MUHAMMADIYAH AL-FATIH
(Profil, Program, Kurikulum dan Tata Tertib)
PROFIL PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH
(PONTRENMU)
PONDOK TAHFIDZUL QURAN MUHAMMAD IYAH AL-FATIH
A. IDENTITAS
1. Nama PontrenMu : Pondok Tahfidzul Quran Muhammadiyah AL-FATIH
2. No. Izin Operasional : -------
3. No. Statistik Pontren : -------
4. Alamat : Diwek Wonokerso, Rt.03 Rw. III
a. Jalan : Jl. Limpung-Bawang
b. Desa : Wonokerso
c. Kecamatan : Limpung
d. Kabupaten/Kota : Batang
e. Profinsi : Jawa Tengah
f. No. Tlp/HP : 082328084155
g. Email : alfatihpptq@gmail.com
h. Website : --------------
5. Berdiri : 2014 ( Tanggal 07 bulan 12 tahun 2014)
6. Pendiri : PCM Limpung
B. SEJARAH
Secara singkat:
Pada tahun 2012 PCM Limpung mengadakan rapat untuk pendirian Rumah Tahfidz,
karena dilatar belakangi kekurangan kader yang hafal Al-Qur’an.
Tahun 2013 tahap pembangunan pondok.
Tahun 2014 awal study banding ke Ibnu Abbas, Griya Qur’an, PPTQ Darul Qur’an
Tahun 2014 Bulan Desember pembukaan PPTQ Al-Fatih.
VISI
Mencetak kader hafidz al-Quran yang berakhlak mulia dan memiliki pemahaman serta
pengamalan Islam yang lurus.
MISI
a. Menjadi wadah pencetak hafidz Al-Qur’an.
b. Membekali para santri dengan ilmu – ilmu Qur’ani.
c. Membentuk santri dengan amalan – amalan sunah Nabi.
TUJUAN
Mengingat sangat minimnya kader hafidz dari persyarikatan Muhammadiyah dan
dalam rangka mengamalkan semboyan persyarikatan Muhammadiyah untuk kembali
kepada Al-Quran dan As-Sunnah, dengan berdirinya Pondok Tahfidzul Quran
Muhammadiyah Al-Fatih diharapkan dapat mencetak kader hafidz yang memiliki
kepekaan terhadap permasalahan ummat dan perkembangan zaman (tajdid) serta aktif
dalam dakwah amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana cita-cita didirikannya
persyarikatan Muhammadiyah.
Penanggung Jawab:
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Batang
LP2M PDM Kab Batang
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limpung
Mudir:
Tri Teguh Pamuji ?
Purwoto. M.Pd ?
Wadir I (Akademik, Kerjasama dan kesantrian)
1.
Wadir II (keuangan)
1.
Wadir III (Asrama, Tata Usaha, Ekonomi dan Lazizmu)
1.
Staf Pondok
1.
2.
Pembimbing/Ustadz Pondok
1.
2.
Asisten Musyrif
1.
2.
E. Typologi Pesantren:
Takhossus: Tahfidz dan ngaji kitab
F. Program Unggulan:
Tahfidz
K. Program
1. Setoran Hafalan Dan Murajaah Jama’i Dengan Ustadz Muhaffidz
Setiap hari ba’da shalat subuh berjamaah sampai pukul 07.00 WIB, ba’da shalat dzuhur
berjamaah sampai pukul 13.30 WIB dan ba’da shalat isya berjamaah sampai pukul
21.00 WIB (minimal setor 2 halaman per hari dan murajaah ¼ juz)
2. Murajaah Yaumiyyah Mandiri
Santri dibiasakan murajaah mandiri 3 juz per hari dengan penmgontrolan lewat buku
pegangan santri
3. Dirosah Islamiyah
Setiap hari senih-jumat jam 08.00-11.00 WIB dengan pelajaran Ulumul Qur’an (kitab
Manna’ Al Qatthan), Tafsir Al-Quran (Tafsir Ayatul Ahkam), Sirah Nabawiyah (Kitab
Rahiqul Mahtum), Tsaqafah Islamiyah, Bahasa Arab (Arabiyah Baina Yadaik), Hadis
(Syarah Hadis Arba’in), Ushul Fiqih dan Akidah.
