Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI CARA KERJA

PENETAPAN KADAR
PARASETAMOL DENGAN KCKT
DAN PENETAPAN KADAR VIT C
DENGAN POTENSIOMETRI ORP
KELOMPOK 3

01 02 03
Mufida Alfiana Sekar Suci Ahsana Nadia Zahra
K100200009 Pratiwi
K100200010 K100200011
1
CARA KERJA
PENETAPAN KADAR
PARASETAMOL
DENGAN KCKT
1) Pembuatan Fase Gerak
Dicampurkan metanol dan aquades dengan perbandingan (3:1)
ke dalam labu ukur

Dicek pH larutan dengan menggunakan pH


meter

Bila pH melebihi 3,0 ditambahkan dengan asam


fosfat 20%

Disaring menggunakan filter 0,45 μm


2) Preparasi Sampel

Ditimbang seksama 100 mg sampel

Dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL,


ditambahkan pelarut sampai tanda batas

Disaring larutan bila nampak keruh sampai benar-


benar tidak ada partikel
3) Pembuatan Larutan Baku

Digojog sampai
Dimasukkan dalam labu takar 5,0
Ditimbang larut, jika belum
ml, ditambahkan pelarut sampai
seksama 10,0 terlarut maka
dengan tanda batas Diperoleh
mg senyawa dilakukan
konsentrasi larutan baku 0,2
baku penggojogan
%b/v
dengan sonicator
4) Pembuatan Seri Larutan Baku atau Stok
Dibuat seri konsentrasi Dibuat seri konsentrasi Dibuat seri konsentrasi
larutan baku 0,05% b/v: larutan baku 0,06% b/v: larutan baku 0,07 % b/v:
diambil 1,25 ml larutan diambil 1,5 ml larutan diambil 1,75 ml larutan
stok (paracetamol stok (paracetamol stok (paracetamol 0,2%).
0,2%). Ditambahkan 0,2%). Ditambahkan Ditambahkan pelarut ad 5
pelarut ad 5 ml. pelarut ad 5 ml. ml.

Dibuat seri konsentrasi Dibuat seri konsentrasi


larutan baku 0,09% b/v: larutan baku 0,08% b/v:
diambil 2,25 ml larutan diambil 2 ml larutan stok
stok (paracetamol 0,2%). (paracetamol 0,2%).
Ditambahkan pelarut ad 5 Ditambahkan pelarut ad 5
ml. ml.
5) Pembuatan Larutan Uji

Ditambahkan lebih
Ditimbang dan Ditimbang saksama sejumlah
kurang 100 ml fase
diserbukan tidak serbuk tablet setara dengan
gerak, dikocok selama
kurang dari 20 lebih kurang 100 mg
10 menit, diencerkan
tablet paracetamol, dimasukkan ke
dengan pelarut sampai
Paracetamol. dalam labu ukur 200-ml.
tanda.

Disaring larutan melalui


Dipipet 5 ml larutan ke
penyaring dengan porositas 0,5
dalam labu ukur 250-ml,
µm atau lebih halus, dibuang 10
diencerkan dengan
ml filtrat pertama. digunakan
pelarut sampai tanda.
filtrat sebagai Larutan uji.
6) Pembacaan Kurva Larutan Baku

Diambil dua puluh mikroliter (20,0 mikroliter) larutan baku dari masing-masing
konsentrasi.

Disuntikkan ke dalam kolom (pengambilan menggunakan syring hamilton


dengan volume lebih dari 20,0 mikroliter, misal 23,0 L : 20,0 L akan diteruskan ke
kolom dan sisanya 3,0 L akan dibuang).

Dibuat kurva baku dengan memplotkan luas puncak kromatogram vs kadar (% b/v).

Dicari persamaan kurva baku konsentrasi vs peak area dengan


regresi linear y = a + bx
7) Pengukuran Kadar Larutan Uji
Sistem kromatografi : Detektor : 254 nm; Laju alir : 1,2 ml/min; Kolom : hypersil
gold C-18, 150×4,6 mm; Volume injek : 20,0 L; Diambil larutan sampel (no.1) 23,0
mikroliter menggunakan syring hamilton dan suntikan ke dalam kolom melalui
tempat injeksi.

Dilakukan analisa kualitatif berdasarkan waktu retensi untuk mengetahui apakah


didalam sampel masih mengandung zat aktif sesuai dengan senyawa baku.

Jika analisis kualitatif positif maka kadar sampel dapat


ditentukan dengan menggunakan persamaan kurva baku.
2
CARA KERJA PENETAPAN
KADAR VITAMIN C
DENGAN POTENSIOMETRI
ORP
1. Persiapan Larutan Sampel
Ditimbang seksama lebih kurang 400 mg Vitamin C, dimasukkan ke dalam labu takar 200

ml

Dilarutkan Vitamin C dengan akuades 100 ml dan asam sulfat 25 ml 2 N.

Digojog sampai terlarut sempurna dan homogen.

Dituang larutan sampel yang telah dibuat ke dalam beaker glass.

Dimasukkan magnetic bar ke dalam beaker glass.


2. Kalibrasi Potensiometri
Dilepaskan tutup pengaman dari alat.

Dinyalakan ORP dengan menggeser tombol yang ada di bagian atas dari alat.

Untuk mengecek ORP, dicelupkan elektroda (tidak boleh melebihi batas


maksimal) ke dalam larutan HI 7020, tunggu sampai menunjukkan potensial
antara 200 – 275 mV pada suhu 20 C.

Setelah menunjukkan nilai potensial tersebut celupkan elektroda ke dalam


akuades.
3. Persiapan Titrasi
Diletakkan beaker glass yang berisi larutan sampel ke atas magnetic stirrer kemudian
dilakukan pengadukan.

Dimasukkan elektroda logam inert (platina) ke dalam beaker glass yang berisi sampel
kemudian dinyalakan potensiometer. Pastikan elektroda tidak menyentuh beaker glass
atau magnetic bar.

Terlebih dahulu ditentukan nilai potensial dari larutan Vitamin C tanpa penambahan titran,
dicatat nilai potensialnya.
Dibilas buret beberapa kali dengan menggunakan larutan titran iodium 0,1 N

Dimasukkan titran iodium 0,1 N ke dalam buret sampai skala batas 0 di bagian atas,
pastikan tidak ada gelembung pada buret, setelah itu barulah titrasi siap dilakukan.
4. Titrasi Potensiometri
Dibuka keran pada buret dan biarkan titran iodium 0,1 N mengalir sebanyak 1 ml.

Dicatat perubahan nilai mVnya.

Dibuka kembali keran buret dan biarkan titran mengalir sebanyak 1,5 ml (penambahan 0,5
ml titran iodium 0,1 N).
Dicatat perubahan nilai mVnya.

Dilakukan kembali titrasi hingga 5 titik dengan menambahkan titran iodium 0,1 N ke
dalam titrat secara bertahap hingga terjadi suatu lonjakan nilai mV yang paling besar.

Dilakukan replikasi seperti pada prosedur sebelumnya tetapi


pencatatan mV dilakukan setiap penambahan 0,10 ml titran iodium 0,1 N.
.
5. Penentuan Kadar Sampel
Dibuat tabel dari data yang telah didapat :

Dibuat kurva hubungan antara:


Dari tabel data, ditentukan volume titrasi (V) yang menunjukkan letak Titik Akhir Titrasi
(TAT), yaitu V dimana nilai nya melewati titik nol.

Ditentukan TAT nya, dihitung nilai pasti TAT dengan perhitungan.

Dihitung kadar Vitamin C dalam sampel.

.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai