Anda di halaman 1dari 44

TRIGONOMETRI

TRIGONOMETRI
Trigonometri digunakan sebagai alat bantu untuk proses
analisa pada sistem Elektrik ( Kelistrikan ) dengan
menggunakan sumber / catu daya tegangan arus bolak-
balik 1 phase ataupun 3 phase.

Analisa yang dimaksud disini meliputi pembahasan :


1. Segitiga beban dan segitiga daya
2. Tegangan dan Arus
Dasar-dasar Trigonometri dalam pembahasan disini
dibagi menjadi 5 , yaitu:

1. Perbandingan sudut trigonometri dari suatu segitiga


siku-siku
2. Segitiga beban ( Load Triangle )
3. Segitiga daya ( Power Triangle )
4. Fungsi Sinus dan Cosinus
5. Menyatakan bentuk ACos t  BSint
kadalam bentuk kSin(t   )
Trigonometri
I. Perbandingan sudut trigonometri dari suatu segitiga
siku-siku :

- Ruas garis AB = Z dinamakan


Proyektum / Hipotenusa
B

Z - Ruas garis BC = X dinamakan


X Proyektor
A θ C

-Ruas garis AC = R dinamakan


R
Proyeksi
Trigonometri

Definisi :

BC X 1 AB Z
Sin   Co sec    
AB Z Inversnya Sin BC X
AC R 1 AB Z
Cos   Sec   
AB Z Cos AC R
BC X 1 AC R
Tg   Cotg   
AC R Tg BC X

- Beban Elektrik ( Electric Load )


Pada rangkaian listrik dengan sumber tegangan arus
bolak-balik 1 phase ataupun 3 phase , beban dapat
dibedakan menjadi :
Trigonometri

1. Beban Resistif ( Resistive Load )


2. Beban Induktif ( Inductive Load )
3. Beban Kapasitif ( Capacitive Load )

II. Segitiga beban

+
L
B O
A
~_ v(t)

Z D
X i(t)
A θ C
AC- Voltage
Source
R Current Load
Trigonometri

Z ( Impedance ) dinamakan Impedansi beban Ω , adalah


beban total equivalen yang dipikul oleh sumber tegangan

X ( Reactance ) dinamakan Reaktansi beban Ω

R ( Resistance ) dinamakan resistansi beban Ω

Untuk reaktansi beban nialainya selain tegantung pada nilai


komponen L dan C juga sangat bergantung pada bedsar
kecilnya frekeunsi dari catu daya.
Trigonometri
Pada komponen induktor L XL dinamakan rekatansi
induktif X L  L Ω

Pada komponen kapasitor C XC dinamakan rekatansi


kapasitif X C  1 Ω
C

X
Sin   Re active  factor  rf  Sin
Z
R
Cos   Power  reactive  pf  Cos
Z
X
tg   Pr operties  of  the  circuit
R
Trigonometri
Lihat segitiga beban , kemudian gunakan dalil Pythagoras
sebagai berikut :

 AC  2   BC 
2
  AB 
2

R2  X 2  Z 2  Z  R2  X 2 
R 2  X 2  Z 2  kedua  ruas  dibagi ( Z 2 )
2 2
R X 
 Z    Z  1

 Cos  2   Sin 
2
1
Cos 2  Sin 2  1  pf 2
 rf 2
1
Trigonometri
Kedudukan gambar dari segitiga beban untuk masing
masing sifat bebannya :

R
Z θ Z=R
X X
θ
Z
R
Inductive –Load Capacitive –Load Resistive –Load
Θ > 00 Θ < 00 X = 0 dan Θ = 00
Trigonometri
III. Segitiga daya ( Power Triangle )
Segitiga daya diperoleh dari proses pembesaran /
Pengecilan segitiga beban , dimana proses ini sangat
bergantung pada besar dan kecilnya arus efektif yang
mengalir pada resistansi maupun reaktansi beban.

Z S
X Q
θ
θ
R
P
Segitiga beban Segitiga daya
Apparent Power ( S )
S  Veff .I eff
Veff  I eff .Z  S  I eff2 .Z VA ( Volt – Ampere )

Reactive ( Quadrature ) Power ( Q )


Q  S .rf
Q  S .Sin
Q  I eff2 .Z .Sin  Q  I eff2 . X VAR ( Volt – Ampere – Reactive )

Average / Active / Real Power ( P )

P  S . pf
P  S .Cos
W ( Watt )
P  I eff2 .Z .Cos  P  I eff2 .R
Contoh - Soal
1. Suatu sumber tegangan arus bolak-balik 1 φ digunakan
untuk mensuplai beban kapasitif dengan reaktansi kapasitif
beban sebesar 7k dengan factor daya 0,96.
a) Tentukan besarnya Resistansi beban
b) Tentukan besarnya Impedansi beban
c) Gambarkan Segitiga bebannya

Jawab : X C  7k
a) pf  0,96
pf 2  rf 2
 1  rf  1  pf 2
 rf  1  0,96 2
rf  0,28
XC X 7
rf  Z  C Z  25k
Z rf 0,28
R  Z . pf  R  25.0,96  R  24k
b) Besarnya impedansi beban Z= 25 k Ω

c) Gambar segitiga beban

R = 24 kΩ

θ
X C  7 k

Z = 25 k Ω

Besar sudut dari segitiga beban adalah


θ = - arc cos(0,96)

  16,26 0
Contoh - Soal
2. Suatu beban mengambil daya dari sumber 300 kW
dengan factor daya 0,6 (Lag).
a) Hitung besar daya suplai dari sumber ke beban
b) Hitung besar daya reaktif dan factor reaktifnya
c) Gambarkan segitiga dayanya
Jawab :
a) P  300kw
pf  0,6(lag ) Beban bersifat induktif
P
P  S . pf  S 
pf
300
S   500 kVA
0,6
b) P2  Q2  S 2
Q  S 2  P 2  Q  (500k ) 2  (300k ) 2
Q  400kVAR
Q 400k
rf   rf  Sin 
S 500k
rf  0,8

c) Gambar segitiga daya


Besar sudut dari segitiga daya

Θ = arc Cos(0,6)
S = 500 kVA
  53,13 0
Q = 500 kVAR
θ

P = 300 W
Contoh - Soal
3. Diketahui sebuah beban memiliki reaktansi sebesar 1,2 k
pada factor daya 0,5 (Lag), beban tersebut terpasang
pada sumber tegangan arus bolak-balik 1 Φ dengan nilai
efekifnya 100 V.
a) Hitung arus yang dihasilkan oleh sumber tegangan
b) Gambarkan segitiga beban
c) Hitung daya yang dipakai oleh beban tersebut
d) Gambarkan segitiga daya
e) Hitung besar daya reaktif yang dibuang ke BANK
CAPACITOR agar factor daya naik menjadi 0,8
f) Hitung besar arus di beban total equivalent setelah
factor daya dinaikkan
 
Jawab :
a) XL  1200
pf  Cos  0,5( Lag ) , beban bersifat induktif
Veff  100V
XL XL
rf  Sin  Z 
Z 1  pf 2

1200
Z   Z  1385,64
1  0,5 2

Veff 100
I eff   I eff   0,072 A
Z 1385,64

b) Gambar segitiga beban

R  Z 2  X L2  R  1385,64 2  1200 2
R  692,82
Z = 1385,64 Ω
  arcCos (0,5)
  60 0

θ X L  1200

R = 692,82 Ω

c) P  I eff2 .R  P  (0,072) 2 692,82


P  3,59W
P P 3,59
d) Gambar segitiga daya pf  S S
S pf 0,5
S  7,18VA
Q  S 2  P 2  Q  (7,18) 2  (3,59) 2
Q  6,22VAR
S = 7,18 VA

  arcCos (0 ,5)
Q = 6,22 VAR
θ   60 0

P = 3,59 W

e) Perbaikan faktor daya dari pf =0,5 menjadi pf 1  0,8


besarnya daya aktif tidak berubah
P  3 , 59 W  P 1  3 , 59 W
P1 P1
pf 1   S 1 
S 1 pf 1
3 , 59
S 1   S 1  4 , 49 VA
0 ,8
Q 1  S 1
2
 P12  Q 1  ( 4 , 49 ) 2
 ( 3 , 59 ) 2

