Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan perilaku

manusia dalam berinteraksi antara manusia lainnya dan penyebab dari perilaku

terebut. Psikologi tidak terlepas dari peran serta manusia dalam mengatur emosi

yang merupakan bagian dari kejiwaan manusia tersebut. Jadi bisa diketahui bahwa

materi formal psikologi adalah jiwa manusia. Jiwa manusia bersifat abstrak dan

tidak konkrit, karena itu untuk memenuhi unsur empiris psikologi sebagai ilmu

pengetahuan, maka psikologi mempelajari gejala yang ditimbulkan oleh kejiwaan

manusia yang tampak secara lahiriyah.

Prilaku manusia yang nampak secara empiris terjadi karena di pengaruhi

beberapa hal, seperti pola asuh, kondisi lingkungan, pendidikan dan keyakinan

yang dianut.

dan sangat tidak terbantahkan bahwa agama atau keyakinan yang dianut sangat

mempengaruhi prilaku manusia dalam kehidupannya. Bagaimana seseorang

bergaul dengan sesamanya , bagaimana cara menghargai orang lain dan

menghormati orang tua, atau bagaimana mereka rela berkorban demi kebenaran

dan menyelesaikan masalah.

Tindak prilaku yang di pengaruhi oleh keyakinan inilah yang menjadi hal

menarik untuk diteliti, dalam memahami agama dan keyakinan mereka, perilaku

ini akhirnya menjadi indentitas untuk mengenalkan agama atau keyakinannya.

Seperti halnya untuk mengenal Islam dan bagaimana agama Islam itu sendiri,
1
bukan hanya dari Al Quran, tapi dari pengamalan yang di ajarkan oleh Nabi

Muhammad dan dikerjakan oleh umat Islam dalam menjalani kehidupannya.

Sehingga dalam mengenal agama dari pendekatan psikologi, tidak bisa

membicarakan benar atau tidaknya suatu agama.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian Pendekatan Psikologi

2. Untuk mengetahui Karakteristik Pendekatan Psikologi

3. Bagaimana Aplikasi pendekatan psikologi

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Pendekatan Psikologi

2. Untuk mengetahui Karakteristik Pendekatan Psikologi

3. Untuk mengetahui Bagaimana Aplikasi pendekatan psikologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Psikologi dalam Studi Islam

Pendekatan adalah proses perbuatan, cara mendekati, usaha dalam rangka

aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang di teliti,

metode untuk mencapai pengertian ma salah penelitian. Dalam bahasa inggris

disebut “approach” dan dalam bahasa Arab disebut “madkhal”. 1 Pendekatan

adalah suatu cara kerja untuk memudahkan pendidik/ warga belajar agar ingin

belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan.

Psikologi terdiri dari kata “psyche”, yang berarti jiwa dan kata ‘logos” yang

berarti ilmu pengetahuan, akar kata ini berasal dari bahasa Yunani. Secara harfiah

psikologi diartikan dengan ilmu jiwa (Wirawan, 1982). Sedangkan pengertian

psikologi secara istilah adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai

macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya (Ahmadi, 2003).

Lahey memberikan definisi “psychology is the scientific study of behavior and

mental processes” psikologi adalah kajian ilmiah tentang tingkah laku dan proses

mental (Lahey, 2003).2

Merujuk dari beberapa pengertian psikologis diatas dapat di simpulkan

bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan prilaku yang

terlihat akibat dari proses kejiwaan tersebut, juga latar belakang dari perilaku

tersebut. Sehingga objek dari psikologi ini adalah manusia itu sendiri.

1 Ma’mun Mu’min, “Pendekatan Studi Islam Suatu Tinjauan Lingkungan Perpektif dan Orientas,
(Yogyakarta:Idea Press, 2015),hlm.44
2 M.Arif Khoiruddin. “Pendekatan Psikologi dalam Islam”. Journal An nafs.Vol,2. No,1.(2017).3.
3
Sedangkan Studi Islam merupakan suatu disiplin ilmu yang membahas ilmu

tentang Islam, baik sebagai ajaran, kelembagaan, sejarah maupun kehidupan

umatnya. Pola kajian yang di kembangkan dalam studi ini adalah upaya kritis

terhadap teks, sejarah, doktrin, pemikiran dan institusi keislaman dengan

menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu. Seperti pendekatan normatif,

antropologis, sosiologi, fenomenologi, teologis, sejarah, filosofis, politis,

psikologis dan interdisipliner. Yang populer di kalangan akademik dan ini

dianggap ilmiah. Yang terbuka ruang di dalam nya untuk di tolak, diterima

maupun dipercaya kebenarannya.

