Nama Kelompok :
Kepribadian berasal dari bahasa latin yaitu persona yang memiliki arti topeng.1
Kepribadian mengacu pada pola perilaku, pikiran, emosi, dan karakteristik
individu yang membuat mereka unik. Ini mencakup cara seseorang berinteraksi
dengan dunia sekitarnya, bagaimana mereka merespon situasi, dan bagaimana
mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri. Istilah-istilah yang dikenal dalam
kepribadian adalah:2
1
Matthew Olson dan Hergenhahn, Pengantar Teori Teori Kepribadian (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), 1.
2
Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997), 149.
3
Akmal Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Rajawali, 2014), 124.
4
Yadi Purwanto, Psikologi Kepribadian : Intergritas Nafsiyah dan ’Aqliyah, Prespektif
Psikologi Islami (Bandung: PT.Refika Aditama, t.t.), 254.
3) Teori Adolf Heuken S.J. menyatakan sebagai berikut. "Kepribadian semua
kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan baik jasmani, mental, rohani,
emosional maupun sosial.6
4) Teori Freudian: Sigmund Freud mengembangkan teori tentang tiga
komponen utama kepribadian, yaitu id, ego, dan superego. Dia juga
memperkenalkan konsep perkembangan psikoseksual.
5) Teori Kepribadian Jung: Carl Jung membagi kepribadian menjadi tiga
lapisan, yaitu kesadaran, kesadaran pribadi, dan kolektif. Dia juga
mengembangkan konsep tipe kepribadian seperti ekstrovert dan introvert.
B. Tipe-tipe kepribadian
1. Aspek Biologis
5
Agus Sujianto, Halem Lubis, dan Taufik Hadi, Psikologi Kepribadian (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2004), 94.
6
Juhaya S.Pradja, Psikologi Kepribadian (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2012), 117.
7
Hawi, Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama, 127–33.
- Kretchmer. Dalam pembagian watak, kretchmer mendasarkan pada bentuk
tubuh seseorang :
Tipe Astenis atau liptosome, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh
tinggi, kurus, dan lengan sempit.
Tipe piknis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk dan
bulat. Biasanya seseorang dengan tipe ini memiliki sifat yang periang dan
mudah bergaul .
Tipe atletis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh layaknya
atlit,tinggi , kekar, berotot.
Tipe displastis, seseorang dengan tipe ini adalah seseorang yang memiliki
bentuk tubuh campuran. Sifat yang dimiliki adalah mudah terombang
ambing pleh situasi sekitar.
- Sheldon. Sheldon membagi kepribadian berdasarkan dominasi lapisan
yang ada dalam tubuh.berikut beberapa tipe nya :
Tipe Ektomorph, yaitu tipe orang yang berbadan tinggi karena dominan
lapisan luar . Sifatnya biasanya suka menyendiri dan kurang
bersosialisasi .
Tipe Mesomorph, yaitu tipe orang yang berbadan sedang dikarenakan
lapisan tengah yang dominan. Sifatnya adalah giat bekerja dan tidak
ageresif.
Tipe Endomorph, yaitu tipe orang yang berbadan gemuk dan badan yang
pendek . sifatnya kurang cerdas, senang makan, suka sesuatu yang mudah
dilakukan tanpa ada resiko.
2. Aspek Sosiologis
8
Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta: KALAM MULIA, 2007), 126.
Tipe Sosial, seseorang yang gemar berkecimpung dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Tipe Politis, seseorang dengan tipe ini biasanya suka dalam
berorganisasi atau yang berkaitan dengan politik
Tipe Religius, seseorang dengan tipe ini biasanya adalah orang yang
agamanya bagus atau taat pada ajaran beragama
2. Muray. Muray membagi tipe kepribadian menjadi:
Tipe Teoritis, seseorang dengan tipe ini cenderung suka mempelajari
dan mencari ilmu. Memiliki sifat rasional dan logis
Tipe Humanis, seseorang dengan tipe ini biasanya memiliki rasa
kemanusiaan yang tinggi.
Tipe Sensasionis, seseorang dengan tipe ini biasanya memiliki sifat
suka akan sesuatu yang sedang trending, suka berbaur.
Tipe Praktis, tipe seseorang gemar melakukan aktivitas
3. Aspek Psikologis.
Menurut Prof. Heyman ada beberapa unsur unsur yang terdapat pada diri
seseoarang yaitu.9
9
128.
tanda negatif menunjukkan tidak adanya dominasi fungsi dimaksud. Tipe
yang dikemukakan adalah:
Sikap Beragama
a) Percaya turut-turutan
Semangat beragama ini tidak terjadi sebelum usia 17-18 tahun. Semangat
beragama pada remaja ini dimulai dengan kecenderungan remaja untuk meneliti
kembali cara-cara beragamanya di masa anak-nak dulu.
10
Siti farida,Ahmad Suriadi,Ma Ahmad,M. Fil.i, HUBUNGAN SIKAP KEAGAMAAN DENGAN
PERASAAN BERSALAH PADA REMAJA AKHIR.
1. Niat dan Niat Baik:Dalam Islam, niat adalah aspek penting dalam setiap
tindakan keagamaan. Kepribadian seseorang, khususnya dalam hal niat
dan integritas, dapat mempengaruhi sifat keagamaan mereka. Seseorang
yang memiliki niat baik dan tulus dalam beribadah mungkin lebih
cenderung mendapatkan manfaat spiritual yang lebih besar.
2. Kontrol Diri (Tazkiyah al-Nafs):Dalam Islam, mengendalikan hawa nafsu
dan dorongan negatif adalah bagian penting dari pengembangan diri.
Orang yang memiliki kepribadian yang kuat dalam mengendalikan diri
mereka sendiri dapat lebih sukses dalam mempraktikkan ketakwaan dan
menjauhi perbuatan dosa.
3. Kesabaran (Sabr):Sabar adalah nilai penting dalam Islam. Individu dengan
kepribadian yang kuat dalam menghadapi kesulitan dan ujian hidup
mungkin lebih cenderung menjalani ajaran Islam dengan integritas dan
keteguhan.
4. Kemurahan Hati dan Kepedulian Sosial:Islam mendorong kemurahan hati,
keadilan, dan peduli terhadap sesama. Orang yang memiliki kepribadian
yang ramah dan peduli terhadap orang lain mungkin lebih cenderung
melakukan amal, berbagi, dan membantu yang membutuhkan.
5. Ketulusan dan Kesederhanaan:Kepribadian yang tulus dan sederhana dapat
tercermin dalam praktik-praktik keagamaan sehari-hari, seperti berpuasa,
bersedekah, atau menjalani ibadah dengan tulus.
Hubungan antara kepribadian dan sifat keagamaan dalam Islam sangat erat
terkait dengan niat dan niat baik yang dijalani dalam semua aspek kehidupan.
Agama Islam menekankan pentingnya etika, dan nilai-nilai moral dalam semua
tindakan, dan karakteristik kepribadian individu berperan dalam mencapai tujuan
tersebut. Selain itu, pendidikan, bimbingan keagamaan , dan pengembangan
pribadi juga memainkan peran penting dalam membentuk hubungan ini dalam
konteks Islam.
D. Dinamika Kepribadian
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Hawi, Akmal. Seluk Beluk Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Rajawali, 2014.
Jalaluddin. Psikologi Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.
Olson, Matthew, dan Hergenhahn. Pengantar Teori Teori Kepribadian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Purwanto, Yadi. Psikologi Kepribadian : Intergritas Nafsiyah dan ’Aqliyah,
Prespektif Psikologi Islami. Bandung: PT.Refika Aditama, t.t.
Ramayulis. Psikologi Agama. Jakarta: KALAM MULIA, 2007.
S.Pradja, Juhaya. Psikologi Kepribadian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2012.
Sujianto, Agus, Halem Lubis, dan Taufik Hadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2004.