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Melalui proses ini, keterampilan mahasiswa dilatih untuk
memecahkan masalah. Sehingga dapat menjadikan mahasiswa yang
bisa memecahkan masalah dengan baik.

C. Manfaat KKN
Seperti yang sudah dipaparkan diatas Tujuan dari KKN,tidak jauh
manfaat KKN bagi mahasiswa menjadi lebih kreatif membuat
ide,dapat memecahkan masalah dengan baik,dan membuat mahasiswa
lebih berjiwa kekeluargaan dan kebersamaan yang lebih akrab dan
kompak. Dimana berbeda jurusan,agama,suku,kepribadian dan sifat
yang berbeda disatukan dalam kelompok untuk memecahkan suatu
masalah dan memberikan solusi agar dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Membuat jiwa mahasiswa lebih bersabar akan sifat dan
kepribadian satu sama lain.

D. Program desa KKN perduhapen

Adapun program kerja mahasiswa perduhapen yang sudah


dilaksanakan yaitu :
1. Rapat dengan aparat desa dan jajarannya,untuk melangsungkan
progres KKN.
2. Membagi Tim untuk mengajar di PUAD dan mengajar Les
diposko.
3. Kebersihan dengan penduduk desa serta bersama aparat negara
(Tentara) dan membuat taman bunga dan menghias tembok.
4. Mengajar sekolah minggu digereja GKPPD.
5. Seminar,memberikan materi tentang pola hidup sehat,dan
pentingnya pendidikan.
6. Memeriahkan 17 Agustus 2022, dengan membuat perlombaan
untuk warga desa perduhapen mulai dari anak kecil hingga orang tua,
dan memberikan hadiah untuk yang juara.
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA

Desa Perduhapen adalah salah satu desa di Kecamatan


Kerajaan, Kabupaten Pakpak Bharat, Provinsi Sumatera Utara,
Indonesia Desa ini memiliki luas sekitar 3,22 km persegi. Wilayah
desa ini dibagi menjadi tiga dusun,yakni dusun Perduhapen, dusun
Uruk Mbellang, dan dusun Mbobi. Kepala Desa Perduhapen saat ini
adalah Sahmadin Bancin. Untuk kantor desa Perduhapen berlokasi di
dusun Perduhapen. Untuk wilayah perbatasan sendiri,di sebelah utara
desa ini berbatasan dengan Sukaramai, Sebelah selatan dengan
Majanggut I,sebelah barat Mahala dan sebelah timur berbatasan
dengan Pardomuan. Untuk pola tempat tinggal, mayoritas penduduk
desa Perduhapen bertempat tinggal di Dusun Perduhapen, sedangkan
dusun Uruk Mbellang dan dusun Mbobi digunakan sebagai lahan
pertanian warga desa Perduhapen.
Menurut data monografi desa Peduhapen pada tahun 2017,
jumlah penduduk desa Perduhapen berjumlah 357 penduduk dengan
jumlah KK sebanyak 97 KK. Untuk sosial kemasyarakatan desa
Perduhapen, mayoritas penduduk Desa Perduhapen adalah suku
Pakpak, namun meskipun begitu masih tetap ada beberapa suku Batak
Toba yang tinggal di desa Perduhapen. Mayoritas penduduk desa
Perduhapen memeluk agama Islam dan Kristen. Warga yang memeluk
agama Islam sebanyak 248 warga sedangkan warga yang memeluk
agama Kristen sebanyak 109 warga. Untuk rumah ibadah sendiri, di
desa Perduhapen terdapat 1 masjid dan 1 gereja yang berlokasi di
dusun Perduhapen. Untuk sarana Pendidikan, di desa ini hanya
terdapat 1 PAUD. Desa Perduhapen belum memiliki sekolah untuk
jenjang SD, SMP, dan SMA.
Pemerintah desa perduhapen menyediakan beberapa sarana
demi memajukan desa Perduhapen. Karena di desa Perduhapen tidak
terdapat sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, pemerintah desa
Perduhapen menyediakan dua bus untuk transportasi anak sekolah.
Untuk meningkatkan kesehatan warga desa, pemerintah desa
Perduhapen juga menyediakan pos kesehatan dan Posyandu. Untuk
Lembaga Kemasyarakatan di Desa Perduhapen terdapat Karang
Taruna dan PKK yang berfungsi untuk mewadahi partisipasi
masyarakat.
Mayoritas masyarakat di desa ini bekerja sebagai petani, hal
ini bisa dilihat dari sumber pendapatan mereka yang sebagian besar
berasal dari hasil ladang. Bila dilihat dari potensi yang bisa
dikembangkan di dalam sebuah desa, maka di desa Perduhapen ini
potensi yang dapat dikembangkan ialah dari segi pertanian. hal ini
karena di desa ini lahan untuk bertani cukup luas,bahkan setiap warga
memiliki lahan yang cukup luas, hal ini karena wilayah mereka berada
di sekitaran lereng bukit yang dimana lahan kosong masih sangat
banyak. Selain itu juga,kondisi iklim di desa ini sangat mendukung
untuk melakukan kegiatan pertanian, jenis tanahnya juga cocok untuk
melakukan kegiatan pertanian serta hasil panen di sini juga cukup
bagus dan melimpah. Maka akan sangat bagus bilamana pemerintah
dapat melakukan kegiatan pengembangan potensi pertanian di wilayah
ini. di wilayah ini sendiri mayoritas masyarakat menanam jagung,
padi, gambir, kayu manis, dan durian.
Untuk trasportasi umum, trasnportasi yang tersedia hanya
sampai simpang desa Perduhapen. Untuk menuju desa, warga
setempat harus menggunakan kendaraan pribadi, karena jarak dari
simpang desa Perduhapen menuju tempat tinggal warga cukup jauh.
Untuk air bersih, warga desa juga harus membeli air bersih. Harga air
bersih juga cukup mahal, 1000 Liter air seharga Rp 80.000,-.
Sedangkan untuk mandi dan mencuci, warga setempat terbiasa ke
sungai. Jarak sungai dari rumah warga sekitar 500 m. Untuk itu, air
bersih menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan juga demi
memajukan desa Perduhapen.
BAB III
RUANG LINGKUP POTENSI DESA

