Anda di halaman 1dari 20

VOL. 5 No.

1 April 2012 ISSN 1979 - 6692

JURNAL VOL. 5 No. 1 Halaman Medan ISSN


TP 1 - ….. April 2012 1979 - 6692
Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 5 No. 1 April 2012
ISSN 1979 – 6692

Pelindung
Rektor Universitas Negeri Medan
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.

Direktur Program Pacasarjana


Prof. Dr. Belfering Manullang

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab


Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.

Wakil Pemimpin Redaksi/Wakil Penanggung Jawab


Sekretaris Redaksi
Dr. R. Mursid, M.Pd.

Redaksi/Dewan Penyunting
Prof. Dr. Atwi Suparman, M.Sc. (Uni. Terbuka)
Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. (UNJ)
Prof. Dr. M. Badiran, M.Pd. (Unimed)
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. (Unimed)
Prof. Dr. Johanes Syafri, M.Pd. (Uni.Bengkulu)
Prof. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd. (Unimed)
Prof. Dr. Suparno, M.Pd. (UNP)

Penyunting Pelaksana
Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd.
Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd.
Prof. Dr. Muktar Kasim, M.Pd.
Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.

Disain Sampul
Drs. Gamal Kartono, M.Si.

Administrasi/Sirkulasi
Fahraini, SE.

Dilarang menggandakan, menyalin atau menerbitkan ulang artikel atau bagian-bagian


Artikel dalam jurnal ini tanpa seizin redaksi

Alamat Redaksi
Program Studi Teknologi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Psr. V Medan Estate Telp. 061-6636730, Fax. 061-6636730
Medan
Vol. 5 No. 1 April 2012 ISSN 1979-6692

JURNAL
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DAFTAR ISI

Halaman

PENGARUH MODEL DAN STRATEGI PELATIHAN


TERHADAP MUTU PELAYANAN DOSEN
Efendi Napitupulu 1 – 21

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF


PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI
Sahat Siagian dan Lingin 22 – 31

PENGKAJIAN PROGRAM LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN


(LKP) DALAM MENYELENGGARAKAN PROGRAM PENDIDIKAN
KECAKAPAN HIDUP (PKH) DI SUMATERA UTARA
Julaga Situmorang 32 – 53

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X
TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 1 STABAT
Abdul Hasan Saragih 54 – 71

PEMANFAATAN WEBLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS
Tina Mariany Kariman dan Eddy Mulia 72 – 86

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN


INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN
R. Mursid dan Samio 87 – 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH


PADA MATA KULIAH EVALUASI HASIL BELAJAR DENGAN
TUTOR SEBAYA DI PRODI TATA BOGA
Dwi Diar Estellita dan Nikmat Akmal 101 - 116

SIMULASI KENDALI PUTARAN MOTOR DC


BERBASIS LOGIKA FUZZI
Juaksa Manurung 117 - 130

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN i


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DENGAN
PENGGUNAAN PETA PIKIRAN PADA KELAS X AKUNTANSI
SMK NEGERI 1 RANTAU UTARA
Asnidawati 131 - 141

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN ii


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH PADA
MATA KULIAH EVALUASI HASIL BELAJAR DENGAN TUTOR SEBAYA
DI PRODI TATA BOGA

Dwi Diar Estellita


Nikmat Akmal
FT Universitas Negeri Medan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran pemecahan


masalah dengan tutor sebaya secara kooperatif sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran pada mata kuliah evaluasi hasil belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan
melalui perbaikan pembelajaran dengan menerapkembangkan tindakan-tindakan yang
didasarkan pada pendekatan belajar kooperatif dalam kelompok kecil dan diskusi antar
kelompok di dalam kelas. Subyek dalam penelitan ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Tata Boga FT Unimed yang sedang mengikuti mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar. Penelitian
yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang
merupakan penelitian partisipan dimana peneliti terlibat secara langsung dalam penelitian dari
proses awal sampai akhir kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Hasil yang
diperoleh adalah model pembelajaran koperatif dengan tutor sebaya dapat diterapkan pada
pembelajaran Evaluasi Hasil Belajar pada hampir seluruh materi pembelajaran. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya ketuntasan belajar mahasiswa pada siklus I sebesar 58,82%
pada siklus II 76,47% dan menjadi 88,24% pada siklus III yang berarti menunjukan telah
melebihi batas tuntas indikator keberhasilan penelitian sebesar 78,5%. Penerapan model
pembelajaran dengan tutor sebaya dalam pembelajaran Evaluasi Hasil Belajar juga mampu
meningkatkan aktivitas mahasiswa. Hal ini tampak dari data hasil pengamatan mahasiswa. Pada
siklus I untuk aktivitas kesiapan mahasiswa mengikuti pelajaran, keantusiasan mahasiswa,
tanggung jawab, kerja sama dan ketekunan berada dalam kisaran sedang. Pada siklus II untuk
tanggung jawab dalam kelompok, kerja sama dan ketekunan berada dalam kisaran baik, sedang
kesiapan mahasiswa mengikuti pelajaran serta keantusiasan mahasiswa berada dalam kisaran
sedang. Pada siklus III untuk kesiapan mahasiswa mengikuti pelajaran ,keantusiasan, tanggung
jawab, kerja sama, ketekunan serta menjadi pendengar yang aktif berada pada kisaran baik.
Hasil angket menunjukkan bahwa dari lima pernyataan tentang sikap mahasiswa terhadap
pembelajaran evaluasi hasil belajar, sebanyak 11 mahasiswa (64,71%) setuju senang mengikuti
pembelajaran evaluasi hasil belajar, sisanya sebanyak 35,29% (6 siswa) tidak setuju dengan
pernyataan senang mengikuti perkuliahan Evaluasi Hasil Belajar.

Kata Kunci: model pembelajaran, pemecahan masalah, tutor sebaya

PENDAHULUAN masalah yang dihadapi saat ini adalah rendah-


Dalam rangka meningkatkan mutu nya kemampuan mahasiswa dalam me-
pendidikan tidak lepas dari usaha peningkatan nyelasaikan pembelajaran mata kuliah
hasil belajar dalam setiap bidang studinya. Evaluasi Hasil Belajar. Hasil wawancara
Pada bidang studi Tata boga, hasil data dengan mahasiswa umumnya mereka
evaluasi diri (2006) menunjukkan salah satu beranggapan bahwa mata kuliah Evaluasi

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 1


Hasil Belajar adalah mata kuliah yang sukar, mengaktifkan mahasiswa melalui pembelajar-
sulit dimengerti, sehingga minat untuk an dengan melibatkan tutor sebaya secara
mempelajari mata kuliah Evaluasi Hasil kooperatif dalam kelompok-kelompok kecil,
Belajar tidak sebanding dengan mata kuliah diskusi kelompok dalam kelas dengan bahan
lainnya. Tutor sebaya adalah sebuah prosedur ajar yang terdesain dan tersusun dalam hand-
mahasiswa mengajar mahasiswa lainnya. Tipe out disertai sumber bacaan yang memadai.
pertama adalah pengajar dan pembelajar dari Untuk mengatasi permasalahan yang ada
usia yang sama. Tipe kedua adalah pengajar perlu dikembangkan suatu model pem-
yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe belajaran pemecahan masalah melalui strategi
yang lain kadang dimunculkan pertukaran pembelajaran kooperatif, dimana fokus
usia pengajar. Kegiatan tutor sebaya bagi pengembangan didasarkan pada analisis
mahasiswa merupakan kegiatan yang kaya interaksi dalam proses belajar mengajar.
akan pengalaman yang sebenarnya merupakan Penelitian ini bertujuan untuk me-
kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Tutor ngembangkan model pembelajaran pemecah-
maupun yang ditutori sama-sama diuntung- an masalah dengan tutor sebaya secara
kan, bagi tutor akan mendapat pengalaman, kooperatif sebagai usaha untuk meningkatkan
sedang yang ditutori akan lebih kreatif dalam kualitas pembelajaran pada mata kuliah
menerima perkulihan. evaluasi hasil belajar. Upaya yang dilakukan
Rendahnya hasil belajar Mata Kuliah adalah dengan melalui perbaikan pembelajar-
Evaluasi Hasil Belajar mahasiswa antara lain an dengan menerapkembangkan tindakan-
disebabkan oleh ketidakmampuan mahasiswa tindakan yang didasarkan pada pendekatan
dalam menganalisa atau memahami per- belajar kooperatif dalam kelompok kecil dan
masalahan yang terdapat dalam materi diskusi antar kelompok di dalam kelas.
perkulihaan. Selain itu, pengampu mata kuliah Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat;
belum memanfaatkan mahasiswa yang ber- 1. Memberikan kontribusi terhadap pe-
prestasi tinggi untuk membantu teman-teman- ningkatan kualitas pembelajaran dengan
nya dalam belajar di kelas. melibatkan mahasiswa secara aktif sebagai
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu tutor yang bertujuan untuk peningkatan
adanya uji coba model pembelajaran pe- prestasi belajarnya.
mecahan masalah yang melibatkan maha- 2. Memberikan kontribusi bagi aplikasi
siswa-mahasiswa yang berprestasi tinggi model pembelajaran kooperatif bagi mata
(Tutor Sebaya) dalam kelompok-kelompok kuliah lain.
belajar di kelas untuk membantu mahasiswa
dalam kelompoknya yang mengalami KAJIAN TEORITIS
kesulitan belajar. Salah satu mata kuliah yang Peer Tutoring atau dalam bahasa
memiliki peran aplikatif untuk menjawab Indonesia lebih dikenal dengan istilah tutor
persoalan sebagaimana tersebut di atas adalah sebaya, ada beberapa ahli ada yang meneliti
Mata Kuliah Evaluasi Hsil belajar yang masalah ini diantaranya, adalah Edward L.
memiliki kompetensi menerapkan konsep Dejnozken dan David E. Kopel dalam
dasar evaluasi hasil belajar, pengukuran dan American Education Encyclopedia menyebut-
teknik penilaian, penyusunan tes hasil belajar, kan pengertan tutor sebaya adalah sebagai
pelaksanaan pengukuran dan penilaian, berikut: Tutor sebaya adalah sebuah prosedur
analisa butir tes dan pengolahan hasil tes. mahasiswa mengajar mahasiswa lainnya. Tipe
Berdasarkan latar belakang di atas, pertama adalah pengajar dan pembelajar dari
perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajar- usia yang sama. Tipe kedua adalah pengajar
an mahasiswa dalam mata kuliah evaluasi yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe
hasil belajar dengan lebih mengimplementasi- yang lain kadang dimunculkan pertukaran
kan pada pembelajaran yang dapat usia pengajar. Muntasir dalam bukunya

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 2


pengajaran terprogram mengemukakan bahwa pertama adalah mahasiswa yang memiliki
tutor berfungsi sebagai tukang atau pelaksana nilai terbaik dikumpulkan dan diseleksi oleh
mengajar, cara mengajarnya telah disiapkan tim dosen untuk dipilih beberapa orang
secara khusus dan terperinci. sebagai tutor. Kedua, tim dosen melatih
Fungsi lainnya adalah dengan adanya beberapa orang yang memiliki kemampu-
tutor sebaya mahasiswa yang kurang aktif an lebih atau dosen mengambil keputusan
menjadi aktif karena tidak malu lagi untuk dan langsung menentukan mahasiswa yang
bertanya dan mengeluarkan pendapat secara akan dijadikan tutor sebaya. Mata kuliah
bebas, sebagaimana diungkapkan oleh Evaluasi Hasil Belajar merupakan mata kuliah
Muntasir bahwa dengan pergaulan antara kelompok dasar pada prodi Tata Boga yang
para tutor dengan murid-muridnya mereka merupakan mata kuliah penunjang proses
dapat mewujudkan apa yang terpendam dalam belajar mengajar (PBM) yang meliputi
hatinya, dan khayalannya. Jadi, sistem pengertian dan fungsi penilaian pendidikan
pengajaran dengan tutor sebaya akan mem- sebagai dasar untuk mempelajari arti dan
bantu mahasiswa yang kurang mampu atau evaluasi dan prestasi belajar/pengantar
kurang cepat menerima pelajaran. Kegiatan terhadap pengukuran dan evaluasi pengajaran,
tutor sebaya bagi mahasiswa merupakan Jenis-jenis evaluasi hasil belajar, Metode
kegiatan yang kaya akan pengalaman yang penilaian hasil belajar, Penyusunan tes,
sebenarnya merupakan kebutuhan mahasiswa Klasifikasi tujuan instruksional (Taxonomy of
itu sendiri. Metode tutor sebaya adalah bagai- Educational Objectives), Analisis tes hasil
mana mengoptimalkan kemampuan maha- belajar dengan statistic elementer, Penilaian
siswa yang berprestasi dalam satu kelas untuk acuan norma dan acuan patokan, metode
mengajarkan atau menularkan kepada teman penafsiran hasil tes, Prosedur pengukuran dan
sebaya mereka yang kurang berprestasi, penilaian, analisis butir tes dan Laporan
sehingga mahasiswa yang kurang berprestasi penilaian. Berbagai persoalan masih terjadi
bisa mengatasi ketertinggalan. dalam proses belajar mengajar mata kuliah
Tutor maupun yang ditutori sama- Evaluasi hasil belajar, diantaranya adalah
sama diuntungkan, bagi tutor akan masih rendahnya penguasaan mahasiswa
mendapat pengalaman, sedang yang ditutori terhadap materi yang diberikan, dan metode
akan lebih kreatif dalam menerima pelajaran. mengajar yang lebih bertumpu kepada dosen
Beberapa pendapat di atas, dan pengalaman sebagai sentral kegiatan dan kurang
penulis dilapangan, menyakinkan penulis un- mengaktifkan mahasiswa. Pembelajaran
tuk menerapkan tutor sebaya dalam pem- dalam mata kuliah Evaluasai Hasil Belajar
belajaran evaluasi hasil belajar. Tampaknya sering didefenisikan sebagai penguasaan
memudahkan mahasiswa untuk mengeluarkan informasi tentang pengukuran akan butir-butir
pendapat atau pikiran dan kesulitan kepada tes, yang biasanya dicapai melalui
temannya sendiri ketimbang kepada dosen- pengulangan maupun latihan yang cenderung
nya. Hal tersebut dimungkinkan karena bersifat hafalan dan tugas-tugas.
diantara mahasiswa telah terbentuk bahasa Disamping itu aktivitas pembelajaran
mereka sendiri, tingkah laku, dan di dalam kelas kurang berfokus pada pe-
juga pertanyaan perasaaan yang dapat di- mecahan masalah dengan memberikan tugas-
terima oleh semua mahasiswa. tugas yang bersifat rutin setelah satu pokok
Agar proses pembelajaran yang dilaku- bahasan disampaikan dosen dan kurang
kan tutor sebaya dapat terlaksana dengan melatih daya nalar. Masalah lain yang timbul
lancar perlu adanya tutor yang benar-benar dalam kelas mata kuliah Evaluasi Hasil
mampu untuk mengajar temannya. Oleh Belajar adalah lemahnya mahasiswa untuk
karena itu, tim dosen harus menyeleksi menyelesaikan tugas dikarenakan kemampuan
mahasiswa yang akan dijadikan tutor. Cara untuk mengaplikasikan pengetahuan pen-

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 3


dukung seperti interaksi belajar mengajar, sehingga para dosen dapat mempersiapkan
perencanaan pengajaran, dan Statistik Dasar dan membantu semua mahasiswa agar
dirasakan belum maksimal. Terlihat bahwa perolehan pengetahuan yang maksimal, dapat
kemampuan komunikatif antar disiplin ilmu mempersiapkan sumber-sumber pengetahuan
kurang dimiliki mahasiswa. Para mahasiswa dan mempersiapkan tanggung jawab sebagai
juga memiliki keengganan untuk bertanya, anggota masyarakat yang demokratis
tidak berani mengemukakan pendapat bahkan (Osborne, 1993). Dengan demikian para do-
cenderung diam di dalam kelas. sen harus memiliki kesiapan untuk mem-
Untuk mempelajari Mata Kuliah Evalu- bentuk interaksi tersebut. Bagian mendasar
asi Hasil Belajar bukan hanya memerlukan dari proses pembentukan teori konstruktivis-
penguasaan sekumpulan konsep-konsep dan me adalah membangun koneksi antara teori
keterampilan saja, tetapi lebih dari itu juga dan teori baru tentang isu dan secara efektif
menuntut kemampuan penalaran yang tinggi. menggunakan dan menyesuaikan teori
Piaget (1971) menyatakan bahwa tujuan tersebut.
utama dari pendidikan adalah menciptakan Strategi pembelajaran yang penting
orang-orang yang mampu mengerjakan hal- dalam usaha meningkatkan kualitas pengajar-
hal yang baru, bukan hanya sekedar an adalah melibatkan mahasiswa secara aktif
mengulangi apa yang telah dikerjakan oleh dalam proses belajar mengajar atau harus ada
generasi terdahulu, tetapi juga menciptakan peningkatan interaktif antara mahasiswa dan
manusia-manusia kreatif, inovatif, mampu pengajar. Salah satu strategi pembelajaran
menemukan hal baru, dan orang-orang kritis yang melibatkan secara aktif dalam belajar
yang dapat membuktikan dan menerima adalah strategi belajar secara kooperatif dalam
sesuatu yang ditawarkan. kelompok kecil (small-group cooperative
Berdasarkan pendapat Piaget tersebut, learning strategy). Belajar secara kooperatif
fokus utama pembelajaran evaluasi Hasil dalam kelompok kecil melibatkan mahasiswa
Belajar adalah pemecahan masalah, baik yang dalam berinteraksi secara aktif dengan teman
berkenaan dengan ilmu-ilmu itu sendiri sekelompoknya. Salah satu aspek penting
maupun terapannya. Sehingga strategi pem- belajar dalam kelompok kecil adalah bahwa
belajaran mahasiswa yang tradisional yang mahasiswa mempunyai kesempatan untuk
selama ini sering dilakukan kurang mene- berkomunikasi dengan temannya dan
kankan pada pemecahan masalah, kurang mempertentangkan arti tentang ide yang
melibatkan mahasiswa dalam berkomunikasi sedang dibicarakan.
dan memberikan alasan, dan sering hanya
menekankan pada aspek hafalan, per- METODE
hitungan-perhitungan, dan penggunaan rumus Metode Pengembangan Sistem Pembelajar-
tidak relevan lagi. an dan Implementasinya
Upaya yang harus dilakukan dalam Subyek kegiatan dalam penelitan ini
upaya peningkatan kualitas pembelajaran adalah seluruh mahasiswa Program Studi Tata
mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar sebagi- Boga FT Unimed yang sedang mengikuti
mana ditekankan Piaget (1971) adalah melalui mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar. Penelitian
model interaktif yang diterapkembangkan yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan
berdasarkan teori konstruktivisme. Konsep Kelas (Classroom Action Research) yang
konstrukstivisme adalah bahwa peserta didik merupakan penelitian partisipan dimana
secara aktif mengkonstruksikan pengetahuan- peneliti terlibat secara langsung dalam
nya sendiri melalui interaksi dengan penelitian dari proses awal sampai akhir
lingkungannya (Piaget, 1971). Penerapan teori kegiatan penelitian yang dilakukan di dalam
ini akan membantu para dosen untuk mengerti kelas.
dan memahami bagaimana individu belajar,

