Anda di halaman 1dari 30

KALIBRASI / VERIFIKASI

GC dan GC-MS

Oleh : T a h i d

PUSAT PENELITIAN KIMIA-LIPI


BANDUNG
Persyaratan SNI 19-17025-2000

5.5. Peralatan

2. - Sebelum digunakan, peralatan harus dikalibrasi


atau dicek untuk menetapkan peralatan tersebut
memenuhi persyaratan spesifikasi laboratorium

3. Peralatan harus dioperasikan oleh personil yang


berwenang dengan instruksi yang mutakhir untuk
menggunakan dan merawat peralatan
KALIBRASI MENUNJANG KUALITAS HASIL

PENGUKURAN ANALITIK:

 RUTIN, AD-HOC ATAU BAGIAN DARI R & D

 KUANTITATIF, SEMI-KUANTITATIF ATAU

KUALITATIF

 LABORATORIUM, SIDE-ROOM ATAU

LAPANGAN

 MANUAL, AUTOMATIK ATAU ON-LINE/IN-SITU


Peralatan GC; Kalibrasi Rutin

Item Gas Chromatograph

Kolom Plate teoritis harus dicek tiap bulan, bandingkan


dengan plate teoritis dari spek alatnya

Presisi Repeatibilitas standar:


Injeksikan 10 standar, perhatikan waktu retensi (tR)
- bahwa perbedaan paling rendah dengan paling
tinggi tidak lebih dari 1%.
- SD dari ke 10 standar tsb harus <5%,
bila >5% berarti ada kebocoran detektor.

Linearitas Kurva kalibrasi standar harus punya r2  0,998

Detektor Lihat linearitas di atas:


Atau dapat dilihat perbandingan sinyal-noise (SNR)
Bisa juga dengan membandingkan respon terhadap
injeksi sejumlah senyawa tertentu kemudian lihat hasil
sebelumnya
KALIBRASI MS :

Kadang-kadang puncak tertinggi sangat lemah


atau tidak ada sama sekali

Oleh karena itu perlu ditambahkan ;


 Perfluorokerosen (P F K)
m/e 69 (CF2), 93 (C3F3), 105 (C4F2)
131 (C3F5) dan puncak homolog
dengan kenaikan 50 (CF2)

 Perfluorotri-n-butil amina (PTFBA)


Peralatan GC; Kalibrasi Periode Tahunan (yearly)

No Item Presedur kalibrasi GC

1. Cek sistem keseluruhan: Presisi dari ulangan injeksi


sampel
2. Unjuk kerja kolom: Kapasitas, resolusi, retensi

3. Unjuk kerja detektor: Limit deteksi dan linearitas

4. Sistem pemanasan/ Akurasi, stabilitas


thermostatting:

5. Autosampler (bila ada) Akurasi dan presisi


JENIS KALIBRASI PERALATAN UJI

 KALIBRASI PENGUKURAN FISIKA;


 SATUAN MASSA, PANJANG, SUHU DLL
 KALIBRASI PENGUKURAN KIMIA;
UMUMNYA LEBIH KOMPLEKS, KETERTELUSURAN:
 PENGUKURAN AKURASI
 PENGUKURAN KETIDAKPASTIAN
 KOMPARABEL DARI WAKTU KE WAKTU
 KOMPARABEL DARI TEMPAT KE TEMPAT
KALIBRASI PERALATAN UJI

 LAKUKAN KALIBRASI AWAL


 KALIBRATOR ATAU STANDAR
 IKUTI INSTRUKSI / MANUAL DARI
MANUFAKTURNYA ATAU STANDAR
(CONTOH; ISO, ASTM, NATA, SNI ?)
 TENTUKAN JADWAL ;
 KALIBRASI RUTIN
 KALIBRASI SECARA PERIODIK
PERSYARATAN KALIBRASI ALAT

 TERSEDIA STAFF YANG KOMPETEN


 TERSEDIA PROSEDUR
 TERSEDIA REFERENCE MATERIAL/
BAHAN KALIBRATOR
 TERSEDIA PERALATANNYA
 KONDISI AKOMODASI DAN LINGKUNGAN
SEMUA YANG DIATAS HARUS MENCUKUPI
DAN TERKONTROL
LOG BOOK INSTRUMEN GC

