Anda di halaman 1dari 7

A.

Pendahuluan

Al-Qur’an merupakan dokumen paling penting bagi umat Islam. Tanpa


AlQur’an umat Islam akan kehilangan arah karena teks suci tersebut berisikan mengenai
ajaran-ajaran Islam yang sesuai dengan “titah Tuhan”. Baik buruk perbuatan seorang
muslim parameternya adalah Al-Qur’an. Dalam catatan sejarah, umat Islam pernah risau
setelah banyak diantara penghafal Al-Qur’an yang meninggal dunia dalam perang
Yamamah. Sehingga kejadian ini kemudian menjadi inspirasi bagi sahabatsahabat untuk
menuliskan ayat-ayat suci Al-Qur’an sebagai salah satu upaya untuk menjaga
keberadaan dan keotentikan Al-Quran.
Sementara itu seiring perkembangan zaman, upaya-upaya untuk menjaga
kelestarian dan keotentikan Al-Qur’an tersebut masih tetap dilakukan. Salah satunya
adalah dengan didirikannya pondok-pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an.
Harus diakui bahwa pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam
telah membuktikan keberadaannya dan keberhasilannya dalam peningkatan sumber
daya manusia. Banyak pesantren yang cikal bakalnya merupakan lembaga pendidikan
Al-Qur’an. Di dalam pesantren ini, para santri diajarkan membaca, menghafal, dan
memahami Al-Qur’an di samping kitab-kitab kuning. Bahkan dalam perkembangan
terakhir telah terbukti bahwa dari pesantren telah lahir banyak pemimpin bangsa dan
pemimpin masyarakat.
Namun Seiring arus modernisasi yang tidak bisa dibendung lagi, pesantren
dihadapkan pada sebuah problem paradigma visi dan model pembelajaran, karena para
santri tidak cukup dibekali dengan satu kompetensi saja, setelah lulus dapat tetap eksis
di tengah-tengah masyarakat. Menurut Abdurahman Mas’ud, masih terdapat beberapa
ruang yang saat ini. Pertama, orientasi ke belakang atau salaf oriented masih jauh lebih
kuat dari pada orientasi ke depan dan ini tentu tercermin dalam sistem pembelajaran
dunia pesantren.
B. Latar Belakang
Dalam rangka untuk menjaga orisinalitas al-Qur’an ini, selain dilakukan dengan
cara membaca dan memahaminya, kita juga berusaha dengan jalan menghafalkannya.

1
Karena ketika diwahyukan kepada Nabi, Al-Qur’an telah turun dengan bermacam cara.
Misalnya dengan ditulis, dibaca, dan di hafal setiap hari. Para sahabat berlomba-lomba
menghafal setiap wahyu yang turun dengan penuh perhatian dan khidmat. Tak
terkecuali Rasulullah sendiri. Bahkan saking cintanya dengan Al-Qur’an, beliau sangat
sedih jika tidak menerima wahyu.
Tradisi menghafal Al-Qur’an dipelihara turun-temurun sepanjang zaman, baik
oleh bangsa bangsa yang berbahasa arab maupun yang bukan berbahasa arab, termasuk
bangsa Indonesia. Allah Swt., telah memudahkan lafal Al-Qur’an untuk dibaca, dihafal,
dipahami, direnungkan, dan diamalkan sesuai dengan QS Al-Qamar ayat 17.4

Artinya: dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,


Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran.
Di Indonesia pada saat ini banyak lembaga-lembaga islam yang mendidik para
santri untuk mampu menguasai ilmu Al-Qur’an, di samping itu juga ada yang mendidik
santrinya untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Pondok pesantren merupakan bagian
yang integral dari lembagalembaga pendidikan di Indonesia. Tujuan pondok pesantren
yaitu untuk membentuk kepribadian muslim, kepribadian yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat dengan jalan mengabdi
pada masyarakat.
Banyak metode menghafal Al-Qur’an yang telah dikembangkan oleh para
ulama. Sa’dulloh dalam buku 9 cara cepat menghafal Al-Qur’an yang diterbitkan Gema
Insani Jakarta tahun 2008 mengemukakan bahwa dalam menghafal Al-Qur’an orang
mempunyai metode dan cara yangberbeda-beda. Namun metode apapun yang dipakai
tidak akan terlepas dari pembacaan yang berulang-ulang sampai dapat mengucapkannya
dengan sempurna. Diantaranya Madinatul Qur’an. Cara mudah menghafal Al Quran
Metode menghafal 8 M (mendengarkan, melihat, menirukan, menulis, mengartikan,
memahami, menghafal, mengamalkan) atau yang disebut Miracle.