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 4


Seluruh Tim Peneliti adalah Dosen untuk dipilih beberapa orang sebagai tutor.
penanggung jawab mata kuliah Evaluasi Hasil Kedua, Tim dosen melatih beberapa orang
Belajar (Team Teaching). Sebelum tindakan yang memiliki kemampuan lebih atau
dilakukan maka dilakukan persiapan yang dosen mengambil keputusan dan langsung
meliputi kegiatan sebagai berikut: (1) menentukan mahasiswa yang telah
Pertemuan awal oleh anggota tim pelaksana, memiliki kemampuan.
untuk menentukan pengalokasian waktu
pelaksanaan, tugas dan teknik pelaksanaan c. Menyiapkan sarana dan prasarana
tindakan, termasuk tugas tim peneliti, serta Sarana dan perasana juga sangat penting
penyusunan instrumen yang akan digunakan; dalam proses pembelajaran, sebab mata
(2) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan kuliah yang berhubungan dengan evaluasi
yang telah disepakati dimana penelitian hasil belajar tidak mungkin dapat berjalan
direncanakan terdiri dari tiga siklus yang akan dengan baik tanpa dukungan mata kuliah
dilakukan selama satu semester. Setiap siklus lainnya dan juga adanya hubungan yang
mencakup aktivitas: (a) Perencanaan, (b) baik dengan berbagai Sekolah. Untuk itu
Tindakan, (c) Observasi, dan (d) Refleksi sebelum proses pembelajaran berlangsung
atau evaluasi. dipersiapkan media ajar, contoh-contoh
penilaian, dan sumber belajar lainnya.
Tahap Perencanaan Tindakan
Rancangan penelitian ini didasarkan Tahap Pelaksanaan Tindakan Dan
pada konsep aksi pada action research oleh Observasi Interpretasi
Hopkin, (1985). Detail rancangan penelitian Setelah tahap persiapan selesai, dosen
pada penelitian pembelajaran dengan tutor bisa melanjutkan ke tahap pelaksanaan degan
sebaya ini setelah mengalami modifikasi memberikan materi pembelajaran, melakukan
sesuai tujuan yang ingin dicapai, dosen pengamatan, dan pengarahan kepada tutor,
terlebih dahulu mempersiapkan bahan ajar, kegiatan tersebut diantaranya:
modul-modul dan langkah-langkah pem- 1. Memberikan materi perkulihan kepada
belajaran sehingga mudah dipahami oleh tutor. Agar tutor dapat mengajar sesuai
tutor. Antara lain dijelaskan pada berikut ini : dengan apa yang diharapkan oleh dosen,
tutor diberikan materi (SAP) pembelajaran
a. Membuat Program berupa petunjuk pengajaran oleh dosen
Pembuatan program yang diperlukan baik secara global maupun perbagian
sebagai perencanaan dosen dalam melak- materi.
sanakan tugasnya antara lain Kontrak 2. Memberikan petunjuk/pengarahan/ pelatih-
kuliah, SAP bahan ajar dan program an kepada tutor. Sebelum pelaksanaan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pembelajaran perkulihan dilakukan tutor,
serta petunjuk pembelajaran. terlebih dahulu tutor diberi petunjuk,
pengarahan bahkan pelatihan oleh dosen
b. Menyiapkan Tutor Sebaya tentang apa dan bagaimana yang harus
Agar proses pembelajaran yang dilakukan dilakukan tutor di depan mahasiswa.
tutor sebaya dapat terlaksana dengan 3. Melaksanakan tindakan berupa proses
lancar perlu adanya tutor yang benar- pembelajaran oleh dosen sesuai dengan
benar mampu untuk mengajar temannya. rencana tindakan yang disusun.
Oleh karena itu tahap awal dosen harus 4. Mengambil pelaksanaan pembelajaran oleh
menyeleksi mahasiswa yang akan tutor. Tutor yang telah mulai membantu
dijadikan tutor. Cara pertama adalah memberikan materi pembelajaran harus
mahasiswa yang memiliki nilai terbaik diamati juga pelaksanaannya.
dikumpulkan dan diseleksi oleh Tim dosen

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 5


Apakah tutor bekerja sesuai dengan  Lembar angket mahasiswa tentang inter-
petunjuk yang ada.? aksi tutor
Apakah tutor memanfaatkan waktu dan  Lembar observasi aktifitas mahasiswa
sarana dengan baik?  Post tes
Hal ini perlu pengamatan seksama dari
dosen, dosen berhak memberikan perbaik- Kriteria Keberhasilan
an terhadap pelaksanaan pembelajaran.  Kemampuan mahasiswa dalam mengerja-
kan tugas-tugas mata kuliah Evaluasi Hasil
Tahap Analisa Dan Refleksi Belajar dengan bantuan tutor mendapat
Dosen harus melakukan kegiatan evaluasi dan nilai optimal
menampung keluhan-keluhan, kesulitan-  Aktifitas mahasiswa dan tutor berjalan
kesulitan yang meliputi: dengan baik
 Evaluasi kegiatan tutor dalam meng-  Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya dan
hadapi temannya. penilaian oleh tutor berjalan sesuai dengan
 Evaluasi kemampuan mahasiswa, di- ketentuan yang telah diterapkan.
samping penilian yang telah diberikan
oleh tutor; Indikator Kinerja
 Menampung dan menjawab setiap Yang menjadi indikator keberhasilan
kesulitan mahasiswa dan tutor; penelitian tindakan kelas ini disusun dalam
 Memberikan penghargaan kepada tutor. tiga bagian, yaitu baseline (kondisi awal
sebelum pelaksanaan tindakan), midterm
(kondisi perlakuan di pertengahan semester),
Data dan Cara pengumpulan data dan final (kondisi pada akhir perlakuan/ akhir
semester) yang dijabarkan sebagai berikut :
No Indikator Kinerja Baseline Akhir Metode
1. Prosentase mahasiswa yang 20% 50% Pengukuran dengan tes
menye lesaikan tes standar
2. Nilai rata-rata yang dicapai 65 78,5 Pengukuran dengan tes
Mahasiswa akhir standar

Tabel. 1. Indikator Kinerja

Strategi Pelaksanaan Dan Hasil Yang kemajuan yang di peroleh baik pada siklus I,
Dicapai II maupun III di bawah ini:
Secara umum hasil penelitian tindakan
kelas menunjukkan adanya peningkatan hasil Siklus I
belajar dan aktivitas mahasiswa. Hal ini Siklus I dilaksanakan dengan sub
menyebabkan adanya perubahan motivasi di materi pokok Arti dan evaluasi dan prestasi
dalam diri mahasiswa sehingga berpengaruh belajar/ pengantar terhadap pengukuran dan
baik pada aktivitas belajar maupun hasil evaluasi pengajaran, Jenis-jenis evaluasi hasil
belajar mahasiswa . Upaya dosen dalam belajar dan Metode penilaian hasil belajar
menerapkan pembelajaran dengan model tutor dengan tahapan sebagai berikut:
sebaya ini menunjukkan bahwa sikap dan pola
pikir mahasiswa mengalami perubahan kearah Perencanaan
yang lebih baik, hal ini dapat di lihat pada Pada tiap kegiatan ini yang peneliti lakukan
adalah :

