Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL LEBIH DEKAT PONDOK TAHFIDZUL QURAN

MUHAMMADIYAH AL-FATIH
(Profil, Program, Kurikulum dan Tata Tertib)
PROFIL PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH
(PONTRENMU)
PONDOK TAHFIDZUL QURAN MUHAMMAD IYAH AL-FATIH

A. IDENTITAS
1. Nama PontrenMu : Pondok Tahfidzul Quran Muhammadiyah AL-FATIH
2. No. Izin Operasional : -------
3. No. Statistik Pontren : -------
4. Alamat : Diwek Wonokerso, Rt.03 Rw. III
a. Jalan : Jl. Limpung-Bawang
b. Desa : Wonokerso
c. Kecamatan : Limpung
d. Kabupaten/Kota : Batang
e. Profinsi : Jawa Tengah
f. No. Tlp/HP : 082328084155
g. Email : alfatihpptq@gmail.com
h. Website : --------------
5. Berdiri : 2014 ( Tanggal 07 bulan 12 tahun 2014)
6. Pendiri : PCM Limpung

B. SEJARAH
Secara singkat:
 Pada tahun 2012 PCM Limpung mengadakan rapat untuk pendirian Rumah Tahfidz,
karena dilatar belakangi kekurangan kader yang hafal Al-Qur’an.
 Tahun 2013 tahap pembangunan pondok.
 Tahun 2014 awal study banding ke Ibnu Abbas, Griya Qur’an, PPTQ Darul Qur’an
 Tahun 2014 Bulan Desember pembukaan PPTQ Al-Fatih.

C. MOTTO, VISI, MISI DAN TUJUAN


MOTTO
ILMU QURANI, AKHLAK INSANI

VISI
Mencetak kader hafidz al-Quran yang berakhlak mulia dan memiliki pemahaman serta
pengamalan Islam yang lurus.
MISI
a. Menjadi wadah pencetak hafidz Al-Qur’an.
b. Membekali para santri dengan ilmu – ilmu Qur’ani.
c. Membentuk santri dengan amalan – amalan sunah Nabi.

TUJUAN
Mengingat sangat minimnya kader hafidz dari persyarikatan Muhammadiyah dan
dalam rangka mengamalkan semboyan persyarikatan Muhammadiyah untuk kembali
kepada Al-Quran dan As-Sunnah, dengan berdirinya Pondok Tahfidzul Quran
Muhammadiyah Al-Fatih diharapkan dapat mencetak kader hafidz yang memiliki
kepekaan terhadap permasalahan ummat dan perkembangan zaman (tajdid) serta aktif
dalam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana cita-cita didirikannya
persyarikatan Muhammadiyah.

D. SUSUNAN PENGURUS (Penasehat, Mudir, Pengasuh, Pamong,


Musyrif, dll)

Penanggung Jawab:
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Batang
LP2M PDM Kab Batang
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung

Susunan Penasehat Pondok


1. Sekda Kab Batang
2. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang
3. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung
4. Dr. Ali Trigiatno

Susunan Badan Pelaksana Harian (BPH):


1.
2.
3.
4.
5.

Mudir:
Tri Teguh Pamuji ?
Purwoto. M.Pd ?
Wadir I (Akademik, Kerjasama dan kesantrian)
1.
Wadir II (keuangan)
1.
Wadir III (Asrama, Tata Usaha, Ekonomi dan Lazizmu)
1.
Staf Pondok
1.
2.
Pembimbing/Ustadz Pondok
1.
2.
Asisten Musyrif
1.
2.

E. Typologi Pesantren:
Takhossus: Tahfidz dan ngaji kitab

F. Program Unggulan:
Tahfidz

G. Struktur Kurikulum dan Klasifikasi Program


Pondok Quran Muhammadiyah Al-Fatih menyelenggarakan pendidikan tahfidz berasrama
dan beasiswa penuh dengan target menyelesaikan hafalan 30 juz dalam waktu 2 tahun.
Santri disamping dibekali khasanah keilmuan seperti Qiraah Shahihah, Tafsir, Ulumul
Quran juga dibekali khasanah keilmuan lainnya seperti penunjang bekal dakwah di
masyarakat.
Program pondok dibagi menjadi dua, yaitu program tahfidz berasrama dan program tahfidz
non asrama. Santri pada masing-masing program mempunyai hak dan kewajiban sesuai
aturan yang berlaku.