Q 1  2 , 7 VAR
 Q  Q  Q 1   Q  6 , 22  2 ,7
 Q  3 , 52 VAR
Jadi besarnya daya reaktif yang di buang ke bank
capacitor adalah 3,52 VAR

f) Karena pemasangan bank kapasitor paralel terhadap


beban maka tidak adak perubahan nilai tegangannya
sehingga didapat
 
S1  4,49VA  S1  I 12eff .Z  S1  I 1eff .Z .I 1eff
S1  V1eff .I 1eff
S1 4,49
I 1eff   I 1eff 
V1eff 100
I 1eff  0,045 A
Trigonometri
IV. Fungsi Sinus dan Cosinus
Digunakan sebagai alat bantu untuk menyatakan atau
menampilkan benuk gelombang dari tegangan atau
arus bolak-balik 1Φ maupun 3Φ.

a) Untuk membangkitkan bentuk gelombang tegangan


berbentuk Sunusoida pada skala Lab menggunakan alat
bernama Function Generator
b) Sedangkan untuk keperluan merakit , kita harus
membuat rangkaian yang disebut Oscillator Circuit
( Sine Wave Oscillator )
Trigonometri
* Oscillator Circuit :
adalah rangkaian elekronik yang dirancang untuk
menghasilkan GGL ( Tegangan Listrik ) arus bolak-balik
dengan frekuensi dan bentuk gelombang yang sudah
diketahui.
+Vcc

Dc power supply

Amplifier VO

Output
Voltage

Atenuation-Circuit

+ Phase shift

Block diagram of the basic element of an Oscillator


Trigonometri
Bentuk umum fungsi Sinus :

* Untuk sumber tegangan dinyatakan dengan bentuk

v s (t )  Vm Sin(t   )V

* Untuk sumber arus dinyatakan dengan bentuk


i s (t )  I m Sin(t   ) A

v s (t ) dani s (t ) is Instantaneous value of voltage and


current
Vm danI m is Peak ( Amplitude) value voltage and
current
2
  2f is Angular freqyency ( Rad/ s)
T

f is Frequency / Cycle frequency ( Hz )

T is The period of signal ( secon )

 and  is Phase shift of voltage and current in degree


or radian

Nilai yang dibaca pada catu daya AC adalah :


- Harga sesaat ( Instantaneous value / depend on time )
v (t ), i (t ), p (t )
- Harga rata-rata ( Average value )
Vave , I ave (Vdc , I dc )
Contoh Soal
1. Tampilan dari bentuk gelombang arus bolak-balik 1
adalah sbb:
i ( t ) mA
1360

400 0 t(s)
104

Nyatakanlah arus tersebut kedalam bentuk fungsi sinus


Jawab : Bentuk umum fungsi sinus untuk arus adalah

i ( t )  I m sin(  t   ) A
Kita cari dahulu Periodenya 1 6
T  (1360  104 ). 10
2
T  2512 . 10  6
T  2512  s

Kemudian frekuensi sudut 


2
 
6.28.10 6
T 2512
rad rad
  2,5.k    2500
s s

Amplitudo sinyal I PP  2 I P  2 I m
1 1
Im  I PP  I m  . 400
2 2
Im  200 mA

Untuk sementara arusnya adalah

i ( t )  200 Sin ( 2500 t   ) mA


Pada saat t = 104 μs nilai arusnya adalah 0 , maka :
i ( t )  200 Sin ( 2500 t   )
i (104  s )  200 Sin ( 2500 . 104 . 10 6
)
0  200 Sin ( 0 , 26   )
Sin ( 0 , 26   )  0  0 , 26    0
   0 , 26 rad     14 , 9 0  15 0

Jadi bentuk gelombang arusnya dalam bentuk fungsi


sinus i ( t )  200 Sin ( 2500 t  15 0 ) mA

2. Tampilan dari suatu bentuk gelombang tegangan arus bolak-


balik 1 phase adalah sbb :
Nyatakanlah gelombang tegangan tersebut kedalam bentuk
fungsi sinus
v ( t )V
50
t ( ms )
0
1, 75 9 ,6

