Anda di halaman 1dari 13

STUDI KASUS KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS KASUS PT. FREEPORT INDONESIA

DALAM SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS

Disusun Oleh :
Amaluddin (41204720117005)

FAKULTAS MIPA KIMIA

UNIVERSITAS NUSA BANGSA BOGOR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah studi
kasus “Analisis Kasus PT. Freeport Indonesia Dalam Sudut Pandang Etika
Bisnis” untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah
Kewirausahaan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan
dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bogor, 11 Desember 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal mula PT.Freeport Indonesia berdiri pada tahun 190 suatu lembaga
swasta dari Belanda (KNAG) yaitu geografi kerajaan Belanda,
menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua yang tujuan utamanya adalah
mengunjungi Pegunungan Salju yang berada di Papua. PT Freeport Indonesia
merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan internasional
atau transnasional yang berpusat di satu negara tetapi cabang ada di berbagai
negara maju dan berkembang. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan
afiliasi dari freeport McMoran CopperPT & Gold Inc. PT Freeport Indonesia
menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang
mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi
provinsi Papua. Freepot Indonesia memasarkan hasilnya di seluruh penujuru
dunia.
Menerapkan bisnis secara konsisten sehingga dapat mewujudkan hasil
usaha yang sehat dan transparan merupakan salah satu peran besar yang dapat
diberikan oleh dunia usaha untuk mendorong terciptanya pasar yang
efisien,transparan dan mampu memberikan manfaat yang besar. Namun hal itu
jauh dari kenyataan, PT Freeport melakukan pelanggaran-pelanggaran baik secara
normmatif maupun merusak nilainilai yang tertanam pada penduduk sekitar di
mana lahan hutan hijau sekita tambang yang merupakan tempat berburu penduduk
di babat habis untuk kepntingan sepihak. Sayangnya pemerintah seolah-olah buta
melihat peristiwa yang ada dan bahkan orang awam sekalipun tahu hasil dari apa
yang dilakukan freepor pada bumi papua dan penduduk serta lingkungan
didalamnya

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah analisis etika bisnis dalam tubuh perusahaan Freeport
indonesia menurut Anda?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memnuhi tugas Ujian Akhir
Semestar Manfaat dari penulisan makalah ini adalah penulis dan pembaca dapat
mengetahui sejauh mana imlplimentasi etika bisnis yang dilakukan oleh PT
Freeport Indonesia
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Etika
Pengertian Etika Menurut para Ahli | Etika adalah ilmu tentang apa yang baik,
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul
mengingat etika berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" (jamak: ta etha), yang
berarti adat kebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak.
Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika (indonesia). Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni:
Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai
mengenai benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka
kita mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika,
sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul
dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika
adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.
Terdapat dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan Etika Normatif. Etika
deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai
sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif berbicara mengenai fakta secara
apa adanya. Sedangkan, etika normatif adalah etika yang menetapkan berbagai
sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya dimiliki manusia atau apa yang
seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam
hidupnya. Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:
• Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.
• Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang
asasasas akhlak (moral).
• Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari
orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
• Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku
yang benar dalam satu profesi.
• Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik
dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh
yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
• Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan
dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu

1. Sistematik

Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis


yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial
lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi

Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-


pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini
mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan
struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu

Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang


muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

B. Teori Etika Bisnis

• Teori Egoisme

Egoisme Etis. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang
pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi
hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan
semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
• Teori etika utilitarianisme

Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini
suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus
menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruha
• Teori Hak

Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan
yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan
atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena
berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam
yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia
itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis
BAB III
PEMBAHASAN