Log Book GC minimal berisi :

 Pelat teoritis dari kolom yang digunakan

 Identifikasi kolom; misal jenis, nomor seri

 Data cek linearitas

 Pemeliharaan lainnya
A
E

D F
C

0 10 20 30 menit

Gambar 1: Kromatogram GC campuran A, B, C, D, E dan F

Metode pemisahan ini : - selektif untuk E atau F


- tidak selektif untuk C atau D
EFISIENSI PEMISAHAN ( N KOLOM )
tR

 

h
t0 W1/2=2,35 
½h
W=4

t=0 (injeksi)

Kurva Gaussian: area segitiga  96% total area dengan SD =  2

tR 2 tR 2 tR 2
N = N = 16 N = 5,54
 W W1/2
2. Faktor Kapasitas: k’ - faktor retensi (kec migrasi solut)
t’RB
t’RA B
tr Performance kolom
A

t0

Retensi relatif :  - rasio waktu retensi terkoreksi komponen


t’RB
 = >1
t’RA

tr - t0 t’RB - t’RA
Faktor kapasitas : k’ = =
t0 t’RA
RESOLUSI/DAYA PISAH

t R(A) - t R(B)
R = 0,75
R=
 (W(A) - W(B))

A B 2 t
R =
(W(A) - W(B))
R = 1,00

t R(A) t R(B)
Resolusi tergantung:
t
- Ketajaman puncak
- Jarak maks 2 puncak
R = 1,50

W(A) W(B)
Selektivitas vs Efisiensi
tRB - t0 t’RB 2 t tR 2
 = = R = N = 16
tRA - t0 t’RA (W(A) - W(B)) W

Selektivitas tinggi () Selektivitas rendah ()


Efisiensi rendah (N) Efisiensi tinggi (N)

A B
tR

A B
tR
Presisi

 Merupakan variabilitas hasil-hasil analisis yang


bersangkutan (kedekatan data analisis dari suatu
uji dengan uji lainnya)
 Menggambarkan kesalahan acak (random error)
 Uji repitabilitas
- Uji ulang ini dilakukan pada kondisi yang sama
 Uji reprodusibilitas
- Uji ulang ini dilakukan pada kondisi yang berbeda
- Perbedaan absolut kedua data hasil uji diharapkan
berada dalam kisaran kepercayaan 95%.
PRESISI & AKURASI HASIL ANALISIS
Secara kualitatif, perbedaan antara akurasi dan presisi
hasil analisis dapat digambarkan sbb ;

High accuracy   High accuracy


High precision   Low precision

  

 A B
 




Low accuracy    Low accuracy
High precision   Low precision
 C D


Hasil analisis memiliki 2 (dua) jenis kesalahan atau “error” yaitu :

a) Random (Acak)

b) Sistematik (=Bias)
Sumber variasi :
Variabel Replicability Repeatability Reproducibility

1. Sub – sample S/B S/B B


2. Sample S S S

3. Analis S B
1B &
4. Alat S B
2S
5. Hari S S/B

6. Lab. S S B

S = Sama
B = Berbeda
Repitabilitas dan Reprodusibilitas
Ketelitian suatu metode uji dapat ditunjukkan dari besarnya
standar deviasi (SD) atau Relatif Standar Deviasi

 (Xi - X)2
SD =
n-1

SD
RSD = x 100%
X

Dimana:
X = nilai rata-rata
n = jumlah ulangan
Hasil Presisi Instumen Injeksi Manual
Rerata Std Dev
Standar % RSD
(ppm) (ppm)
A
101 2 1,71
(100 ppm)
B
473 13 2,66
(475 ppm)
C
1020 33 3,09
(1015 ppm)
D
644 15 2,30
(630 ppm)
E
156 5 2,76
(158 ppm)
Rekomendasi untuk 10 x injeksi RSD  1% (CDER)
(CDER = Central for Drug Evaluation and Research)
Hasil Presisi Instumen Injeksi Automatik

