Anda di halaman 1dari 35

PENGELOLAAN RTQ DALAM MENUMBUHKAN MINAT

MENGHAFAL AL-QUR’AN DI RTQ AHLUL QUR’AN KUBU DALAM


PARAK KARAKAH KOTA PADANG
PROPOSAL TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Mencapai


Gelar Magister dalam Pendidikan Agama Islam

Oleh

UMMI SALAMA
NIM. 1820010040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
IMAM BONJOL PADANG
2021 M/1442 H
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada Bab IV ini, akan diungkapkan hasil penelitian yang dilakukan di

RTQ Ahlul Qur’an Komplek Puri Berlindo Kubu Dalam Parak Karakah Kota

Padang, hasil penelitian ini didapat melalui wawancara dengan ketua RTQ Ahlul

Qur’an, Ustadz / ustadzah yang mengajar, santri / santriwan RTQ Ahlul Qur’an

serta melakukan observasi untuk mengumpulkan data tentang Pengelolaan RTQ

dalam Menumbuhkan Minat Menghafal Al-Qur’an di RTQ Ahlul Qur’an Kubu

Dalam Parak Karakah Kota Padang. Pembahasan ini meliputi Gambaran Umum

RTQ Ahlul Qur’an, Perencanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal

Al-Qur’an, Pengorganisasian RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-

Qur’an, Pelaksanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an serta

Pengawasan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an di RTQ

Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang.

A. Gambaran Umum RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota
Padang
1. Sejarah Singkat RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota
Padang

Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an atau sering juga disebut RTQ Ahlul

Qur’an pertama kali didirikan pada tangal 17 September 2012.1Rumah

Tahfizh yang berlokasi di Jalan Ikhlas Raya Komplek Puri Berlindo No 9

Kubu Dalam Parak Karakah Kecamatan Padang Timur Kota Padang inii

merupakan salah satu Rumah Tahfizh yang mengelola tahfizh memberikan

perhatian khusus kepada program Tahfizh al-Qur’an pada tingkat Pra TK,
1
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an
TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan Umum. Lebih kurang Sembilan Tahun

belakangan ini Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an mengalami perubahan yang

sangat pesat, baik dari segi peningkatan mutu pendidikan, potensi tenaga

pendidik, peserta didik, dan perlengkapan sarana pendidikan.

Kegiatan belajar membaca dan menghafal al-Qur’an secara


berkelompok pada dasarnya sudah mulai sebelum dibentuknya sebuah
lembaga rumah tahfizh. Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Suhendri SIQ, S.Ag
selaku ketua RTQ Ahlul Qur’an: “Kegiatan itu diikuti oleh keluarga terdekat
dari Dr. H. Heksan, S. PMK yakni pemiliki dari RTQ ini sendiri dengan
mendatangkan tenaga pengajar ke rumah beliau. Oleh karena itu timbul
inisiatif dari Dr. H. Heksan, S. PMK dan istri Ibu Vanda Puspita untuk
mendirikan sebuah lembaga yang dapat membina umat Islam dalam jumlah
yang lebih banyak yang memiliki keinginan mempelajari,meningkatkan
pemahaman bahkan menghafal al-Qur’an”2

Selanjutnya Ustadz Suhendri juga mengungkapkan bahwa: “Kegiatan


ini dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan empat orang hafizh-
hafizah. Keempat pendiri tersebut adalah Ust. Nurhasan, SIQ S. Th.I, Ustazah
Lela Cahyani, SIQ S. Pd.I, Ust. Khairul Munir, SIQ S. Th.I, dan Ust
Zulfirman, SIQ S. Th.I. Sehingga terbentuklah Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an
yang diresmikan pada tanggal 17 September 2012.”3

Berdasarkandata yang penulisdapatkandariarsipdokumen RTQ Ahlul

Qur’an, dalam perjalanannya yang menginjak 9 tahun, Rumah Tahfizh ini

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun berawal dari 25 santri, puncaknya

pada tahun 2019 sebanyak 1214 santri.4 Hal ini juga disampaikan oleh Ustadz

Suhendri selaku ketua RTQ Ahlul Qur’an: “ Pada awal berdirinya RTQ ini

hanya mengajar 25 santri saja yang bertempat tinggal disekitar komplek RTQ,

namun seiring berjalannya waktu banyak orangtua yang datang untuk

mendaftarkan anaknya belajar dan menghafal Al-Qur’an di RTQ ini. Pada 1

Tahun terakhir Santri RTQ ini mengalami penurunan dikarenakan adanya

2
Ust Suhendri, Ketua RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Sabtu 20 November 2021
3
Ust Suhendri, Ketua RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Sabtu 20 November 2021
4
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa jumlah peserta didik
Wabah Covid-19, Namun perlu diketahui bersama bahwa selama masa

pandemi Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an ini tetap aktif seperti biasa hanya saja

pembelajaran di pindahkan dengan Kelas Tahfizh Online, dan juga di ganti

dengan Kelas New Normal.”5

Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Lasyarikalah selaku wakil

bidang kesiswaan sekaligus pendidik di RTQ Ahlul Qur’an: “ Santri di RTQ

Ahlul Qur’an menurun pada April 2020 dikarenakan adanya wabah Covid-19,

namun proses PBM tetap dilanjutkan dengan sistem Tahfizh online yakni via

Zoom dan Whatapp Video. Namun Sejak Januari 2021 Sudah kembali

melakukan pembelajaran tatap muka dan juga kelas Tahfizh Online. Hingga

pada akhir tahun 2021 santri yang belajar di Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an ini

sebanyak 864 orang dari berbagai kalangan umur dan tingkatan pendidikan.6

2. Visi dan Misi Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an


RTQ Ahlul Qur’an merupakan lembaga yang memiliki tujuan yang

jelas yakni lembaga yang berupaya menciptakan generasi yang Qur’ani. Hal

ini dituangkan dalam visi dan misi yang mendukung akan keberadaan Rumah

Tahfizh Ahlul Qur’an.

Adapun visi RTQ Ahlul Qur’an adalah Membentuk generasi muda yang

cinta al-Qur’an dan menjadi pribadi yang dirindukan Al-Qur’an. Sesuai visi

tersebut maka misi RTQ Ahlul Qur’an adalah :

1. Mempersiapkan anak yang fasih membaca al-Qur’an yang baik dan benar

2. Mewujudkan santri yang hafal dan faham kandungan al-Qur’an

5
Ustadz Suhendri, Ketua / Pimpinan RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Sabtu 13 November
2021
Ustadz Lasyarikalah, Ustadz Pengajar dan WakaBidang Kurikulumdi RTQ Ahlul
6

Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021


3. Menjadikan pribadi yang mengamalkan al-Qur’an.7

3. Sasaran Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an


Rumah Tahfizh hadir untuk semua golongan dengan kepentingan

dakwah al-Quran. Sasaran dari Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an adalah

masyarakat muslim yang meliputi anak-anak termasuk balita, remaja, dewasa

maupun orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Rumah Tahfizh Ahlul

Qur’an memberikan perhatian khusus kepada program Tahfizh al-Qur’an

pada tingkat Pra TK, TK, SD, SMP, SMA, Mahasiswa dan Umum.8

B. Perencanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Qur’an di RTQ


Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang

Pada dasarnya segala kegiatan apapun tidak terlepas dari perencanaan,

sebab perencanaan adalah salah satu aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan.

Sebuah perencanaan akan dapat memberikan kejelasan arah dalam usaha proses

penyelenggaraannya. Perencanaan merupakan proses kegiatan yang menyiapkan

secara sistematis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan merupakan salah satu yang sangat penting dilakukan oleh

setiap orang dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas, karena perencanaan

itu akan menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Jika ia

ingin melakukan sesuatu hal atau kegiatan tanpa perencanaan yang jelas tentu

akan membuat dia menjadi kesulitan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dan

akan menemui berbagai kendala serta hasil yang diharapkan tentu tidak maksimal.

Observasi penulis lakukan pada hari Jum’at tanggal 12November 2021

penulis melihat pada setiap membuat suatu program yang akan dilaksanakan, di

RTQ Ahlul Qur’an terlihat membuat sebuah perencanaan untuk merealisasikan


7
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa Visi dan Misi Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an
8
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa Jumlah peserta didik
program tersebut seperti membuat program tahunan, semester, bulanan,

mingguan, dan harian kebijakan ketuaRTQdimusyawarahkan dengan Penasehat

dan juga Ustadz/ah.9

Perencanaan Ketua RTQAhlul Qur’an dalam menumbuhkan minat

menghafal Qur’an tergambar dalam penyusunan program RTQ. Sebagaimana

wawancara penulis lakukan dengan Ustadz Suhendri selaku ketua RTQAhlul

Qur’an yang mengatakan:

“Tugas ketua RTQ adalah menyusun perencaan program yang akan


dilaksanakan baik program Tahunan, Semester, bulanan, mingguan, dan harian
yang dimusyawarahkan dengan Penasehat, Ustadz/ah dan juga pihak terkait.
Perencaan ini sangat penting dilakukan, karena dengan adanya perencanaan segala
sesuatu kegiatan kedepan akan terarah dan mendapatkan hasil yang maksimal.”10

Perencanaan program di RTQAhlul Qur’an melibatkan beberapa pihak

diantaranya penasehat, Ketua, serta ustadz/ah. Ustadz Effendi Albuqori Selaku

Pembimbing atau pengajar di RTQ Ahlul Quran menyatakan :