A. Analisis Etika Bisnis Pada Pt Freeport Indonesia


PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-
McMoRan. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap
bijih yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran
tinggi di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kami memasarkan
konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.
Belakangan ini Indonesia disibukan dengan kasus “Papa Minta Saham”
yang menyeret ketua DPR periode sekarang Setya Novanto dengan elit pimpinan
perusahaan PT Freeport dan mentri ESDM Sudirman Said hingga menimbulkan
sengketa dan menyeret tokoh-tokoh besar lainnya serta menimbulkan kegaduhan
politik sampai kelevel lapisan masyarakat ikut dan terlibat tidak secara langsung
didalamnya. Kasus ini menimbulkan perpecahan dari berbagai kubu, di satu sisi
membela setya Novanto dan sisi lainnya menggugat Setya Novanto untuk turun
dari kursi ketua DPR. Terhitung tahun 2015 ini PT Freeport Indonesia mencoba
melobi pemerintah untuk memerpanjang kontrak PT Freeport Indonesia yang
akan habis tahun 2021, berbagai spekulasi muncul baik dari elit politik sampai ke
level masyarakat mengenai perpanjang atau tidaknya kontrak tersebut. Pemerintah
indonesia sendiri masih berpikir panjang mengenai rencana kontrak perpanjangan
PT Freeport melihat isu mengenai rencana pemerintah untuk menasionalisasikan
PT. Freeport menjadi perseroan serta pemerintah mengawasi dengan ketat
lembaga-lembaga pemerintah yang berwenang baik dari tingkat eksekutif sampai
dengan legislatif untuk tidak melakukan KKN dalam bentuk apapun, melihat
sejarah kelam masa lalu PT Freeport yang penuh dengan tradisi KKN, pemerintah
berencana menghilangkan tradisi buruk tersebut. Sebenarrnya jika kita menengok
track record PT Freeport Indonesia dalam kegiatan operasinya banyak melakukan
pelanggaran- pelanggaran etika bisnis, salah satunya disebutkan dalam redaksi
berita studi kasus ini, di mana setiap mempepanjang kontrak karya terdapat pihak-
pihak atau oknum yang mencari keuntungan pribadi didalamnya.
Di Papua sendiri yang merupakan tempat beroperasinya PT. Freeport
Indonesia jauh dari kata sejahtera, penduduk sekitar mengorbankan segalanya
termasuk lingkungan, habitat hewan dan tumbuhan, serta tempat tinggal mereka di
ganti dengan tambang-tambang yang memberi luka membekas di permukaan
bumi. PT. Freeport selalu mengaku bahwa mereka berkomitmen terhadap
pengelolaan lingkungan hidup yang kuat, dan terdaptar sebgai perusahaan yang
memiliki pengakuan dari ISO 14001 namun jauh dari kenyataan, terbukti freeport
sama sekali acuh atau lebih tepatnya tidak bertanggung jawab atas apa yang
dilakukannya sebagai dampak dari kegiatan operasi tambang contoh nyatanya
adalah freeport secara sembarang membuang limbah batu ke alam tanpa melalui
pengolahan dan penangan limbah secara baik dan benar sehingga mengakibatkan
turunnya daya dukung lingkungan sekitar pertambangan, dampak nyata dari
pembuangan limbah sembarang yang dilakukan oleh Freeport adalah hilangnya
danau Wanagon, dan sejumlah danau lainnya yang mempunyai warna indah
akibat tertimbun limbah bebatuan tersebut. Terlebih lagi Freeport membuang
sembarang cairan berbahaya yang merupakan bahan dalam proses pemisahan
logam dan berbahaya jika limbah tersebut dibuang secara langsung ke alam yang
merupakan habitat hewan air dan kebutuhan manusia akan air bersih hilang.
Tercatat kandungan air tempat Freeport membuang limbah konsentrasi racun
mencapai level kronis dan mengancam sekitar 75% organisme air tawar yang
hidup didalamnya. Hal ini tidak sesuai dengan teori utilitiarisme yang berprinsip
berkemanfaatan untuk orang lain dimana PT Freeport membuang limbah ke
bantaran sungan, membabat habis semua hutan, dan tidak mensejahterakan
penduduk sekitar melainkan hanya mensejahterakan Amerika serikat yang
merupakan basis dari PT Freepor McMoran. Bahkan ;ebih mengarah ke teori
egoisme yang inti pandangannya adalah memajukan diri sendiri atau pribadi
tanpa memikirkan orang lain.
Masyarakat sekitar bahkan pemerintahpun tidak mengetahui informasi
terkait akiabat yang ditimbulkan kegiatan tambang terhadap lingkungan
sekitarnya. Tidak adanya transparansi yang merupakan kewajiban Freeport untuk
menyediakan informasi inilah secara tidak langsung mengatakan bahwa PT
Freeport Indonesia tidak mempunyai i’tikad baik, baik untuk pemerintah maupun
lingkungan di sekitarnya termasuk penduduk sekitar tambang dan lingkungan
alam. Terhitung 48 tahun Freeport menancapkan kakinya dibumi papua tidak
memberikan apapun kecuali kerusakan lingkungan dan kegaduhan di indonesia.
Sudah sewajarnya pemerintah tegas dalam menanggapi persoalan ini di mana
menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebenarnya kasus-kasus yang menyangkut
PT Freeport Indonesia sudah banyak dipublikasikan oleh media masa baik dalam
bentuk tulisan atau media pertelevidian seperti koran, artikel, laman berita, berita
