Anda di halaman 1dari 4

Psikologi Transpersonal

Nama : Doni Setiawan


Nim : 23080200063
BKPI 6B

1.
Bila ditelusuri alur sejarah lahirnya aliran ini, pada dasarnya ia hadir diprakarsai oleh tokoh-
tokoh psikologi yang prihatin terhadap kondisi masyarakat Barat modern waktu itu yang
hidup dalam gelimang materi tetapi miskin secara spiritual.

Psikologi transpersonal lahir dan tumbuh di tengah-tengah perubahan politik,budaya, dan


agama di amerika pada 1960-an dan 1970-an. Gelombang yang menuntut persamaan hak,
dimulaidari protes mahasiswa terhadap perang Vietnam sampai gerakan ekologi, pembebasan
perempuan, dan hak-hak kaum homo seksual, melanda seluruh amerika dan akhirnya
menyebrang ke Eropa. Di bawah protes itu, mengalir arus spiritual yang kuat.

Karena aliran psikologi ini sudah mulai meraba-raba wilayah yang sumbernya dari wahyu,
yakni disamping membahas kecerdasan intelektual dan emosional, juga membahas
kecerdasan spiritual. Mazhab Transpersonal merupakan madzhab keempat yang hadir untuk
menjanjikan cinta terhadap sesama, kebahagiaan dan berupaya mengambil alih peran
spiritualitas serta keyakinan pada metafisik ke dalam ranah ilmu pengetahuan.

2.

*Behaviorisme*

Menurut Baraja, pendekatan Behavioral memandang bahwa masalah yang dihadapi individu
dikarenakan individu salah dalam membuat keputusan atau mengambil sikap untuk
melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu pendekatan ini didalam konselingnya menekankan
perilaku spesifik, yaitu perilaku yang memang berbenturan atau yang berlawanan dengan
lingkungan dan diri klien sendiri. (Baraja, 1996).

Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari tingkah laku manusia. Behavioral
berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui
stimulus yang memunculkan respon hukum-hukum mekanistik. Teori ini mengasumsikan
bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan dan bisa ditentukan.
Pendekatan Behaviorisme mengutamakan pengamatan tingkah laku dalam mempelajari
manusia dan bukan mengamati bagian dalam tubuh atau asumsi orang tentang rasa
penasaranya. Behaviorisme menginginkan psikologi sebagai pengetahuan yang ilmiah yang
dapat diamati secara obyektif. Data yang didapat dari introspeksi diri dianggap tidak obyektif.
jika ingin menelaah kejiwaan manusia maka amatilah perilaku yang muncul maka akan dapat
mempertanggung jawabkan data yang diperoleh.

Next transpersonal

Behaviorisme memandang bahwa tingkah laku manusia sangat ditentukan oleh kondisi
lingkungan luar dan rekayasa/ conditioning terhadap manusia tersebut. Aliran ini
menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruknya perilaku manusia ditentukan
oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia tersebut. Behaviorisme memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmani dan mengabaikan aspek-aspek mental.

Dalam psikoterapis behavioral penyebab gangguan mental adalah kegagalan individu dalam
merespon stimulus dari lingkungannya. Terapis akan melakukan pengkondisian ulang respon
klien terhadap stimulus agar menjadi lebih efektif dan rasional.

Aliran ini mempelajari tingkah laku manusia dengan cara mengamati tingkah laku
berdasarkan kenyataan dan dalam aliran ini pengalaman-pengalaman batin dikesampingkan.

Transpersonal

Berbeda dengan psikologi Transpersonal. Psikologi transpersonal secara khusus bertitik tolak
pada kajian empiris terhadap fenomena perkembangan jiwa manusia yang menghasilkan
teori- teori spesifik seperti pengalaman puncak, transendensi, dll. Psikologi Tranpspersonal
diharapkan bisa menjembatani dan menghubungkan antara rasionalitas ilmu pengetahuan
dengan pengalaman spiritual manusia.

Psikologi Transpersonal adalah ilmu psikologi baru yang berusaha untuk membuka ranah
yang lebih dalam mengenai "jiwa". Psikologi Transpersonal mengakui masing-masing sisi
spesial yang dimiliki individu berupa nilai-nilai hidup, prinsip hidup dan pemaknaan dari
kejadian masa lampau. Psikologi Transpersonal adalah penghubung antara psikologi dengan
aspek spiritual pengalaman keagamaan. Bidang itu mengintregasikan konsep, teori juga
metode-metode psikologis dengan bahan kajian dan praktek berbagai disiplin spiritual seperti
transendensi, spiritualitas tingkat kesadaran dan ritual shamanik.
Aliran psikologi Transpersonal adalah aliran psikologi yang merasa kecewa terhadap ketidak
pekaan aliran/ mazhab terdahulu dalam memahami dan menangkap peran spiritual dalam diri
individu.

