Capaian Pembelajaran
Merancang Validasi Metoda Uji Dalam Analisis Kimia
Pokok-pokok materi
1. Skala pada alat ukur volumetrik
2. Kalibrasi alat ukur volume
3. Verifikasi unjuk kerja pH meter
URAIAN MATERI
Data hasil analisis yang dievaluasi pada kegiatan belajar 1 merupakan angka-angka
yang diperoleh dari alat-alat ukur yang dapat bersifat konvensional maupun instrumental.
Suatu alat ukur semestinya dapat mengukur sesuai kebenaraan hasil yang diukur. Untuk
mendapatkan kebenaran/ keshahihan dari alat ukur, setiap alat ukur memerlukan kalibrasi.
Kalibrasi alat ukur yang digunakan, ketelitian pengukuran, dan metode analisis yang
dipilih merupakan tiga hal yang penting yang harus dipertimbangkan dalam suatu pekerjaan
analisis kimia terutama untuk tujuan kuantitatif. Ketiga faktor tersebut akan memberikan hasil
bermakna/valid ketika data analisis didapatkan. Oleh karena itu siapa saja yang akan
mengerjakan analisis kimia harus memperhatikan dan melaksanakan sungguh-sungguh ketiga
kriteria tersebut.
Kalibrasi alat ukur adalah cara ataupun langkah-langkah yang dilakukan untuk
menyesuaikan alat-alat ukur misalnya volume, massa ataupun alat ukur listrik yang biasa
digunakan dalam analisis kimia, misal labu volumetrik, neraca, konduktometer dan
potensiometer yang mengacu pada suatu standar yang dipersyaratkan. Langkah kalibrasi
merupakan salah satu jenis validasi terhadap alat ukur, yang bertujuan untuk menjamin
kebenaran hasil alat ukur atau alat uji yang bersangkutan. Pada dasarnya kalibrasi dilakukan
untuk penjaminan mutu (Quality assurance) sesuai persyaratan teknis sistem managemen mutu
laboratorium.
Penjelasan materi verifikasi/kalibrasi alat ukur serta alat uji dibagi menjadi 2 bagian yaitu
deskripsi skala pada alat ukur dan kalibrasi alat ukur.
Ketelitian standar alat ukur adalah seberapa banyak desimal terbanyak yang diharapkan
dari pengukuran suatu alat. Sebagai contoh : ketelitian pembacaan buret dengan skala tiap
garisnya 0,1 mL adalah satu desimal, sedangkan desimal kedua dapat dapat ditaksir. Sebagai
contoh cairan dari buret dikeluarkan dari tanda skala 0 menjadi skala antara 10,5 mL dan 10,6
mL dengan kira-kira lebih seperempatnya dari 10,5 mL; maka banyaknya volume yang
dikeluarkan berdasarkan hasil taksiran menjadi 10,52 mL atau 10,53 mL. Pada alat mikro buret
dengan tiap garisnya berskala 0,01 mL, ketelitiannya sampai dua desimal dan desimal
ketiganya ditaksir sebagai contoh cairan dari buret dikeluarkan dari tanda skala 0 menjadi skala
antara 4,20 dan 4,21 dengan kira-kira setengahnya dari 4,20; maka banyaknya volume yang
dikeluarkan dari mikro buret hasil taksiran pada desimal pada desimal ketiganya, yaitu 4,205
mL. Ketelitian pembacaan skala pada neraca analitik sampai pada desimal ketiga, sedangkan
angka desimal keempat diperoleh dari hasil koreksi penyimpangan alat ukur.
Kalibrasi alat ukur volumetri gelas (pipet gondok, buret, ataupun labu ukur) sangat
diperlukan, karena kondisi pengukuran alat gelas suhunya tidak tepat sebagaimana suhu alat
ketika ditera/dikalibrasi. Selain itu kemungkinan alat-alat volumetrik gelas telah aus karena
seringnya dipakai. Tiap-tiap alat ukur volumetrik memiliki cara kalibrasinya berbeda-beda.
Kalibrasi dapat dilakukan oleh suatu lembaga kalibrasi tertentu, kalibrasi dengan cara tersebut
dikatakan kalibrasi secara eksternal. Akan tetapi kita dapat juga melakukan kalibrasi secara
internal yaitu dengan membandingkan keajegan pengukuran dari kalibrasi alat ukur yang telah
distandarkan oleh pihak eksternal. Selanjutnya akan dijelaskan cara kalibrasi peralatan ukur
gelas yaitu: pipet volumetrik, labu ukur, dan buret.
Kalibrasi peralatan alat ukur gelas umumnya adalah kalibrasi volume yang dilakukan
dengan teknik penimbangan /pengukuran massa akuades yang diisikan/ dikeluarkan pada alat
tersebut. Dengan konversi besaran massa maka volume alat ukur dapat diketahui, apabila
massa jenisnya diketahui dengan mempetimbangkan faktor koreksinya.
Kalibrasi pipet ukur termasuk kedalam kalibrasi jenis EX artinya mengukur keajegan
angka dari volume yang dikeluarkan. Berikut ini akan dijelaskan cara melakukan kalibrasi pipet
ukur.
1. Sebelum melakukan kalibrasi, sebaiknya pipet ukur dicuci dahulu dengan air dan
sabun/detergen, kemudian dibilas dengan air suling/aquades. Bila perlu menghilangkan
air yang masih tersisa menggunakan pelarut aseton.
