Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang atau biasa orang mengenal
dengan Pondok Hufadh atau juga Pondok MQ adalah lembaga pendidikan sebagaimana
lembaga lembaga pendidikan yang lain, hanya saja di lembaga pendidikan ini mempunyai
kehususan yaitu santri/siswa dalam pembelajaran Alqur an sangat diperhatikan. Pendiri
pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang didirikan sebagai perwujudan
cita-cita dua Pahlawan Nasional yaitu Hadratusy Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan
putra beliau K.H. A. Wahid Hasyim.yang berkeinginan mempunyai lembaga yang
mempelajari Alqur an termasuk menghafalnya.
Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari sangat mencintai santri yang hafal Al-Qur’an, bahkan
sekitar tahun 1923 sudah ada santri yang bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada
bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qur’an bil-ghoib sampai khatam. Tahun 1936 putra
beliau KH.A. Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah (Spesial mempelajari
bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qur’an ditambah pelajaran agama dan pengetahuan umum
seperlunya). Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971 berdiri Madrasatul
Qur an sebagai hasil musyawarah sembilan kyai dan pengasuh pesantren Tebuireng.
Sejarah MQ TebuIreng
Wednesday, 25 February 2009 04:41 administrator
Pondok Pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang atau biasa orang mengenal
dengan Pondok Hufadh atau juga Pondok MQ adalah lembaga pendidikan sebagaimana
lembaga lembaga pendidikan yang lain, hanya saja di lembaga pendidikan ini mempunyai
kehususan yaitu santri/siswa dalam pembelajaran Alqur an sangat diperhatikan. Pendiri
pondok pesantren Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang didirikan sebagai perwujudan
cita-cita dua Pahlawan Nasional yaitu Hadratusy Syaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari dan
putra beliau K.H. A. Wahid Hasyim.yang berkeinginan mempunyai lembaga yang
mempelajari Alqur an termasuk menghafalnya. Hadratusy Syaikh Hasyim Asy'ari sangat
mencintai santri yang hafal Al-Qur’an, bahkan sekitar tahun 1923 sudah ada santri yang
bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qur’an
bil-ghoib sampai khatam.
Tahun 1936 putra beliau KH.A. Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah
(Spesial mempelajari bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qur’an ditambah pelajaran agama
dan pengetahuan umum seperlunya).
Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971 berdiri Madrasatul Qur an sebagai
hasil musyawarah sembilan kyai dan pengasuh pesantren Tebuireng .
Visi dan Misi
Friday, 05 June 2009 10:21 administrator
Adapun dasar pokok dari pendidikan secara khusus di Madrasatul Qur an adalah :
1. Al-Qur'an
Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Qur’an Al-’ankabut ayat 49. Artinya: “Sebenarnya ,
Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang berilmu
……….:” Dimana Al-Qur’an merupakan informasi yang lengkap dan jelas, untuk
menerimanya (media menerimanya) adalah dimasukkan ke dalam dada, sedangkan si
penerima adalah mereka yang berkredibilitas orang-orang yang berilmu.
2. Al-Hadits
“Sebaik-baik kamu semua adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mau
mengamalkannya kepada orang lain” (HR. Bukhori)
3. Ijma'
Yang dimaksud defisini adalah Ijma’ dalam bidang metodologi pengajaran Al-Qur’an,
khususnya dalam hal penerimaan dan pemakaian qiroahnya, yaitu qiro’ah shohihah
mutawatiroh dengan kriteria;
Unit Pendidikan
Friday, 05 June 2009 10:32 administrator
1. Unit Tahfidh Unit ini sebagai penanggung jawab pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan di Madrasatul Qur an Tebuireng Jombang.
2. Unit Sekolah Unit ini bertanggung jawab dalam pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran keilmuan secara formal.
Bentuk aktivitas yang di selenggarakan unit ini, dibagi menjadi dua kategori, yaitu harian
dan mingguan
a. Aktivitas harian, diatur dalam sebuah jadwal sebagai berikut :
Waktu Aktifitas
03.30-04.30 Sholat Lail
04.30-05.00 Jama'ah Sholat Subuh
05.00-06.00 Setoran Hafalan Al-Qur'an
06.00-06.45 Makan pagi dan Mandi
06.45-07.00 Persiapan Sekolah dan Sholat Dhuha
07.00-12.15 Sekolah
12.15-13.00 Jama'ah Sholat Dhuhur dan Makan Siang
13.00-15.00 Istirahat
15.00-15.45 Jama;ah Sholat Ashar
15.45-16.45 Setoran dan Fashohah Al-Qur'an
16.45-17.15 Mandi Sore dan Persiapan ke Masjid
17.15-18.15 Jama'ah Sholat Maghrib
18.15-19.30 Pembinaan Fashohah Al-Qur'an
19.30-20.00 Jamaah Sholat Isya'
20.00-21.15 Jam Belajar Malam
21.15-03.30 Istirahat
b. Aktivitas Mingguan
Memberdayakan santri melalui kegiatan khotmil Qur’an mingguan, pelatihan muroqqi
dan khotib di masjid sekitar pesantren Mengadakan kompetisi mingguan, sebagai salah
satu bekal persiapan santri dalam berpartisipasi pada Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat
kabupaten, provinsi maupun nasional. Antara lain :
1. Musabaqoh Tilawatil Qur’an
2. Musabaqoh Hifdhil Qur’an
3. Musabaqoh Tafsiril Qur’an
4. Musabaqoh Khottil Qur’an
5. Musabaqoh Syarhil Qur’an
6. Musabaqoh Fahmil Qur’an
7. MHQ 1 & 5 Juz Tilawah
Untuk mengembangkan potensi santri dalam bidang olah raga, pondok pesantren juga
menyediakan berbagai jenis kegiatan olah raga berikut fasilitasnya. Antara lain sepak
bola, basket, bulu tangkis dan renang.
PROGRAM BINNADHAR
Fri - 05 Jun Written by Administrator
PROGRAM BINNADHAR
1. Kelompok/Tingkatan:
Bagi mereka yang belum diterima untuk mengambil program tahfidh, diwajibkan untuk
mengikuti program binnadhar sesuai dengan tingkat kemampuan bacaan masing-masing.
Dalam pembinaannya terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Tingkat Mubtadi’ (dasar); mereka adalah yang belum mampu membaca Al-
Qur’an dan atau belum mempunyai dasar-dasar fashahah.
2. Tingkat Mutawashith; mereka yang sudah lancar membaca, dan menguasi dasar-
dasar fashahah, namun belum bisa membedakan cara dan ciri masing-masing
huruf dan melafadhkan.
3. Tingkat Muntadhir; mereka sudah lancar membaca dan fashih namun kurang
menguasai dalam waqof, ibtida’ serta musykilatil-ayat.
4. Tingkat Maqbul; pada tingkat ini santri dinyatakan lulus dari program binnadhar
dan berhak untuk mengikuti program menghafal Al-Qur’an (tahfidh)
2. Sistem Pembinaan
1. Setoran Binnadhar pada masing-masing ustadz yang telah ditentukan enam kali
dalam seminggu sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2. Pembinaan fashahah secara klasikal; mereka dikelompokkan sesuai dengan
kelompoknya secara klasikal, diberi pembinaan bidang fashahah (adil tidaknya
dalam melafadhkan sebuah huruf) enam kali dalam seminggu dengan materi
sesuai dengan tingkatannya.
3. Ujian kenaikan; dari masing-masing tingkatan pada setiap semester diadakan
ujian kenaikan Untuk dapat mengikuti wisuda binnadhar, disamping lulus dalam
ujian seleksi, mereka juga diwajibkan/disyaratkan telah hafal juz 30, 29 dan 28
serta surat-surat tertentu (Surat Yasin, Ar-Rahman dan Waqi’ah).
4. Program binnadhar ini ditempuh dalam dua tahun.
5. Bagi santri yang telah diwisuda binnadhar, berhak memasuki jenjang Tahfidh
(menghafal Al-Qur’an).
PROGRAM TAHFIDH
Fri - 05 Jun Written by Administrator
PROGRAM TAHFIDH (QIRO’AH MASYHURAH)
1.Syarat
Untuk mengambil program tahfidh mereka harus baik bacaan Al-Qur’annya sesuai
dengan Qiro’ah Muwahhadah standart Madrasatul Qur an (lulus program binnadhar).