“Ketua RTQ bersama penasehat dan semua ustadz/ah dilibatkan dalam


perencanaan program di RTQ Ahlul Qur’an, ada beberapa bentuk perencanaan
yang dilakukan, yaitu perencanaan tahunan, semester, bulanan, mingguan dan
harian. Perencanaan tahunan yaitu adanya wisuda bagi santri yang menyelesaikan
hafalan minimal 1 Juz, daurah ramadhan yang dilaksanakan khusus bulan
ramadhan, programsemester adanya ujian semester, daurah sepekan, kemudian
program bulanan adanya kompre Hafalan, kompre Iqro, program mingguan
adanya briefing santri, program harian yaitu PBM yang didalamnya wajib terdapat
tiga bentuk materi yaitu Tahsin, Tahfizh serta muraja’ah Al-Qur’an.”11

Hal serupa juga diungkapkan oleh ustadzah Era Novia yang juga

merupakan pembimbing di RTQ Ahul Qur’an, ustadzah yang juga seorang dosen

tahfizh di salah satu perguruan tinggi swasta ini mengatakan bahwa:

“Kami di RTQ Ahlul Qur’an selalu melakukan perencanaan terlebih


dahulu, baik perencanaan jangka panjang maupun perencanaa jangka pendek, hal

9
Observasi, Jum’at 12November 2021
10
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
11
Ustadz Effendi Albuqori, Ustadz Pengajar dan Wakabidang Sapra di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Sabtu 13 November 2021
ini dilakukan supaya program dapat terarah dengan baik. Adapun perencanaan-
perencanaan tersebut dilakukan oleh ketua RTQ berkoordinasi langsung dengan
wakil bidang, ustadz/ah pembimbing dan juga penasehat RTQ Ahlul Qur’an.
Adapun program perencanaan tahunan di RTQ adanya wisuda dan daurah
ramadhan, perencanaan program semester yaitu ujian semester dan daurah
sepekan, kemudian perencanaan program bulanan yaitu kompre hafalan, sima’an,
kompre Iqro, perencanaan program mingguan adanya briefing santri dan
perencanaan program harian yaitu target hafalan, tahsin dan muraja’ah santri. ”12
Penyusunan program RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal

Qur’an, mengacu kepada visi dan misi RTQAhlul Qur’an yang diungkapkan

Ustadz Suhendri sebagai ketua RTQ, beliau mengaakan bahwa:

“Penyusunan program RTQ mengacu kepada visi dan misi RTQAhlul


Qur’an itu sendiri. Adapun visi RTQ Ahlul Qur’an adalah Membentuk generasi
muda yang cinta al-Qur’an dan menjadi pribadi yang dirindukan Al-Qur’an.
Sesuai visi tersebut maka misi RTQ Ahlul Qur’an adalah :
1. Mempersiapkan anak yang fasih membaca al-Qur’an yang baik dan benar
2. Mewujudkan santri yang hafal dan faham kandungan al-Qur’an
3. Menjadikan pribadi yang mengamalkan al-Qur’an”13
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadzah Erita yang juga sebagai guru

pembimbing di RTQ Ahlul Qur’an, Ustadzah yang juga seorang dosen ini

mengatakan bahwa:

“Sejak pertama kali RTQ Ahlul Qur’an didirikan memang tujuan


utamanya adalah mencetak generasai Qur’ani yang hafal Al-Qur’an, yang semua
itu dicantumkan dalam visi dan misi RTQ Ahlul Qur’an. Setiap santri yang masuk
belajar di RTQ ini diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an dari umur 4 Tahun
hingga dewasa lanjutan. Program menghafal Al-Qur’an inilah yang menjadi
program wajib di RTQ Ahlul Qur’an dan menjadi faktor utama minat santri
menghafal Al-Qur’an. 14
Pernyataan di atas juga diperkuat oleh Ustadz Khairul Hadi selaku Ustadz

pembimbing sekaligus Waka Umum Keuangan dan Ketua Harian, beliau

mengungkapkan bahwa:

“Adapun perencanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-


Qur’an tidak terlepas dari pengelolaan yang dilakukan oleh Ketua RTQ bersama
wakil bidang, berkoordinasi langsung dengan penasehat RTQserta Ustadz/ah
12
Ustadzah Era Novia, Ustadzah Pengajar di RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Senin 15
November 2021
13
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
14
Ustadzah Erita, Ustadzah Pengajar di RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Rabu 17 November
2021
pembimbing, Perencanaan tersebut disusun dalam rangka mewujudkan visi dan
misi RTQ Ahlul Qur’an.”15

Hasil studi dokumentasi, perencanaan program RTQ Ahlul Qur’an terdiri

dari program tahunan, program semester, program bulanan, program mingguan,

dan program harian. Diantaranya adalah:

1. Program tahunan, meliputi; melaksanakan wisuda Tahfizh bagi santri yang


sudah khatam minimal 1 Juz dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, Sima’an
santri, Daurah ramadhan, Melakukan penerimaan santri baru, persiapan kelas
khusus untuk santri yang mengikuti ujian dinas, melaksanakan LPJ (Laporan
Pertangungjawaban) oleh ketua dan wakil bidang, Memberikan pelatihan
kepada pengurus RTQ Ahlul Qur’an terkait tupoksi, pelatihan parenting
untuk orangtua, melaksanakan ujian akhir RTQ, lomba MTQ, memeriahkan
peringatan Isra’ Mi’raj dengan kegiatan perlombaan, memeriahkan
peringatan tahun baru Islam dengan kegiatan lomba dan tabligh akbar, dan
workshop penyusunan kerja ustadz/ah RTQ Ahlul Qur’an dalam bentuk
Raker Akhir Tahun ( Rancangan Kerja).
2. Program semester, meliputi: melaksanakan simaa’an guru dalam rangka
mempersiapkan ustadz/ah hafizh 30 Juz bagi yang belum, melakukan Rolling
kelas, pemilihan kelas terbaik, mengadakan pertemuan dengan orangtua
santri, mengadakan kegiatan goro bersama dan bakti sosial, melaksanakan
ujian semester, daurah sepekan, melaksanakan rapat pengurus RTQ Ahlul
Qur’an.
3. Program bulanan, meliputi; melakukan kompre 1 Juz, kompre
Iqro’,memanggil orangtua santri yang bermasalah dan yang berprestasi,
mengevaluasi kinerja ustadz/ah, melakukan pembinaan ustadz/ah yang
memiliki kinerja rendah, membuat laporan bulanan oleh wakil bidang, rapat
bulanan bersama ustadz/ah, mabid ustdz/ah dan santri, muraja’ah akbar,
kajian rutin ustadz/ah.
4. Program mingguan, meliputi; melaksanakan briefing ustadz/ah setiap hari
senin dan kamis, briefng santri setiap hari selasa dan jum’at, kelas irama
setiap hari jum’at dan sabtu, mabid santri, evaluasi bagi santri yang tidak
patuh pertauran.
5. Program harian, meliputi; melaksanakan PBM terdiri dari tahsin, tahfizh dan
muraja’ah, infak santri setiap selasa dan jum’at, membimbing santri wudhu’
sebelum PBM dimulai, shalat Ashar dan isya berjama’ah serta membimbing
santri dzikir dan do’a setiap selesai shalat berjamaah.16
Berbagai perencanaan program RTQ di atas, dapat terealisasikan dengan

baik apabila dilakukan perencanaan yang matang, dan hal ini juga merupakan

15
Ustadz Khairul Hadi, Ustadz Pengajar dan Ketua Harian di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Jum’at 19 November 2021
16
Dokumentasi Program Kerja RTQ Ahlul Qur’an
upaya RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an di RTQ Ahlul

Qur’an. Ustadz Suhendri mengungkapkan bahwa:

“Salah satu upaya yang kami lakukan dalam menumbuhkan minat


menghafal Al-Qur’an di RTQ adalah dengan menyusun perencanaan program
yang berkaitan langsung dengan santri seperti adanya briefing santri yang
pematerinya adalah ustadz/ah pembimbing yang memberikan motivasi-motivasi
dalam menghafal Al-Qur’an, serta adanya mabid yang kami lakukan setiap
minggunya dalam rangka menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an.”17

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Ustadz Hendra Syafrianto

selaku pembimbing juga sebagai Wakabidang Humas, beliau mengungkapkan

bahwa:

“Dalam rangka menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an di RTQ Ahlul


Qur’an segala perencaaan program disusun sebaik mungkin dan segala fasilitas
disediakan senyaman mungkin seperti lokasi belajar yang kondusif, ruang kelas
yang nyaman, alokasi waktu belajar yang memadai dan kegiatan-kegiatan yang
menunjang hafalan santri. Segala bentuk perencanaan program tersebut dilakukan
oleh ketua RTQ berkoordinasi dengan waka bidang bersama penasehat RTQ dan
juga ustadz/ah pembimbing dan juga pihak-pihak terkait lainnya.”18

Perencanaan program tersebut sangat mempengaruhi perkembangan RTQ

Ahlul Qur’an, terutama minat santri dalam menghafal Al-Qur’an, dimana sejak

pertama didirikan hingga saat ini santri RTQ Ahlul Qur’an mengalami

peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkandata yang

penulisdapatkandariarsipdokumen RTQ Ahlul Qur’an, dalam perjalanannya yang

menginjak 9 tahun, rumah tahfizh ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

berawal dari 25 santri, puncaknya pada tahun 2019 sebanyak 1214 santri. 19 Hal ini

juga disampaikan oleh Ustadz Suhendri selaku ketua RTQ Ahlul Qur’an: “ Pada

awal berdirinya RTQ ini hanya mengajar 25 santri saja yang bertempat tinggal

disekitar komplek RTQ, namun seiring berjalannya waktu banyak orangtua yang

17
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
18
Ustadz Hendra Syafrianto, Ustadz Pengajar dan Wakabidang Humas di RTQAhlul
Qur’an, Wawancara,Jum’at 19 November 2021
19
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa jumlah peserta didik
datang untuk mendaftarkan anaknya belajar dan menghafal Al-Qur’an di RTQ ini.

