A. JUDUL
Percobaan Pendahuluan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenalkan percobaan pendahuluan bagi percobaan-percobaan berikutnya
termasuk dalam cara pembuatan reagen.
C. LANDASAN TEORI
Pemerian dan kelarutan. Monografi dapat mencantumkan informasi pemerian
suatu bahan. Informasi ini secara tidak langsung dapat membantu evaluasi
pendahuluan suatu bahan, tetapi tidak dimaksudkan sebagai standar atau uji
kemurnian. Kelarutan suatu zat dapat dinyatakan sebagai berikut:
Jml desimal
(angka di
belakang koma) 1 2 3 4 5 6 7
dlm satuan
gram
Aturan Pembulatan Hasil Uji. Nilai yang diamati atau yang dihitung harus
dibulatkan ke angka desimal yang telah disepakati batasnya. Angka-angka tersebut tidak
boleh dibulatkan sampai perhitungan akhir untuk nilai yang dilaporkan. Perhitungan
antara (misalnya kemiringan untuk linearitas) dapat dibulatkan untuk tujuan pelaporan,
tapi nilai asli (yang tidak dibulatkan) harus digunakan untuk perhitungan tambahan
lainnya. Kriteria penerimaan adalah nilai yang sudah ditetapkan dan tidak dibulatkan.
Jika diperlukan pembulatan, pastikan hanya satu angka desimal terakhir. Jika angka
lebih kecil dari lima, maka dihilangkan dan angka sebelumnya tidak dihilangkan. Jika
angka sama atau lebih besar dari lima, maka dihilangkan dan angka sebelumnya
bertambah sebesar satu.
97,95 % 98,0 % Ya
101,45 % 101,5 % Ya
0,015 % 0,02 % Ya
Labu Tentukur
Batas kesalahan (ml) 0.02 0.03 0.05 0.08 0.12 0.15 0.30
Batas kesalahan (%) 0.20 0.12 0.10 0.08 0.05 0.04 0.03
Pipet Volume
Batas kesalahan (ml) 0.006 0.006 0.01 0.02 0.03 0.05 0.08
Batas kesalahan (%) 0.60 0.30 0.20 0.20 0.12 0.10 0.08
Buret
1. Persen (%)
Berdasarkan FI VI, persen, digunakan tanpa kualifikasi berarti:
a. Persen bobot dalam bobot (b/b), adalah jumlah g zat terlarut dalam 100 g
larutan.
b. Persen bobot dalam volume (b/v), adalah jumlah g zat terlarut dalam 100 ml
larutan.
c. Persen volume dalam volume(v/v), adalah jumlah ml zat terlarut dalam 100 ml
larutan
3. Molaritas (M)
Larutan 1 Molar berarti mengandung 1 gram molekul (grol atau mol) solute di
dalam 1 liter solution.
mol solute gram solute
M= =
volume solution BM solute x volume solution
4. Normalitas (N)
Larutan 1 Normal berarti mengandung 1 gram ekivalen ( grek atau Eq) solute di
dalam 1 liter solution.
3. PENYARINGAN
a. Ambil 3 ml larutan Pb asetat masukkan dalam tabung reaksi. Tambahkan
tambahkan H2SO4 hasil pengenceran diatas.
b. Amati endapan yang terjadi.
c. Ambil kertas saring yang berbentuk lingkaran lipat menjadi ¼ lingkaran,
berikut lipat lagi 2- 3 kali lipatan
d. Masukkan kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan basahi sedikit
akuades hingga melekat pada dinding corong. Pasang corong yang ada kertas
saringnya tadi diatas erlenmayer untuk menampung filtratnya.
a = ------------------
10 x n x K x L
L : kerapatan HCl
c. Ambil larutan HCl pekat sesuai perhitungan dengan pipet volum (pipet ukur.
d. Masukkan ke dalam labu ukur 50,0 ml, tambahkan dengan akuades sampai
tanda batas.