Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah merupakan kegiatan penyiaran Islam yang bertujuan menyebarkan


aqidah serta keimanan kepada sesama manusia. Cara berdakwah tidaklah harus
berdiri diatas panggung dan orang lain harus mendengarkan kita. Berdakwah dapat
ditempuh dengan cara lain seperti menjadi seorang penulis. Menulis buku yang
berisi dakwah syiar Islam juga disebut berdakwah, mengisi pengajian diradio juga
merupakan dakwah. Namun dari segala bentuk dakwah respon dan bentuk serah
terima ilmunya juga berbeda-beda. Berdakwah melalui tulisan adalah bentuk
dakwah yang madu atau pendengar dakwah tidak langsung bertatap muka dengan
penulisnya, sedangkan dengan cara berceramah madu langsung bertatap muka
dengan dai nya.

Dari hal ini dapat kita ketahui bahwa berdakwah dapat dilakukan dengan cara
yang berbeda-beda namun respon yang akan didapatkan oleh dai juga akan
berbeda. Dalam kesempatan ini pemakalah akan memaparkan sebuah makalah
dengan tema yang berhubungan dengan hal tersebut yakni Proses Psikologis:
Sensasi dan Persepsi Dakwah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyampaian dakwah secara psikologis?

2. Bagaimana penerimaan dakwah secara psikologis?

C. Tujuan

1. Mengetahui penyampaian dakwah secara psikologis

2. Mengetahui penerimaan dakwah secara psikologis

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Penyampaian Dakwah Secara Psikologis

Semua manusia bisa menjadi seorang da atau orang yang menyampaikan


dakwah. Dalam menyampaikan dakwah ada cara yang sangat baik seperti yang
disebutkan didalam al-Quran:

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah (Perkataan


yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan yang batil) dan
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Mengenai proses komunikasi (penyampaian dan penerimaan) pesan dakwah


dapat dijelaskan melalui tahapan-tahapan, yaitu: 1

1. Penerimaan stimulus informasi

2. Pengolahan informasi

3. Penyimpanan informasi

4. Menghasilkan kembali suatu informasi.

Proses bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, dan


menghasilkannya kembali , dalam psikologi kaomunikasi disebut sistem komunikasi
intrapersonal. Proses ini meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. 2 Dari
tahapan-tahapan diatas seseorang harus memiliki pesan atau informasi yang akan
disampaikan kepada orang lain. Setelah seseorang mendapatkan pesan ia harus
1
Proses penyampaian dan Penerimaan Dakwah, meaislam.blogspot.co.id, diakses pada 11
September 2017 pada pukul 06.28 WIB
2
Achmad Mubarok, Psiklogi Dakwah Membangun Cara Berpikir dan Merasa, (Malang:
Madano Press, 2014), hal. 113

2
mampu mengolah pesan atau informasi tersebut agar dapat dipahami oleh
pendengarnya. Pengolahan informasi harus menghasilkan informasi yang jelas dan
tepat. Apabila terjadi kesalahan pengolahan informasi akan berkibat fatal bagi
pendengarnya. Apabila pengolahan informasi sedah dilakukan dengan tepat hal yang
dolakukan selanjutnya adalah menyampaikannya kepada masyarakat (madu atau
pendengar). Begitu seorang dai memunculkan informasi yang telah ia dapat dan
peroleh maka muncullah suatu informasi baru hasil dari pendakwah itu sendiri.

Dalam berdakwah diperlukan suatu strategi agar penyampaian pesan dapat


diterima dengan mudah oleh pendengarnya. Strateginya berikut ini: 3

1. Suatu rencana tindakan yang dirangkai untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang.

2. Analisis terhadap lingkungan, baik yang bersifat eksternal maupun internal, yang
menunujukkan adanya kekuatan dan kelemahan dalam mencapai tujuannya.

3. Keputusan pilihan guna pelaksanaan yang tepat dan terarah dalam pencapaian
tujuan yang telah ditentukan.

4. Rancangan guna menjamin ketepatan tercapainya tujuan dan sasaran.

B. Proses Penerimaan Dakwah

1. Sensasi

Sensasi berasal dari kata Sense artinya alat pengindraan. Sensasi adalah sistem
yang mengkoordinasi peralatan untuk mengamati yang dirancang secara khusus.
Dalam proses kerjanya sistem sensasi dikerjakan dalam sebuah proses
mendeteksi sejumlah rangsangan sebagai bahan informasi yang diubah menjadi
impuls syaraf dan di kirim ke otak melalui benang-benag syaraf. 4 Dalam,
psikologi komunikasi, sensasi adalah proses menangkap stimulasi (rangsang).
Terkadang orang dapat menerima dua stimuli sekaligus. Perbedaan sensasi dapat
disebabkan oleh (a) kapasitas alat indera yang berbeda, (b) berbedaan
pengalaman atau lingkungan.

2. Persepsi

3
Kustadi Suhandang, Strategi Dakwah Penerapan Strategi Komunikasi dalam Dakwah,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 101-102
4
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta:
Prenada Media, 2004), hal. 87

3
Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia
memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. 5
Menurut Abul Rahman Saleh dan Muhib Abdul Wahab persepsi adalah
kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan, perhatian
terhadap satu objek rangsang. 6 Ketika anda melihat seorang mubaligh yang akan
datang kerumah tetangga, dan ia membawa mobil mewah ketika datang dan
sudah pernah mendengar baha ia adalah mubaligh ibukota yang hebat, maka
persepsi yang akan anda munculkan adalah wah dia mubaligh yang hebat.
Sebaliknya jika anda melihat mubaligh yang akan datang adalah orang yang anda
tidak pernah mengenal dan mendengarkan ceramahnya maka persepsi yang akan
anda munculkan adalah sebaliknya. Dan hal tersebut merupakan kekeliruan anda
dalam persepsi.

Ada faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, namun sebabnya berbeda-beda,


antara lain faktor personal, situasional, fungsional, dan faktor struktural. Diantara
aktor yang besar pengaruhnya dalam persepsi sesuatu adalah perhatian, konsep
fungsional, dan konsep struktural.

a. Faktor Perhatian adalah proses mental dimana kesadaran terhadap suatu


stimulasi lebih menonjol, dan pada saat yang sama terhadap stimulasi yang
melemah. Penarik perhatian bisa datang dari luar (eksternal), bisa juga dari
dalam diri (internal). Faktor luar yang yang secara psikologis menarik
perhatan biasanya disebabkan karena hal itu mempunyai sifat-sifat yang
menonjol dibanding stmulasi yang lain, misalnya karena bergerak sementara
yang lain diam, adanya unsur kontras, kebaruan atau perulangan.

Faktor-faktor Eksternal yang menarik perhatian dapat dibagi sebagai berikut:

Prinsip Gerakan

Secara psikologis, manusia tertarik kepada apa saja yang bergerak. Benda
kecil yang bergerak pasti lebih menarik perhatiannya dibanding benda
besar yang diam.

Prinsip Kontras

5
Achmad Mubarok, Psiklogi Dakwah Membangun,.... hal. 114
6
Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar, hal. 89

4
Suara keras di tengah keheningan, suara lampu di tengah kegelapan
warna pada latar belakang warna putih pasti menarik perhatian. Oleh
karena itu pidato di tengah kerumunana orang banyak memerlukan
pengeras suara, karena dengan itu suara muballigh menjadi kontras
mengalahkan suara obrolan orang banyak.

Prinsip Kebaruan

Segala sesuatu yang baru pasti menarik perhatian manusia, orang baru,
barang baru, model baru, lagu baru, suasana baru dan juga ide baru.
Dalam hubungannya dengan dakwah seorang daI harus dapat tampil
mengetengahkan hal yang baru, yang berbeda dan jika mungkin yang
hebat, untuk dapat menarik perhatian madu. kebaruan sesuatu tidak
mesti bersifat keseluruhan, tapi bisa juga barang lama kemasan baru,
bahkan lama modelnya baru.

Prinsip Perulangan

Secara psikologis perulangan mendengar, perulangan perjumpaan dan


perulangan merasa dapat menjadi faktor perhatian.

Faktor internal. Yang mempengaruhi perhatian terdiri dari faktor biologis


sosiopsikologis.

a) Faktor Biologis

Menurut Baharuddin, dimensi biologis dakan psikologi islam disebut


dimensi jismiyah yang meliputi organ dalam dan organ luar. Organ
Biologis memiliki daya ghaziyah (makan, nutrisi), munmiyah (tumbuh),
dan muwallidah (daya reproduksi) serta daya khusus mengaktualkan
secara konkret dalam prilaku.7 Orang lapar cenderung tertarik
perhatiannya kepada makanan, orang haus cenderung perhatiannya
kepada minuman, dan orang yang rindu istrinya sedangkan ia lama
berpisah cenderung tertarik perhatiannya kepada wanita yang dilihatnya.

b) Faktor Sosiopsikologis
7
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, (Jakarta: Amzah, 2012), hal. 57

5
Faktor ini diklasifikasikan kedalam tiga komponen, yaitu kognitif, afetif,
dan konatif:8

Komponen kognitif: Aspek Intelektual dan kepercayaan

Komponen kognitif terdiri dari konsep kepercayaan. Kepercayaan


disini tidak ada hubungannya dengan hal ghaib, tetapi hanyalah
keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti,
sugesti otoritas, dan pengalaman. Jadi kepercayaan dapat bersifat,
rasional dan irrasional.

Komponen afektif: sosiogenesis, sikap, dan aspek emosional

Seorang pendakwah tidak akan mampu berdakwah secara


komunikatif apabila ia tidak mengandalkan emosinya dengan
mengemas humor appeals dan memberikan ayat al-Quran sebagai
peringatan, ancaman sebagai threat appeals untuk menggugah
penerima pesannya. Motif Sosiogenesis, motif ini disebut motif
sekunder (memenuhi kebutuhan rohani) sebagai lawan kata dari
motif primer (motif biologis).

Komponen konatif: aspek kebiasaan dan kemauan

Komponen ini menyangkut aspek visional yang berhubungan dengan


kebiasaan dan kemauan dalam bertindak.

Ada dua pejabat daerah, mereka berasal dari daerah yang berbeda yang
satu dari padang yang satuny dari Jawa Timur. Mereka ditugaskan
melaksanakan observasi daerah yang dikembangkan untuk wilayah baru.
Birokrat dari padang menjumpai sepuluh perempatan jalan dan
menjumpai dua belas pertigaan jalan. Sedangkan yang dari Jawa Timur
melaporkan menemukan banyak pohon besar dan tua usianya. Orang
Padang lebih tertarik kepada perempatan dan pertigaan karena terbayang
bisa mendirikan restoran padang, sedangkan orang Jawa Timur
membayangkan tempat-tempat yang angker.

b. Faktor Fungsional

8
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh, hal. 61-69

6
Faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi antara lain, faktor kebutuhan,
kesiapan mental, suasana emosional dan latar belakang budaya. Suasana
mental juga mempengaruhi persepsi. Contoh: ketika perang Teluk, ada
sebuah mobil Bak terbuka membawa tiang listrik di pinggiran kota Bashrah
Irak, orang Amerika mengira bahwa itu adalah sebuah tank, sehingga dijatuhi
bom.

c. Faktor Struktural

Faktor struktural berasal dari sifat stimuli dan sistem syaraf individu.
Menurut teori Gestalt, jika ingin memahami persitiwa kita tidak dapat
meneliti fakta-fakta yang terpisah, kita harus memandangnya dalam
hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang kita harus melihat
konteksnya, lingkungannya, dan masalah yang dihadapinya. 9 Contohnya,
ketika menjumpai gadis yang sangat anda cintai baru bangun tidur, belum
mandi dan rambutnya tidak tersisir, maka persepsi anda meskipun belum
dandan ia tetap cantik, tetapi ketika anda menjumpai wanita yang buruk rupa
yang belum mandi, dan tidak tersisir rambutnya anda mengatakan dasr wanita
buruk sudah jelek, nggak mau dandan lagi. Jadi, pakaian dan orang yang
mengenakannya itu merupakan satu struktur, oleh karena itu pakaian yang
sama atau acak-acakan yang sama dipersepsi secara berbeda karena struktur
pribadi yang berbeda. Struktur kedekatan dan kesamaan juga mempengaruhi
persepsi.10

BAB III

KESIMPULAN

9
Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi dan Tabligh,.. hal. 108
10
Achmad Mubarok, Psiklogi Dakwah Membangun Cara Berpikir hal. 122

7
Mengenai proses komunikasi (penyampaian dan penerimaan) pesan dakwah dapat
dijelaskan melalui tahapan-tahapan:

1. Penerimaan stimulus informasi

2. Pengolahan informasi

3. Penyimpanan informasi

4. Menghasilkan kembali suatu informasi.

Dalam penyampaian dakwah seorang mubaligh harys menggunakan metode atau


strategi tertentu, antaranya sebagai berikut:

1. Suatu rencana tindakan yang dirangkai untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka
pendek, menengah, maupun jangka panjang.

2. Analisis terhadap lingkungan, baik yang bersifat eksternal maupun internal, yang
menunujukkan adanya kekuatan dan kelemahan dalam mencapai tujuannya.

3. Keputusan pilihan guna pelaksanaan yang tepat dan terarah dalam pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.

4. Rancangan guna menjamin ketepatan tercapainya tujuan dan sasaran.

Penerimaan pesan atau syiar dakwah melibatkan sensasi dan persepsi. Sensasi
dalam psikologi agama disebut dengan proses menangkap stimulus (melalui inderawi).

Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi guna memperoleh


pengetahuan baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:

1. Faktor perhatian:

(Eksternal)

a. Prinsip kebaruan

b. Prinsip kontras

c. Prinsip perulangan

d. Prinsip gerakan

(internal):

a. Faktor biologis

8
b. Faktor sosiopsikologis:

Komponen kognitif: Aspek Intelektual dan kepercayaan

Komponen afektif: sosiogenesis, sikap, dan aspek emosional

Komponen konatif: aspek kebiasaan dan kemauan

2. Faktor struktural

3. Faktor fungsional

DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, Achmad. 2014. Psiklogi Dakwah Membangun Cara Berpikir dan


Merasa. Malang: Madano Press.

9
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Prenada Media.

Arbi, Armawati. 2012. Psikologi Komunikasi dan Tabligh. Jakarta: Amzah.

Proses penyampaian dan Penerimaan Dakwah, meaislam.blogspot.co.id

Suhandang, Kustadi. 2014. Strategi Dakwah Penerapan Strategi Komunikasi


dalam Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

10

Anda mungkin juga menyukai