Pendekatan-pendekatan ini sangat di perlukan dalam memahami Islam.

Sebagai secara operasional-konseptual bisa memberikan pandangan bahwa Islam

tidak hanya berwajah tunggal(single face), melainkan berwajah flural.karna

semakin berkembangnya dunia banyak pemahaman-pemahaman tentang Islam

yang semangkin beragam baik itu ke arah yang baik atau malah semangkin buruk

dalam memahami Islam.

Pendekatan Psikologi sendiri adalah pendekatan yang di gunakan merupakan

paradigma cara pandang memahami agama dengan mempelajari jiwa seseorang

dengan cara melihat gelaja perilaku yang dapat diamati. Dalam hal ini pendekatan

psikologis tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama atau keyakinan

yang dianut seseorang, melainkan dengan mementingkan bagaimana keyakinan

agama tersebut terllihat pengaruh dalam perilaku penganutnya. Pendekatan

psikologi dalam Islam berguna untuk mengetahui, memahami bagaimana tingkat

keagamaan yang di pahami, yang dhayati dan di amalkan sesorang muslim, seperti

4
halnya dapat mengetahui pengaruh dari ibadah sholat, puasa, haji dan ibadah-

ibadah lainnya dalam kehidupan seseorang.

Pendekatan psikologi adalah usaha sisi ilmiah dari aspek aspek batini

pengalaman keagamaan. Suatu esensi pengalaman keagamaan itu benar benar ada,

dan bahwa dengan suatu esensi pengalaman tersebut dapat di ketahui. Perilaku

seseorang yang tampak secara lahiriyah terjadi karena di pengaruhi oleh

keyakinan agama yang di anutnya.

Menurut Zakiya Darajar Pendekatan Psikologi juga dapat digunakan sebagai

alat untuk

menanamkan ajaran agama Islam kedalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan

usianya.Dengan berbekal pengetahuan psikologi, maka dapat disusun langkah-

langkah baru yang lebih efesien dalam menanamkan ajaran agama Islam baik

untuk masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu

pendekatan psikologi banyak digunakan sebagai alat untuk dapat menjelaskan

sikap keberagamaan seseorang. Dengan demikian seseorang akan memiliki

tingkat kepuasan tersendiri dalam agamanya, karena seluruh persoalan hidupnya

mendapat bimbingan dari agamanya.3

Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat

keadaan jiwa pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini keadaan jiwa

manusia dalam hubungannya dengan agama baik pengaruh maupun akibat.

Pendekatan psikologis

bertujuan untuk menjelaskan fenomena keberagamaan manusia yang dijelaskan

3 Zakiya Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Journal An-nafs: Vol. 2 No. 1 Juni 2017
5
dengan mengurai keadaan jiwa manusia.4

Interpretasi agama melalui pendekatan psikologis memang berkembang dan

dijadikan sebagai cabang dari psikologi dengan nama psikologi agama. Objek

ilmu ini adalah manusia, gejala-gejala empiris dari keagamaannya. Terdapat dua

obyek utama yang menjadi kajian dalam psikologi Islam atau psikologi agama

yaitu kesadaran beragama (religion counsciousness) dan pengalaman beragama

(religion experience). Kesadaran beragama adalah aspek mental dari aktivitas

agama dan merupakan bagian segi agama yang hadir atau terasa dalam pikiran

serta dapat diuji melalui intropeksi. Sedangkan pengalaman beragama adalah

unsur perasaan dalam kesadaran agama yang membawa kepada keyakinan dan

terlibat dalam tindakan maupun alamiah nyata dalam kehidupan beragama.5

Dengan demikian psikologi agama tidak lagi membahas tentang pokok-pokok

atau dasar ajaran sebuah agama tetapi lebih pada pengaruh agama terhadap

tingkah laku dari orang-orang yang meyakini sebuah agama.6

B. Karakteristik Pendekatan Psikologi Dalam Kajian Islam

Terdapat beberapa pendekatan agama dalam aspek psikologis (Sigmung

Freud), antara lain 7

a. Pendekatan structural, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mempelajari

pengalaman seseorang berdasarkan tingkatan atau kategori tertentu. Struktur

4 Ma’mun Mu’min, Pendekatan Studi Islam (Suatu Tinjauan Lingkup Perspektif dan Orientasi,
Idea
Press, Yogyakarta, 2015, hlm.81
5 Baharuddin. Psikologi Agama dalam Prespektif Islam. Malang: UIN Malang Press. 2008
6 M. Arif Khoiruddin, Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam, Journal An-nafs: Vol. 2 No. 1
Juni
2017

7 M. Abbas Fauzan, Pendekatan Studi Islam Ditinjau Secara Psikologi.


6
pengalaman tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pengalaman dan

introspeksi. (William James).

b. Pendekatan fungsional yaitu, pendekatan yang dilakukan untuk mempelajar

bagaimana agama dapat berfungsi atau berpengaruh terhadap tingkah laku

hidup individu dalam kehidupannya.

c. Pendekatan Psiko-Analisis, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan untuk

menjelaskan tentang pengaruh agama dalam kepribadian seseorang dan

hubungannya dengan penyakit-penyakit jiwa (Sigmung Freud).

Dari pengertian pendekatan Psikologis dapat kita ketahui beberapa fungsi dari

pendekatan psikologis antara lain :

1. Memberikan Sumbangan Dalam Studi Islam

Fungsi pertama dari pendekatan psikologis dalam studi Islam adalah untuk

memberikan banyak sumbangan dalam studi Islam itu sendiri. Pendekatan

psikologis berguna untuk mengetahui tingkat keagamaan yang dipahami, dihayati

dan juga diamalkan oleh seorang muslim. Sebagai contoh, kita nantinya bisa

mengetahui pengaruh dari puasa, ibadah shalat, zakat, haji dan juga beberapa

ibadah lainnya dalam kehidupan seseorang.

2. Menanamkan Ajaran Agama Islam

Pendekatan psikologis dalam studi Islam juga berfungsi sebagai alat untuk

memasukkan sekaligus menanamkan ajaran agama Islam ke dalam jiwa seseorang

sesuai dengan tingkatan usianya. Dengan pengetahuan tersebut, maka langkah

langkah baru nantinya bisa disusun dengan lebih efisien untuk menanamkan

7
ajaran agama Islam baik untuk sekarang ini atau untuk masa yang akan datang.

Inilah yang menyebabkan mengapa pendekatan psikologi agama lebih banyak

digunakan untuk alat menjelaskan sikap keberagaman seseorang sehingga

seseorang bisa memiliki tingkat kepuasan tersendiri dalam agama sebab semua

permasalahan dalam hidupnya sudah mendapatkan bimbingan agama.

3. Menyimpan Warisan Spiritual

Carl Gustav Jung berpendapat jika agama merupakan sebuah wadah untuk

menyimpan warisan spiritual yang nantinya bisa menjangkiti kelompok

masyarakat tertentu sesudah melewati berbagai macam transmisi. Pada akhirnya,

secara tidak sadar beberapa kelompok tersebut juga akan menerima warisan

spriritual tersebut tanpa memperhitungkan rasionalitasnya kembali.

4. Mengetahui Sikap Batin Seseorang

Dengan melakukan pendekatan psikologis, maka kita bisa mengetahui sikap

batin seseorang sebab dalam diri manusia terdapat dua unsur yakni unsur jasmani

dan juga rohani. Dalam psikologi tersebut membahas tentang rohani seseorang

dan kita bisa mengetahui sikap beriman, bertaqwa kepada Allah sebab ini menjadi

gejala gejala kejiwaan yang berhubungan dengan agama. Dengan pendekatan ini

juga, seseorang bisa memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sehingga

agama juga akan menemukan cara yang tepat agar bisa tertanam dengan baik.

5. Mengukur Tingkat Kesadaran Agama

Pendekatan psikologis dalam memahami Islam juga berperan dalam

mengukur sikap keagamaan dalam diri seseorang. Sebagai contoh, ini dibutuhkan

8
dalam setiap perusahaan dan juga instansi yang membutuhkan banyak orang

orang baik agar bisa bekerja pada institusi mereka. Pendekatan psikologi dalam

studi Islam bisa digunakan untuk mengukur sikap keagamaan calon pegawai

meliputi kejujuran, kesungguhan dan sebagainya yang kemudian dijadikan bahan

pertimbangan diterima atau tidaknya seorang calon pegawai.

6. Memberikan Penjelasan Ilmiah

Pendekatan psikologis  dalam psikologi agama juga bisa dimanfaatkan oleh umat

Islam untuk memberikan penjelasan ilmiah pada segala problema dan juga bisa

digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia. Setidaknya, pendekatan

psikologi ini bisa dipakai untuk alat analisis dalam membedah banyak masalah

yang dihadapi oleh umat Islam seperti masalah kepatuhan pada aturan Allah,

keterbelakangan pendidikan dan berbagai masalah lainnya.

C. Aplikasi Pendekatan Psikologi

Dalam sejarah umat manusia senantiasa muncul para ahli fikir yang

menonjol dan pengaruhnya besar sekali terhadap trend perkembangan

masyarakat masing-masing. Oleh karena mereka berhasil mengamati kondisi dan

situasi kehidupan masyarakat antara lain, dari aspek aspek psikologisyang dari

padanya dicetuskan konsep-konsep pandangan serta pengarahan trends

perkembangan masyarakat kearah keselamatan hidupnya. Meskipun diantaranya

ada yang berhasil dan diantaranya menemui ketidakpuasan. Bahkan para Nabi,

seperti Nabi Muhammad saw, dalam membimbing dan mengarahkan kehidupan

umatnya senantiasa menandaskan diri pada faktor-faktor psikologis yang sesuai

dengan trend. Setiap ajaran wahyu yang diberikan kepadanya mengandung aspek

9
aspek psikologis yang berlaku pada masanya. Itulah sebabnya antara lain Al-

Quran tidak diturunkan secara sekaligus dalam satu periode, melainkan sesuai

dengan kondisi dan situasi dinamika perkembangan. Disamping itu cara Nabi

menyampaikan wahyu kepada umatnya, Nabi juga mendasarkan pada faktor

pendekatan Psikologis baik secara individual maupun secara kelompok sosial dan

sebagainya.8

Dari pernyataan diatas penulis akan membahas lebih lanjut bagaimana Nabi

Muhammad saw menggunakan pendekatan Psikologi dalam membina

keluarganya. Pendekatan psikologi yang di lakukan Nbi Muhammd dalam

keluarganya memang bukan pendekatan yang bertujuan untuk sebuah penelitian

yang bertujuan untuk melihat pengalaman keberagamaan seseorang.

tapi pendekatan psikologis yang Nabi lakukan dalam membina keluarganya

sehingga potret keluarga Nabi menjadi panutan dan dasar bagi setiap umat Islam

dalam membangun keluarga saat ini.

istri-istri Rasulullah SAW yang dinikahi berdasarkan akad dan digauli, ada

sebelas orang, yaitu:

1) Zainab binti Jahsy

2) Juwairiah binti Al-Harits

3) Ummu Khadijah binti Khuwailid

4) Saudah binti Zum’ah

5) Aisyah binti Abu Bakar

6) Hafshah binti Umar bin Khaththab

8 Imam Anas Hadi “ Peran Penting Psikologi dalam Pendidikan Islam”. Nadwa Jurnal Pendidikan
Islam.vol, 11. No, 2.(2017).253.
10
7) Zainab binti Khuzaimah Al-Hilaliyah

8) Ummu Salamah binti Abi Umayyah

9) Habibah binti Abu Sufyan

10) Maimunah binti Harits

11) Shafiah binti Huyay bin Akhthab

Sedangkan Raihanah binti Zaid dan Mariah Al-Qibtiah, diperdebatkan para ulama

apakah dia termasuk istri yang digauli berdasarkan akad pernikahan atau sebatas

istri yang digauli sebagai seorang budak yang disebut dengan istilah saariyah atau

sanaari.9

Nabi Muhammad memiliki 11 Istri dan beberapa orang anak, yang

tentunya bukanlah sebuah keluarga yang kecil. Namun Nabi sebagai seorang yang

dimuliakan Allah, pemimpin umat sangat memuliakan istri-istrinya. Dari kesemua

istri Nabi tersebuat berasal dari kalangan yang berbeda dan umur yang berbeda

juga. Seperti halnya Aisyah binti Abu Bakar yang masih muda dan bersifat manja,

Nabi memperlakukannya sesuai karakter istrinya ini, begitu juga dengan istrinya

yang lain yang sebagian besar dari mereka adalah janda- janda yang sudah tidak

berusia muda lagi.

Nabi menggauli mereka dengan sangat mulia sesuai dengan karakter

mereka masing-masing, sehingga Nabi dapat menjalin keluarganya dalam

hamparan Sakinah, mawwaddah dan rahmah.

Nabi Muhammad SAW sebagai seorang suami, sangat besar

penghormatan beliau terhadap isteri, sampai-sampai ketika beliau ingin

9 Mariyatul Norhidayati Rahmah.” Romantika Rumah Tangga Rasulullah SAW” Jurnal Al-
Hiwar”. Vol,03. No, 05.(2015).26
11
menghadap Tuhan, melakukan shalat malam, menghadap Allah SWT, Beliau

terlebih dahulu dengan penuh kasih sayang meminta izin kepada Sang isteri,

Sayyidah Aisyah as. Inilah gambaran komunikasi suami isteri di tengah malam

yang sangat luar biasa. Bagi seorang isteri, mendapat penghormatan suami di

tengah malam, tentu akan sangat berkesan dan berpengaruh terhadap jiwa dan

sikapnya dalam menjalani hari-harinya. Betapa tidak, Rumah Tangga yang

dibangun Rasulullah SAW dirangkai dengan shalat malam, bermunajat kepada

Allah SWT dan dibingkai pula dengan suasana yang harmonis dan komunikatif.

Begitulah Nabi membangun keluarganya dengan sangat harmonis,

sehingga istri-istrinyapun menjadi wanita yang luar biasa dan jadi panutan bagi

setiap muslimah, bahkan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT. Hal

tersebut terwujud tentu di karenakan cara Nabi dalam membimbing dan mendidik

Istri-Istrinya. Bagaimana Nabi membina keluarganya dengan memuliakan

istrinya, menggauli mereka sesuai dengan karakter setiap istrinya.

Dalam fungsi pendekatan psikologi juga di sebutkan bahwa salah satu

fungsinya adalah

bisa mengetahui sikap batin seseorang sebab dalam diri manusia terdapat dua

unsur yakni unsur jasmani dan juga rohani. Dengan pendekatan ini juga,

seseorang bisa memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sehingga agama juga

akan menemukan cara yang tepat agar bisa tertanam dengan baik.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melakukan kajian Islam dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Salah

satunya pendekatan psikologi. Penerapan pendekatan psikologi, dapat digunakan

untuk mengatasi berbagai isu-isu masalah masyarakat yang berkaitan dengan

pemeluk atau dengan kata lain obyek berhubungan dengan manusia. Hal ini

disebabkan bahwa pendekatan psikologi mengamati berbagai gejala jiwa, tingkah

laku, hal-hal yang dirasa perlu peninjauan dengan apa yang telah dilakukan oleh

manusia. Pendekatan psikologi juga dapat digunakan dalam kehidupan kita dalam

memahami keadaan batin manusia lain sehingga bisa memasukkan ajaran agama

islam kepada mereka. Nabi muhammad merupakan suri tauladan umat juga

melakukan pendekatan psikologi dalam mendakahkan agama dan membentuk

keluarganya.

B. SARAN

Pada studi Islam perlu adanya pendekatan-pendekatan yang diterapkan

dalammenjelaskan berbagai permasalahan umat manusia. Hal ini diharapkan

berbagai masalah keislaman ketika dikaji dengan pendekatan psikologi, akan

memberikan solusi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia masa depannya

nanti. Namun pendekatan ini juga memiliki beberapa kekurangan perlu juga

menggunakan pendekatan lainnya seperti pendekatan-pendekatan sebelumnya

yaitu historis, sosiologis, antropologis dll.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arif , M. Khoiruddin. Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam, Journal An-nafs: Vol. 2

No. 1 Juni 2017

Amalia, Milda. Pendekatan Psikologi Dalam Kajian Islam, El-Vurqania Volume 3 No 2

Agustus 2016

Baharuddin. Psikologi Agama dalam Prespektif Islam. Malang: UIN Malang Press. 2008

Darajat, Zakiya. Ilmu Jiwa Agama, 2011. Journal An-nafs: Vol. 2 No. 1 Juni 2017

Ma’mun. Pendekatan Studi Islam Suatu Tinjauan Lingkup Perspektif dan Orientasi, Idea

Press, Yogyakarta, 2015

Rosidi, Ayep Rosid. Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam, Jurnal Inspirasi, No.1, 2019

Rahmah, Mariyatul Norhidayati. Romantika Rumah Tangga Rasulullah SAW, Jurnal Al-Hiwar:
Vol. 03. No. 05.Januari-Juni 2015

Hadi Imam Anas. Peran Penting Psikologi dalam Pendidikan Islam. Nadwa Jurnal Pendidikan
Islam: Vol.11 No. 2 Juni 2017

14

Anda mungkin juga menyukai