A. Pengertian Potensi Desa


Sebelum kita membahas mengenai potensi desa Bengkel secara
lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian
dari potensi desa itu sendiri. Potensi desa merupakan segenap sumber
daya alam serta sumber daya manusia yang dimiliki desa. Sumber
daya tersebut dianggap sebagai modal dasar yang nantinya dapat
dikelola dan juga dikembangkan demi kepentingan, kelangsungan dan
perkembangan desa (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Pemerintah Kabupaten Buleleng, 2021). Potensi desa juga dapat
dikatakan sebagai daya, kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang
dimiliki oleh suatu desa yang mempunyai kemungkinan untuk dapat
dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara garis besar potensi desa dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Potensi Fisik

Yang pertama adalah potensi fisik dari suatu desa. Potensi fisik dari
suatu desa ini merupakan potensi yang dapat terukur dan terlihat
secara fisik, baik itu potensi SDA maupun juga SDM nya. Potensi
fisik suatu desa tersebut juga meliputi beberapa faktor berikut :

1. Tanah

Tanah merupakan sumber daya alam yang bisa dibilang paling


dominan pada desa. SDA tanah ini juga termasuk bahan tambang,
mineral dan tak terkecuali hasil pertanian.

2. Air

Yang kedua adalah air yang juga termasuk dalam SDA. Air yang
dimaksudkan dalam faktor ini seperti sumber air, tata air, dan juga
keadaan air bagi kepentingan masyarakat terutama penduduk desanya.
Contoh lain yang dapat diperhitungkan adalah seperti irigasi,
perikanan, pertanian, termasuk kebutuhan sehari-hari.

3. Iklim
Iklim juga termasuk salah satu faktor dari SDA yang mana dalam
faktor ini nantinya akan diukur mulai dari suhu udara hingga curah
hujan. Data yang diterima nantinya juga dapat dikembangkan untuk
pengembangan seperti untuk usaha pertanian dan objek wisata.

4. Peternakan dan perikanan

Peternakan dan perikanan yang ada dalam pemberdayaan desa dapat


menjadi sumber bahan makanan yang dapat menjadi sumber tenaga
dan yang tak kalah penting lainnya adalah menjadi sumber mata
pencaharian penduduk atau masyarakat desa.

5. Manusia

Sebagai salah satu sumber daya yakni SDM, manusia atau dalam hal
ini adalah masyarakat desa akan menjadi sumber tenaga kerja yang
mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam desanya. Hanya saja
untuk mencapai target yang sudah ditentukan, perlu peran serta
pemerintah untuk memberikan pemberdayaan dan juga meningkatkan
kesadaran masyarakat.

2. Potensi Non Fisik

Selan potensi fisik ada juga potensi non fisik yang perlu diperhatikan
dalam upaya pemberdayaannya. Berikut contoh untuk potensi desa
non fisik.

1. Kondisi masyarakat

Untuk potensi non fisik dari desa yang pertama adalah kondisi
masyarakatnya, apakah masyarakatnya plural ataupun tidak, apakah
memiliki sifat gotong royong yang kuat atau tidak. Kondisi
masyarakat merupakan kekuatan produksi dan pembangunan desa.

2. Lembaga Sosial
Yang kedua adalah lembaga sosial yang ada di tengah masyarakat.
Seperti contohnya adalah LKMD, LPMD, PKK, hingga Karang
Taruna serta organisasi sosial lainnya yang kebutuhannya juga
bergantung pada masyarakat

3. Kreativitas Aparatur Desa

Selanjutnya, potensi yang juga tak boleh dilewatkan adalah kreativitas


aparatur desa. Dengan faktor ini, maka pemberdayaan serta
pembangunan desa dapat berjalan tertib lancar dan juga bahkan dapat
inovatif.

Dari situ kita dapat memahami apa yang perlu kita persiapan untuk
memahami keadaan potensi desa. Ada beberapa alasan mengapa
potensi daerah di setiap daerah berbeda satu sama lain adalah karena
faktor berikut ini :

1. Keadaan Lingkungan Geografis,

2. Jumlah dari penduduk desa,

3. Luas tanah yang bisa digunakan,

4. Jenis dan juga tingkat kesuburan tanah.

Selain keempat faktor diatas, masih ada faktor lain yang terbilang
kompleks yakni kualitas produksi dan laju perkembangan desa
tersebut. Alhasil, fakta di lapangan mengenai hal ini terbilang berbeda
antara satu desa dan desa yang lainnya.

