DOSEN PENGAMPU
Drs. Ahmad Suriansyah., M.P.d., Ph.D / Sulistiyana, M.Pd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6:
Marlina (1710125320105)
M Ridho Fadillah (1710125310097)
Mohammad Ridhoni (1710125310113)
Mariatul Jannah (1710125220040)
Muhammad Yopi Aprizqi (1710125310116)
Meliana Rizqi (1710125220041)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah tentang “Program Bimbingan Konseling di Sekolah”.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan proses bantuan untuk peserta didik baik
individu / kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam
hubungan pribadi, sosial, belajar, karier, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana program BK di sekolah ?
2. Bagaimana peranan guru dalam program BK di sekolah ?
3. Bagaimana kerjasama guru dan konselor dalam layanan BK di sekolah ?
4. Bagaimana kerjasama personil sekolah lainnya dalam layanan BK ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui program BK di sekolah.
2. Mengetahui peranan guru dalam program BK di sekolah.
3. Mengetahui kerjasama guru dan konselor dalam layanan BK di sekolah.
4. Mengetahui kerjasama personil sekolah lainnya dalam layanan BK.
BAB II
PEMBAHASAN
Layanan bimbingan di sekolah akan lebih efektif jika guru dapat bekerja
sama dengan pembimbing sekolah dalam proses pembelajaran. Adanya
keterbatasan-keterbatasan dari kedua pihak (guru pembimbing) menuntut adanya
kerja sama itu.
Di dalam menangani kasus-kasus tertentu, guru pembimbing perlu
menghadirkan guru atau pihak-pihak terkait guna membicarakan pemecahan
masalah yang dihadapi siswa. Kegiatan semacam ini disebut konferensi kasus
(case conference). Kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
di sekolah, dikoordinasikan oleh guru pembimbing. Pelaksanaan kegiatan
bimbingan oleh para guru tidak lepas begitu saja, tetapi dipantau oleh guru
pembimbing.
Kerja sama guru pembimbing dengan wali kelas sebagai pengelola kelas
tentu sangat erat dan besar sekali. Terutama membantu memberikan kesempatan
dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya,
untuk mengikuti/menjalani layanan dan atau kegiatan bimbingan dan konseling.
Dengan kata lain, wali kelas membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-
tugasnya dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam buku Bimbingan Konseling di SD/MI menurut Ngalimun
(2002;158), hubungan konselor (guru pembimbing) dengan peserta didik di
sekolah, berada dalam koridor hubungan yang membantu. Artinya konselor
menciptakan dan mengembangkan interaksi yang membantu peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi secara optimal, mengembangkan pribadi yang utuh
dan sehat, serta menampilkan perilaku efektif, kreatif, produktif, dan adjusted.
Kualitas hubungan dalam proses bimbingan dan konseling sangat dipengaruhi
oleh kualitas pribadi konselor (guru pembimbing). Kepribadian konselor menurut
Rogers (1962), merupakan teknik atau intervensi utama, karena seseorang tidak
akan dapat memberikan bantuan tanpa memiliki kepribadian membantu.
Kepribadian utama yang harus dimiliki oleh seorang konselor (guru
pembimbing) adalah terpercaya, sehingga menjadi agen yang membawa pengaruh
positif pada pertumbuhan dan perkembangan helper (individu). Kepribadian
terpercaya akan teraktualisasikan dalam sikap: mampu menjaga rahasia, terbuka,
jujur, tulus, autentik dalam bertindak, memandang dan menerima individu apa
adanya, perhatian, percaya diri, dan hangat. (Suriansyah, Ahmad, & Sulistiyana,
2015)