Rerata Std Dev


Standar % RSD
(ppm) (ppm)
A
814 4 0,455
(820 ppm)
B
253 2 0,806
(250 ppm)
C
1563 9 0,550
(1556 ppm)
D
806 2 0,250
(806 ppm)
E
809 13 1,550
(810 ppm)
Hasil Presisi Injeksi GC Automatik Karena
Ada Kebocoran Sistem
Luas  Luas (%) Ls
Sampel Rt Rt
puncak puncak puncak

A1 5,62 2155699
0,04 35233 1,63
A2 5,66 2120466

B1 5,87 2205659
0,26 82696 3,61
B2 6,13 2288355

C1 6,21 2227066
0,27 38213 1,69
C2 6,48 2265279

D1 6,73 2581888
0,26 20128 0,77
D2 6,99 2602016
Akurasi
- Besarnya penyimpangan data hasil uji dengan nilai benar
- Tetapi nilai benar (sesungguhnya) tidak diketahui.
Ada tiga cara untuk evaluasi akurasi;
1). Melakukan uji recovery (perolehan kembali)
2). Uji banding terhadap akurasi metode standar
3). Uji terhadap bahan acuan standar (Standard
Reference Material - SRM/CRM)

Akurasi :
 Merupakan kedekatan hasil uji rata-rata dengan
nilai sebenarnya (true value)
 Menggambarkan kesalahan sistematik
- Uji Recovery

Uji ini dilakukan dengan melakukan pengujian atas contoh


yang diperkaya (spike) dengan sejumlah kuantitatif analit ,
dihitung dengan rumus sbb.:

C1 - C2
Recovery (%) = x 100
C3
Dimana :
C1 = Konsentrasi analit dalam campuran contoh +
sejumlah tertentu analit
C2 = Konsentrasi analit dalam contoh
C3 = Konsentrasi analit yang ditambahkan ke
dalam contoh

Apabila dalam pengujian ini tidak ada kesalahan sistematik,


maka recovery tidak akan berbeda secara signifikan dari 100%
- Uji terhadap SRM / CRM

 Pada prinsipnya, uji ini dilakukan dengan menguji SRM


dengan menggunakan metode yang sedang dievaluasi.

 Bias hasil uji menggambarkan seberapa tinggi akurasi


dari metode uji tersebut.
CONTOH UJI AKURASI GC
SENYAWA AROMATIK BBM CRM 45 (BCR)

No Parameter Nilai sertifikat Hasil uji

1 Benzena 0,15  0,04 0,16  0,05

2 Toluena 0,28  0,07 0,27  0,09

3 p-Xilena 0,20  0,05 0,19  0,07


- Limit Deteksi

 Limit of detection (LOD) adalah konsentrasi terendah dari


analit dalam contoh yang masih dapat dideteksi, akan
tetapi perlu terkuantisasi, dibawah kondisi yang disepakati.
Dirumuskan ; X0 + 3 S0
Dimana : X0 = respon analitik blanko
S0 = deviasi standar

 LOQ (Limit of Quantitation), adalah konsentrasi terendah analit


yang dapat ditentukan dengan tingkat presisi dan akurasi yang
dapat diterima, di bawah kondisi pengujian yang disepakati.
Konvensi LOQ = contoh blanko + 6 s (atau 10 s)
Perbandingan Limit Sensitivitas 2 Detektor

Parameter Detektor 1 Detektor 2

Limit Kuantitasi 0,21 % 0,07 %

Limit Deteksi 0,16 % 0,05 %


- Linieritas

 Kemampuan detektor memberikan respon


yang proporsional dengan konsentrasi analit
dalam rentang konsentrasi tertentu.

 Ambil minimal 3 konsentrasi yang menaik


dengan rentang ± 20% dari nominal analit
yang akan diuji (R2  0,998)
Linearitas detektor

Kurva Kalibrasi Standar Eugenol

160000 r2 = 0,999
140000
120000
Luas Area

Eugenol
100000
80000
Linear
60000
(Eugenol)
40000
20000
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Konsentrasi, mg/mL

Anda mungkin juga menyukai