Anda di halaman 1dari 5

Menurut Zakiya Darajar Pendekatan Psikologi juga dapat digunakan sebagai alat untuk

menanamkan ajaran agama Islam kedalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan
usianya.Dengan berbekal pengetahuan psikologi, maka dapat disusun langkah-langkah baru yang
lebih efesien dalam menanamkan ajaran agama Islam baik untuk masa sekarang maupun dimasa
yang akan datang. Oleh sebab itu pendekatan psikologi banyak digunakan sebagai alat untuk
dapat menjelaskan sikap keberagamaan seseorang. Dengan demikian seseorang akan memiliki
tingkat kepuasan tersendiri dalam agamanya, karena seluruh persoalan hidupnya mendapat
bimbingan dari agamanya.

Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa
pribadi-pribadi yang beragama. Dalam pendekatan ini keadaan jiwa manusia dalam
hubungannya dengan agama baik pengaruh maupun akibat. Pendekatan psikologis
bertujuan untuk menjelaskan fenomena keberagamaan manusia yang dijelaskan dengan
mengurai keadaan jiwa manusia.6

Terdapat dua obyek utama yang menjadi kajian dalam psikologi Islam atau psikologi
agama yaitu kesadaran beragama (religion counsciousness) dan pengalaman beragama
(religion experience). Kesadaran beragama adalah aspek mental dari aktivitas agama dan
merupakan bagian segi agama yang hadir atau terasa dalam pikiran serta dapat diuji melalui
intropeksi. Sedangkan pengalaman beragama adalah unsur perasaan dalam kesadaran
agama yang membawa kepada keyakinan dan terlibat dalam tindakan maupun alamiah
nyata dalam kehidupan beragama.7 Dengan demikian psikologi agama tidak lagi membahas
tentang pokok-pokok atau dasar ajaran sebuah agama tetapi lebih pada pengaruh agama
terhadap tingkah laku dari orang-orang yang meyakini sebuah agama.8
Secara rinci Zakiah Daradjat menyebutkan ruang lingkup yang menjadi lapangan kajian
psikologi Islam meliputi:
6 Ma’mun Mu’min, Pendekatan Studi Islam (Suatu Tinjauan Lingkup Perspektif dan Orientasi, Idea
Press, Yogyakarta, 2015, hlm.81
7 Baharuddin. Psikologi Agama dalam Prespektif Islam. Malang: UIN Malang Press. 2008
8 M. Arif Khoiruddin, Pendekatan Psikologi Dalam Studi Islam, Journal An-nafs: Vol. 2 No. 1 Juni
2017
Downloaded by Reska Yuliandari (reskayuliandari57@guru.sd.belajar.id)
lOMoARcPSD|21367961

a. Bermacam-macam emosi yang menjalar diluar kesadaran yang ikut menyertai


kehidupan beragama orang biasa (umum).
b. Berbagai perasaan dan pengalaman seseorang secara individual terhadap Tuhannya.
c. Mempelajari, meneliti serta menganalisis pengaruh kepercayaan akan adanya hidup
sesudah mati pada tiap-tiap orang.
d. Meneliti dan mempelajari kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaannya
yang berhubungan dengan surga dan neraka serta dosa dan pahala yang turut
memberi pengaruh terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam kehidupan.
e. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan seseorang terhadap
ayat-ayat suci untuk kelegaan batinnya.
Sedangkan menurut Fuad Nasori, bahwa studi yang dilakukan umat Islam terhadap
psikologi dapat dibagi kepada empat pola yakni:9
1
Terdapat beberapa pendekatan agama dalam aspek psikologis (Sigmung Freud), antara lain:
a. Pendekatan structural, yaitu pendekatan yang bertujuan untuk mempelajari
pengalaman seseorang berdasarkan tingkatan atau kategori tertentu. Struktur
pengalaman tersebut dilakukan dengan menggunakan metode pengalaman dan
introspeksi. (William James).

