Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga.
Membran timpani dibentuk dari dinding lateral kavum timpani dan memisahkan liang telinga
luar dari kavum timpani. Ketebalannya rata-rata 0,1 mm. Letak membrana timpani tidak tegak
lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar kemuka dalam
dan membuat sudut 45o dari dataran sagital dan horizontal. Terdiri dari pars flaksid yang
merupakan bagian atas. Bagian bawah disebut dengan pars tensa. Bayangan penonjolan bagian
bawah maleus pada membran timpani disebut umbo. Dari umbo bermuara suatu reflex cahaya
( cone of light ), kearah bawah yaitu pada pukul 7 untuk membran timpani kiri dan pukul 5 untuk
yang kanan.[2]
1. Bagian atas disebut pars flaksida (membran Shrapnell). Pars flaksida hanya berlapis dua,
yaitu bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel
kubus bersili, seperti epitel mukosa saluran napas.[2]
2. Pars tensa mempunyai satu lapis lagi di tengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat
kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara radier di bagian luar dan sirkuler
pada bagian dalam.[2]
Kavum timpani terletak didalam pars petrosa dari tulang temporal, bentuknya bikonkaf.
Diameter anteroposterior atau vertikal 15 mm, sedangkan diameter transversal 2-6 mm. Kavum
timpani mempunyai 6 dinding yaitu : bagian atap, lantai, lateral, medial, anterior dan posterior.
2. Dua otot yaitu otot tensor timpani ( muskulus tensor timpani) dan otot stapedius ( muskulus
stapedius)
3. Saraf korda timpani yaitu merupakan cabang dari nervus fasialis masuk ke kavum timpani dari
analikulus posterior yang menghubungkan dinding lateral dan posterior. Korda timpani juga
mengandung jaringan sekresi parasimpatetik yang berhubungan dengan kelenjar ludah
sublingual dan submandibula melalui ganglion ubmandibular. Korda timpani memberikan
serabut perasa pada 2/3 depan lidah bagian anterior.
4. Saraf pleksus timpanikus yang berasal dari n. timpani cabang dari nervus glosofaringeus dan
dengan nervus karotikotimpani yang berasal dari pleksus simpatetik disekitar arteri karotis
interna.
Meninggalkan fosa kranii posterior dan memasuki tulang temporal melalui meatus
akustikus internus bersamaan dengan N. VIII. Saraf fasial terutama terdiri dari dua komponen
yang berbeda, yaitu :[4]
1. Saraf motorik untuk otot-otot yang berasal dari lengkung brankial kedua (faringeal) yaitu otot
ekspresi wajah, stilohioid, posterior belly m. digastrik dan m. stapedius.
2. Saraf intermedius yang terdiri dari saraf sensori dan sekretomotor parasimpatetis
preganglionik yang menuju ke semua glandula wajah kecuali parotis.
3. Prosesus Mastoideus dengan pneumatisasi yang luas, dimana sel-sel disini besar.[2]
Tuba eustachius disebut juga Tuba auditory atau Tuba faringotimpani. Merupakan saluran
yang menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring. Tuba ini berfungsi untuk ventilasi,
menjaga agar tekanan udara telinga tengah selalu sama dengan tekanan udara luar. Berfungsi
juga untuk drainase sekret dan menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah.
Bentuknya seperti huruf S. Pada orang dewasa panjang tuba sekitar 36 mm berjalan ke bawah,
depan dan medial dari telinga tengah dan pada anak dibawah 9 bulan adalah 17,5 mm.
1. Bagian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (1/3 bagian).
2. Bagian tulang rawan terdapat pada bagian depan dan panjang (2/3 bagian).
3. M. tensor timpani
4. M. Salpingofaringeus