2
C. Permasalahan Yang Dihadapi
Mengingat jumlah santri yang begitu banyak hampir 30 orang, sedangkan
kemampuan dana yang kami miliki terbatas, sehingga pelayanan terhadap santri pun
hanya baru sekedar bantuan stimulan saja, pada bulan Ramadhan ini Pondok Tahfidz
Madinatul Qur’an Banjarmasin berencana mengadakan Pelatihan Dakwah Dai’
/Penceramah. dikarenakan kami belum memiliki donatur tetap untuk memberikan
pelayanan yang optimal kepada anak asuh kami yaitu fasilitas Mimbar duduk untuk
kegiatan pelatihan dakwah. Allah berfirman dalam QS Al Hadid 57:11

Artinya :Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah) dengan cara


menafkahkan hartanya di jalan Allah (pinjaman yang baik) seumpamanya hartanya itu
dinafkahkan demi karena Allah (maka Allah akan melipatgandakan balasan pinjaman
itu) menurut suatu qiraat dibaca Fayudha' 'ifahu (untuknya) mulai dari sepuluh kali
lipat hingga tujuh ratus kali lipat, sebagaimana keterangan yang telah disebutkan di
dalam surah Al Baqarah (dan baginya) di samping pahala yang dilipatgandakan itu
(pahala yang banyak) juga disertai mendapat keridaan dari Allah dan disambut dengan
baik. (Tafsir Al-Jalalain, QS Al-Hadid 57:11)
“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat
burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu
pula di surga.” (HR. Ibnu Majah).
Maka melalui proposal permohonan ini kami bermaksud mengajak masyarakat
mampu untuk saling berbagi dan peduli dengan para penghafal Al Qur’an Sehingga
mereka menjadi penerus bangsa yang baik di masa yang akan datang. semoga menjadi
amal jariyah dan kelak akan mendapat syafaat dari al Qur'an.

3
D. Visi dan Misi dan Tujuan
Visi : Menyiapkan Generasi Penghafal Al- Qur’an

Misi : Mendirikan Dan Mengembangkan Pondok Tahfidz

Tujuan : Terbentuknya Generasi Penghafal Al-Qur’an Yang Kaffah, Bertaqwa


Dan Berkemajuan

Motto : Tiada Hari Berlalu Tanpa Menghafal Al-Qur’an

E. Target

Sasaran Pondok Tahfidz Madinatul Qur’an Banjarmasin ini adalah masyarakat


umum dengan usia 7 – 77 tahun dengan tingkat pendidikan SD/SMP/SMA/Kuliah,
adapun target hafalan quran adalah sebagai berikut:

-Lulus SD/MI =4 Juz

-Lulus SMP/MTS=3 Juz

-Lulus SMA/MA=3 Juz

-Lulus SMA/MA=Syahadah 10 Juz


F. Maksud Dan Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan proposal permohonan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengajak masyarakat mampu, para pengusaha untuk saling berbagi


membangun generasi penghafal Al Qur’an yang bertaqwa dan berkemajuan.
2. Membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat mampu terhadap sosial
kemasyarakatan.
4. Mengajak masyarakat mampu untuk berlomba menebar amalan dengan
sedekah.

4
5. Mencari donatur tetap untuk bantuan Santri di Pondok Tahfidz Madinatul
Qur’an Banjarmasin.

G. Bentuk Kegiatan / Program Yang Diberikan


Program Yang Dilaksanakan Pondok Tahfidz Madinatul Qur’an Banjarmasin
-Menghafal Al-Qur’an, Hadits Dan tafsir

-Tarjamatul Qur’an Metode Tamyiz, Cara Mudah Terjemah Al-Qur’an

-Tahsinul Qur’an

b.Pelatihan-Pelatihan

-TOT Pengajar Tahfidz Al-Qur’an

-Khotib

-Da’i

H. Struktur Organisasi Yayasan dan Pondok Tahfidz Madinatul Qur’an


Banjarmasin

Adapun struktur Organisasi yayasan Madinatul Qur’an Banjarmasin adalah:


Pelindung : Walikota

Penasehat : Abdullah Said

Pembina 1 : H. Zainal Muttaqien

Pembina 2 : Ust. H. Mas’udi, HS

Ketua Umum : M. Nashroh Nasyir. RA

Sekertaris : Lailatul Qadariah, S.Pd.I

Bendahara : M. Hasbi Asidiqi

Kabag Humas : Misran

5
Kabag Diklat : H. Nordiyansyah

Pelaksana Harian : Abdurrahman

Kasi Perlengkapan : Dani

Kasi Penggalangan Dana : Muhammad Rafi’i, SE

Adapun struktur Pondok Tahfidz Madinatul Qur’an Banjarmasin adalah:

Kepala Pondok : Muhammad Riza, HQ

Wakil Kepala Pondok : Raufan Tazakka, M.E.I

Sekertaris : Noor Fadhilah Mujahidah, A.Md

Bendahara : Yunida Ulfah, M.Pd

Humas : Jum’an

Staff Pengajar : 1. Ustadz Drs. H. Suriadi Horman

2. Ustadz Ridho, HQ, S.Pd.I

3. Ustadz Hasan

4. Ustadz Jumadi Toha, Lc

I/. Penutup
Demikian proposal permohonan ini kami susun. Semoga dapat memberikan
gambaran mengenai palaksanaan kegiatan nantinya. Besar harapan kami permohonan
ini dapat terkabul.

6
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kapada semua pihak
yang telah ikut membantu, semoga amal ibadah Bapak berikan mendapat ridho Allah
SWT dan diganti dengan balasan pahala yang berlipat ganda. Amin

Selasa, 17 April, 2018

Kepala Pondok Tahfidz Madinatul

Qur’an Banjarmasin Sekertaris

(Muhammad Riza , HQ) (Nor Fadhilah Mujahidah , A.Md)

Mengetahui

Pimpinan Pondok Tahfidz Madinatul

Qur’an Banjarmasin

(M.Nasroh Nasyir, RA)

Anda mungkin juga menyukai