H. Kurikulum Target Mengajar dan Target Pembelajaran


1. Target waktu penyelesaian hafalan 30 juz di Pondok Quran Al-Fatih adalah 2 tahun.
2. Target 30 juz dalam 2 tahun bisa tercapai dengan keharusan para santri tahfidz untuk
menyetorkan hafalan Al-Quran secara kontinue minimal 2 halaman perhari. Sehingga
ditargetkan dalam waktu 1 bulan santri mampu menyelesaikan hafalan Quran 1 ½ juz
dan 1 semester mampu mencapai hingga 9 juz. Dengan demikian target 2 tahun selesai
bisa terealisasi.
3. Untuk merealiasikan dan mempercepat target 2 tahun khatam secara mutqin, maka
intensitas pertemuan talaqqi tahfidz selama 3x. Yaitu: setelah subuh sampai jam 7.00,
setelah dzuhur sampai jam 13.30 dan setelah isya’ sampai jam 21.00.
4. Setiap menyelesaikan hafalan 1 juz akan diadakan test kemantapan (mutqin) hafalan.
Setelah dinyatakan lulus tes, hafalan harus dibaca 1 juz penuh bil ghaib (tanpa melihat
Al-Quran) dengan disimak oleh para santri yang lain agar diketahui kualitas
hafalannya.
5. Jika hafalan sudah mencapai 5 juz hingga kelipatannya, maka semua halafan harus
dibaca bil ghaib dengan disimakkan kepada para santri dan diketahui oleh Asatidz atau
pengasuh.
6. Santri tahfidz yang dalam proses menghafal diwajibkan membiasakan diri untuk
memperbanyak murajaah (mengulang hafalan) dalam berbagai kondisi aktifitas demi
mendapatkan kualitas hafalan dan kelancaran (mutqin) dengan target maksimal 3 juz
per hari. Jika lebih dari target 3 juz perhari maka itu lebih baik.
7. Selain kegiatan tahfidz, para santri juga dibekali dengan khasanah keilmuan Islam
(dirasah Islamiyah) untuk mendukung proses interaksi terhadap Al-Quran dan sebagai
langkah mewujudkan visi dan misi Pondok Tahfidz Al-Fatih mencetak huffadz berjiwa
dai yang memiliki pemahaman Islam yang lurus.
8. Intensitas pertemuan Dirasah Islamiyah adalah 12 jam pelajaran per minggu, dengan
materi pelajaran antara lain: Tajwid dan Tahsinul Quran, Ulumul Quran, Tafsir, Hadis,
Bahasa Arab, Sirah Nabawiyah, Usul Fikih Dan Tsaqafah Islamiyah.

I. Rincian Target Tahfidz Al-Quran


Target pengajaran adalah 2 tahun hafal 30 juz mutqin, dengan rincian:
1. Semester pertama:
Hafalan juz 30-29, juz 1 s/d juz 5
2. Semester kedua
Hafalan juz 6 s/d juz 12
3. Semester ketiga
Hafalan juz 13 s/d juz 20
4. Semester keempat
Hafalan juz 21 s/d juz 28

J. Sistem Pengajaran Tahfidz Al-Quran


1. Pembentukan halaqah, satu pembimbing tahfidz membina 15 santri
2. Setoran hafalan dan murajaah dengan intensitas tatap muka 3 kali
3. Santri menyetor hafalan baru ke pembimbing tahfidz minimal 2 halaman atau 1 lembar
perhari
4. Santri mencapai target minimal perbulan yakni 1,5 juz sebagaimana target pengajaran
kurikulum pondok
5. Santri terlebih dahulu lulus ujian kenaikan jenjang hafalan setiap mendapatkan hafalan
1 juz sebelum melanjutkan ke juz berikutnya
6. Waktu maksimal mempersiapkan ujian kenaikan jenjang hafalan adalah 5 hari.
7. Santri murajaah (menyetor hafalan lama) minimal 5 halaman per hari
8. Santri diharuskan murajaah pribadi 3 juz per hari
9. Bagi santri yang bacaannya belum baik diharuskan terlebih dahulu tahsinul qira’ah dan
menghatamkan Al-Quran bi an-nadzar 10 kali sebelum mulai menghafal