Pada 1 Tahun terakhir Santri RTQ ini mengalami penurunan dikarenakan adanya

Wabah Covid-19, Namun perlu diketahui bersama bahwa selama masa pandemi

Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an ini tetap aktif seperti biasa hanya saja pembelajaran

di pindahkan dengan Kelas Tahfizh Online, dan juga di ganti dengan Kelas New

Normal.”20

Hal ini juga disampaikan oleh ustadz Lasyarikalahu Selaku Pembimbing

dan juga waka bidang kurikulum di RTQ Ahlul Qur’an, beliau mengatakan:

“Santri di RTQ Ahlul Qur’an menurun pada April 2020 dikarenakan


adanya wabah Covid-19, namun proses PBM tetap dilanjutkan dengan sistem
Tahfizh online yakni via Zoom dan Whatapp Video. Namun Sejak Januari 2021
Sudah kembali melakukan pembelajaran tatap muka dan juga kelas Tahfizh
Online. Hingga pada akhir tahun 2021 santri yang belajar di Rumah Tahfizh
Ahlul Qur’an ini sebanyak 864 orang santri dari berbagai kalangan umur dan
tingkatan pendidikan.21

Tabel 1.1
Daftar Perkembangan Santri Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an

Tahun PR LK Jumlah

September 15 10 25
2012

2012 24 16 40

2013 32 20 52

2014 107 124 231

2015 210 214 424

2016 324 335 659

2017 350 600 950

2018 492 512 1004

2019 589 625 1214


20
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
21
Ustadz Lasyarikalah, Ustadz Pengajar dan WakaBidang Kurikulumdi RTQ Ahlul
Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021
2020 389 404 793

2021 443 421 864


Sumber : Dokumen RTQ Ahlul Qur’an

Hasil dokumentasi, observasi dan wawancara di atas dapat penulis

simpulkan bahwa perencanaan ketua RTQ Ahlul Qur’an dalam menumbuhkan

minat menghafal Al-Qur’an telah disusun dalam bentuk perencanaan program

tahunan, program semester, program bulanan, program mingguan, dan program

harian dan dibantu oleh berbagai pihak baik sumbangsi yang berbentuk pemikiran

maupun bantuan yang berupa materi, kesemua hal tersebut tentunya untuk

mengembangkan dan memajukan lembaga RTQ Ahlul Qur’an.

C. PengorganisasianRTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Qur’an di


RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang

Suatu perencanaan akan menjadi kacaudalam pelaksaanaannyakalau tidak

didukung oleh pengorganisasianyang baik dan rapi. Pengorganisasian sebagai

fungsi manajemen dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokkan

orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian

rupanya sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai satu

kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Observasi penulis lakukan pada hari Jum’at tanggal 12 November 2021

penulis melihat Ketua RTQ Ahlul Qur’an mengadakan rapat dengan berbagai

waka bidang ustadz/ah pembimbing. Dalam rapat tersebut penulis disimpulkan

adanya mekanisme pembagian tugas yang harus dilaksanakan oleh para waka

bidang serta ustadz/ah yang menjadi sebuah kegiatan yang harus dilaksanakan.22

22
Observasi, Jum’at 12November 2021
RTQ Ahlul Qur’an sudah memiliki struktur organisasi yang baku, yang

diputuskan dari rapat Ketua RTQ dengan penasehat serta ustadz/ah, Ustadz

Suhendri selaku Ketua RTQ mengatakan:

“Sejak awal RTQ didirikan kami sudah memiliki struktur organisasi yang
diputuskan melalui rapat yang diketuai oleh Ketua RTQ, penasehat dan ustadz/ah
pengajar. Struktur Organisasi RTQ terdiri dari Ketua RTQ, Waka bidang
Keuangan sekaligus Ketua Harian, Sekretaris, bendahara, waka bidang kurikulum,
waka bidang Kesiswaan, waka bidang Humas, waka bidang IT, dan waka bidang
Sapra. Masing-masing dari waka bidang ini mempunyai tugas dan tanggungjawab
yang berbeda-beda.”23

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadz Efendi Albuqori, yang juga

sebagai Waka Sapra, beliau mengatakan:

“Dalam menyusun program perencanaan di RTQ ketua RTQ selalu


melibatkan wakabidang sebagai tangan kanan dari ketua, Ketua bersama dengan
wakabidang bersama-sama membuat perencanaan dalam rangka membuat
program yang menarik sehingga santri lebih berminat menghafal al-Qur’an dan
lebih termotivasi dalam menghafal al-Qur’an. Wakabidang ini merupakan bagian
dari struktur organisasi yang sangat penting di RTQ Ahlul Qur’an, karena
merupakan perpanjangan tangan dari Ketua RTQ Ahlul Qur’an.”24

Adapun tugas-tugas menurut kapasitas dan komposisi jabatan struktural

organisasi dimaksud, memiliki fungsi, kewajiban dan tanggung jawab yang

berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, berdasarkan studi dokumentasi

yang terlihat tentang tugas pokok dan fungsi wakabidang diantaranya:

1. Waka keuangan dan Ketua harian merupakan wakil ketua bertugas

mengevaluasi segala sesuatu terkait keuangan RTQ seperti kinerja bendahara

dan juga bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

kepegawaian seperti TU dan ustadz/ustadzah yang mengajar di RTQ. Seperti

ustadz yang izin, terlambat dan pegawai serta ustadz/ah yang tidak mematuhi

23
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
24
Ustadz Effendi Albuqori, Ustadz Pengajar dan Wakabidang Sapra di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Sabtu 13 November 2021
peraturan dengan baik maka akan langsung dipanggil oleh ketua harian dan

dievaluasi oleh ketua RTQ.

2. Wakabidang Kurikulum bertanggungjawab terkait materi pembelajaran yang

dilaksanakan di RTQ, Alokasi waktu pembelajaran. Wakabidang kurikulum

bertanggungjawab atas segala sesuatu mengenai proses belajar mengajar di

RTQ.

3. Wakabidang kesiswaan yang bertugas selalu mengevaluasi tentang keaktifan

siswa dalam belajar keaktifan siswa dalam datang belajar kemudian yang

mengurus sendiri baru, santri offsantridan santri yang bermasalah semuanya

akan dievaluasi oleh berbagai bidang kesiswaan melalui sekretaris RTQ.

4. Wakabidang humas yang berkaitan dengan segala informasi dan hubungan

masyarakat, maupun masyarakat luar, memberikan informasi ke wali santri

melalui grup whatapps ataupun informasi langsung.

5. WakabidangIT atau informasi dan teknologi bertanggungjawab terhadap

dalam hal ini sangat dibutuhkan karena sekarang teknologi sangat dibutuhkan

oleh kayak sendiri sudah mempunyai channel youtube yang telah dikelola

kurang lebih 6 tahun dan akan berangkat inilah yang selalu bertanggungjawab

mengenai segala bentuk informasi dan teknologi.

6. Wakabidang Sapra atau sarana dan prasarana yang bertanggung jawab penuh

terhadap sarana dan prasarana yang ada di RTQ berkaitan dengan

kenyamanan santri dalam belajar seperti Ruang belajaryang bersih, ruang

belajar yang kondusif yang nyaman, ketersediaan kipas, AC, karpet, kursi

meja dan sarana dan prasarana lainnya.25

25
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa Tugas dan Tanggungjawab Wakabidang
Dokumentasi di atas juga diperkuat oleh Ustadz Hendra Syafrianto,

mengatakan:

“Wakabidang ini sangat dibutuhkan oleh ketua RTQ dalam menyusun


program dalam rangka menumbuhkan minat santri menghafal Al-Qur’an karena
program-program tersebut disusun bersama dengan wakabidang kemudian
langsung diaplikasikan melalui ustadz/ah. Adapun pengorganisasian RTQ dalam
menumbuhkan minat menghafal Al-Quran dapat kita contohkan dari wakabidang
kesiswaan yangbertanggungjawab terhadap kegiatan-kegiatan berkaitan dengan
santri, seperti pembagian kelompok kelas sesuai usia, menyediakan materi
briefing santri, membuat agenda mabit santri, mengadakan perlombaan antar
santri dan lain-lain.”26

Hal senada juga dikatakan oleh Ustadzah Yolanda Putri selaku pengajar

dan wakabidang kesiswaan putri, beliau mengatakan:

“Kami Wakakesiswaan dalam hal ini bertanggungjawab terhadap hal-hal


yang berkaitan dengan kegiatan santri. Melalui ketua RTQ kami
membagikantugas berbagaikegiatan, sepertipembagian
tugaskhususyangharusdilakukan ustadz/ahdan santri, misalnya bagaimana
memotivasi santri agar mereka
dapatmencapaitujuanpembelajaranyangtelahditetapkan. Mengadakan briefing
rutin santri setiap hari selasa dan jum’at dalam rangka menumbuhkan kedisiplinan
santri dalam menghafal Al-Qur’an serta agar santri lebih berminat dan semangat
dalam menghafal Al-Qur’an.27