pertelevisian dsb namun kita cendrung diam bahkan pemerintah tak berbuat
apaapa untuk mencegah atau menghentikan kebrutalan manusia terhadap alam ini.
Pemerintah cendrung memberikan privilage pada PT Freeport Indonesia karna di
mana PT Freepor merupakan perusahaan penyumbang pajak terbesar di indonesia
sehingga pemerintah seolah-olah wajib untuk memberikan pelayanan dan
keamanan yang terbaik untuk PT Freeport ini.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
mengirim utusan guna menengahi pemogokan ribuan pekerja PT Freeport
Indonesia. Menurut Menteri ESDM Darwin Z Saleh, tim dari Kementerian Energi
dan Kementerian Tenaga Kerja sedang berada di Papua untuk memfasilitasi
keributan antara pekerja Freeport dengan manajemennya. Darwin menyatakan
mengirim Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi, Thamrin
Sihite, ke Papua guna mendamaikan Freeport dengan karyawannya. “Kami harap
semua pihak menaati aturan yang berlaku,” kata dia Kamis malam, 7 Juli 2011.
Darwin mengakui di sana memang sedang ada kisruh. “Kami masih fokus
mengatasi kisruh antara mereka,” ujarnya. Mengenai potensi kerugian Freeport
atas mogoknya pekerja, Darwin mengaku tak tahu. “Itu urusan korporasi.”
Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia mogok kerja dan meninggalkan
Kota Tembagapura. Mereka berjalan kaki sejauh 45 mil menuju Kota Timika.
Hingga Kamis, aksi mogok itu sudah berlangsung empat hari. Karyawan mogok
karena tuntutannya untuk naik gaji sesuai dengan standar perusahaan Freeport
McMoran tak dikabulkan PT Freeport. Hingga hari keempat aksi mogok kerja
karyawan PT Freeport Indonesia pada Kamis itu, aktivitas tambang PT Freeport
Indonesia masih terhenti. Sedikitnya 8.000 karyawan PT PT Freeport Indonesia
masih berkerumun di gerbang masuk Kota Kuala Kencana, Distrik Kuala
Kencana, Mimika, Papua. Sementara sebanyak 500-an karyawan masih tertahan
di Kota Tembagapura, beberapa kilometer dari pusat pengolahan biji tambang.
Diatas merupakan artikel mengenai mogoknya karyawan PT Freeport
Indonesia karna tidak adanya persamaan hak dalam penggajian yang dilakukan
oleh PT Freeport Indonesia. Hal ini dilatar belakangi karna karyawan PT Freeport
Indonesia merasa dicurangi mengenai gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan
standar gaji PT Freeport McMoran di mana tak sebanding jika dibandingkan
dengan PT Freeport lainnya yang beroperasi diluar negeri. Padahal PT Freeport
Indonesia merupakan tambang emas dengan kualitas emas terbaik di dunia. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena
itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis, seperti Indonesia.
Namun hal itu dilanggar secara terang-terangan oleh pihak Freeport itu sendiri.
Negara dapat dikatakan gagal karna tidak memberikan perlindungan dan
menjamin hak atas lingkungan yang baik bagi masyarakat, namun dilain pihak
memberikan dukungan penuh kepada PT Freeport Indonesia, yang dibuktikan
dengan pengerahan personil militer dan pembiaran kerusakan lingkungan dan hak
penggajian karyawan harus beradu otot akan tetapi mogoknya hampir seluruh
pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan indeks standar gaji
yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia.
Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada
pekerja Freeport di negara lain untuk level jabatan yang sama perundingannya
masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak tuntutan
pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika bisnis merupakan suatu hal yang harus ada dalam perusahaan karena
memberikan acuan agar bersahabat dengan lingkungan sekitarnya termasuk
didalamnya sosial dan alam. Namun etika bisnis tersebut dilanggar secara terang-
terangan oleh PT Freeport indonesia yang merupakan cabang dari perusahaan PT
Freeport McMoran yang berbasis di Amerika serikat di mana merupakan negara
lahirnya teori-teori etika yang selama ini kita pelajari di bangku sekolahan.
Ketegasan pemerintah juga dipertanyakan mengenang pemerintah ikut
berkontribusi dalam melegalkan PT Freeport MCMoran menancapkan
pengaruhnya dibumi papua indonesia yang semakin tahun terlihat kerusakannya
dan seolah-olah pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk mencabut izin
operasi PT Freeport seolah-olah apatis akan kerusakan yang orang awam pun
dapat melihatnya. Terlebih lagi penduduk sekitar jauh dari kata sejahtera yang
mana tidak sebanding dengan penghasilan atau pendapatan PT Freeport indonesia
yang terbilang fantastis sehingga tidak semestinya penduduk tidak menikmati
hasil sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap lingkungan
sosialnya.
DAFTAR PUSTAKA

• Antonius Atosokhi Gea. 2005. Character Building IV: Relasi dengan


Dunia. Jakarta: Elex Media Komputindo.
• Sutarno, Alfonsus. 2008. Etiket Kiat Serasi Berelasi. Yogyakarta:
Kanisius.
• http://bisnis.tempo.co/read/news/2011/07/08/090345495/karyawan-
freeport-mogokkementerian-energi-kirim-utusan

Anda mungkin juga menyukai