B. Potensi Desa Perduhapen

Sektor Pertanian & Perkebunan


Dalam sektor ini, pertanian menjadi salah satu sektor terbesar
dalam potensi desa pada Desa Perduhapen. Pertanian ini sendiri
memiliki berbagai ragam jenis pertanian, seperti padi, jagung, kayu
manis, dan gambir. Sumber pendapatan utama sebagian besar
masyarakat desa Perduhapen juga berasal dari sektor pertanian ini
sendiri.
Permasalahan terbesar dalam sektor ini adalah cuaca yang tidak
menentu pada daerah desa Perduhapen, harga pupuk yang tidak stabil
serta banyaknya hama-hama yang merusak tanaman tersebut. Cuaca
ekstrim yang beberapa waktu terakhir terjadi pada desa Perduhapen
membuat tanaman rusak dan menjadi gagal panen. Mengenai harga
pupuk sendiri terjadi ketidakstabilan harga yang disebabkan oleh
sektor-sektor perekonomian lain dan harga bahan baku yang naik,
sehingga harga pupuk tidak stabil dan cenderung naik. Untuk itu, kami
menyarankan kepada para masyarakat desa yang menjalankan
perekonomian pada sektor ini agar memanfaatkan pupuk alami seperti
pupuk kompos. Untuk permasalahan hama sendiri dapat dilakukan
dengan menggunakan pestisida yang ramah lingkungan agar tanaman
tidak tercemar cairan pestisida yang beracun.
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk kegiatan
mahasiswa yang merupakan cara interaksi mahasiswa dengan
masyarakat dan lingkungan sekitarnya, lahir dari animo mahasiswa
yang merasa perlu ikut serta dalam proses pembangunan. KKN
muncul dari kesadaran bahwa mahasiswa sebagai calon sarjana
merupakan salah satu motor penggerak dalam pembangunan nasional,
mahasiswa dengan memanfaatkan sebagian waktu belajarnya keluar
dari lingkungan kuliah, perpustakaan dan bekerja di lapangan untuk
menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk dipratekkan langsung di
lapangan.
Cikal bakal kegiatan mahasiswa terjun ke lapangan telah ada
sejak dahulu, kemudian kegiatan mahasiswa lebih ditingkatkan lagi
setelah pada bulan Februari 1972 dengan adanya anjuran dan
dorongan agar mahasiswa lebih berupaya membangun desa dengan
cara belajar dan bekerja dalam waktu tertentu, tinggal dan membentuk
masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan pembangunan pedesaan
agar menjadi lebih maju.
Kuliah Kerja Nyata ini merupakan bagian integral dalam
proses pendidikan yang merupakan usaha sadar untuk menyiapkan
mahasiswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan
agar mau dan dapat melaksanakan perannya dimasa yang akan datang,
sesuai dengan yang diharapkan. Terlebih lagi KKN disini merupakan
perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi. Dengan demikian KKN
merupakan proses pendidikan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni secara melembaga langsung kepada masyarakat
dengan tujuan utama membentuk sarjana-sarjana siap pakai sekaligus
membantu proses pembangunan nasional.
Dari pelaksanaan KKN yang berlokasi di Desa Perduhapen ini,
tentunya ada program yang di rencanakan dan di realisasikan untuk
membangun desa. Disamping itu, kegiatan ini di laksanakan dengan
menetapkan serta merencanakan waktu sesuai dengan kondisi di Desa
Perduhapen. Adapun program dan alokasi waktu yang direncanakan
serta evaluasi terkait program di Desa Perduhapen adalah sebagai
berikut :
A. PROGRAM 1
1. Program : Membuka bimbel umum untuk siswa yang sedang sekolah
dari tingkat Paud hingga SMA di Desa Perduhapen
2. Analisis Situasi: Belum tersedianya tempat bimbingan belajaruntuk
anak usia dini hingga SMA di desa Perduhapen
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Kegiatan ini ditujukan kepada anak anak yang sedang
sekolah mulai dari jenjang pendidikan dini hingga SMA.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan dengan menjadikan
aula desa sebagai tempat belajar dan mahasiswa KKN sebagai
pendidiknya, dan kegiatan ini dilaksanakan dari siang hari hingga
sore.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Kegiatan ini mampu memberikan kemudahan bagi
peserta didik dalam memahami tugas yang kurang dimengerti saat
pembelajaran berlangsung di sekolah masing-masing.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Kendalanya adalah Kurangnya
Peralatan untuk Melaksanakan Kegiatan
B. PROGRAM 2
1. Program : Membuka ekskul seni tari di desa perduhapen
2. Analisis Situasi: Pentingnya mengetahui jenis tarian daerah hingga
perlunya memahami keberagaman budaya yang dimiliki indonesia.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali dalam satu minggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Kegiatan ini ditujukan kepada anak anak yang sedang
sekolah mulai dari jenjang pendidikan dini hingga SMA.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan dengan menjadikan
halaman kantor kepala desa sebagai tempat belajar bersama dan
mahasiswa KKN sebagai pendidiknya, dan kegiatan ini dilaksanakan
dari siang hari hingga sore.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Kegiatan ini mampu memberikan didikan tentang
tari pakpak dan memperkenalkan beberapa jenis tari daerah lainnya.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Kendalanya adalah Kurangnya
Peralatan untuk Melaksanakan Kegiatan ini.
C. PROGRAM 3
1. Program : Membantu dalam Pendidikan Anak Usia Dini
2. Analisis Situasi: Masih banyak anak usia dini di desa perduhapen
yang belum mamopu dalam hal baca tulis.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 4 kali dalam satu minggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Kegiatan ini ditujukan kepada anak Usia Dini.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah belajar