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 6


 Membuat soal pre tes dan pos tes  Menyiapkan rencana pembelajaran dengan
 Mempersiapkan media pembelajaran model tutor sebaya
 Mempersiapkan lembar kerja mahasiawa Menyiapkan instrument penelitian yang
yang berisi pertanyaan seputar Arti dan digunakan untuk pengamatan dan penilaian
evaluasi dan prestasi belajar/ pengantar
terhadap pengukuran dan evaluasi Pelaksanaan tindakan
pengajaran sebagai bahan diskusi Kegiatan pelaksanaan tindakkan kelas disusun
mahasiswa dalam kelompok. seperti tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus

NO KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA


1 Membagikan pre tes Mengerjakan pre tes
2 Memotivasi maha siswa dengan mena Mendengarkan penjelasan
nyakan pengertian seputar evaluasi hasil
belajar
3 Menjelaskan indika tor yang ingin di Mendengarkan penjelasan
capai
4 Membagi kelompok kerja Mahasiswa berpencar mencari kelompok
5 Mempersilahkan ma hasiswa yang sudah Mahasiswa yang sudah diberikan tugas
di berikan tugas berperan sebagai tu tor sebagai tutor maju ke depan kelas. Secara
untuk memper siap kan diri maju ke bergiliran satu persatu memperkenalkan
depan kelas diri
6 Memberikan klarifi kasi konsep yang Menyimak penjelasan dosen tentang
kurang di pahami mahasiswa peran-peran yang dilakukan teman yang
menjadi tutor
7 Dosen berperan seba gai fasilitator dan Kerja kelompok dengan mengerjakan
motivator LKS untuk memantapkan perolehan
informasi serta menunju kkan hasil kerja
kelompok dalam diskusi kelas
8 Membimbing mahasiswa membuat Menyimpulkan hasil diskusi
kesimpulan
9 Membagikan post tes Mengerjakan soal post tes
10 Dosen menilai hasil post tes dan Tutor terpilih menyimak penjelasan dosen
menentukan maha siswa yang akan men tentang peran-peran yang dilakukan tutor
jadi tutor pada per temuan berikutnya
11 Memberikan materi perkulihan kepada Tutor terpilih menyimak penjelasan dosen
tutor.Agar tutor da pat mengajar sesuai tentang peran-peran yang dilakukan tutor
dengan apa yang diharapkan oleh do sen,
tutor diberikan penjelasan tentang isi
materi (SAP) pem belajaran

Observasi dan evaluasi Hasil Pengamatan kuliah evaluasi hasil belajar maupun hasil
Tindakan observasi selama pembelajaran.
Hasil observasi dapat dilihat dari hasil
analisis data balik data hasil belajar pada mata Hasil belajar Evaluasi Hasil Belajar

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 7


Gambar 2. Diagram Hasil Belajar Mahasiswa pre tes dan post tes. Hal ini di tunjukkan
pada siklus I dengan jumlah dan persentase mahasiswa
yang mengalami ketuntasan meningkat dari 5
Hasil Belajar Mahasiswa pada Siklus I
orang (29,41%) saat pre tes menjadi 10 orang
(58,82 %) pada saat post tes. Dapat diartikan
80 70,59 bahwa mahasiswa dalam mengikuti
58,82
70 pembelajaran evaluasi hasil belajar dengan
60
41,18 metode tutor sebaya meningkat.
50 29,41
Pre tes
40
30
Post tes Aktivitas belajar Evaluasi Hasil Belajar
20
10
0
Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat


diketahui bahwa terjadi peningkatan dari hasil

Siap mengikuti
30 pembelajaran
25 Antusias
20
15 Tanggung jawab

10
Kerja Sama
5
0
Ketekunan
SB B S K J

Gambar 3.Diagram aktivitasbelajan mahasiswa pada siklus I

Dari gambar di atas terlihat bahwa maupun hasil belajar mahasiswa. Meskipun
untuk aktivitas kesiapan mahasiswa mengikuti demikian di temukan juga beberapa kendala,
pembelajaran, keantusiasan mahasiswa, antara lain :
tanggung jawab, kerja sama, dan ketekunan 1) Aktivitas mahasiswa di dalam kelompok
mahasiswa berada dalam kisaran sedang. Dari belum terlihat, hal ini disebabkan
hasil observasi terhadap aktivitas mahasiswa mahasiswa belum terbiasa atau terkondisi
yang menjadi tutor di peroleh data bahwa dengan model pembelajaran tutor sebaya
kemampuan mahasiswa memerankan tutor sehingga berpengaruh pada sikap
bagi temannya sendiri sudah baik, hanya mahasiswa yang menjadi tutor yaitu saat
untuk kemampuan berintraksi dengan bekerja sama di dalam kelompok masing-
temannya yang lain masih kurang. masing, mahasiswa yang menjadi tutor
kurang berani mengeluarkan pendapatnya.
Refleksi 2) Masih kurangnya rasa memiliki terhadap
Dari hasil analisis data pada siklus I kelompok tutor sebaya dan kurangnya rasa
ditemukan peningkatan baik dalam aktivitas

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 8


tanggung jawab tutor terhadap pembelajaran agar lebih variatif dan tercipta
keberhasilaan kelompok. suasana yang mendukung mahasiswa bekerja
lebih baik di dalam kelompok tutor
Siklus II sebayanya, misalnya: pada saat mahasiswa
Pada Siklus II dilaksanakan dengan sub bekerja sebagai tutor di dalam kelompok
materi pokok Penyusunan tes, Klasifikasi untuk menuntaskan pemahaman teman-
tujuan instruksional (Taxonomy of temannya, dosen tetap memperhatikan dan
Educational Objectives), yang langsung mengarahkan kegiatan pembelajaran yang
dipandu oleh tutor pada kelompok masing- sedang berlangsung, sehingga mahasiswa
masing, sementara itu dosen hanya yang tidak menjadi tutor tetap aktif
mengamati. mendengarkan pembelajaran dari tutor.