2. Pipet ukur yang telah ditimbang disimpan pada ruang kalibrasi selama satu malam.
3. Botol pereaksi yang bersih dan bertutup ditimbang sampai skala miligram.
4. Pipet diisi sampai skala sedikit di atas batas volume tertentu (misal:10ml atau 25ml),
bagian luar pipet ukur dikeringkan dengan kertas hisap. Selanjutnya turunkan sedikit
demi sedikit hingga miniskus air suling tepat pada garis batas yang dietsa.
5. Masukan seluruh larutan ke dalam botol peraksi yang telah tersedia (ingat jangan
sampai ditiup). Timbanglah botol beserta air suling.
6. Lakukan pekerjaan seperti di atas berulang-ulang minimal tiga kali. Hitunglah massa
air suling rata-rata, kemudian konversi ke volume dengan mempertimbangkan massa
jenis air sebesar 1 g/x ml pada suhu T0C, berdasarkan data standar Tabel 2.2.
Tabel 2.2
Standar Volume (X) dari 1 gram air yang ditimbang dalam berbagai temperatur (T)
(sumber: Skoog et al, 2014Reference of Modul PPG Teknik kimia)
Volume (X) dari 1 gram air yang ditimbang dalam berbagai temperatur (T)
Volume dalam mL
o
TEMPERATUR (T), C Pada T Koreksi pada 20oC
10 1,0013 1,0016
11 1,0014 1,0016
12 1,0015 1,0017
13 1,0016 1,0018
14 1,0018 1,0019
15 1,0019 1,0020
16 1,0021 1,0022
17 1,0022 1,0023
18 1,0024 1,0025
19 1,0026 1,0026
20 1,0028 1,0028
21 1,0030 1,0030
22 1,0033 1,0032
23 1,0036 1,0034
24 1,0037 1,0036
25 1,0040 1,0037
26 1,0043 1,0041
27 1,0045 1,0043
28 1,0048 1,0046
29 1,0051 1,0048
30 1,0054 1,0052
Contoh 2.1
perhitungan volume pada beberapa temperatur
Pipet ukur 25 mL memberikan massa akudes yang dikeluarkan sebesar 24,976 g pada suatu
wadah stainless yang diukur pada suhu 250C. Gunakanlah Tabel 2.2 untuk menghitung volume
yang dikeluarkan pada 250C dan 200C
Pada 250C: V = 24,976g x 1,0040 mL/g = 25,08 mL
Pada 200C: V = 24,976g x 1,0037 mL/g = 27,07 mL
C. KALIBRASI BURET
Kalibrasi buret termasuk kedalam kalibrasi jenis EX artinya mengukur keajegan angka
dari volume yang dikeluarkan. Berikut ini dijelaskan persiapan dan tahapan dalam melakukan
kalibrasi buret.
8. Buatlah tabel dengan tiga kolom untuk volume dibaca, volume dihitung, dan koreksi
9. Gambarkan grafik di atas kertas milimiter blok dengan menempatkan volume sebagai
fungsi dari koreksi.
10. Apabila koreksi rata-rata dari tiap titik tidak lebih besar dari 0,04 mL, maka buret
tersebut memenuhi syarat untuk dipakai.
E. KALIBRASI pH METER
Kalibrasi pH meter, neraca dan termometer dapat dilakukan menggunakan bahan
standar ( acuan). Suatu laboratorium yang telah mengikuti suatu sistem managemen mutu
terlebih lagi untuk laboratorium pegujian dan kalibrasi harus memiliki acuan yang telah
tersetifikasi oleh badan internasional seperti NATA, dan hanya digunakan untuk
mengkalibrasi, tidak untuk alat ukur operasional.
Pada kalibrasi pH meter diperlukan larutan standar pH 4, 7, dan 10, sebagai acuan. Pada
umumnya larutan standar tersebut diproduksi oleh pabrik pembuat pH meter atau oleh
perusahaan yang telah tersertifikasi. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan pada kalibrasi
pH meter
1. Hidupkan alat pH meter dan tunggu hingga 5 menit.
2. Lakukan pengaturan temperatur yang sesuai bila ada.
3. Cuci elektroda dengan air, bilas dengan akuades, kemudian keringkan
4. Celupkan elektroda ke dalam larutan standar pH 7 dan biarkan beberapa saat. Aturlah
skala pH agar menunjuk ke angka 7,00 dengan menekan tombol “cal” (Calibration)
5. Angkat elektroda darilarutan standar pH 7 dan cuci lalu bilas serta keringkan kembali.
6. Celupkan elektroda ke dalam larutan standar pH yang lebih rendah (pH 4) dan atur
tombol slope agar penunjukkan pH menjadi 4.
7. Angkat elektroda dari larutan pH 4 dan cuci, billas serta keringkan kembali.
8. Celupkan elektroda ke dalam larutan stadar pH tinggi (pH 9). Biarkan beberapa saat
dan lakukan pembacaan skala pH pada penunjuk. Catat nilai pH pada skala penunjuk.
9. Lakukan pekerjaan tersebut dengan tiga kali replikasi
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenal materi di atas kerjakanlah latihan berikut!
1. Apakah yang dimaksud dengan
a. Tolerasi pengukuran
b. Ketelitian pengukuran
c. Kalibarsi pada alat volumetri
2. Jika pengukuran volume menggunakan buret, berapakah skala terkecil yang tercantum?
Pada desimal keberapakah angka skala yang harus ditaksir?
3. Hasil penimbangan suatu zat dengan menggunakan neraca diperboleh angka 0,2507g,
berapakah angka signifikan pada bilangan itu? Jelaskan alasannya!