K. Program
1. Setoran Hafalan Dan Murajaah Jama’i Dengan Ustadz Muhaffidz
Setiap hari ba’da shalat subuh berjamaah sampai pukul 07.00 WIB, ba’da shalat dzuhur
berjamaah sampai pukul 13.30 WIB dan ba’da shalat isya berjamaah sampai pukul
21.00 WIB (minimal setor 2 halaman per hari dan murajaah ¼ juz)
2. Murajaah Yaumiyyah Mandiri
Santri dibiasakan murajaah mandiri 3 juz per hari dengan penmgontrolan lewat buku
pegangan santri
3. Dirosah Islamiyah
Setiap hari senih-jumat jam 08.00-11.00 WIB dengan pelajaran Ulumul Qur’an (kitab
Manna’ Al Qatthan), Tafsir Al-Quran (Tafsir Ayatul Ahkam), Sirah Nabawiyah (Kitab
Rahiqul Mahtum), Tsaqafah Islamiyah, Bahasa Arab (Arabiyah Baina Yadaik), Hadis
(Syarah Hadis Arba’in), Ushul Fiqih dan Akidah.
4. Menghatamkan 10 Kali Terlebih Dahulu Sebelum Mulai Menghafal
Program ini ditujukan bagis antri yang bacaannya belum baik. Diharapkan akan
mempermudah lisan, memperbagus bacaannya berikut proses menghafal.
5. Pengiriman Imam Rawatib dan Penjadwalan Kultum Di Masjid-Masjid Sekitar
Pondok
Kegiatan ini bertujuan dalam rangka mensosialisasikan pondok sekaligus melatih jiwa
da’i bagi santri untuk siap diterjuankan berdakwah ditengah-tengah masyarakat.
6. Mengikuti Pengajian Pekanan Tiap Ahad Pagi
Pengajian umum rutin setiap Ahad Pagi yang diadakan oleh PCM Limpung di depan
Mushalla Al-Hidayah Gepor. Dimulai pukul 06.00-07.00 WIB.
7. Tasmi’ Bil Ghoib Pondok Tahfidz Al-Fatih Dengan Pondok Tahfidz Yang Lain
Program ini bertujuan untuk silaturrahim sekaligus untuk membangun suasana Qurani
di hati santri.
8. Tasmi’ Bil Ghaib Bersama Masyarakat
Dalam rangka mensyi’arkan Al-Quran di tengah-tengah masyarakat maka
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali ahad kelima tasmi’ bil ghaib bersama masyarakat
bertempat di masjid-masjid di sekitar limpung dengan disima’ masyarakat.
9. Kunjungan Pengurus Dan Pengajar
Program kunjungan dan silaturrahim ke pondok tahfidz lainnya untuk belajar dan studi
banding agar pondok Al-Fatih menjadi maju dan lebih baik lagi. Program ini
dijadwalkan setiap 4 bulan sekali.
10. Rihlah Santri
Program Outbond santri agar dapat memberi kesejukan dalam raga santri dan membuat
semangat dalam menghafal Al-Quran dilaksanakan setiap 3 bulan sekali/tengah
semester.
L. Jadwal Kegiatan (Subuh, Pagi, Siang, Sore dan Malam)

 1 ½ jam sebelum subuh : Bangun tidur dan persiapan qiyamul lail


 1 jam sebelum subuh : Qiyamul lain dan sahur (senin dan kamis)
 15 meniut sebelum subuh : Persiapan dilanjutkan shalat subuh berjamaah di
masjid
 Setelah sholat subuh – 07.00 : Setoran hafalan/setoran murajaah dan shalat dhuha
di masjid
 07.00-08.00 : Makan, mandi dan piket
 08.00-1 jam sebelum dzuhur : Dirasah islamiyah/ekstra/hafalan/murajaah
 1 jam sebelum dzuhur : Qailulah
 10 menit sebelum adzan dzuhur : bangun persiapan shalat subuh
 Ba’da dzuhur- 13.30 : setoran hafalan/setoran murajaah
 13.30- ½ jam sebelum ashar : Istirahat/makan siang/tetap mengkondisikan
dengan Al-Quran
 ½ jam sebelum ashar : Persiapan dilanjutkan shalat ashar berjamaah di
masjid
 Setelah ashar-16.30 : Menambah hafalan atau murajaah
 16.30- ¼ jam sebelum magrib : Istirahat, mandi, makan
 ¼ jam sebelum magrib : Persiapan dilanjutkan shalat magrib berjamaah
 18.15-18.45 : Persiapan setoran/murajaah
 ¼ jam sebelum isya : Periapan dilanjtkan shalt isya berjamaah di masjid
 Setelah isya-21.00 : setoran hafalan/murajaah
 21.00- 1 ½ jam sebelum subuh : Istirahat