Perencanaan Pelaksanaan Tindakan


Berdasarkan hasil pengamatan dan Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas di
refleksi pada siklus I, maka peneliti mencoba susun seperti pada tabel 3 berikut ini.:
membuat strategi untuk mengatasi kendala
yang terjadi pada siklus I. Proses penelitian Tabel 3. Tabel Pelaksanaan Tindakan
pada siklus II sama tidak dengan siklus I, ada
sedikit penambahan strategi pada peroses

NO KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA


1 Mengulang sekilas perkuliahan pada per Mendengar penjela san, menjawab
temuan sebelumnya pertanyaan
2 Menjelaskan yang akan dipelajari serta Mendengarkan penjelasan
indika tor yang akan dicapai
3 Membagi kelompok tutor sebaya Mahasiswa berpencar mencari kelom pok
dengan tutor yang telah ditentu kan dosen
4 Pemantapan per olehan informasi melalui Mahasiswa yang telah ditunjuk berpe ran
per mainan peran. Memper silah kan sebagai tutor sebanyak 4 orang secara
mahasiswa yang sudah di berikan tugas bergantian memper kenalkan diri dan
menjadi tutor memberi pengara han dan menjela skan tentang Anali sis tes hasil
pembelajaran berikut nya kepa da belajar dengan statistic ele menter.
temannya
5 Memantau kerja tutor dalam kelompok Tutor bekerja menjelaskan dalam kerja
kelompok
6 Memanggil setiap tutor kelompok secara Mahasiswa yang menjadi tutor kemudian
bergiliran untuk menjelaskan apakah menjelaskan Analisis tes hasil belajar
pembelajaran telah diberikan mereka dengan statistic elementer, Penilaian acuan
secara tuntas kepada temannya norma dan acuan patokan, metode
penafsiran hasil tes, Prosedur pengukuran
dan penilaian dan Analisis butir tes.
7 Memberikan klarifikasi konsep yang di Menyimak penjelasan dosen tentang
pahami mahasiswa Analisis tes hasil belajar dengan statistic
elementer,
8 Membimbing mahasiswa membuat Menyimpulkan hasil diskusi kelompok
kesimpulan dengan tutor
9 Membagikan post tes Mengerjakan soal post tes

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 9


Tabel 4. Nilai Post Tes I dan Post Tes II

Tutas Tidak Tuntas


Jenis Tes Nilai Jumlah % Nilai Jumlah %
Rerata Mahasiswa Rerata Mahasiswa
Post tes I 49,6 10 58,82 78,4 7 41,18
Post tes II 69,4 13 76,47 54,1 5 29,41

Observasi dan Evaluasi Hasil Belajar Observasi dan Evaluasi Hasil Belajar
Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisis Hasil observasi dapat dilihat dari hasil
data baik data hasil belajar evaluasi hasil analisis data baik data hasil belajar evaluasi
belajar maupun hasil observasi selama hasil belajar maupun hasil observasi selama
pembelajaran. pembelajaran.
Hasil belajar Evaluasi Hasil Belajar
Hasil belajar Evaluasi Hasil Belajar Mahasiswa Tata Boga
Mahasiswa Tata Boga

Diagram Hasil Belajar Mahasiswa Pada Siklus II

76,47
80,00
58,82
70,00
41,18
60,00
50,00 29,41 Post tes I
40,00
Post tes II
30,00
20,00
10,00
0,00
Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4. Diagram Hasil Belajar Mahasiswa pada siklus II

Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat melewati batas ketuntasan belajar klasikal m
diketahui bahwa terjadi peningkatan dari hasil Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk
post tes siklus I dan post tes siklus II. Hal ini tanggung jawab dalam kelompok, kerja sama
di tunjukkan dengan jumlah dan persentase dan ketekunan berada dalam kisaran baik,
mahasiswa yang mengalami ketuntasan sedang kesiapan mahasiswa mengikuti
meningkat dari 10 orang (58,28%) pada siklus ahasiswa yaitu sebesar 78,5%
I menjadi 13 orang (76,47%) pada siklus II.
Hal ini berarti hasil dari siklus II telah Aktivitas belajar Mahasiswa

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 10


ketidaktahuan mereka kepada tutor masih

NO KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA


1 Mengulang sekilas materi pada pertemuan Mendengar menjelaskan, menjawab
sebelumnya pertanyaan
2 Menjelaskan indikator yang ingin di capai Mendengarkan penjelasan
3 Membagi kelompok Mahasiswa berpencar mencari
kelompok
4 Dosen berperan sebagai fasilitator dan Kerja kelompok melalui kegiatan tutor
motivator sebaya dengan bahasan analisa tes dan
menunjukkan hasil kerja kelompok
dalam diskusi kelas
5 Pemantapan perolehan informasi mengenai berperan sebagai teman biasa
analisa tes. mempersilahkan mahasiswa yang menampilkan hasil kerja kelompoknya
sudah di berikan tugas berperan sebagai tutor dengan dibantu oleh tutor.
dan menampilkan hasil kerja kelompok
6 Memberikan klarifikasi konsep yang kurang di Mendengar dan menyimak penjelasan
pahami mahasiswa tentang analisa tes guru tentang analisa tes.
7 Membimbimg mahasiswa membuat Menyimpulkan hasil diskusi tentang
kesimpulan analisa tes
8 Membagikan post tes Mengerjakan post tes
siap mengikuti
dalam katagori cukup.
35 pelajaran
30 Refleksi
antusias Dari hasil analisis data dan siklus II di
25
20 temukan peningkatan baik dalam aktivitas
tanggung jawab maupun hasil belajar mahasiswa. Meskipun
15
10 demikian di temukan juga beberapa kendala
5 kerja sama seperti pada siklus I yaitu: Aktivitas maha-
0 siswa di dalam kelompok belum terlihat, hal
SB B S K J ketekunan ini disebabkan mahasiswa belum terbiasa atau
terkondisi dengan model pembelajaran tutor
sebaya sehingga berpengaruh pada sikap
Gambar 5. Diagram Aktivitas belajar mahasiswa yang kelompok masing-masing,
Mahasiswa pada siklus II mahasiswa yang menjadi tutor kurang berani
mengeluarkan pendapatnya. Masih kurangnya
Dari gambar di atas terlihat bahwa untuk rasa memiliki terhadap kelompok tutor sebaya
tanggung jawab dalam kelompok, kerja sama dan kurangnya rasa tanggung jawab tutor
dan ketekunan berada dalam kisaran baik, se- terhadap keberhasilaan kelompok.
dang kesiapan mahasiswa mengikuti pelajaran Pada Siklus III ini, dilaksanakan dengan
serta keantusiasan mahasiswa berada dalam sub materi pokok perbedaan analisa tes
kisaran sedang. Dari hasil oservasi terhadap dengan tahapan sebagai berikut :Berdasarkan
aktivitas mahasiswa yang menjadi Tutor di hasil pengamatan dan refleksi pada siklus II
peroleh data bahwa kemampuan mahasiswa maka peneliti mencoba membuat strategi
sudah baik, hanya untuk kemampuan ber- untuk mengatasi kendala yang terjadi pada
intraksi sesama teman dan mengungkapan siklus II.