Jawab : Bentuk umum fungsi sinus untuk tegangan


adalah
v ( t )  V m Sin (  t   )V

1
T  ( 9 , 6  1, 75 ) ms
Periode sinyal adalah 4
T  31 , 4 ms
2
 
T
3
6 , 28 . 10
Frekuensi sudut      200 rad / s
31 , 4

Tegangan puncak maximum V m  50 V

Untuk sementara tegangannya adalah :


v ( t )  50 Sin ( 200 t   )V

Pada saat t = 9,6 ms nilai tegangannya adalah 50 V


( kondisi maximum ) , maka
v ( 9 , 6 ms )  50 Sin ( 200 . 9 , 6 . 10 3
)
50  50 Sin (1 , 92   )

Sin (1 , 92   )  1  1 , 92   
2
  1 , 57  1 , 92     0 , 35 rad
   20 , 06 0
Jadi bentuk gelombang tegangannya dalam bentuk fungsi
sinus
v ( t )  50 Sin ( 200 t  20 , 06 0 )V

*** Konversi bentuk Sinus ke Cosinus demikian juga


sebaliknya ***************************


Sin (  t )  Cos (  t)
2
 dan
Sin (  t )  Cos (  t  )  Sin(t )  Sin(t )
2

Cos (  t )  Sin (  t)
2 ****

Cos (  t )  Sin (  t  )
2
Contoh Soal
1. Diketahui gelombang tegangan arus bolak-balik 1 phase
dinya takan sebagai fungsi waktu sbb :
v1 (t )  50 sin( 200t  15 0 ) V. Tentukanlah kedudukkan v1 (t )
terhadap :

a) i1 (t )  10 cos( 200t  20 0 ) mA

b) v 2 (t )  5 cos( 200t  5 0 ) V

c) v3 (t )  75 sin( 200t  35 0 ) V

d) i4 (t )  0,82 sin( 200t  10 0 ) A


Jawab :
a) i (t )  10 cos(200t  20 0 )
1


i1 (t )  10Sin 200t  20 0  90 0 
i (t )  10Sin 200t  70 
1
0

i1 (t )  10Sin(200t  70 0 )mA  v1 (t )  50Sin(200t  15)V

 85 0
v1 ( t )
i1 ( t )

Phase Line

 70 0
00  150
Jadi Phase dari tegangan v ( t ) tertinggal ( Lagging )
1
sejauh 85 0 terhadap phase dari arus i ( t )
1
Jawab : v 2 (t )  5 cos(200t  5 0 )

v 2 (t )  5Sin 90 0  (200t  5 0 ) 
b) v (t )  5Sin95
2
0
 200t 
v 2 (t )  5Sin(200t  950 )mA  v1 (t )  50Sin(200t  15)V

 80 0

Phase Line

0 0  15 0  950

Jadi Phase dari tegangan v 1 ( t ) mendahului ( Leading ) sejauh

80 0 terhadap phase dari tegangan v 2 (t )


Disply pada Oscilloscope

**** Pada layar Oscilloscope tampilan bentuk gelombang


sinus menyatakan sinyal tegangan bukan arus listrik
baik itu di Channel 1 maupun Channel 2.

HS = Horisontal Sensitivity ( Time – div ) , pembacaan pada


sumbu horisontal dilayar oscilloscope. Dinyatakan dengan setting
nilai / harga : μs/div atau ms/div atau s/div. ( div = division =
kotak )

VS = Vertical Sensitivity ( Volt – div ) , pembacaan pada sumbu


vertikal dilayar oscilloscope. Dinyatakan dengan setting nilai /
harga : mV/div atau V/div.
Perhatikan tampilan gelombang tegangan berikut ini ,
kemudian nyatakan kedalam bentuk fungsi sinus.
Jika setting tampilan adalah : HS  10 ms/div , VS  5 V/div
Jawab :
Bentuk umum tegangan dalam fungsi Sinus :
v(t )  Vm Sin(t   )V

Amplitudo sinyal ---- Vm  3div. setting  value


Vm  3div. 5V / div 
Vm  15V

Frekuensi sinyal ---- Periode T  6div. setting  value


T  6div10ms / div 
1 1000
T  60ms  f   f 
T 60
f  16,67 Hz
  2f    6,28.16,67
  104,69rad / s
360 0
Pergeseran phase ----   6div . setting  value
  60 0 / div. 2div 
  120 0

Jadi bentuk gelombang tegangan yang dimaksud dalam


bentuk fungsi sinus adalah

v(t )  15Sin(104,69t  120 )V 0


• mmnj

Anda mungkin juga menyukai