M. Program Ekstra Kurikuler Yang Dilaksanakan


1. Futsal/sepak bola
2. Renang
3. Panahan
4. Rihlah Sapala (Santri Pecinta Alam)

N. Sarana Dan Prasarana Yang Dimiliki


No Jenis Bangunan Jumlah Keterangan
1 Masjid 1 Baik
2 Asrama 1 Baik
3 Ruang Kelas 1 Baik
4 Perpustakaan 1 Baik
5 Rumah Ustadz 1 Baik
6 MCK 4 Baik
7 Dapur Umum - -
8 Ruang Makan - -
9 Ruang Tamu 1 Baik
10 Ruang Peginapan Tamu 1 Baik
11 Mesin Cuci - -
TATA TERTIB SANTRI
Pasal 1
NORMA TINGKAH LAKU

1. Sebagai hamba pilihan dan keluarga Allah di bumi ( Ahlu Qur’an ) seluruh santri wajib
membumikan dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam keseharian, baik di
dalam maupun di luar lingkungan Pondok Tahfidzul Quran Al-Fatih
2. Santri wajib menjaga dan menerapkan akhlak Qur’ani, baik dalam ucapan maupun
tindakan dengan bersikap ramah dan sopan kepada siapapun. Baik di dalam maupun di luar
lingkungan Pondok Tahfidzul Quran Al-Fatih
3. Seluruh santri wajib mentaati peraturan pondok dan bagi santri yang melakukan
pelanggaran akan diproses sesuai prosedur yang berlaku.
4. Larangan keras dan akan diambil tindakan tegas bagi santri yang melakukan pelanggaran
syari’at baik di dalam maupun di luar pondok.
5. Santri wajib menjaga nama baik almamater dalam pergaulan, baik dalam maupun di luar
pondok.
6. Santri wajib menciptakan dan menjaga lingkungan Qur’ani pondok yang kondusif dengan
saling menghormati dan menghargai serta melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dan
saling menasehati dalam kebaikan sesama teman.
7. Seluruh santri wajib melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah di masjid. (maksimal 5 menit
sebelum adzan sudah sampai di masjid)
8. Seluruh penghuni asrama wajib berpakaian sopan dan menutup aurat, baik di dalam
maupun di luar lingkungan pondok.
9. Seluruh santri wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pondok,
meliputi: setoran hafalan baru dan muroja’ah dengan intensitas 3 kali pertemuan serta
dirasah islamiyah dengan intensitas pertemuan 12 jam pelajaran seminggu.
10. Bagi santri yang berhalangan mengikuti kegiatan belajar mengajar pondok diharuskan izin
terlebih dahulu kepada musyrif atau mudir sebagai bentuk akhlaq Ahlu Qur’an.
11. Demi kebaikan bersama diharapkan bagi santri untuk menyisipkan do’a bagi pondok,
asatidz, dan sesama teman yang lain.
12. Melaporkan kepada musyrif atau mudir jika mendapatkan pelanggaran.

Pasal 2
PENGHUNI ASRAMA

1. Penghuni asrama adalah santri Pondok Al-Fatih yang telah lulus leleksi setelah
menandatangani Surat Perjanjian Penghunian dan bersedia mematuhi Tata Tertib Asrama
yang telah ditetapkan.
2. Penghuni asrama lainnya adalah Musyrif.
3. Santri Pondok Al-Fatih wajib tinggal di asrama hingga 2 tahun selama masa belajar
mengajar.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PENGHUNI ASRAMA

1. Mendapatkan fasilitas asrama sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.


2. Mentaati semua peraturan dan tata tertib asrama serta ketentuan lain yang berlaku.
3. Menempati kamar yang telah ditetapkan oleh Musyrif. Tiap penghuni asrama tidak
dibenarkan pindah kamar/tempat tidur tanpa alasan yang jelas dan tanpa persetujuan dari
Musyrif.
4. Membayar uang bulanan sebesar Rp. 300.000,-
5. Menjaga dan memelihara fasilitas yang ada di dalam asrama.
6. Menjaga kebersihan asrama dan melaksanakan piket (kebersihan) sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan dan piket-piket lainnya.
7. Mengkondisikan diri, sesama teman, dan lingkungan pondok dalam ibadah dan interaksi
dengan Al-Qur’an.
8. Menjaga ketenangan di lingkungan asrama.
9. Menjaga nilai-nilai etika Islami dalam pergaulan di asrama.
10. Mengikuti semua kegiatan yang telah diprogramkan.

Pasal 4
KETENTUAN PENERIMAAN TAMU

1. Waktu untuk menerima tamu di luar jam setoran jam’iyyah, dirasah, dan jam istirahat.
2. Penghuni asrama tidak diizinkan membawa tamu menginap di dalam asrama tanpa seizin
Musyrif.
3. Tamu berkewajiban mematuhi semua peraturan yang berlaku di asrama.
4. Penghuni asrama berkewajiban mencegah tamu dari melakukan tindak pelanggaran tata
tertib asrama dan ikut bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari pelanggaran
tersebut.

Pasal 5
KETENTUAN MENINGGALKAN ASRAMA

1. Penghuni asrama yang akan bepergian meninggalkan asrama tidak mengikuti kegiatan atau
pulang harus izin terlebih dahulu kepada musyrif dan sepengetahuan mudir.
2. Penghuni asrama yang telah berakhir masa kepenghuniaannya harus mengemasi seluruh
barang pribadinya, sehingga kamar tersebut siap dipergunakan oleh penghuni yang baru.
3. Seluruh santri baru sebelum menjadi santri tetap pondok akan diuji coba terlebih dahulu
selama 2 bulan sebagai santri kontrak. Jika kinerja dan ghirah (semangat) bagus maka akan
mendapatkan legalitas kontrak sebagai santri tetap pondok. Namun jika ternyata tidak,
maka akan berakhir di masa itu. Kontrak tersebut akan dievaluasi per 6 bulan atau per
semester. Jika kinerja dan ghirah sesuai dengan target dan visi misi pondok akan
dilanjutkan hingga masa studi berakhir. Namun jika berubah dan tidak sesuai harapan,
maka akan berakhir di masa itu juga.
4. Santri wajib menyelesaikan hafalan 30 juz secara tuntas, jika mengundurkan diri di tengah
jalan atau tidak tuntas menyelesaikan hafalan 30 juz, maka yang bersangkutan dikenai
sanksi administrasi sebesar Rp.300.000,- perbulan. Terhitung sejak bulan pertama
keberadaannya di pondok.
5. Penyelesaian administrasi asrama dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari seselum masa
ijin tinggal berakhir.

Pasal 6
SANKSI

1. Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada penghuni yang melanggar peraturan
dan tata tertib yang berlaku.
2. Penghuni asrama yang melanggar pasal-pasal tersebut di atas dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3. Setiap pelanggaran akan dimasukkan ke dalam buku pelanggaran, untuk ditindaklanjuti.
4. Sanksi diberikan secara berjenjang sesuai tingkat pelanggaran, yaitu pelanggaran ringan,
sedang, dan berat.
5. Sanksi untuk pelanggaran ringan, sedang dan berat yang dilakukan oleh santri penghuni
asrama diberikan oleh musyrif atau pengasuh serta pengurus.

Pasal 7
PENUTUP

1. Setiap penghuni asrama wajib menaati Tata Tertib ini.


2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan dibuat kebijakan atau peraturan
tersendiri.

S.O.P

 PERIZINAN KBM
Selama proses pembelajaran, perizinan wajib melapor ke musyrif dan dicacat dibuku izin,
kemudian akan dipertimbangkan sesuai dengan ketentuan.

 KETENTUAN PERIZINAN
1. Santri wajib melapor kepada musyrif apabila terkait perizinan keterlambatan mengikuti
kegiatan.
2. Santri wajib melapor kepada musyrif apabila terkait perizinan TIDAK mengikuti
kegiatan.
3. Perizinan diharapkan dilakukan secara langsung atau jika tidak sempat bisa melalui
telepon dan SMS.
4. Santri yang disetujui perizinannya oleh musyrif, maka akan mendapatkan tugas
tambahan.
5. Santri yang TIDAK disetujui perizinannya oleh musyrif, maka wajib untuk mengikuti
kegiatan.
6. Santri yang melanggar ketentuan di atas akan diberikan sanksi.

 PERIZINAN MENINGGALKAN ASRAMA


1. Bagi penghuni yang keluar dari lingkungan asrama diberikan kesempatan maksimal
sampai pukul 21.00 WIB dengan catatan mempunyai alasan yang kuat serta telah
mengisi buku perizinan yang telah disediakan musyrif.
2. Perizinan melebihi batas maksimal jam malam harus melalui perizinan langsung dengan
membuat surat permohonan izin.
3. Bagi penghuni yang melanggar ketentuan jam malam akan dikenakan sanksi berupa
sanksi sedang atau sanksi kedisiplinan dari musyrif.

 MENINGGALKAN ASRAMA BERDASAR PROGRAM LIBUR 3 HARI 2


MALAM/BULAN
1. Bagi penghuni asrama yang akan meninggalkan asrama 3 hari 2 malam, wajib lapor ke
musyrif dan sepengetahuan mudir untuk dicatat di buku perizinan.
2. Jika izin lebih dari hari yang ditentukan maka jatah libur bulan depan dikurangi atas izin
dari Musyrif dan sepengetahuan Pengasuh (Mudir).
3. Jatah libur yang tidak diambil pada bulan itu akan gugur.

 PEMBERIAN REWARD
1. Bebas uang bulanan jika mencapai target setor hafalan baru 1,5 juz.
2. Reward tambahan diberikan kepada 3 santri paling berprestasi/teladan meliputi
kuantitas hafalan baru dan muroja’ah, akhlaq, dan semangat.

 PEMBERIAN SANKSI
Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada penghuni yang melanggar peraturan
dan tata tertib yang berlaku.

 TUJUAN
1. Sebagai pengingat atau pelajaran agar senantiasa dekat dengan Allah
Subhanahuwata’ala
2. Membentuk kepribadian Qur’ani dan berdisiplin tinggi.
3. Mengatur dan menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan pondok.
4. Mendidik rasa tanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukan.
5. Menumbuhkan rasa empati.
6. Menciptakan suasana kondusif yang dapat mendukung kegiatan di asrama.

 SASARAN
Seluruh santri
Sanksi terdiri dari 3 jenis, yaitu Sanksi Ringan, Sedang, dan Berat.

1. Pelanggaran RINGAN, terdiri dari :


a. Tidak setoran hafalan baru 2 halaman atau 1 lembar per hari. (teguran atau menulis
hafalan yang akan disetorkan, atau tidak mendapatkan lauk-pauk)
b. Meletakkan sandal tidak rapi. (teguran, merapikan dan meletakkan sandal yang tidak
tertata rapi)
c. Meletakkan barang-barang yang mengganggu kenyamanan di ruangan. (teguran dan
diamankan barangnya ketempat yang seharusnya)
d. Meninggalkan alat makan setelah makan dalam keadaan kotor. (teguran, mencuci
alat makan, dan denda Rp.1.000,- per item)
e. Berpakaian tidak sesuai dengan syariat. (teguran dan mengganti baju)
f. Membuang sampah tidak pada tempatnya. (teguran dan membersihkan)
g. Membuat kegaduan dan ketidaknyamanan penghuni lain di asrama. (teguran dan
membubarkan diri)
h. Tidak melaksanakan piket sesuai ketentuan yang berlaku. (teguran dan muroja’ah 5
juz pada hari yang ditentukan)
i. Memelihara hewan peliharaan yang mengganggu. (teguran dan disita)
j. Menjemur pakaian selain pada tempat yang ditentukan. (teguran atau memindahkan
atau disita)
k. Menggunakan fasilitas umum untuk keperluan pribadi. (teguran dan mengembalikan
atau menggantinya jika rusak)
l. Meletakkan pakaian kotor di sembarang tempat. (teguran atau memindahkan serta
mencucinya atau disita)
m. Membuat coretan, tulisan, tempelan pada dinding gedung asrama yang merusak
tembok. (teguran dan membersihkannya)
n. Tidak merapikan kendaraannya saat parkir. (teguran dan merapikannya)

 SANKSI
1) Jenis sanksi berupa sanksi kuratif / sanksi yang disepakati oleh penghuni asrama
2) Peringatan langsung oleh musyrif

2. Pelanggaran SEDANG, terdiri dari :


a. Akumulasi pelanggaran ringan sebanyak 3 kali berturut-turut setelah mendapat
teguran atau sanksi.
b. Selama 3 bulan berturut-turut santri tidak mencapai target bulanan.
c. Tidak berprilaku Qur’ani.
d. Sengaja tidak sholat berjamaah di masjid sesuai ketentuan.
e. Tidak sholat Tahajjud 3 kali berturut-turut.
f. Tidak sholat Dhuha 3 kali berturut-turut.
g. Terlambat pulang.
h. Tidak mengikuti kegiatan dengan alasan yang tidak dibenarkan.
i. Tidak berada di asrama tanpa izin.
j. Membawa pihak luar untuk tinggal tanpa seizin musyrif.
k. Membawa atau tidak mengumpulkan alat telekomunikasi di luar hari libur yang telah
disepakati dengan pondok.

 SANKSI
1) Membuat surat pernyataan bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan
tersebut serta siap menerima konsekuensi apapun.
2) Surat peringatan dari musyrif dan sanksi lanjutan dari pihak musyrif.
3) Menulis 1-604 halaman berdasarkan keputusan musyrif.

3. Pelanggaran BERAT, terdiri dari :


a. Melakukan ikhtilat atau pacaran dengan lawan jenis
b. Melakukan tindakan asusila
c. Membawa atau menyimpan senjata tajam atau minuman keras
d. Membuka, mengakses, atau menyimpan gambar atau video pornografi
e. Melakukan tindakan perkelahian, pencurian, dan perjudian baik di dalam maupun di
luar pondok
f. Merokok, narkoba, atau zat adiktif lainnya
g. Ketahuan meninggalkan sholat wajib
h. Meremehkan dan tidak berlaku sopan kepada asatidz maupun pengurus
i. Pulang tanpa izin musyrif atau tanpa sepengetahuan pengasuh
j. Tidak berubah atau bertaubat dari pelanggaran sedang setelah diberi sanksi atau
teguran kesar

 SANKSI
1) Melakukan pelanggaran berat dari nomor a – h langsung dikeluarkan dari pondok
tanpa peringatan
a) Permohonan maaf secara lisan maupun tulisan yang ditandatangani oleh
musyrif, pengasuh, dan pengurus.
b) Membuat surat pernyataan bersalah dan siap menerima konsekuensi apapun.
c) Jika pelanggaran diulangi lagi maka wali bersangkutan akan ditelpon atau
dipanggil.
d) Jika kembali diulangi lagi maka akan dilakukan skorsing 1 bulan.
e) Jika tetap diulangi lagi maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari pondok
(DO).

 PENANGANAN SANTRI SAKIT

1. Santri yang sakit atau teman sekamarnya melaporkan kondisi kesehatannya atau
kondisi temannya yangsakit kepada musyrif.
2. Musyrif melihat kondisi kesehatan santri yang bersangkutan.
3. Jika sakitnya tidak terlalu berat maka tidak perlu dirujuk ke balai pengobatan cukup
menggunankan obat-obatan yang tersedia di asrama.
4. Jangan memberikan obat sembarangan, tanya terlebih dahulu kepada yang
bersangkutan. Usahakan meminimalisasi penggunaan obat.
5. Jika sakitnya cukup berat maka dirujuk ke balai pengobatan.
6. Biaya pengobatan dan sebagainya ditanggung sepenuhnya oleh santri yang sakit.
7. Untuk santri yang kurang mampu berhak mengajukan dana penyangga kesehatan sesuai
dengan ketentuan prosedur Pondok Al-Fatih.
8. Apabila santri yang sakit tidak membawa atau mempunyai biaya, maka sementara
biaya ditalangi menggunakan kas Pondok Al-Fatih melalui musyrif dan diwajibkan
mengganti dengan cara cash atau diangsur.

Anda mungkin juga menyukai