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 11


Siklus III
Diagram Hasil belajar Siklus III
Proses penelitian pada siklus III tidak sama
dengan siklus II hanya ada sedikit penambah- 88,24
90
an strategi pada proses pembelajaran agar le- 80 76,47
bih tercipta suasana yang mendukung maha- 70
58,82
siswa bekerja dengan teman yang disukainya. 60
50 41,18 Tuntas
40
NO KATEGORI I II III Baik 29,41 Tidak Tuntas
30
1 Siap mengikuti 20 25 34 Baik 20 11,76
pembelajaran 10
2 Antusias 19 27 30 0
Baik Post tes I Post tes II Post tes III
3 Tanggung 24 29 32 Baik
jawab
Gambar 6. Diagram Hasil Belajar Mahasiswa
4 Kerja sama 19 32 35 Baik pada siklus III
5 Ketekunan 27 32 35 Baik
Jika di kaji lebih lanjut, hasil belajar
mahasiswa berdasarkan tabel dan grafik diatas
Perencanaan menunjukan kenaikkan jumlah serta persen-
Memberikan waktu kepada mahasiswa tase mahasiswa yang mencapai ketuntasan,
dalam kelompok untuk membahas tes yang mulai dari sisklus I, II, III. Untuk mata kuliah
telah diberi dosen pada tutor pada hari se- evaluasi hasil belajar, peneliti memberikan
belumnya. Dosen meminta kepada mahasiswa batas tuntas minimum ketutasan mahasiswa
dalam kelompok bekerja sama menentukan adalah 78,5 dan ketutasan klasikal 75%
dan menganalisa tes, kemudian dosen sehingga dari hasil pengamatan terhadap data
meminta kesediaan kelompok mahasiswa di atas dapat dikatakan bahwa penelitian
untuk maju kedepan membahas analisa tes tindakan kelas pada variabel hasil belajar telah
yang telah didiskusikan pada kelompok. mencapai keberhasilan karena lebih dari 75%
mahasiswa telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas disusun Observasi dan Evaluasi Hasil Belajar
seperti pada tabel berikut ini: Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisis
data baik data hasil belajar Analisa Tes
Tabel 5. Pelaksanaan Tindakan Siklus III maupun hasil observasi selama pembelajaran.
Aktivitas Belajar Mahasiswa
Tabel 6. Perbandingan Aktivitas Mahasiswa
pada Siklus I, II, III siap mengikuti
40 pelajaran
30 antusias

20 tanggung jawab

10
kerja sama
0
SB B S K J ketekunan

Gambar 7. Diagram batang aktivitas


belajar Mahasiswa pada siklus II

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 12


Dari gambar di atas dapat di lihat siklus III di dapatkan beberapa kekurangan
bahwa untuk kesiapan mahasiswa mengikuti serta kelebihan yaitu :
pembelajaran, keantusaisan, tanggungjawab, Walaupun aktivitas mahasiswa dalam
kerja sama, ketekunan serta menjadi kelompok sudah terlihat baik, tetapi masih ada
pendengar yang aktif berada pada kisaran juga mahasiswa yang kurang antusias
baik. Dari hasil oservasi terhadap aktivitas mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat di lihat
mahasiswa yang menjadi tutor pada dari hasil observasi, meskipun keantusiasan
pembelajarn di peroleh data bahwa mahasiswa mengikuti pembelajaran berada
kemampuan mahasiswa sebagai tutor sudah pada kisaran baik, tetapi bila dibandingkan
baik dengan keempat aspek yang lain, untuk aspek
Jika dikaji lebih lanjut mengenai antusias mengikuti pembelajaran berada pada
aktivitas belajar mahasiswa mulai dari siklus kisaran terendah. Hal ini mungkin di sebabkan
I, II, III pada tabel 7 di atas dapat dilihat bah- masih kurangnya rasa tanggung jawab
wa terjadi peningkatan aktivitas mahasiswa mahasiswa terhadap keberhasilan kelompok.
pada keenam kategori. Pada siklus III, kelima Hal ini juga terlihat pada saat pelaksanaan
ketegori berada dalam kisaran baik, artinya praktikum, sebagian kecil mahasiswa telihat
kesiapan mahasiswa mengikuti pelajaran, ke- antusias.
antusiasan, kemampuan mahasiswa untuk ber- 1) Ketuntasan belajar mahasiswa sampai pada
tanggung jawab terhadap keberhasilan ke- siklus III mencapai 88,24% ini berarti telah
lompok, kemampuan mahasiswa untuk be- melampoi indikator ketuntasan penelitian
kerja sama dalam kelompok, serta ketekunan sebesar 75%
berada pada kisaran baik. 2) Suasana belajar menjadi lebih dinamis dan
Hasil observasi terhadap keenam menyenangkan kerena setiap anggota
kelompok mahasiswa mengenai kemampuan kelompok berusaha memberikan kontri-
kerja mahasiswa dalam praktikum, di proleh busi bagi kelompoknya
data sebagai berikut: Berdasarkan hasil angket yang di
berikan kepada mahasiswa untuk menjaring
Tabel 7. Kemampuan Kerja Sama dalam data tentang sikap pembelajaran evaluasi hasil
Diskusi Kelompok belajar diperoleh hasil sebagai berikut :
Kriteria
No Komponen Kerja Tabel 9. Angket Mahasiswa tentang Sikap
B C K Terhadap Pembelajaran Evaluasi
1 Analisis tes hasil belajar V Hasil Belajar
2 Penilaian acuan norma V
dan acuan patokan
3 Pengukuran dan V
penilaian dan Analisis
butir tes

Pada tabel 7. di atas, terlihat bahwa


kemampuan mahasiswa dalam menganalisa
butir-butir tes berada pada kreteria baik.

d. Refleksi
Hasil pengamatan secara keseluruhan
dari proses penelitian pada siklus I, II, dan

