Anda di halaman 1dari 12

1

“5 menit pertama adalah waktu yang


penting untuk menunjukkan apakah
kita layak di dengar 1 jam berikutnya”

2
Tahukah anda berapa banyak waktu yang kita
perlukan untuk membuat kesan pertama yang baik di
depan orang-orang yang baru kita kenal? Menurut
seorang pakar karisma dan pengajar di Harvard University,
Olivia Cabane, hanya dalam hitungan detik pertama,
orang sudah mulai menilai kelas social dan economy kita.
Pada lima menit pertama, orang mulai menakar
level intelegensi kita, tingkat pendidikan kita, kadar
kepercayaan diri kita, dan kedalaman kapasitas kita. Untuk
seorang trainer yang kerap bertemu dengan peserta yang
belum kita kenal sebelumnya, Kesan yang diciptakan di
lima menit pertama ini menjadi sangat penting karena
akan menentukan apakah kita akan dilihat sebagai orang
yang layak dan dipercaya untuk tampil dan berbicara di
depan peserta. Hati-hati, kesan pertama bisa menjadi
kesan terakhir.

3
Jika seorang trainer bisa menciptakan kesan yang
baik sampai membuat peserta berkata “WOW” di awal
penampilannya, sang trainer sudah berhasil menampilkan
karismanya untuk memenangkan hati para peserta. Kesan
“WOW” ini akan memudahkan seorang trainer untuk
mendapatkan ‘Trust’ (kepercayaan) dan ‘Respect’ (Rasa
hormat) dari peserta, dua kunci utama yang dibutuhkan
oleh trainer untuk membangun hubungan yang baik dan
mendampingi peserta sepanjang perjalanan training.
Sebaliknya, jika kesan pertama yang ditangkap
peserta kurang positif, energy yang harus dikeluarkan oleh
seorang trainer untuk bisa merangkul kembali pesertanya
sepanjang training akan sangat besar. Itu pun kalau
peserta belum keburu skeptis dan memutuskan untuk tidak
mendengarkan si trainer. Kalau kita adalah seorang
trainer, Kita tentu tidak ingin mimpi buruk ini terjadi di kelas
kita, bukan?

4
Ada tiga cara sederhana dan mudah untuk
dipraktikkan agar seorang trainer dapat menampilkan
kesan WOW! Dan tampil karismatis di awal
penampilannya:
1. Bangun Kemiripan
Semua orang cenderung merasa nyaman,
menyukai, dan mudah akrab dengan orang lain yang
memiliki kemiripan dengan dia, baik kemiripan yang
sifatnya indrawi seperti penampilan, bahasa, dan gaya
bicara, maupun yang non-indrawi seperti asal, hobi, suku,
dan lain-lain. Contohnya, ketika beberapa waktu lalu saya
diberi kesempatan berbagi ilmu di satu kota di Eropa, Saya
memulai dengan menyapa dan berinteraksi dengan
peserta menggunakan bahasa local serta menggunakan
kosakata ‘gaul’ yang populer disana.

5
Suasana kelas mendadak langsung menjadi lebih
cair dan saya merasa sangat diterima, padahal secara fisik
saya berbeda sekali dengan mereka. Cara yang paling
mudah adalah dengan menyamakan penampilan.
Misalnya, jika kita harus berbicara di depan peserta yang
menggunakan jas, maka pakailah jas. Jika peserta
bergaya santai, maka kenakan pakaian yang lebih kasual
tapi tetap bercita rasa. Carilah kesamaan sebanyak-
banyaknya dengan peserta sebelum memulai training,
dan ekspresikan kesamaan itu dalam bentuk penampilan
atau kata-kata yang interaktif. Hindari “Saltum” (Salah
Kostum) apalagi “Salmong” (Salah Ngomong). Semakin
banyak kesamaan yang kita ciptakan, semakin mudah
pula kita membangun ‘Trust’ dan kesan yang baik