2.Mushaf dan Target
Mushaf yang dipakai adalah Mushaf Utsmani riwayat Imam Hafs dari Imam ‘Ashim,
dengan menggunakan Al-Qur’an Pojok yang setiap halamannya terdiri dari 15 baris, dan
setiap juz terdiri dari 20 halaman/10 lembar. Dari kurikulum yang telah digariskan,
mereka harus sudah menyelesaikan (hafal) 30 juz selama 3 tahun.
3.Sistem Pembinaan
1. Setoran hafalan; yaitu santri memperdengarkan hafalannya kepada Badal
(guru/instruktur) masing-masing setiap hari.
2. Setoran fashahah; yaitu santri memperdengarkan bacaan atau hafalan pada Badal
pembina masing-masing sesuai dengan kelompok dan jadwal yang telah
ditentukan.
3. Mudarosah kelompok; para santri secara berkelompok (tiga-tiga) bergantian
memperdengarkan hafalannya setiap hari dengan berkelanjutan sampai batas akhir
hafalannya.
4.Wisuda Hafidh
Santri yang telah khatam al-Qur’an berhak mengikuti wisuda Qiro’ah Masyhuroh
(Wisuda hafidh) dengan syarat membaca al-Qur’an 30 juz bil-ghoib secara langsung
QIRO’AH SAB’AH
Fri - 05 Jun Written by Administrator
Bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz Qiro ah Masyhuroh dengan baik
serta telah memenuhi syarat-syarat tertentu, mereka dapat mengambil dan mempelajari
Qiro ah Sab'iyah (bil ghaib), mempelajari Ulumul Qiro ah yang variatif dari riwayat
Imam Tujuh (Imam Nafi’, Ashim, Hamzah, Al-Kisai, Ibnu Amir, Abu Amr dan Ibnu
Katsir). Disamping pendalaman dalam hal Ulumul Qiro ah, pada program ini juga
ditekankan untuk mendalami kajian makna terhadap perbedaan/khilafnya bacaan
TARGET CAPAIAN
Fri - 05 Jun Written by Administrator
TARGET CAPAIAN
2. Binnadhar
a. Tingkat Mubtadi’
1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah surat Al-Baqarah dan Juz 30
2. Materi hafalan adalah surat Ad-Dluha – An-Nas
3. Materi fashahah/tajwid
- Makharijul huruf
- Mad dan Qashr.
- Hukum nun mati dan tanwin, hukum mim mati dan nun tasydid.
4. Target capaian
- Menguasai dasar-dasar fashahah.
- Lancar membaca.
b. Tingkat Mutawashith
1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah :Ali Imron – An-Nas
2. Materi hafalan :Juz Amma & surat-surat penting
3. Materi setoran Juz 1 – 15
4. Materi fashahah dan tajwid
- Hukum bacaan Ra’ dan Lam
- Tanda-tanda waqof
- Ahkamul Mad dan Ukurannya.
c. Tingkat Muntadhir
1. Materi bacaan/fashahah klasikal adalah Ash-Shoffat – Adz-Dzariyat
2. Materi hafalan adalah surat-surat penting dan Juz 30, 29
3. Materi fashahah dan tajwid
- Waqof ibtida’
- Musykilatul Kalimat
- Hamzah Qotho’ dan Washal
4. Target capaian:
- Mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhraj dan sifatnya
- Lancar membaca
d. Tingkat Maqbul - Materi Muntadhir dan hafalan juz 28
Unit Tahfidh
Friday, 05 June 2009 10:40 administrator
Program pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an yang diselenggarakan unit tahfidh dibagi
menjadi tiga tahap yaitu :
a. Binnadhar adalah program bimbingan Membaca al-Qur’an bagi santri yang belum
mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan Qiro’ah Muwahhadah
standart Madrasatul Qur an.
b. Tahfidh adalah program bimbingan menghafal Al-Qur’an setelah dinyatakan lulus dari
tahap binnadhar.
c. Qira’ah Sab’ah adalah program bimbingan diperuntukkan bagi santri yang sudah
menyelesaikan tahap tahfidh, yaitu mempelajari bacaan riwayat imam tujuh (Imam Nafi’,
Ashim, Hamzah, kisa’I, Ibnu Amir, Abu Amr dan Ibu Katsir).
Unit Sekolah
Friday, 05 June 2009 10:44 administrator
Tingkat pendidikan dan pengajaran yang ada di Madrasatul Qur’an adalah :