Demikian pula tugas dan tanggungjawab ketua harian sebagai wakil 1 dari

Ketua RTQ, Ustadz Khairul Hadi mengungkapkan bahwa selaku Ketua

Harianmengatakan:

“Dalam rangka menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an juga perlu


meningkatkan kedisiplinan baik dari ustadz/ah maupun dari santri RTQ. Saya
sebagai ketua harian bertugas dan bertanggungjawab mengevaluasi kinerja
ustadz/ah, pegawai baik dari segi kedisiplinan, kehadiran, keaktifan mengajar dan
peraturan-pertauran lainnya.Ustadz/ah wajib mengikuti peraturan yang telah
disepakati bersama. Contoh sebelum masuk kelas untuk melaksanakan PBM
Seluruh ustadz/ah diwajibkan melakukan FingerPrintpaling lama 10 menit
sebelum PBM dimulai. Lewat dari 10 menit maka dikenakan denda sebesar
seribu rupiah per menitdievaluasi oleh Ketua harian disetiap bulannya dan
langsung mendapatkan potongan gaji oleh bendahara RTQ. Apabila ada salah

26
Ustadz Hendra Syafrianto, Ustadz Pengajar dan wakabidang Humas di RTQAhlul
Qur’an, Wawancara,Jum’at 19 November 2021
27
Ustadzah Yolanda Putri, Ustadzah Pengajar dan Wakabidang Kesiswaan Putri di
RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Rabu 17 November 2021
seorang ustadz/ah yang tidak mengindahkan peraturan tersebut maka akan
langsung dievaluasi oleh ketua harian dan dipanggil menghadap Ketua RTQ dan
mendapatkan sanksi berupa teguran atau SP (Surat Peringatan).”28

Hal ini juga dijelaskan oleh Ustadz Lasyarikalah selaku pengajar dan waka

Kurikulum, beliau mengatakan:

“Para wakabidang selalu berkoordinasi dengan Ketua RTQdalam rangka


menyusun kegiatan, seperti membuat peraturan-peraturan ataupun kegiatan
lainnya, supaya program perencanaan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
arah dan tujuan yang diharapkan serta dalam rangka menumbuhkan minat
menghafal Al-Qur’an santri di RTQ Ahlul Qur’an.29

Pengorganisasian penggerakkan program yang kita laksanakan terkadang

terdapat kendala hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Ustadz Suhendri selaku

Ketua RTQ mengungkapkan:

“Setiap manajemen terkadang mengalami kendala dan kesenjangan dalam


keberlangsungan sebuah kegiatan atau program yang telah direncanakan, akan
tetapi selaku insan pendidikan seyogyanya kendala bukan berarti menjadi
hambatan yang menjadikan sebuah program tidak terlaksana, akan tetapi disinilah
atasan kepada bawahan, dan komunikasi semua rekan guru dapat bermanfaat dan
memberikan jalan keluar dan solusi terhadap kendala yang dihadapi”.30

Pengasuh atau ustadz-ustadzah Rumah tahfizh Ahlul Qur’an adalah ustadz

dan ustadzah yang memiliki kompetensi untuk mengajarkan tahfiz dengan kriteria

memiliki hafalan 30 juz (Proses penyelesaian hafalan). Adapun struktur

kepengurusan Rumah Tahfizh Ahlul Quran adalah:31

Penasehat dan Pengasuh : Bapak Dr. Heksan, Sp.M (K)


IbuVanda Puspita Sari, SE
Buya Mukhlis ( Guru Besar)
Ketua Rumah Tahfizh : Ustadz Suhendri, SIQ, S.Ag
Waka Umum Keuangan dan

28
Ustadz Khairul Hadi, Pengajar dan Ketua Harian di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Jum’at 19 November 2021
29
Ustadz Lasyarikalah, Pengajar dan WakaBidang Kurikulum di RTQ Ahlul Qur’an,
Wawancara, Kamis 18 November 2021
30
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
31
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa Struktur kepengurusan Rumah Tahfizh Ahlul
Quran
Ketua Harian : Ustadz Khairul Hadi, SIQ, S.Ag
Sekretaris : Ustadzah Nurul Alawiyah
Dalimunthe, A. Md
Bendahara : Ustadzah Miftakul Janah, S. Tr. Ak
Waka Kurikulum dan Pendidikan : Ustadz Lasyarikalahu, S.Pd
Ustadzah Agsa Sabilla, A.Md
Waka Kesiswaan : Ustadz Abdul Wahhab Al-
Munawwar, S.Ag
Ustadzah Yolanda Putri, S.IQ, S.Pd
IT ( Information and Technology) : Ustadz Nursalim, S.IQ, S.Pd
Wakabidang Humas : Ustadz Hendra Syafrianto, S.IQ,
M.Ag
WakabidangSapra : Ustadz Effendi Albuqori, S.IQ,
S.Ag
Ustadzah Dermisah, S.IQ, S.Ag
Ustadz/ustadzah Pembimbing :
Tabel 1.1
Daftar Ustadz/ustadzah Pembimbing Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an

No Nama Ustadz No Nama Ustadzah


1 Suhendri, S.IQ, S.Ag 1 Ummi Salama, S.IQ, S.Pd

2 Khairul Hadi, S.IQ, S.Ag 2 Hidayatul Azizah Gazali, S.Th.I M.Ag

3 Muhammad Fathoni, S.IQ, 3 Era Novia, S.IQ, S.Ag


S.Ag

4 Hendra Syafrianto, S.IQ, 4 Erita, SIQ, M.Ag


M.Ag

5 Syamsul Hamidi 5 Fitria Ambriani, S.IQ, S.Pd

6 Effendi Albukhari, S.IQ, 6 Linni Yusnida


S.Ag

7 Dolizal Putra, S.Ag, M. 7 Lea Fatimah S.IQ, S.Th.I


Ag

8 Fadli Padila Putra, S.Pd 8 Yolanda Putri, S.IQ, S.Pd

9 Nursalim, S.IQ, S.Pd 9 Yeni Hendri Yanti, S.IQ, S.Pd

10 Joni Anwar 10 Nurrahim Muhairoh

11 Lasyarikalahu, S.Pd 11 Nurul Hidayati, S. IQ, S.Ag

12 Perdinansyah Siregar 12 Lathifah Aini


13 Abdul Wahhab Al- 13 Halimatun Sakdiah, S.IQ, S.Ag
Munawwar, S.Ag

14 wahyu 14 Agsa Sabilla, A.Md

15 rudi 15 Dermisah, S.IQ, S.Ag

16 hafizh 16 Khoiriah

17 mustofa 17 Rajika Lubis

18 18 Ummi Husnawati

19 19 Desy Novita Sari

20 20 Fitriyani Afiyah Trisyandi

21 21 Santy Novita

22 22 Laila Sari

23 23 Raudah
Sumber: Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa Daftar Ustadz/ustadzah Pembimbing
Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an

Hasil dari wawancara dan dokumentasi di atas dapat penulis analisis

bahwa pengorganisasian di RTQ Ahlul Qur'an, terencana sedemikian jelas karena

masing-masing wakabidangmengetahui tugas dan tanggung jawabnya agar pada

saat pelaksanaan setiap wakabidang dapat menjalankannya dengan baik hal ini

diharapkan agar tujuan RTQ Ahlul Qur’an dapat tercapai sesuai yang tercantum

pada visi dan misi RTQ.

D. Pelaksanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul


Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang

Penggerakkan RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah dalam

menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’anmengacu pada perencanaan dan

pegorganisasian program yang telah dirancang oleh Ketua RTQ, Wakabidang

serta ustadz/ah yang terkait.Penggerakan pada hakekatnya merupakan suatu usaha


dan dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkansecara efektif dan

efisien.

Hal initerlihat pada observasi yang penulis lakukan padaJum’at

12November 2021 di RTQ Ahlul Qur’an, penulis melihat dalam melaksanakan

program kegiatan Ketua RTQ, Wakabidangdan Ustadz/ah melaksanakan program

yang tergambar dalam program tahunan, program semester, program bulanan,

program mingguan, dan program harian.32

Hal ini diungkapkan oleh Ustadz Suhendri sendiri selaku KetuaRTQ:

“Pada Program tahunan kami mengadakan agenda wisuda setiap 2 tahun


sekalibagi santri yang sudah khatam minimal 1 juz dengan melakukan kompre
hafalan terlebih dahulu dan disima’kan kepada ustadz/ah yang telah ditugaskan
melalui kurikulum.Pada tahun 2020 tercatat sebanyak 519 peserta wisuda terdiri
dari santri berusia 5 tahun sampai 70 tahun. Seyogyanya wisuda dilaksanakan
pada april 2020 namun terkendala dengan adanya wabah Covid-19 pada maret
2020 maka pelaksanaan wisuda ditunda. Pelaksanaaan wisuda baru bisa kita
laksanakan pada maret 2021. Dengan mematuhi peraturan yang diwajibkan
pemerintah pada saat itu. Wisuda tetap dilaksankan secara tatap muka di aula
RTQ Ahlul Qur’an dan dibagi menjadi 10 shift yaitu dari senin hingga jum’at
dengan shift sore dan malam. Wisuda ini juga disiarkan secara live streaming
melalui Channel Youtube RTQ Ahlul Qur’an yaitu Ahlul Qur’an Media.33

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadz abdul Wahhab Al-Munawwar

selaku pengajar dan juga Wakabidang Kesiswaan:

“Agenda wisuda rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali, dalam rangka


menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an dan memotivasi santri untuk menjadi
hafizh/ah, para peserta wisuda akan mendapatkan sertifikat sesuai dengan
hafalannya masing-masing dan nantinya sertifikat tersebut bisa digunakan
untukmelanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah negeri ataupun swasta yang
membuka jalur tahfizh melalui ujian dinas.34

Hal inilah menjadi salah satu faktor minat menghafal Al-Qur’an di RTQ

Ahlul Qur’an dimana santri tidak hanya menghafal Al-Qur’an tetapi juga banyak

32
Observasi, Jum’at 12November 2021
33
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
34
Ustadz Abdul Wahhab Al-Munawwar, Pengajar dan WakaBidang Kesiswaaan Putra di
RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021
mendapatkan manfaat di luar itu seperti mendapatkan sekolah favorit yang

diinginkan dengan mengikuti ujian dinas berbekal hafalan dan sertifikat yang

diberikan oleh RTQ. Muhammad Farizandi selaku santri mengungkapkan:

“Semenjak pertama kali masuk ke RTQ Ahlul Qur’an pada tahun 2017
hingga sekarang Zandi sudah mengikuti wisuda sebanyak 3 kali, dan memang di
RTQ Ahlul Qur’an wisuda dilaksanakan setap 2 tahun sekali, mengingat padatnya
kegiatan setiap tahunnya seperti daurah Ramadhan yang juga dilaksankan wisuda
di akhir kegiatan maka wisuda akbar hanya diagendakan 2 tahun sekali. Kami
yang mengikuti wisuda mendapatkan sertifikat yang nanti bisa kami gunakan
untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah favorit yang membuka program jalur
tahfizh melalui ujian dinas.Sehingga agenda wisuda ini membuat kami lebih
bersemangat dan lebih berminat lagi dalam menghafal Al-Qur’an.35

Ustadzah Era Novia juga menjelaskan bahwa:

“Semua program yang telah direncanakan Ketua dengan wakabidang, serta


ustadz/ah alhamdulillah terlaksana dengan baik, program tahunan yang kami
agendakan setiap 2 tahun sekali dapat terlaksana walaupun terdapat kendala
seperti adanya wabah Covid-19 sehingga harus ditunda ke tahun berikutnya,
kemudian agenda daurah ramadhan yang direncanakan setiap tahunnya juga selalu
dilaksanakan semenjak tahun 2015hingga tahun 2021. Adanya dua agenda
tahunan ini wajib dilaksanakan di RTQ dalam rangka menumbuhkan minat
menghafal Al-Qur’an santri.36

Hal lain yang mendukung adanya minat menghafal Al-Qur’an yaitu

adanya Rolling Kelas yang diadakan setiap satu semester. Santri dikelompokkan

sesuai dengan hafalan serta usia masing-masing. Hal ini juga dijelaskan oleh

Ustadzah Yolanda selaku pengajar dan wakabidang kesiswaan yang

bertanggungjawab terhadap pengelompokkan kelas, Ustadzah Yolanda Putri

menjelaskan:

“Setelah ujian akhir semester kita mengadakan Rolling Kelas berdasarkan


jumlah hafalan, usia dan kelas formalnya di sekolah. Adapun tujuan diadakan
Rolling kelas ini supaya santri tidak jenuh dan mendapat suasana belajar yang
berbeda, mendapatkan motivasi dari berbagai ustadz/ah yang berbeda. Sehingga

35
Muhammad Farizandani Fadil Akbari, Santriwan RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara,
Kamis 18 November 2021
36
Ustadzah Era Novia, Pengajar di RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Senin 15 November
2021
santri lebih termotivasi dan berminat lagi dalam menghafal Al-Qur’an. Karena
salah satu faktor minat menghafal Al-Qur’an adalah lingkungan yang mendukung
dan kita mencoba menciptakan lingkungan yang mendukung dengan membuat
kelompok santri sesuai hafalan sehingga santri bisa melaksankan muraja’ah
bersama.37

Pernyataan di atas juga diperkuat oleh penjelasan Syaqila Kirana

Hanifsalah seorang santriwati RTQ juga menjelaskan:

“Setiap satu semester RTQ Mengadakan ujian tahfizh dan setelah itu
dilakukan rolling kelas yang disesuaikan dengan hafalan masing-masing, dengan
adanya rolling kelas ini kami sebagai santri merasa adanya suasana baru dan
motivasi baru serta mendapatkan pengalaman-pengalaman baru dari ustadz/ah
yang bervariasi, Rolling ini juga membuat kami lebih berminat dan semangat
dalam menghafal Al-Qur’an karena bisa melakukan muraja’ah pasangan karena
hafalan yang sama. Momen Rolling kelas adalah salah satu momen yang kami
tunggu-tunggu karena penasaran dengan teman-teman baru, kelas baru serta
ustadz/ah baru yang belum pernah mengajar kami.38

Program bulanan yang dilaksanakan RTQ dalam rangka menumbuhkan

minat menghafal adalah kegiatan mabid dan muraja’ah sertakompre hafalan bagi

yang tuntas 1 surat atau 1 Juz. Seperti yang dijelaskan oleh Ustadz Abdul Wahhab

Al-Munawwar selaku pengajar dan juga Wakabidang Kesiswaan yang

bertanggungjawab atas kegiatan mabid bekerjasama dengan Wakakurikulum:

“Kegiatan Mabid ini rutin dilaksanakan pada minggu kedua,ketiga dan


keempat. Dimana minggu pertama diikuti oleh santri kelas I SD sampai dengan
santri Kelas IV SD, minggu kedua diikuti oleh santri kelas V SD sampai kelas VI
SD, minggu keempat diikuti oleh santri kelas VII hingga dewasa lanjut. Adapun
tujuan dari diadakannya mabid ini adalah sesuai dengan judul kegiatannya yaitu
‘Mabid’ yang artinya Malam Bina Iman dan Taqwa. Kegiatan wajibyang
dilakukan ketika mabid adalah mengikuti tausyiah malam salah satu materinya
adalah praktek ibadah, shalat tahajjud berjama’ah yang imami oleh ustadz/ah
pembimbing, shalat shubuh berjama’ah di Masjid, Muraja’ah Pasangan, setoran
muraja’ah dengan ustadz/ah, Senam Sehat ala Hafizh Qur’an atau olahraga
lainnya seperti Futsal bagi santriwan, sarapan bersama dan shalat dhuha.39

37
Ustadzah Yolanda Putri, Pengajar dan Wakabidang Kesiswaan Putri di RTQAhlul
Qur’an, Wawancara,Rabu 17 November 2021
38
Syaqila Kirana Hanif, Santriwati RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Sabtu 20 November
2021
39
Ustadz Abdul Wahhab Al-Munawwar, Pengajar dan WakaBidang Kesiswaaan Putra di
RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021
Pernyataan di atas juga diperkuat oleh penjelasan Ustadzah Aqsa Sabila

selaku pengajar sekaligus wakabidang kurikulum Putri yang juga

bertanggungjawab dengan kegiatan mabid ini:

“Mabid merupakan salah satu program dalam menumbuhkan minat


menghafal Al-Qur’an di RTQ Ahlul Qur’an, karena selain pembinaan iman dan
taqwa mabid juga bertujuan memupukkan rasa tanggungjawab kepada santri,
kedisiplinan serta berjiwa sosial yang tinggi, karena santri dituntut untuk belajar
jauh dari orangtua walau hanya dalam satu hari atau satu malam, belajar mandiri
walaupun selalu dipantau oleh ustadz/ah dari kejauhan, bertanggungjawab dengan
barang-barang sendiri, disiplin waktu, bangun sendiri serta belajar bersosialisasi
dengan teman-teman yang lain.40

Banyak faktor yang mempengaruhi minat menghafal Al-Qur’an salah

satunya adalah lingkungan yang mendukung, Ketua RTQ bersama wakabidang

dan ustadz/ah RTQ dalam hal ini berusaha menciptakan lingkungan yang

mendukung yang dimaksud dengan menyusun program-program yang dapat

merangsang santri dalam menghafal Al-Qur’an serta tidak monoton dengan satu

kegiatan saja. Salah seorang santriwati RTQ Ahlul Qur’an Chelsea Humairah

mengatakan:

“Chelse sangat senang sekali bisa menghafal Al-Qur’an di RTQ Ahlul


Qur’an, karena kegiatan-kegiatannya beragam, mulai dari menghafal, muraja’ah,
hingga kegiatan mabid yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Dengan
mengikuti kegiatan mabid chelse bisa belajar tentang banyak hal, bisa bertemu
dengan berbagai teman dari sekolah dan tempat yang berbeda-beda, serta
diajarkan cara ibadah yang baik dan benar, seperti cara berwudhu, shalat
berjama’ah, tahajjud dan lain sebagainya.”41

Observasi yang penulis lakukan pada hariSelasa 16 November 2021, Adapun

bentuk penggerakkan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Quran

dalam program mingguan yaitudilakukannya kegiatan briefing santri yang rutin

dilaksanakan setiap selasa untuk jadwal reguler senin sampai dengan rabu dan hari

40
Ustadzah Aqsa Sabila, Pengajar dan WakaBidang Kurikulum Putri di RTQ Ahlul
Qur’an, Wawancara, Sabtu 20 November 2021
41
Chelse Humairah,Santriwati RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Senin 22 November 2021
jum’at untuk jadwal reguler kamis sampai dengan sabtu. Penulis melihat ustadz/ah

sedang memberikan materi briefing kepada santri tentang Keutamaanmenghafal

Al-Qur’an, materi diberikan supaya santri lebih bersemangat dalam menghafal Al-

Qur’an. Santri tidak hanya menghafal namun juga faham mengapa dan pentingnya

menghafal Al-Qur’an. Briefing dilakukan 15-20 menit sebelumPBM dimulai.

Santri sangat antusias dalam mengikuti briefing ini, hal tersebut dapat dilihat dari

kehadiran santri yang ketika briefing diwajibkan lebih cepat. Pada jadwal briefing

ini juga santri diharuskan memakai pakaian seragam RTQ Ahlul Qur’an yaitu

Jubah Putih bagi santriwan Gamis Hitam jilbab Pink bagi santriwati.42

Hal ini di atas juga diungkapkan oleh Ustadz Suhendri Ketua RTQ,

menjelaskan:

“Saya selaku Ketua RTQ bersama para wakilbidang dan juga ustadz/ah
Menyusun program mingguan untuk para santri berupa briefing dalam rangka
memberikan motivasi dan memberikan materi yang menarik setiap minggunya
supaya santri tidak monoton dalam belajar dan lebih bersemangat dan lebih
berminat lagi dalam menghafal Al-Quran. Dalam briefing ini juga kami selalu
mengevaluasi santri-santri yang tidak mematuhi aturan seperti memakai baju
seragam, datang terlambat atau sering tidak hadir dalam PBM. Dengan adanya
kegiatan briefing mingguan ini kami berharap santri RTQ mendapatkan sesuatu
yang baru tidak hanya menghafal Qur’an tapi juga mengerti dan paham kenapa
harus mengapa Al-Quran dan apa yang didapatkan dari menghafal Al-Quran.43

Hal serupa juga diungkapkan oleh Adisti Namira salah seorang santri di

RTQ Ahlul Qur’an, menjelaskan:

“Kami diwajibkan mengikuti briefing setiap hari selasa karena adis belajar
reguler itu pada hari senin sampai dengan rabu jadi jadwal briefingnya hari selasa
dan kami diwajibkan datang lebih cepat dari biasanya dengan memakai baju
seragam yaitu jubah putih untuk santriwan dan gamis hitam dan jilbab putih untuk
santriwati, Dengan adanya briefing ini kami mendapatkan informasi-informasi
dan materi yang sangat bermanfaat sepertipentingnya menghafal Al-Qur’an,
kaidah menghafal Al-Qur’an dan materi-materi lainnya.44

42
Observasi, Selasa 16 November 2021
43
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
44
Adisti Namira, Santriwati RTQ Ahlul Qur’an, Senin 22 November 2021
Kemudian dalam Program harian yang dilaksanakan di RTQ Ahlul Qur’an

dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an yaitu program reguleryang

dilakukan 3 kali seminggu dengan jadwal senin s/d Rabu dan Kamis s/d Sabtu.

Pada awalnya Rumah Tahfiz Ahlul Qur’an hanya menampung kelas sore dan

malam saja, yaitu jam 16:30 sampai 17: 45 dan jam 19.15 sampai jam 20.30 pada

hari Senin sampai Sabtu. Melihat antusias dan semangat dari masyarakat, untuk

memberikan pendidikan al-Qur’an untuk anak- anak mereka, maka

dikembangkanlah waktu belajar dari kelas pagi jam 09.15 -10.30 dan siang jam

14:15-15.15 pada hari Senin, Selasa dan Rabu, serta kelas privat, kelas online dan

kelas irama. (jadwal dan tempat disesuaikan berdasarkan permintaan

masyarakat).Adapun jadwal PBM di Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an dapat dilihat

dari tabel di bawah ini :45

Tabel 1.2
Jadwal Kegiatan
No Hari Jam Shif Kegiatan
1 Kelas Reguler 09.15-10.30 Pagi Tahsin,
Senin, Selasa, & 14.00-15.15 Siang Tahfizh&
Rabu 16.30-17.45 Sore Muraja’ah
19.15-20.30 Malam
2 Kelas Reguler 14.00-15.15 Siang Tahsin,
Kamis, Jum’at 16.30-17.45 Sore Tahfizh&
&Sabtu 19.15-20.30 Malam Muraja’ah
3 Kelas Private dan Disesuaikan disesuaikan Tahsin,
online Senin- Tahfizh&
Minggu Muraja’ah
4 Kelas Irama 16.30-18.00 Sore Irama/
Jum’at dan Sabtu Tilawah
Sumber : Dokumen RTQ Ahlul Qur’an

Hal di atas Serupa dengan keterangan dari ustadzah Era Novia, yang

merupakan salah seorang ustadzah yang telah khatam 30 Juz, beliau menjelaskan:

45
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa jadwal PBM
“Ketua RTQ bersama para wakabidang dan ustadz/ah menyusun jadwal
PBM ke dalam beberapa shift, agar santri dan wali santri dapat memilih jadwal
yang sesuai.Pembelajaran tahfizh dilakukan 3 kali dalam seminggu dengan jadwal
senin s/d Rabu dan Kamis s/d Sabtu. Kelas reguler senin s/d rabu dibagi menjadi 4
shift yakni, pagi, siang, sore dan malam. Sedangkan kelas reguler kamis s/d sabtu
dibagi menjadi 3 shift yaitu siang, sore dan malam. Disamping jadwal reguler di
atas RTQ juga mempunyai jadwal PBM Private dan online bagi santri yang tidak
bisa mengikuti jadwal sesuai jadwal PBM reguler.46

ProgramReguler merupakan program harian wajib yang dilaksanakan di

RTQ Ahlul Qur’an, Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada Selasa

16 November 2021, Penulis melihat dalam pelaksanaan PBM RTQ menerapkan

Sistem pembelajaran yang baku selama 1 jam 15 menit yaitu terdapat tiga

kegiatan wajib, Tahsin, tahfizh dan muraja’ah. Ketiga materi tersebut sudah

terdapat pada langkah-langkah pembelajaran yang sudah tersusundiantaranya

adalah:47

1. Kegiatan Pendahuluan. Dalam tahap ini ustadz/ah telah melakukan

pembiasaan untuk senantiasa berdoa bersama santri sebelum melaksanakan

sebuah proses pembelajaran. Setelah itu menanyakankehadiran santri,

kemudian memotivasi danmembuat gairah belajar untuk menghafal al-Qur’an

dan setelah itu muraja’ah bersama-sama darihafalan sebelumnya

2. Kegiatan inti. Dalam tahap ini ustadz/ustadzah melakukanserangkaian

aktivitas pembelajaran denganmembimbing santri untuk membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar, kemudian dilanjutkan dengan menghafal al-Qur’an.

Untuk kelas tamhid prosespembelajaran dilakukan dengan memberikan

materi terlebih dahulu tentang huruf hijaiyyah beserta hukum-hukumnya

sesuai dengan buku panduan. Sedangkan proses penghafalannya dilakukan

46
Ustadzah Era Novia, Ustadzah Pengajar di RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Senin 15
November 2021
47
Observasi, Selasa 16 November 2021
dengan mentalqinkan bacaan perkata/perlafadz kepada santri, kemudian

menyuruhnya untuk melafadzkannya satu persatu secara berulang-ulang

hingga benar-benar fasih dan hafal. Sedangkankelas al-Qur’an SD-SMP-

SMA-Umum, Ustadz/ustadzah meminta santrimenghafal sendiri dengan

memberikan waktu kurang lebih 20-30 menit untuk menghafal dengan target

yang berbeda-beda setiap santri. Kemudian ustadz/ustadzah memanggilsatu

persatu santri untuk setoran hafalan denganmembawa buku pantauan tahfizh.

3. Kegiatan Penutup. Dalam tahap ini ustadz/ustadzah meminta kepada santri

untuk menyetor hafalan lamanya yaitu muraja’ah. Kemudian memberikan

target hafalan untukmenghafal di rumah sebagai tugas pertemuan berikutnya.

Setelah itu ustadz/ustadzah menutuppembelajaran dengan membaca

Shodaqallahul Adzim,dan berdo’a bersama-sama.48

Sistem pembelajaran yang baku sudah disusun sejak RTQ Ahlul Qur’an

pertama kali didirikan, karena sesuai dengan visi dan misi RTQ Ahlul Qur’an

yakni Membentuk generasi muda yang cinta Al-Qur’an dan menjadi pribadi yang

dirindukan Al-Qur’an, Sedangkan misinya adalah Mempersiapkan anak yang

fasih membaca Al-Qur’an, Mewujudkan santri yang hafal dan faham kandungan

al-Qur’an dan Menjadikan pribadi yang mengamalkan al-Qur’an. Hal serupa juga

diungkapkan oleh Ustadz Suhendri Ketua RTQ Ahlul Qur’an, yang juga seorang

dosen tahfizh mengatakan bahwa:

“Sejak pertama kali RTQ Ahlul Qur’an didirikan memang tujuan


utamanya adalah mencetak generesi Qur’ani yang hafal Al-Qur’an, yang semua
itu dicantumkan dalam visi dan misi RTQ Ahlul Qur’an. Setiap santri yang masuk
belajar di RTQ ini diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an dari umur 4 Tahun
hingga dewasa lanjutan. Program menghafal Al-Qur’an inilah yang menjadi
program wajib di RTQ Ahlul Qur’an dan menjadi faktor utama minat santri
48
Observasi, Selasa 16 November 2021
menghafal Al-Qur’an.Jika ada santri yang belum terlalu fasih dalam melafalkan
huruf-huruf hijaiyyah maka akan ditalqin-kan oleh ustadz/ah.Ustadz/ah wajib
melaksanakan PBM sesuai langkah-langkah yang sudah tersusun.”49