4. Menghatamkan 10 Kali Terlebih Dahulu Sebelum Mulai Menghafal
Program ini ditujukan bagis antri yang bacaannya belum baik. Diharapkan akan
mempermudah lisan, memperbagus bacaannya berikut proses menghafal.
5. Pengiriman Imam Rawatib dan Penjadwalan Kultum Di Masjid-Masjid Sekitar
Pondok
Kegiatan ini bertujuan dalam rangka mensosialisasikan pondok sekaligus melatih jiwa
da’i bagi santri untuk siap diterjuankan berdakwah ditengah-tengah masyarakat.
6. Mengikuti Pengajian Pekanan Tiap Ahad Pagi
Pengajian umum rutin setiap Ahad Pagi yang diadakan oleh PCM Limpung di depan
Mushalla Al-Hidayah Gepor. Dimulai pukul 06.00-07.00 WIB.
7. Tasmi’ Bil Ghoib Pondok Tahfidz Al-Fatih Dengan Pondok Tahfidz Yang Lain
Program ini bertujuan untuk silaturrahim sekaligus untuk membangun suasana Qurani
di hati santri.
8. Tasmi’ Bil Ghaib Bersama Masyarakat
Dalam rangka mensyi’arkan Al-Quran di tengah-tengah masyarakat maka
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali ahad kelima tasmi’ bil ghaib bersama masyarakat
bertempat di masjid-masjid di sekitar limpung dengan disima’ masyarakat.
9. Kunjungan Pengurus Dan Pengajar
Program kunjungan dan silaturrahim ke pondok tahfidz lainnya untuk belajar dan studi
banding agar pondok Al-Fatih menjadi maju dan lebih baik lagi. Program ini
dijadwalkan setiap 4 bulan sekali.
10. Rihlah Santri
Program Outbond santri agar dapat memberi kesejukan dalam raga santri dan membuat
semangat dalam menghafal Al-Quran dilaksanakan setiap 3 bulan sekali/tengah
semester.
L. Jadwal Kegiatan (Subuh, Pagi, Siang, Sore dan Malam)
1. Sebagai hamba pilihan dan keluarga Allah di bumi ( Ahlu Qur’an ) seluruh santri wajib
membumikan dan mengaplikasikan nilai-nilai luhur Al-Qur’an dalam keseharian, baik di
dalam maupun di luar lingkungan Pondok Tahfidzul Quran Al-Fatih
2. Santri wajib menjaga dan menerapkan akhlak Qur’ani, baik dalam ucapan maupun
tindakan dengan bersikap ramah dan sopan kepada siapapun. Baik di dalam maupun di luar
lingkungan Pondok Tahfidzul Quran Al-Fatih
3. Seluruh santri wajib mentaati peraturan pondok dan bagi santri yang melakukan
pelanggaran akan diproses sesuai prosedur yang berlaku.
4. Larangan keras dan akan diambil tindakan tegas bagi santri yang melakukan pelanggaran
syari’at baik di dalam maupun di luar pondok.
5. Santri wajib menjaga nama baik almamater dalam pergaulan, baik dalam maupun di luar
pondok.
6. Santri wajib menciptakan dan menjaga lingkungan Qur’ani pondok yang kondusif dengan
saling menghormati dan menghargai serta melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar dan
saling menasehati dalam kebaikan sesama teman.
7. Seluruh santri wajib melaksanakan shalat 5 waktu berjamaah di masjid. (maksimal 5 menit
sebelum adzan sudah sampai di masjid)
8. Seluruh penghuni asrama wajib berpakaian sopan dan menutup aurat, baik di dalam
maupun di luar lingkungan pondok.
9. Seluruh santri wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pondok,
meliputi: setoran hafalan baru dan muroja’ah dengan intensitas 3 kali pertemuan serta
dirasah islamiyah dengan intensitas pertemuan 12 jam pelajaran seminggu.
10. Bagi santri yang berhalangan mengikuti kegiatan belajar mengajar pondok diharuskan izin
terlebih dahulu kepada musyrif atau mudir sebagai bentuk akhlaq Ahlu Qur’an.
11. Demi kebaikan bersama diharapkan bagi santri untuk menyisipkan do’a bagi pondok,
asatidz, dan sesama teman yang lain.
12. Melaporkan kepada musyrif atau mudir jika mendapatkan pelanggaran.
Pasal 2
PENGHUNI ASRAMA
1. Penghuni asrama adalah santri Pondok Al-Fatih yang telah lulus leleksi setelah
menandatangani Surat Perjanjian Penghunian dan bersedia mematuhi Tata Tertib Asrama
yang telah ditetapkan.
2. Penghuni asrama lainnya adalah Musyrif.
3. Santri Pondok Al-Fatih wajib tinggal di asrama hingga 2 tahun selama masa belajar
mengajar.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PENGHUNI ASRAMA
Pasal 4
KETENTUAN PENERIMAAN TAMU
1. Waktu untuk menerima tamu di luar jam setoran jam’iyyah, dirasah, dan jam istirahat.
2. Penghuni asrama tidak diizinkan membawa tamu menginap di dalam asrama tanpa seizin
Musyrif.
3. Tamu berkewajiban mematuhi semua peraturan yang berlaku di asrama.
4. Penghuni asrama berkewajiban mencegah tamu dari melakukan tindak pelanggaran tata
tertib asrama dan ikut bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari pelanggaran
tersebut.
Pasal 5
KETENTUAN MENINGGALKAN ASRAMA
1. Penghuni asrama yang akan bepergian meninggalkan asrama tidak mengikuti kegiatan atau
pulang harus izin terlebih dahulu kepada musyrif dan sepengetahuan mudir.
2. Penghuni asrama yang telah berakhir masa kepenghuniaannya harus mengemasi seluruh
barang pribadinya, sehingga kamar tersebut siap dipergunakan oleh penghuni yang baru.
3. Seluruh santri baru sebelum menjadi santri tetap pondok akan diuji coba terlebih dahulu
selama 2 bulan sebagai santri kontrak. Jika kinerja dan ghirah (semangat) bagus maka akan
mendapatkan legalitas kontrak sebagai santri tetap pondok. Namun jika ternyata tidak,
maka akan berakhir di masa itu. Kontrak tersebut akan dievaluasi per 6 bulan atau per
semester. Jika kinerja dan ghirah sesuai dengan target dan visi misi pondok akan
dilanjutkan hingga masa studi berakhir. Namun jika berubah dan tidak sesuai harapan,
maka akan berakhir di masa itu juga.
4. Santri wajib menyelesaikan hafalan 30 juz secara tuntas, jika mengundurkan diri di tengah
jalan atau tidak tuntas menyelesaikan hafalan 30 juz, maka yang bersangkutan dikenai
sanksi administrasi sebesar Rp.300.000,- perbulan. Terhitung sejak bulan pertama
keberadaannya di pondok.
5. Penyelesaian administrasi asrama dilakukan selambat-lambatnya tujuh hari seselum masa
ijin tinggal berakhir.
Pasal 6
SANKSI
1. Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada penghuni yang melanggar peraturan
dan tata tertib yang berlaku.
2. Penghuni asrama yang melanggar pasal-pasal tersebut di atas dikenakan sanksi berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3. Setiap pelanggaran akan dimasukkan ke dalam buku pelanggaran, untuk ditindaklanjuti.
4. Sanksi diberikan secara berjenjang sesuai tingkat pelanggaran, yaitu pelanggaran ringan,
sedang, dan berat.
5. Sanksi untuk pelanggaran ringan, sedang dan berat yang dilakukan oleh santri penghuni
asrama diberikan oleh musyrif atau pengasuh serta pengurus.
Pasal 7
PENUTUP
S.O.P
PERIZINAN KBM
Selama proses pembelajaran, perizinan wajib melapor ke musyrif dan dicacat dibuku izin,
kemudian akan dipertimbangkan sesuai dengan ketentuan.