b. Pendekatan fungsional yaitu, pendekatan yang dilakukan untuk mempelajari


bagaimana agama dapat berfungsi atau berpengaruh terhadap tingkah laku hidup
individu dalam kehidupannya.
c. Pendekatan Psiko-Analisis, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan untuk
menjelaskan tentang pengaruh agama dalam kepribadian seseorang dan
hubungannya dengan penyakit-penyakit jiwa (Sigmung Freud).
Dalam meneliti ilmu jiwa dalam agama menggunakan sejumlah metode, yang antara
lain adalah metode penelitian dokumen pribadi seseorang. Metode ini digunakan untuk
mempelajari tentang bagaimana pengalaman dan kehidupan batin seseorang dalam
hubungannya dengan agama. Dalam penerapannya dokumen pribadi ini dilakukan dengan
berbagai cara atau teknik-teknik tertentu. Di antara yang digunakan adalah :

a. Teknik nomotatik

Nomotatik merupakan pendekatan psikologis yang digunakan untuk memahami tabiat


atau sifat-sifat dasar manusia dengan cara mencoba menetapkan ketentuan umum dan
hubungan antara sikap dan kondisi-kondisi yang dianggap sebagai penyebab terjadinya
sikap tersebut Sedangkan sikap yang terlihat sebagai kecenderungan sikap umum itu dinilai
sebagai gabungan sikap yang terbentuk dari sikap-sikap individu yang ada di dalamnya.
b. Teknik analisis nilai (value analysis)
Teknik ini digunakan dengan dukunagan analisis statistic. Teknik statistik digunakan
berdasarkan pertimbangan bahwa ada sejumlah pengalaman keagamaan yang dapat
dibahasndengan menggunakan bantuan ilmu eksakta, terutama dalam mencari hubungan antara
agama pada diri seseorang dengan sejumlah varibel. statistik yang digunakan adalah statistik
deskriptif.
c. Teknik idiography
Teknik ini juga merupakan pendekatan psikologis yang digunakan untuk memahami
sifat-sifat dasar manusia. Berbeda dengan nomotatik, idiografi lebih dipusatkan pada
hubungan antara sifat-sifat yang dimaksud dengan keadaan tertentu dan aspek-aspak
kepribadian yang menjadi ciri khas masing-masing individu dalam upaya untuk memahami
seseorang. Idiografi sebagai pelengkap dari teknik nomotatik untuk mempelajari sifat-sifat
dasar manusia secara individu yang berbeda dalam suatu kelompok.
lOMoARcPSD|21367961

d. Teknik penilaian terhadap sikap (evaluation attitudes technique)


Teknik ini digunakan dalam penelitian terhadap biografi, tulisan, atau dokumen yang ada
hubungannya dengan individu yang akan diteliti. Berdasarkan dokumen tersebut kemudian
ditarik kesimpulan, bagaimana pendirian seseorang terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapinya dalam kaitan hubungannya dengan pengalaman dan kesadaran agama.
Dalam pendekatan Psikologis ada beberapa hal yang menjadi kelemahannya, karena

pendekatan ini bersifat asumtif dan individualis sehingga tidak komprehensif , bahkan

pendekatan ini hanya berbicara tentang pengalaman empiris dari pemeluk agama yang kadang

mungkin tidak mencerminkan agama Islam itu sendiri.

Berbagai macam kelompok agama dengan pemahamannya sendiri, menciptakan keragaman

pemahaman tentang Islam yang tentu saja akan memunculkan pertanyaan baru atau pendapat

yang keliru tentang Islam. Namun sekali lagi pendekatan Psikologis tidak memandang benar
atau tidaknya suatu agama, namun mengenal agama tersebut dari pengamalannya dalam

kehidupan mereka sehari- hari.

Untuk menghindari kerancuan tentang pemahaman itu dan menghindari kesalahpahaman

tentang Islam, maka umat Islam mempunyai seorang teladan yang menjadi acuan dan dasar

dalam melakukan pengalamanan keagamaan. Dia adalah seorang suri teladan yang di utus

untuk menjadi contoh bagi umat Islam. Maka jika ingin melihat dan memahami Islam dari

prilaku penganutnya maka Nabi Muhammad adalah standar yan

Anda mungkin juga menyukai