RTQ Ahlul Qur’anmerupakan suatu lembaga non formal yang benar-

benar serius dalam menciptakan generasi Qur’ani yang hafal Al-Qur’an sesuai

visi dan misinya. Berdasarkan Observasi penulis pada Selasa 16 November 2021di

RTQ Ahlul Qur’an pembelajaran tahfizh dilakukan 3 kali seminggu dengan

jadwal senin s/d Rabu dan Kamis s/d Sabtu. Para santri dibagi ke dalam beberapa

kelompok, di dalam satu kelompok terdiri dari 5-6 orang santri dibimbing oleh

seorang ustadz/ustadzah.50Saat ini Rumah Tahfizh Ahlul Qur’an sudah memiliki

lebih dari 137 kelompok Belajar. Sebanyak 137 kelompok belajar tersebut di

ajarkan di kelas yang berbeda-beda, jadwal yang berbeda pula.51

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada hari Selasa 16 November 2021

dalam menumbuhkan minat menghaal Al-Qur’an terdapat sarana prasarana yang

mendukung kegiatan tersebut diantaranya memiliki ruang belajar yang kondisif,

lingkungan yang mendukung, ruang majelis guru, Aulauntuk pelatihan praktek-

praktek ibadah. Hingga kini RTQ Ahlul Qur’an memiliki 8 bangunan

Rumah,terdiri dari 2 rumah dua lantai dan 4 dari bangunan rumah tersebut adalah

milik pribadi dari penasehat RTQ yaitu Bapak Dr. H. Heksan, S. PMK, dan

sekarang sedang proses pembangunan Center RTQ Ahlul Qur’an dan PAUD

Ahlul Qur’an.52

Dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi di atas dapat penulis

simpulkan bahwa pelaksanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal al-

49
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
50
Observasi, Selasa 16 November 2021
51
Dokumentasi RTQ Ahlul Qur’an berupa jumlah kelompok belajar
52
Observasi, Selasa 16 November 2021
Qur’an di RTQ Ahlul Qur’an telah dilaksanakan dengan baik sesuai perencanaan

dan pengorganisasian yang telah disusunOleh Ketua RTQ, Wakabidang dan

ustadz/ahyang disetujui olehPenasehat Ahlul Qur’an.Pelaksanaan program

perencanaan tersebut terlaksana dengan baik dan lancar sesuai perencanaan dalam

rangka mewujudkan tujuan dan visi misiRTQAhlul Qur'an.

E. Pengawasan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul


Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang

Pengawasanmerupakansalah

satucarauntukmengetahuiapakahusahauntukpencapaiantujuan

darisuatukegiatantelahterlaksana denganbaikatautidak.Kalautidakbaik, akan dicari

tahuapapenyebabnya. Pengawasan juga sebagaipemantau efektifitas dari

perencanaan, serta pengambilan perbaikan pada saat dibutuhkan.Beberapa

program yang direncanakan dilaksanakan di rcti alquran tentu harus mendapatkan

pengawasan dan evaluasi guna mendapatkan hasil yang lebih baik dan sesuai

dengan yang diharapkan.

Proses pengawasan kerja dari keseluruhan program kegiatan RTQ selalu

dilakukan oleh Ketua RTQ secara kontiniu, bisa saja penyampaian penilaian

melalui rapat rutin yang diselenggarakan di RTQ baik rapat tahun ajaran baru,

rapat semester, rapat bulanan, maupun peninjauan langsung ketempat

berlangsungnya kegiatan.

Hasil wawancara dengan Ustadz Khairul Hadi selaku Pengajar dan juga

merangkap sebagai Ketua Harian menyebutkan bahwa:

“Pengawasan selalu dilakukan oleh ketua RTQ, baik dalam bentuk


evaluasi tahunan, semester, bulanan, mingguan maupun harian. “Acuan dalam
pengawasan atau pengontrolan mengacu kepada penggerakkan RTQ dalam
menumbuhkan minat menghafal A-Qur’an di RTQ Ahlul Qur’an berdasarkan
kepada program kinerja baik dalam kegiatan harian, mingguan, bulanan, semester,
dan tahunan”.53

Dalam observasi yang penulis lakukan pada hari Kamis 18 November ,

penulis melihat ketua RTQ rutin mengadakan rapat dengan para wakabidang,

bahkan dibuat jadwal wajib pertemuan ketua dengan para wakabidang setiap

kamis siang yakni Coffe break. Pada jadwal coffe break ini ketua selalu

menanyakan perkembangan program yang dilaksanakan, terkit kendala-kendala

yang dihadapi dserta mencaro solusi bersama terhadap permasalahan yang

dihadapi. Sedangkanpengawasan atau pengontrolanketua terhadap ustadz/ah pada

hari senin dan kamis yaitu briefing ustadz/ah. pada briefing ustadz/ah ketua RTQ

juga melakukan evaluasi langsung dengan bertanya kepada ustadz/ah satu

persatu.54

Adapun Pengawasan program RTQ selalu dilakukan oleh Ketua RTQ

setiap tahunnya bersama dengan Penasehat RTQ Ahlul Qur’an, hal ini dapat

dilihat dari kegiatan LPJ yaitu Laporan Pertanggungjawaban yang rutin

dilaksanakan pada akhir tahun ajaran, kemudian disusul dengan kegiatan Raker

RTQ Ahlul Qur’an. Hal di atas diungkapkan oleh Ustadzah Yolanda Putri selaku

pengajar dan merangkap Wakabidang kesiswaan putri, menjelaskan:

“Kami para wakabidang Setiap tahunnya dievaluasi oleh ketua RTQ


bersama penasehat dalam bentuk laporan pertanggungjawaban dari segala
kegiatan yang telah dilaksanakan, dan dipersentasikan dalam kegiatan LPJ
(Laporan Pertanggungjawaban) di hadapan Ketua, Penasehat dan ustadz/ah RTQ
Ahlul Qur’an. Adapun tujuan dilaksanakannya LPJ supaya kita mengetahui
program-program yang berhasil dilaksanakan atau belum terlaksana dan
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi serta mencari solusi atas kendala
tersebut.”55

53
Ustadz Khairul Hadi, Pengajar dan Ketua Harian di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Jum’at 19 November 2021
54
Observasi, Kamis 18 November 2021
55
Ustadzah Yolanda Putri, Pengajar dan Wakabidang Kesiswaan Putri di RTQAhlul
Qur’an, Wawancara,Rabu 17 November 2021
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustadz Lasyarikalah, Selaku Pengajar

dan merangkap WakaBidang Kurikulum, beliau menjelaskan:

“Setiap Program yang kita rencanakan dan kita laksanakan selalu


mendapat pengawasan dari ketua RTQ Ahlul Qur’an, pengawasan dilakukan
setiap tahun, setiap semester, bulanan, mingguan dan harian oleh ketua
RTQ.Kami para wakabidang dituntut dan diwajibkan memberikan laporan setiap
tahun, setiap bulan, setiap minggu kepada Ketua RTQ baik dalam bentuk laporan
tulisan ataupun laporan lisan.”56

Ustadz suhendri selaku ketua RTQ menjelaskan dalam rangka mencapai

tujuan yang diinginkan dan segala program yang direncanakan berhasil sesuai

yang diharapkan, tentunya harus selalu dilakukan pengawasan secara berkala,

beliau menjelaskan:

“Pengawasan yang kami lakukan di RTQ melibatkan semua pihak, dan


terdapat beberapa jenjang pengawasan, yakni pengawasan dilakukan oleh
penasehat terhadap Ketua, Ketua terhadap wakabidang, Ketua terhadap ustadz/ah
pengajar, pengawasan wakabidang terhadap ustadzah dan pegawai, pengawasan
penasehat, ketua dan wakabidang terhadap ustadz/ah serta pegawai lainnya yang
terkait.57

Dari keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa pengawasan yang

dilakukan di RTQ Ahlul Qur’an Secara garis besar dibagi menjadi dua cara yaitu

Pengawasan manajemen dan pengawasan Santri yang semua itu saling

berhubungan satu sama lain, berikut penjelasan dari Ustadz Khairul Hadi sebagai

wakil Ketua, beliau menjelaskan:58

1. Pengawasantahunan terhadap wakabidang berupa laporan tahunan, dalam


bentuk laporan pertanggungjawaban atau LPJ dan persentasi segala Program
kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun terakhir, apakah terlaksana
dengan baik atau tidak, wakabidang wajib mempersentasikan di depan Ketua
serta ustadz/ah. Sedangkan pengawasan terhadap ustadz/ah dan pegawai
lainnya adalah berupa pemanggilan ustadz/ah setiap tahunnya dari hasil