KETENTUAN PERIZINAN
1. Santri wajib melapor kepada musyrif apabila terkait perizinan keterlambatan mengikuti
kegiatan.
2. Santri wajib melapor kepada musyrif apabila terkait perizinan TIDAK mengikuti
kegiatan.
3. Perizinan diharapkan dilakukan secara langsung atau jika tidak sempat bisa melalui
telepon dan SMS.
4. Santri yang disetujui perizinannya oleh musyrif, maka akan mendapatkan tugas
tambahan.
5. Santri yang TIDAK disetujui perizinannya oleh musyrif, maka wajib untuk mengikuti
kegiatan.
6. Santri yang melanggar ketentuan di atas akan diberikan sanksi.
PEMBERIAN REWARD
1. Bebas uang bulanan jika mencapai target setor hafalan baru 1,5 juz.
2. Reward tambahan diberikan kepada 3 santri paling berprestasi/teladan meliputi
kuantitas hafalan baru dan muroja’ah, akhlaq, dan semangat.
PEMBERIAN SANKSI
Sanksi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada penghuni yang melanggar peraturan
dan tata tertib yang berlaku.
TUJUAN
1. Sebagai pengingat atau pelajaran agar senantiasa dekat dengan Allah
Subhanahuwata’ala
2. Membentuk kepribadian Qur’ani dan berdisiplin tinggi.
3. Mengatur dan menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan pondok.
4. Mendidik rasa tanggung jawab terhadap perbuatan yang dilakukan.
5. Menumbuhkan rasa empati.
6. Menciptakan suasana kondusif yang dapat mendukung kegiatan di asrama.
SASARAN
Seluruh santri
Sanksi terdiri dari 3 jenis, yaitu Sanksi Ringan, Sedang, dan Berat.
SANKSI
1) Jenis sanksi berupa sanksi kuratif / sanksi yang disepakati oleh penghuni asrama
2) Peringatan langsung oleh musyrif
SANKSI
1) Membuat surat pernyataan bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan
tersebut serta siap menerima konsekuensi apapun.
2) Surat peringatan dari musyrif dan sanksi lanjutan dari pihak musyrif.
3) Menulis 1-604 halaman berdasarkan keputusan musyrif.
SANKSI
1) Melakukan pelanggaran berat dari nomor a – h langsung dikeluarkan dari pondok
tanpa peringatan
a) Permohonan maaf secara lisan maupun tulisan yang ditandatangani oleh
musyrif, pengasuh, dan pengurus.
b) Membuat surat pernyataan bersalah dan siap menerima konsekuensi apapun.
c) Jika pelanggaran diulangi lagi maka wali bersangkutan akan ditelpon atau
dipanggil.
d) Jika kembali diulangi lagi maka akan dilakukan skorsing 1 bulan.
e) Jika tetap diulangi lagi maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari pondok
(DO).
1. Santri yang sakit atau teman sekamarnya melaporkan kondisi kesehatannya atau
kondisi temannya yangsakit kepada musyrif.
2. Musyrif melihat kondisi kesehatan santri yang bersangkutan.
3. Jika sakitnya tidak terlalu berat maka tidak perlu dirujuk ke balai pengobatan cukup
menggunankan obat-obatan yang tersedia di asrama.
4. Jangan memberikan obat sembarangan, tanya terlebih dahulu kepada yang
bersangkutan. Usahakan meminimalisasi penggunaan obat.
5. Jika sakitnya cukup berat maka dirujuk ke balai pengobatan.
6. Biaya pengobatan dan sebagainya ditanggung sepenuhnya oleh santri yang sakit.
7. Untuk santri yang kurang mampu berhak mengajukan dana penyangga kesehatan sesuai
dengan ketentuan prosedur Pondok Al-Fatih.
8. Apabila santri yang sakit tidak membawa atau mempunyai biaya, maka sementara
biaya ditalangi menggunakan kas Pondok Al-Fatih melalui musyrif dan diwajibkan
mengganti dengan cara cash atau diangsur.