Anda di halaman 1dari 34

KEPRIBADIAN

TENAGA KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN & PENDIDIKAN KARAKTER

Tenaga kesehatan adalah


Berinteraksi dengan
setiap orang yang
mengabdikan diri dalam pasien baik langsung
bidang kesehatan serta maupun tidak
memiliki pengetahuan langsung
dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di Tenaga Kesehatan
bidang kesehatan yang perlu Berkarakter dan
untuk jenis tertentu Humanistis yang
memerlukan kewenangan memanusiakan
untuk melakukan upaya manusia
kesehatan.
Empati, Ramah, Bersih, Perhatian,
Simpati, Pemaaf, Jujur, Disiplin, Santun,
Percaya Diri, Bertaqwa, Melayani dengan
Sumber: Permenkes Nomor hati, dll
1796/MENKES/PER/VIII/2011
TENAGA KESEHATAN & PENDIDIKAN
1) Harus memiliki landasan
pengetahuan yang kuat;
2) Harus berdasarkan atas kompetensi
individual;
3) Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi;
4) Ada kerjasama dan kompetisi yang Lulusan
sehat antar sejawat; AAK
5) Adanya kesadaran profesional yang PKL??
tinggi;
6) Memiliki prinsip-prinsip etik (kode
etik);
7) Memiliki sistem sanksi profesi;
8) Adanya militansi individual;
9) Memiliki organisasi profesi.
Asal kata Personality
• Persona ( dari bhs Greek / Yunani ) : topeng
• Personality = seperti topeng
(Hergenhahn & Olson 2003)

• Personality = kepribadian
: public self atau tampilan diri,
yaitu : presentasi diri seseorang ke
dunia luar
4
Definisi Kepribadian

• Kepribadian (Atkinson dkk. ( 1998 :


202 ) : segala bentuk pola pikiran,
emosi, dan perilaku yang berbeda
dan merupakan karakteristik yang
menentukan gaya personal individu
dan mempengaruhi interaksinya
dengan lingkungan.

5
Manusia : Unik dan Kompleks
 Unik  terdapat perbedaan individual
antar manusia dan dengan makhluk-
makhluk yang lain.
 Kompleks  melibatkan berbagai aspek
yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan
sosial  saling berinteraksi dan
bersifat dinamis.
Faktor-Faktor Penentu Kepribadian
KESIMPULAN

Kepribadian memiliki keunikan atau


kekhasan yang berbeda antara individu
satu dengan yang lain.
Individu memiliki style atau gaya untuk
berpikir dan berperilaku yang konsisten
dalam menghadapi lingkungan yang
berbeda-beda.
Kepribadian memiliki fungsi adaptasi, yaitu
menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Faktor internal Faktor eksternal

Faktor herediter, pembawaan Fisik


yang diperoleh dari orangtuanya Pengalaman pada usia dini
 temperament
Pengaruh kebudayaan
Nama dan pemberian cap pada
anak
Perasaan berhasil dan gagal
Keluarga pola pendidikan,
Dapat diubah melalui pelatihan- sikap orangtua, situasi
pelatihan emosional dalam keluarga
penerimaan lingkungan sosial
TIPE KEPRIBADIAN
Ekstrovert  bersifat mudah terbuka, tertarik
atau senang bergaul dengan individu lain.
Responya bersifat realistis, dapat bertingkah
laku sesuai tuntutan lingkungannya. Segalanya
ditanggapi secara obyektif./
Introvert  segalanya ditanggapi sesuai dengan
keadaan dirinya, malu thd masyarakat
(menutup diri) sangat sensitif thd kritik. Dlm
menghadapi msl dianalisa dg kacamata sendiri.
Jadi sifatnya subyektif.
Ambivert  tipe ini bersifat realistis/obyektif,
tetapi kadang-kadang bersifat subyektif tdk
dpt digolongkan ekstrovert atau introvert.
Pengukuran kepribadian

Lavater

phisiognomi

Pra ilmiah

Chirologi/palmistry Semi ilmiah:


Astrologi Hipocrates
Grafologi
Phrenologi Cara-cara ilmiah
Cairan badaniah
onychologi
A. Penilaian Kepribadian yang Bersifat
Prailmiah
Pemahaman tingkah laku berdasarkan keyakinan dan
kepercayaan yang muncul dari pengalaman yang
dialami
(Suryabrata, 2002) yaitu :
1. Chirologi : gurat tangan
2. Astrologi : Ilmu Perbintangan
3. Grafologi : ilmu tentang tulisan tangan
4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah
5. Phrenologi : ilmu tentang tengkorak
6. Onycology : ilmu tentang kuku
15
1. Chirologi
Dasar pemikiran : gurat-gurat
tangan pada diri tiap orang
berbeda-beda – asumsinya
berkaitan dg sifat org tsb.

Usaha ini tergolong masih


sangat dangkal karena hanya
memperhatikan satu aspek
saja yaitu melalui guratan
tangan - menuntut kejelian
tinggi dan menyeluruh terhadap
semua bagian gurat tangan.
16
2. Astrologi / Ilmu Perbintangan
Melihat kecenderungan tingkah
laku manusia berdasarkan posisi
manusia terhadap benda-benda
kosmis (angkasa) pada saat
dilahirkan.
Dasar pemikiran :
•Manusia senantiasa berada di
bawah pengaruh kosmis.
•Pada waktu seseorang
dilahirkan, maka posisinya
terhadap benda kosmis tertentu
di angkasa menentukan sifat-
sifat khas yang dimiliki
sepanjang hidupnya. 17
3. Grafologi atau Ilmu
tentang tulisan
tangan
• Segala gerakan tingkah laku
manusia merupakan
ekspresi dari kehidupan
jiwanya.

• Asumsi : tulisan tangan


seseorang, merupakan
gambaran kecenderungan
tingkah lakunya.

18
4. Phisiognomi atau ilmu tentang wajah

• Wajah dpt menginterpretasikan apa yg


terkandung dlm jiwanya.

• Buku Johan Casper Lavater (1741–1801) :


keadaan dahi dan kening ~ kecerdasan
hidung dan pipi ~ halus atau kasarnya
perasaan
mulut dan dagu ~ nafsu makan dan
nafsu minum,
mata ~ seluruh keadaan jiwa
19
Phisiognomi atau ilmu tentang wajah

20
5. Phrenologi (ilmu tengkorak)
• Tiap fungsi atau kecakapan
berpusat di otak. Terjadi
pembesaran berupa tonjolan pada
bagian otak tertentu yg merupakan
pusat suatu sifat, ketrampilan atau
kecakapan
• Dengan mengukur secara teliti
tonjolan-tonjolan tsb, dapat ditarik
kesimpulan tentang kecakapan-
kecakapan atau sifat-sifat dari
orang yang diteliti.
• Dikembangkan : Brocca (1824 –
1880).

21
6. Onycology ( ilmu kuku)
• Kepribadian seseorang berdasar keadaan
kuku-kukunya.

• Kuku di ujung jari mempunyai hubungan


erat dengan susunan syaraf yang memiliki
cabang terhalus di ujung pucuk jari. Warna
serta bentuk kuku dapat menjadi landasan
mengenal kepribadian seseorang

• Onycology dikembangkan oleh sekelompok


ahli dari Perancis antara lain Henry
Bouquet, Cartan, Pierre Giram, dan Henry
Mangin.
22
B. Penilaian Kepribadian Semi
Ilmiah
Tipologi : suatu cara mengolong-golongkan sejumlah orang yang
dipandang memiliki tipe yang hampir bersamaan.
Asumsi : manusia merupakan kesatuan psikophisis (jasmani dan
rohani saling mempengaruhi).
Jasmani atau fisik seseorang menentukan karakter atau
kecenderungan tingkah laku seseorang dan sebaliknya.
(Sujanto dkk, 1999)

• Tipologi konstitusi fisik


1). Tipologi Hypocrates-Galenus
2). Tipologi Kretschmer
3). Tipologi Sigaud
4). Tipologi Sheldon
• Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger
23
1). Tipologi Hypocrates-Galenus
• Hippocrates : di dalam tubuh manusia terdapat 4
zat cair yang memiliki berlainan, yaitu : darah -
panas, lendir - dingin, empedu - kering, dan
empedu hitam - basah.
• Galenus : darah (sanguin), lendir (flegma), empedu
kuning (choleri), dan empedu hitam (melanchole).
• Adapun empat macam tipe manusia di atas
yaitu :
a). Tipe sanguinis : kadar darah (sanguine) >.
Ciri : ekspansif, lincah, selalu riang, optimis dan mudah
tersenyum.
b). Tipe phlegmatis : kadar lendir (flegma) >.
Ciri : plastis, tenang, dingin, sabar, tidak mudah
terpengaruh.
c). Tipe choleris : empedu kuning ( flegma ) >.
Ciri :garang, lekas marah, mudah tersinggung,
pendendam, dan serius.
d). Tipe melancholis : kadar empedu hitam (melanchole)24>.
Ciri-ciri : kaku, muram, pesimis, dan penakut.
2). Tipologi Kretschmer
• Kretschmer seorang dokter jiwa berkebangsaan Jerman.
Dari bekerja, ia menyimpulkan ada hubungan erat antara
bentuk tubuh dengan sifat temperamen seseorang.
• Tipologi yang dikemukakannya ada 2 yang meliputi
tipologi berdasar konstitusi fisik dan tipologi berdasar
konstitusi psikis.
• Tipologi berdasar konstitusi fisik ada 4 (empat) sedangkan
tipologi berdasar konstitusi psikis ada 2 (dua ).
– Tipe piknis, ciri bentuk badan bulat, pendek, perut gendut,
wajah bundar, badan berlemak, dan dada berisi.

– Tipe asthenis atau leptosom, ciri bentuk badan langsing,


anggota badan serba panjang, dada rata, kepala kecil, dan
wajah sempit.

– Tipe atletis, ciri bentuk badan merupakan campuran antara


piknis dan asthenis

– Tipe displastis, ciri bentuk badan tinggi besar sekali atau


kecil dan pendek.
25
3). Tipologi Sigaud
• Sigaud menyusun tipologinya atas dasar 4 macam fungsi
tubuh, yaitu motorik, pernafasan, pencernaan, dan
susunan syaraf sentral. Fungsi fisiologis yang terkuat
menentukan tipe kepribadiannya.
• Adapun penggolongan tipologi Sigaud ini adalah :
a). Tipe muscular - orang yg memiliki fungsi motorik kuat.
Ciri : anggota badan serba panjang, berspir, dan serba
bersudut.
b). Tipe respiratoris - orang yg memiliki fungsi pernafasan
kuat. Ciri-: adalah bentuk badan membusung dan wajah
lebar.
c). Tipe disgestif. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
fungsi pencernaan yang kuat. Ciri-cirinya adalah perut
besar dan pinggang lebar.
d). Tipe cerebral. Tipe ini dimiliki oleh orang yang memiliki
susunan syaraf sentral yang kuat. Ciri-cirinya adalah
langsing dan tulang tengkorak bagian atas besar sekali.

26
4. Tipologi Sheldon
Menurut Sheldon, struktur tubuh/jasmani sangat besar
pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia.
Secara metodologis, Sheldon melakukan pengukuran struktur
tubuh secara objektif melalui foto-foto yang telah
distandardisasinya

Struktur Tubuh
•Pengukuran struktur tubuh dimaksudkan untuk mendapatkan biological
identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam
perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah
pengukuran struktur tubuh.
•Somatotipe merupakan usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui
pengukuran phenotipe.
•Morphogenotipe – perkembangan bentuk dan struktur dari organisma
•Phenotipe – karakteristik yang nampak

Dimensi-dimensi Jasmani
•Pengukuran Jasmani : Somatotipe performance test, yaitu menentukan
morphogenotipe melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-foto
tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan variabel2 yang
27
merupakan dasar dari variasi jasmani.
Tipologi Berdasar kebudayaan - Spranger
Dasar pemikiran dari tipologi ini adalah bahwa kehidupan manusia
dipengaruhi oleh kebudayaannya
Menurut Spranger, manusia dibedakan atas 6 nilai kebudayaan, yaitu :

1). Manusia ekonomi, memiliki sifat senang bekerja, senang mengumpulkan


harta, agak kikir, dan bangga dengan hartanya.
2). Manusia politik, memiliki ciri ingin berkuasa, tidak ingin kaya, berusaha
menguasai orang lain, dan kurang mencintai kebenaran.
3). Manusia sosial, memiliki ciri senang berkorban, senang mengabdi kepada
Tuhan, mencintai masyarakat, dan pandai bergaul.
4). Manusia pengetahuan, memiliki cirri senang membaca, gemar berfikir dan
belajar, tidak ingin kaya, dan ingin serba tahu.
5). Manusia seni, memiliki cirri hidup bersahaja, senang menikmati keindahan,
gemar mencipta, dan mudah bergaul dengan siapa saja.
6). Manusia agama, memiliki ciri hidupnya hanya untuk Tuhan dan akherat,
senang memuja, kurang senang harta, dan senang menolong orang lain.

28
C. Penilaian Kepribadian secara
Ilmiah : Subjektif dan Objektif
• Tujuan penilaian kepribadian adalah memenuhi
sejumlah kebutuhan praktis masyarakat dalam
melakukan seleksi kepribadian individu untuk
berbagai kepentingan
1) Teknik proyektif : Tes Rorschach, Tes
Melengkapi Gambar (The Drawing Completion
Test), TAT (Thematic Apperception Test)
2) Teknik objektif : inventori, skala
3) Teknik subyektif : observasi, wawancara

29
30
Tes Objektif
• Tes objektif menurut Samuel
(1981) merupakan salah satu
teknik asesmen (pengukuran)
kepribadian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang
terstruktur dan dapat diskor
secara objektif.
• Syarat mutlak dari pengukuran
kepribadian secara objektif ini
adalah keterandalan (reliability)
dan keabsahan (validity).

• Contoh : inventory, skala


31
Wawancara
• Interview - method of
personality assessment in
which the professional asks
questions of the client and
allows the client to answer,
either in a structured or
unstructured fashion.
• Halo effect – tendency of an
interviewer to allow positive
characteristics of a client to
influence the assessments of
the client’s behavior and
statements.

32
Mengukur dan Menilai
Perilaku

• Observasi langsung –
mengukur dan menilai
perilaku klien kesehariannya,
baik di situasi klinis maupun
alami
• Ceklis - mengukur dan
menilai perilaku klien melalui
cek dan angka thd perilaku
khusus yg tercantum dlm
skala.
• Menghitung frekuensi, durasi
dan intensitas perilaku 33

Anda mungkin juga menyukai