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 13


Dari hasil angket diperoleh data bahwa Setuju Tidak
Aspek yang di
sebanyak 11 mahasiswa (64,71%) setuju No Setuju
tanyakan
senang mengikuti pembelajaran evaluasi hasil Jlh % Jlh %
belajar dengan tutor sebaya, sisanya sebanyak 1 Senang 11 64,7 6 35,2
35,29% (6 mahasiswa) tidak setuju dengan mengikuti 1 9
pernyataan senang mengikuti materi pem- pembelajaran
belajaran. Sebanyak 9 mahasiswa (52,94%) evaluasi hasil
senang belajar materi pembelajaran karena belajar dengan
mudah dimengerti, 70,59% senang karena tutor sebaya
ada diskusi kelompok, 64,71% senang karena 2 Senang karena 9 52,9 8 47,0
model pembelajarannya dengan adanya tutor materi pembelaja 4 6
sebaya dan 47,06% senang karena suasana rannya mudah
kelasnya. dimengerti
3 Senang karena 12 70,5 5 29,4
diskusi 9 1
Keberlanjutan kelompok
Untuk meningkatkan pembelajaran 4 Senang karena 11 64,7 6 35,2
evaluasi hasil belajar adalah dengan model pembelaja 1 9
memanfaatkan pemahaman yang dimiliki ran dengan tutor
mahasiswa, sehingga pembelajaran dapat 5 Senang karena 8 47,0 9 52,9
berjalan dengan maksimal. suasana ruang 6 4
Out put dari penelitian tindakan kelas kelas
ini adalah dengan pembelajaran pemecahan Hasil Belajar pada hampir seluruh materi
masalah melalui tutor sebaya diharapkan nilai pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan
akhir mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar dapat meningkatnya ketuntasan belajar
meningkat. Makin meningakatnya mahasiswa pada siklus I sebesar 58,82%
profesialisme dosen dalam melaksanakan pada siklus II 76,47% dan menjadi 88,24%
pembelajaran serta meningkatnya kualitas dan pada siklus III yang berarti menunjukan
kuantitas lulusan tepat waktu. telah melebihi batas tuntas indikator
Indikator keberhasilan penelitian keberhasilan penelitian sebesar 78,5%.
tindakan kelas ini adalah bila mahasiswa telah
mampu menguasai materi minimal 70%. 2. Penerapa model pembelajaran dengan tutor
Penilaian dilakukan dengan sistem PAP sebaya dalam pembelajaran Evaluasi Hasil
(Penilaian Acuan Patokan). Dan apabila dosen Belajar juga mampu meningkatkan
yang mengasuh mata kuliah evaluasi hasil aktivitas mahasiswa. Hal ini tampak dari
belajar telah : Dosen mendesain dan membuat data hasil pengamatan mahasiswa. Pada
proposal, dosen merencanakan dan membuat siklus I untuk aktivitas kesiapan
skenario pembelajaran, dosen melaksanakan mahasiswa mengikuti pelajaran,
observasi dan evaluasi dalam pelaksanaan keantusiasan mahasiswa, tanggung jawab,
tindakan. dosen melaksanakan analisis data kerja sama dan ketekunan berada dalam
dan refleksi, dan dosen merancang laporan kisaran sedang. Pada siklus II untuk
penelitian dan menyusun laporan akhir. tanggung jawab dalam kelompok, kerja
sama dan ketekunan berada dalam kisaran
PENUTUP baik, sedang kesiapan mahasiswa
Kesimpulan mengikuti pelajaran serta keantusiasan
1. Model pembelajaran tutor sebaya dapat mahasiswa berada dalam kisaran sedang.
diterapkan pada pembelajaran Evaluasi

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 14


Pada siklus III untuk kesiapan mahasiswa Bruce, Joice. 1991. Models of Teaching. New
mengikuti pelajaran ,keantusiasan, Jersey : Prentice Hall, Inc.
tanggung jawab, kerja sama, ketekunan
serta menjadi pendengar yang aktif berada Dejnozken, Edward L. 1976. American
pada kisaran baik. Edcator Encyclopedi. London:
Greenwood Press.
3. Hasil angket menunjukkan bahwa dari
lima pernyataan tentang sikap mahasiswa Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan
terhadap pembelajaran evaluasi hasil Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta,
belajari, sebanyak 11 mahasiswa (64,71%) Jakarta.
setuju senang mengikuti pembelajaran
evaluasi hasil belajar, sisanya sebanyak Cobb, P. 1994. ”Whre Is The Mind?
35,29% (6 siswa) tidak setuju dengan Contructivist and Sosiocultural
pernyataan senang mengikuti perkuliahan. Perspectives on Mathematical
9 orang mahasiswa (52,94%) senang Development”.Educational Researcher.
belajar karena materi pelajarannya. 23(7) : 13-20

Saran DePorter, Bobbi, Alih Bahasa: Ary Nilandari.


1. Bagi Semua dosen pengampu mata kuliah 2000. Quantum Teaching-
evaluasi hasil belajar, hendaknya mencoba Mempraktikkan Quantum Learning di
menggunakan sebagai model pembelajaran Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Mizan
dengan tutor sebaya untuk menyampaikan
pelajaran evaluasi hasil belajar. Model DePorter, Bobbi, alih Bahasa: Alwiyah
pembelajarn dengan tutor sebaya dapat Abdurahman. .2002. Quantum
dijadikan salah satu alternatif kegiatan Learning- Membiasakan Belajar
pembelajaran lainnya. Nyaman dan Menuyenangkan.
2. Dosen harus selalu berusaha menggali ide Bandung : Kaifa
yang bersifat kreatif dan inovatif dalam
menggunakan metode pembelajaran di Hopkins, David. 1985. A Teacher ‘s Guide to
kelas sehingga kegiatan pembelajaran yang Classroom Research.Philadelpia : Open
di lakukan akan lebih bermakna dan dapat University Press.
menumbuhkan minat dan semangat belajar
mahasiswa. Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Pertanyaan
3. Keberhasilan pembelajaran di kelas dan Jawaban. Penerbit Gramedia
tentunya tidak terlepas dari tersedianya Widiasmara Indonesia. Jakarta
fasilitas yang mendukung kegiatan belajar
mengajar. Oleh karena iti diharapkan peran Owens, J.E. 1995. Cooperative Learning in
serta semua pihak untuk melengkapi secondary mathematics. Research
sarana dan prasarana yang telah ada agar Theory. In J.E. Pederson & A.D. Digby
dapat menunjang keberhasilan (Eds.). Secondary Schools and
pembelajaran. Cooperative Learning, Theories,
Models, and Strategies (pp 153-184).
DAFTAR PUSTAKA New York: Garland Publishing, Inc
Alipandia, I. 1998. Didaktik Metodik
Pendidikan Umum, Penerbit Usaha Piaget, J. 1971. Psychology and
Nasional.surabaya. Epistemology. NY : The Viking Press

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 15


Paul Suparno. 2001. Filsafat Konstruktivisme
dalam Pendidikan. Yogyakarta :
Kanisius

Rose, Collin, alih Bahasa : Dedi Ahimsa.


2002. Accelerated Learning. Bandung :
Nuansa

Sumarno.1997. Pedoman Pelaksanaan


Penelitian Tindakan Kelas Bagian
Ketiga : Pemantauan dan Evaluasi.
Jakarta : Ditjendikti Depdikbud

Suyanto, 1997. Pengenalan Penelitian


Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta :
Proyek Pendidikan Tenaga Akademik,
Ditjendikti Depdikbud

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN 16

Anda mungkin juga menyukai