6
2. Buat Pernyataan visual
Pernahkah anda melihat makanan yang terlihat
lezat, lalu anda langsung berpikir bahwa makanan itu
benar-benar lezat? Pernahkah anda melihat satu barang
yang dipajang di toko yang terlihat mewah dan langsung
mengira barang itu harganya mahal? Saya yakin kita
semua pernah mengalaminya karena secara umum orang
menilai sesuatu pertama kali dari apa yang dia lihat,
termasuk ketika menilai orang lain. Busana kita, postur kita,
bahasa tubuh kita, semua hal itu menentukan pesan dan
kesan apa yang akan ditangkap oleh mata peserta
training. Secara visual kita membuat satu pertanyaan
tentang siapa kita.
Busana yang pas dengan badan, pilihan bahan
yang tepat, dan padu padan warna yang cocok dengan
jenis warna kulit akan memberi pesan visual bahwa kita
orang yang berkelas. Postur yang tegak, cara bicara yang
jelas dan lugas, senyuman yang hangat, gerakan badan
yang luwes tapi elegan, akan meningkatkan karisma anda
sebagai seorang trainer sejak pertama kali bertatap muka
dengan peserta.
7
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari
apa warna-warna pakaian dan ornament busana yang
akan menguatkan aura alami kita secara visual. Ada cara
sederhana untuk melihat warna apa yang cocok dengan
anda. Dekatkan muka anda dengan beberapa pilihan
warna baju atau ornament pakaian, lalu foto atau minta
pendapat orang lain. Jika wajah anda terlihat lebih cerah,
anda cocok dengan warna tersebut. Kalau wajah terlihat
lebih kusam, warna itu cenderung menampilkan kesan
kurang positif.
Untuk yang berkacamata, pilihlah model dan warna
kacamata yang pas dengan bentuk wajah. Perhatikan
juga postur dan gerakan badan ketika membuka sesi.
Berlatihlah di depan orang lain dan minta pendapat
mereka apakah tubuh anda sudah membuat pernyataan
visual yang positif. Terlihat berpengalaman atau amatir?
Terlihat semangat atau loyo? Terlihat percaya diri atau
ragu? Terlihat tulus atau menyembunyikan sesuatu?

8
3. Jual Sejarah Prestasi atau Nama Besar
Sejarah prestasi kita bisa menjadi nilai jual untuk
meningkatkan respect peserta kepada kita. Tampilkan
dan sampaikan pencapaian-pencapaian sebagai nilai
jual kita. Semakin besar pencapaian kita, Semakin besar
kesan WOW yang kita tuai. Buku yang sudah kita tulis,
aktivitas kita di media, daftar klien-klien kita, pengalaman
kita, posisi dan jabatan kita, gelar kita, adalah contoh dari
sejarah prestasi yang bias kita jual. Pertanyaannya,
bagaimana kalau belum punya banyak sejarah prestasi?
Jawabannya, kaitkan diri kita dengan nama besar.
Misalnya tunjukkan siapa guru kita, siapa partner
penting kita, siapa sponsor kita, nama organisasi besar
yang terkait, dengan kita, dan lain-lain. Tampilkan foto,
video, atau gambar yang menunjukkan kita memang
benar-benar terkait dengan nama-nama besar tersebut.
Ketika kita terkait dengan nama besar, kita seperti duduk
diatas seekor gajah. Orang pertama kali melihat gajah
yang besar, namun akhirnya akan melihat siapa yang
menaiki gajah itu.

9
Trainer-trainer terbaik di dunia melakukan hal ini.
Jadi, kenapa kita tidak? Akan lebih baik jika sejarah
prestasi dan nama besar yang kita tampilkan relevan
dengan materi kita. Yang paling penting adalah buat alur
cerita yang baik dan menarik ketika menyampaikan
sejarah prestasi dan mengaitkan dengan nama-nama
besar agar kita tidak terlihat sedang menyombongkan diri.
Kunci utama yang penting untuk diingat adalah niat
tulus untuk menghadirkan diri untuk peserta. Menciptakan
kemiripan, memberikan pernyataan visual, maupun
menjual sejarah prestasi atau nama besar, pada dasarnya
bertujuan untuk membuat peserta merasa nyaman dan
percaya dengan kita. Saat melakukannya, kita tetap
berkomunikasi secara baik dengan peserta. Balut dengan
humor dan bangun interaksi secara konsisten. Silakan
mencoba tiga tips yang powerful dan praktis di atas.
Buktikan bahwa anda adalah seorang trainer yang
memiliki karisma kuat dan mampu membuat orang
berkata “WOW” pada 5 menit pertama anda.

10
Lanjutkan kesan 5 menit pertama dengan menjaga
agar kita tetap bisa menyajikan diri dan materi secara baik
sampai akhir sesi. Selamat mencoba !

Salam Karisma
Fay Irvanto
Charismatic Leadership Guru
Alumnus Akademi Trainer

NB :
- Tentu bukan hanya trainer saja yang bisa
menerapkannya, bisa juga Guru, Dosen, Host,
Penceramah dan sebagainya.

11
12

Anda mungkin juga menyukai