Psikologi Transpersonal berfokus pada dimensi spiritusal manusia yang dianggap bahwa
dalam dimensi tsb ternyata mengandung berbagai potensi serta kemampuan yang luar biasa
yang terkadang seringkali diabaikan.

Psikoterapi Transpersonal berlandaskan tentang bagaimana memandang klien sebagai


manusia yang memiliki potensi kesadaran spiritual dan merupakan bagian yang tidak dapat
terpisah dari keseluruhan semesta. Psikologi Transpersonal memandang bahwa gangguan
mental dapat dialami karena disebabkan oleh faktor internal dalam diri individu/ klien yang
tidak dapat menempatkan diri dalam bagian keseluruhan tersebut. Terapi yang akan
dikembangkan dalam psikologi Transpersonal akan berhubungan dengan ritual-ritual yang
dijalankan dalam tradisi keagamaan.

3.

Ajaran Islam yang pernah saya kemukakan sebagai berikut shalat Shalat merangsang ruh
seseorang (aku yang fana-mikrokosmos) untuk menemui Ruh Ilahiah (AKU yang kekal-
makrokosmos). Hal ini mengembangkan suatu pengalaman puncak atau suatu taraf kesadaran
yang lebih dalam. Ketika kita mendekati kondisi ini, berbagai kekuatan dari ruh mulai
muncul: kedamaian, kegembiraan, cinta kasih, kebahagiaan, dan kekuatan. Masuknya
kualitas-kualitas ruh ini ke dalam kehidupan kita memberikan solusi bagi kebingungan dan
derita kita. Pertumbuhan, transformasi, dan kesehatan akan dibangkitkan. Menunaikan ibadah
puasa Ada dua tingkatan dalam menjalankan ibadah puasa. Pertama, individu yang
menjalankan puasa sebagai kewajiban.
Kedua, individu yang menjalankan puasa agar terhindar dari hukuman, biasanya puasa ini
dilakukan oleh anak-anak yang sedang belajar berpuasa.
Oleh karena itu, manfaat puasa bagi setiap individu akan berbeda-beda sesuai tingkatannya.
“Tingkatan tertinggi yaitu sebagai individu yang bertakwa. Bulan puasa adalah bulan untuk
berproses menyucikan diri. Semua rangkaian ibadah selama bulan Ramadan adalah sesuatu
yang sangat istimewa, utamanya yaitu ibadah puasa,” dan berzakat

4 . Pengalaman sepiritual yang pernah saya lakukan yaitu ketika pada bulan ramadhan saya
terbangun di malam hari dan saya tidak bisa tidur kembali saya pada saat itu melakukan
sholat tahajud berdoa dan beribadah ke pada allah yang saya rasakan saaat itu suasanya sunyi
udara sangat sejuk dan merasa lebih dekat dengan allah.
psikologi transpersonal, orang yang merasa sangat dalam ketika menjalankan ibadah, khusyu’
dalam kesunyian, menyadari atas apa yang telah dilakukan baik berupa kebaikan atau
keburukan serta berserah diri pada Tuhan yang menciptakannya. Dalam kondisi tersebut ia
telah memasuki konsep psikologi transpersonal, karena telah mengalami suatu pengalaman
spritual yang hanya bisa dinilai dan dirasakan secara pribadi, memiliki perasaan takjub
terhadap segala keindahan dan keagungan yang diciptakan Allah sehingga ia merasa kecil
dan hina, dan berusaha menyembahNya dengan sebaik-baik penyembahan baik karena
perasaan takut maupun perasaan cinta.
Dari kisah tersebut dapat diungkapkan bahwa keindahan dan ketenangan yang dirasakannya
ketika menjalankan shalat tahajud atau shalat malam ialah sebuah dunia psikologi
transpersonal dimana ia telah mengakui sesuatu yang spiritual dan hanya mampu dirasakan
secara khusus oleh pribadinya sehingga ia mengakui sesuatu yang belum tentu diketahui dan
dirasakan oleh orang lain.

Anda mungkin juga menyukai