PAUD dan mahasiswa KKN membantu bunda PAUD sebagai
pendidiknya, dan kegiatan ini dilaksanakan dari jam 08.00-10.00.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Kegiatan ini dapat membantu Bunda PAUD dalam
mendidik anak usia dini dengan metode dan cara yang di kreasikan
oleh mahasiswa
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Menyesuaikan karakter
dengan anak usia dini lumayan sulid
D. PROGRAM 4
1. Program: Membuat Taman KKN
2. Analisis Situasi: Pembuangan sampah yang belum teratur
mengakibatkan tataruang desa kurang baik.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan secara kondisional selama
kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: kebersihan dan keindahan desa Perduhapen
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan di dekat areal
pembuangan sampah warga, sehingga lokasi ini semakin bersih dan
warga belajar untuk membuang sampah dengan benar serta mendaur
ulang sampah yang berserakan.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Terciptanya taman KKN mahasiswa Unimed di
desa perduhapen.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Cuaca yang tidak menentu
sehingga program ini harus di kondisikan sesuai keadaan.
E. PROGRAM 5
1. Program : Jumat Bersih Desa Perduhapen
2. Analisis Situasi: Kondisi paret desa yang tersumbat akibat sampah dan
pasir yang menumpuk.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali dalam seminggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Kebersihan lingkungan rumah, saluran air dan keindahan
desa Perduhapen
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang aliran air
(Selokan) yang berdekatan dengan perumahan warga.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Selokan air jadi lebih bersih dan lingkungan
masyarakat semakin tertata baik.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Peralatan yang digunakan
kurang memadai.
F. PROGRAM 6
1. Program : Senam Jasmani bersama warga
2. Analisis Situasi : Jarangnya warga melaksanakan senam bersama,
yang mana senam merupakan salahsatu cara atau upaya untuk
menjaga kesehatan sehingga hal ini perlu di upayakan dan di
laksanakan.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali dalam seminggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Warga desa perduhapen dari anak usia dini hingga lanjut
usia.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan didepan kantor kepala
desa di pagi hari dari jam 08.00-10.00 WIB.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan: Kegiatan ini mampu memberikan kebahagiaan dan
tawa bersama bersama warga desa perduhapen.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Masih ada beberapa warga
yang kurang berminat untuk mengikuti program ini.
G. PROGRAM 7
1. Program : Membersihkan dan membantu kinerja kantor desa
2. Analisis Situasi: Masih kurangnya pemahaman dalam
mengaplikasikan komputer dalam desa.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 4 kali dalam seminggu,
selama kkn di desa Perduhapen
4. Sasaran: Kebersihan lingkungan kantor kepala desa dan membantu
untuk mengaplikasikan komputer.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara
mengenalkan pemakaian komputer secara tahap demi tahap, hingga
pengurus desa semakin mengetahui apa yang dulunya belum di
ketahui.
6. Jadwal Kegiatan: 28 Juli – 18 Agustus
7. Capaian Kegiatan : Dalam pengaplikasian komputer semakin paham
dan mampu mengunakannya.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Kurangnya komputer yang
dapat digunakan di kantor desa.
H. PROGRAM 8
1. Program : Memeriahkan HUT NKRI Ke-77
2. Analisis Situasi: Masih jarangnya kegiatan ini dilaksanakan di desa
sehingga kegiatan ini perlu di lakukan untuk membangun kerjasama
dan keakraban sesama masyarakat.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali, selama kkn di desa
Perduhapen.
4. Sasaran: Masyarakat Desa Perduhapen dan secara khusus Pendidikan
Anak Usia Dini hingga SMA Dan Ibu-Ibu.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengadakan
lomba antar sesama dalam memperebutkan hadiah yang telah
disediakan mahasiswa KKN dan Desa Perduhapen.
6. Jadwal Kegiatan: 15 Agustus 2022
7. Capaian Kegiatan : Masyarakat dapat bergembira dan membagun
kerjasama melalui permainan/perlombaan yang diselenggarakan.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): Waktu pelaksanaan kurang
panjang, dikarenakan kegiatan dimulai sejak siang hari hingga sore.
I PROGRAM 9
1. Program : Sosialisasi bersama masyarakat desa Perduhapen
2. Analisis Situasi: Masih kurangnya pemahaman akan pentingnya
pendidikan dan kesehatan lingkungan masyarakat.
3. Alokasi Waktu: Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali, selama kkn di desa
Perduhapen.
4. Sasaran: Masyarakat Desa Perduhapen dari Usia Dini hingga Lanjut
Usia.
5. Metode Pelaksanaan: Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengajak
seluruh masyarakat desa perduhapen dan berdiskusi secara luas akan
pentingnya pendidikan dan kesehatan di lingkungan masyarakat.
6. Jadwal Kegiatan: 19 Agustus 2022
7. Capaian Kegiatan : Masyarakat dapat mengetahui dan memahami
akan pentingnya pendidikan dan kesehatan di dalam masyarakat.
8. Evaluasi Kendala (fisik dan non fisik): masih ada beberapa
masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Anda mungkin juga menyukai