56
Ustadz Lasyarikalah, Ustadz Pengajar dan WakaBidang Kurikulumdi RTQ Ahlul
Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021
57
Ustadz Suhendri, Ketua RTQAhlul Qur’an, Wawancara,Sabtu 13 November 2021
58
Ustadz Khairul Hadi, Ustadz Pengajar dan Ketua Harian di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Jum’at 19 November 2021
evaluasi yang dilakukan oleh ketua harian terhadap kinerja satu tahun terakhir
yang dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerja untuk satu tahun
berikutnya serta keikutsertaan dalam Rancangan Program Kerja tahun
berikutnya. Sedangkan pengawasan tahunan terhadap santri adalah
pelaksaaan wisuda yang dilaksankan dua tahun sekali, pengawasan ini dalam
rangka mengetahui santri-santriyang berhasil memenuhi target hafalan
minimal satu Juz dan santri yang belum memenuhi target hafalan satu Juz
serta mencari faktor yang menjadi kendala kenapa target hafalan belum
terpenuhi sekaligus mencari solusi agar santri tersebut segera menamatkan
hafalannya satu juz dan segera mendapatkan sertifikat 1 Juz.
2. Pengawasan setiap satu semester yang dilakukan oleh ketua RTQ terhadap
wakabidang terhadap program kegiatan yang dilaksanakan. Pengawasan ini
sama dengan pengawasan tahunan hanya saja laporan program per semester
saja, tidak dipersentasikan seperti LPJ namun tetap membuat laporan tulisan.
Sedangkan pengawasan yang dilakukan terhadap santri yaitu diadakannya
ujian pada akhir semester serta Rolling Kelas pada awal semester berdasarkan
evaluasi semester.
3. Pengawasan yang dilakukan setiap bulan dalam bentuk pertemuan rutin ketua
dengan wakabidang, yang dijadwalkan minggu pertama setiap bulan, adapun
wakabidang wajib memberikan laporan lisan dan tulisan terkait pelaksanaan
program pada bulan tersebut, apakah semua program terlaksana dengan baik
dan jika ada kendala maka akan dicari solusi oleh ketua, penasehat bersama
wakabidang.59
Hal serupa dengan penjelasan ustadz Abdul Wahhab Al-Munawwar,

selaku Pengajar dan WakaBidang Kesiswaaan Putra di RTQ Ahlul Qur’an,

mengatakan:

“Kami para wakabidang wajib memberikan laporan setiap bulannya


kepada ketua RTQ, misalnyaWakakesiswaan melaporkan terdapat beberapa
murid baru yang mendaftar pada bulan tersebut kemudian ketua bersama
wakasapra dan ketua harian segera mencari solusi untuk kelas dan siapa
ustadz/ah yang mengajar.Adapun pengawasan bulanan terhadap ustadz/ah
dalam bentuk rapat rutin bulanan yang dilaksanakan di RTQ, dalam rapat
tersebut Ketua langsung memanggil ustadz/ah yang bermasalah dan yang
tidak mengikuti peraturan yang telah ditetapkan seperti datang terlambat dan
tidak melaksanakan PBM sesuai langkah-langkah yang telah ditetapkan,
pengawasan ini merupakan perpanjangan dari evaluasi yang dilakukan oleh
wakabidang terhadap ustadz/ah setiap bulannya.Sedangkan pengawasan yang
dilakukan terhadap santri setiap bulannya yakni adanya kompre hafalan bagi
santri yang sudah menamatkan hafalan satu surat atau 1 Juz dan akan
disima’kan pada kegiatan mabid nantinya, seorang santri disuruh membaca
beberapa surat sedangkan santri yang lain menyimak dengan baik. Kegiatan
sima’an ini rutin dilaksanakan guna memberikan motivasi kepada santri agar

59
Ustadz Khairul Hadi, Pengajar dan Ketua Harian di RTQAhlul Qur’an,
Wawancara,Jum’at 19 November 2021
hafalannya terjaga dan lebih semangat dan berminat lagi menghafal Al-
Qur’an.60
4. Pengawasan mingguan yang diadakan di RTQ terhadap wakabidang yakni
jadwal rutin mingguan yakni coffe break, Coffe Break ini merupakan agenda
yang bersifat obrolan santai wakabidang bersama wakabidang, khusus
membahas sejauh mana perkembangan program mingguan yang dilaksanakan
dan apa kendalanya.Sedangkan pengawasan mingguan terhadap ustadz/ah
adalah melalui briefing ustadz/ah yang yang dipimpin langsung oleh Ketua
RTQ bersama wakabidang, briefing wajib mingguan ini dilaksanakan dua kali
dalam seminggu yakni pada hari senin dan kamis.Pengawasan mingguan
terhadap santri RTQ Adalah adanya briefing santri yang dilaksanakan setiap
hari selasa dan jum’at, dalam briefing ini selain diberikan materi, santri juga
di evaluasi. Apakah santri sudah mengikuti perturan dengan baik atau
tidak.Ketua RTQ terkadang melakukan pengawasan langsung ke lapangan,
hal ini dapat dilihat ketika penulis melakukan observasi pada Jum’at
19November, penulis melihat ketua RTQ melakukan supervisi dadakan pada
jam PBM guna memastikan kegiatan berjalan lancar dan tidak ada kendala,
serta ustadz/ah sudah berada pada ruang belajar masing-masing sesuai
peraturan yang telah ditetapkan. Penulis melihat ketua RTQ langsung
menegur ustadz/ah yang terlambat masuk kelas tanpa alasan syar’i dan
ustadz/ah yang tidak memakai baju seragam. Pada hari jum’at juga
dilaksanakannya briefing santri, dan ketua memastikan agenda wajib
mingguan itu dilaksanakan dengan baik oleh ustadz/ah dan santri, Ketua juga
langsung menegur santri yang terlambat dan tidak memakai baju seragam.61
5. Pengawasan harian yaitu pengawasan terhadap semua kegiatan harian di
RTQ, pengawasan dilakukan oleh ketua melalui wakabidang, dan
wakabidang sudah mempunyai buku kasus tersendiri guna mengevaluasi
kegiatan harian tersebut. Para wakabidang sengaja ditunjuk oleh ketua
sebagai koordinator per Rumah guna mengevaluasi kegiatan PBM setiap
rumah. Sedangkan pengawasan terhadap santri dilakukan oleh ustadz/ah yang
piket dan ustadz/ah masing-masing.

Berdasarkan observasi dan wawancara di atas dapat penulis ketahui bahwa

RTQ selalu pengawasan agar semua program perencanaan terlaksana dengan baik

sesuai dengan yang diharapkan. Pengawsaan dilakukan secara berkala setiap

tahun, setiap semseter, setiap bulan, setipa minggu dan setiap harinya. Kegiatan

pengawasan yang dilaksanakan di RTQ Ahlul, dengan melibatkan wakabidang,

ustadz/ah dan para pegawai terkait serta tokoh-tokoh masyarakat.

Ustadz Abdul Wahhab Al-Munawwar, Pengajar dan WakaBidang Kesiswaaan Putra di


60

RTQ Ahlul Qur’an, Wawancara, Kamis 18 November 2021


61
Observasi, Jum’at 12November 2021
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian tentang Pengelolaan RTQ dalam

menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak

Karakah Kota Padang, Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Perencanaan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul

Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang telah disusun dalam

bentuk perencanaan program tahunan, program semester, program

bulanan, program mingguan, dan program harian dan dibantu oleh

berbagai pihak baik sumbangsi yang berbentuk pemikiran maupun bantuan

yang berupa materi, kesemua hal tersebut tentunya untuk mengembangkan

dan memajukan lembaga RTQ Ahlul Qur’an.

2. Pengorganisasian RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ

Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang terstruktur dan

terencana sedemikian jelas karena masing-masing wakabidang mengetahui

tugas dan tanggung jawabnya agar pada saat pelaksanaan setiap

wakabidang dapat menjalankannya dengan baik hal ini diharapkan agar

tujuan RTQ Ahlul Qur’an dapat tercapai sesuai yang tercantum pada visi

dan misi RTQ.

3. Pengerrakan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul

Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padang telah dilaksanakan

dengan baik sesuai perencanaan dan pengorganisasian yang telah disusun

Oleh Ketua RTQ, Wakabidang dan ustadz/ah yang disetujui oleh

Penasehat Ahlul Qur’an. Pelaksanaan program perencanaan tersebut

terlaksana dengan baik dan lancar sesuai perencanaan dalam rangka

mewujudkan tujuan dan visi misi RTQ Ahlul Qur'an.

4. Pengawasan RTQ dalam menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul

Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota Padangdilakukan secara berkala

setiap tahun, setiap semseter, setiap bulan, setipa minggu dan setiap
harinya. Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan di RTQ Ahlul, dengan

melibatkan wakabidang, ustadz/ah dan para pegawai terkait serta tokoh-

tokoh masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengelolaan RTQ dalam

menumbuhkan minat menghafal di RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak

Karakah Kota Padang, maka penulis memberikan saran kepada pihak terkait,

sebagai berikut:

1. Kepada Manajemen RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota

Padang agar Selalu meningkatkan program-program yang dapat

menumbuhkan minat menghafal para santri dan selalu memberikan

keteladanan agar proses pembelajaran itu benar-benar dapat terlaksana

dengan baik.

2. Kepada Wakabidang dan Ustadz/ah RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam

Parak Karakah Kota Padang supaya selalu mendukung program-program

RTQdan ikut berpartisipasi memajukan RTQ lebih baik lagi.

3. Kepada penasehat RTQ Ahlul Qur’an Kubu Dalam Parak Karakah Kota

Padang terus berupaya memberikan sumbangsi-sumbangsi baik itu pikiran,

tenaga, sert amateri yang dapat membantu perkembangan serta kemajuan

dari RTQ Ahlul Qur’an dalam menumbuhkan minat menghafal Al-Qur’an.

4. Kepada pascasarjana program studi pendidikan agama Islam, supaya

memperkaya materi perkuliahan terkait manajemen dan kepemimpinan,

sehingga ketika ada lulusan yang menjadi pimpinan baik itu kepala
sekolah, RTQ, Pondokpesantren, maupun perguruan tinggi, dapat

memimpin dengan baik dengan berbagai situasi dan kondisi di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai