Anda di halaman 1dari 56

KESALAHAN

PENGUKURAN
Sit Dolor Amet
VIDEO TUTORIAL INSTALASI PROTEUS

https://drive.google.com/file/d/1f8ibBdSrrjQVRxkv8ZTwaNXnY9AeopCA/
view?usp=sharing
1. Open file Proteus 8 that you have
downloaded
2. And then, right click on the “setup” and
choose “Run as administrator
3. Click “Next
4. And then, give checklist in the sentences
“I accept…”, after that click “Next”
5. Click “close”, this step not finish, we must
to activate the licences of software proteus
and move some folders that are in folder
crack
6. Double Click on the folder “Crack-202…”
7. And then, double click again on the folder
“Crack”
8. Choose folder “BIN” and “MODELS” and
right click and then click “copy” the folders
9. Double click on the folder “Program Files
x86”
10. After that, double click again on the
folder “Labcenter Electronics”
11. Double click on the folder “Proteus 8
Profesional”
12. And then, paste folder BIN and
MODELS in here
13. Click “Replace the files…”
14. If find the sentence “You’ll need to
provide…”, checklist the coloumn and click
continue
15. Open “Proteus” in desktop, and enjoy it
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar
Alat dan
Tujuan Dasar Teori Rangkaian
Bahan
Percobaan

Langkah Data
Analisa Data Kesimpulan
Percobaan Percobaan

Daftar Pustaka
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
definisi dari kesalahan pengukuran pada Voltmeter
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
penyebab dan asal-usul terjadinya kesalahan
pengukuran pada Voltmeter

Mahasiswa diharapkan mampu membuat


kesimpulan yang benar dan tepat mengenai
kesalahan pengukuran pada Voltmeter melalui
praktikum ini

Mahasiswa diharapkan mampu untuk menjelaskan


saran-saran atau solusi untuk menekan angka
kesalahan hasil pengukuran pada Voltmeter
DASAR TEORI

◦ Dalam proses pengukuran paling tidak ada tiga faktor yang terlibat yaitu:

 Alat ukur,

 Benda ukur, dan

 Orang yang melakukan pengukuran

◦ Hasil pengukuran tidak mungkin mencapai kebenaran yang absolut karena keterbatasan dari
bermacam faktor. Yang diperoleh dari pengukuran adanya hasil yang dianggap paling mendekati
dengan harga geometris obyek ukur. Meskipun hasil pengukuran itu merupakan hasil yang
dianggap benar, masih juga terjadi penyimpangan hasil pengukuran. Masih ada faktor lain lagi yang
juga sering menimbulkan penyimpangan pengukuran yaitu lingkungan. Lingkungan yang kurang
tepat akan mengganggu jalannya proses pengukuran.
◦ 1. Kesalahan pengukuran karena alat ukur 

◦ Jika kesalahan dalam pengukuran tidak diperhatikan maka sifat-sifat merugikan ini tentu akan menimbulkan
banyak kesalahan dalam pengukuran. Oleh karena itu, untuk mengurangi terjadinya penyimpangan
pengukuran sampai seminimal mungkin maka alat ukur yang akan dipakai harus dikalibrasi terlebih
dahulu. Kalibrasi ini diperlukan disamping untuk mengecek kebenaran skala ukurnya juga untuk
menghindari sifat-sifat yang merugikan dari alat ukur, seperti kestabilan nol, kepasifan, pengambangan, dan
sebagainya.

◦ 2. Kesalahan pengukuan karena benda ukur

◦ Tidak semua benda ukur berbentuk pejal yang terbuat dari besi, seperti rol atau bola baja, balok dan
sebagainya. Kadang-kadang benda ukur terbuat dari bahan alumunium, misalnya kotak-kotak kecil, silinder,
dan sebagainya. Benda ukur seperti ini mempunyai sifat elastis, artinya bila ada beban atau tekanan
dikenakan pada benda tersebut maka akan terjadi perubahan bentuk. Bila tidak hati-hati dalam mengukur
benda-benda ukur yang bersifat elastis maka penyimpangan hasil pengukuran pasti akan terjadi. Oleh
karena itu, tekanan kontak dari sensor alat ukur harus diperkirakan besarnya.
◦ Di samping benda ukur yang elastis, benda ukur tidak elastis pun tidak menimbulkan
penyimpangan pengukuran misalnya batang besi yang mempunyai penampang memanjang
dalam ukuran yang sama, seperti pelat besi, poros-poros yang relatif panjang dan sebagainya.
Batang-batang seperti ini bila diletakkan di atas dua tumpuan akan terjadi lenturan akibat berat
batang sendiri. Untuk mengatasi hal itu biasanya jarak tumpuan ditentukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh kedua ujungnya tetap sejajar. Jarak tumpuan yang terbaik adalah 0.577 kali
panjang batang dan juga yang jaraknya 0.544 kali panjang batang.

◦ Kadang-kadang diperlukan juga penjepit untuk memegang benda ukur agar posisinya mudah
untuk diukur. Pemasangan penjepit ini pun harus diperhatikan betul-betul agar pengaruhnya
terhadap benda kerja tidak menimbulkan perubahan bentuk sehingga bisa menimbulkan
penyimpangan pengukuran.
3. Kesalahan pengukuran karena faktor si pengukur

◦ Bagaimanapun presisinya alat ukur yang digunakan tetapi masih juga didapatkan
adanya penyimpangan pengukuran, walaupun perubahan bentuk dari benda ukur
sudah dihindari. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh faktor manusia yang melakukan
pengukuran. Manusia memang mempunyai sifat-sifat tersendiri dan juga mempunyai
keterbatasan. Sulit diperoleh hasil yang sama dari dua orang yang melakukan
pengukuran walaupun kondisi alat ukur, benda ukur dan situasi pengukurannya
dianggap sama. Kesalahan pengukuran dari faktor manusia ini dapat dibedakan
antara lain sebagai berikut: kesalahan karena kondisi manusia, kesalahan karena
metode yang digunakan, kesalahan karena pembacaan skala ukur yang digunakan.
4. Kesalahan Karena Metode Pengukuran yang Digunakan

◦ Alat ukur dalam keadaan baik, badan sehat untuk melakukan pengukuran, tetapi masih juga terjadi
penyimpangan pengukuran. Hal ini tentu disebabkan metode pengukuran yang kurang tepat.
Kekurangtepatan metode yang digunakan ini berkaitan dengan cara memilih alat ukur dan cara
menggunakan atau memegang alat ukur. Misalnya benda yang akan diukur diameter poros dengan
ketelitian 0,1 milimeter. Alat ukur yang digunakan adalah mistar baja dengan ketelitian 0,1 milimeter.
Tentu saja hasil pengukurannya tidak mendapatkan dimensi ukuran sampai 0,01 milimeter. Kesalahan ini
timbul karena tidak tepatnya memilih alat ukur.
Cara memegang dan meletakkan alat ukur pada benda kerja juga akan mempengaruhi ketepatan hasil
pengukuran. Misalnya posisi ujung sensor jam ukur, posisi mistar baja, posisi kedua rahang ukur jangka
sorong, posisi kedua ujung ukur dari mikrometer, dan sebagainya. Bila posisi alat ukur ini kurang
diperhatikan letaknya oleh si pengukur maka tidak bisa dihindari terjadinya penyimpangan dalam
pengukuran.
◦ Kesalahan pengukuran pada DC Voltmeter dapat dijelaskan dalam konsep efek pembebanan. Efek
Pembebanan adalah efek yang menjelaskan ketidakakuratan pengukuran yang dilakukan oleh
voltmeter terhadap sumber tegangan rujukan.

◦ Sensitivitas voltmeter DC merupakan faktor penting dalam pemilihan sebuah alat ukur untuk
pengukuran tegangan tertentu. Sebuah voltmeter dengan sensitivitas rendah dapat memberikan
pembacaan yang tepat sewaktu mengukur tegangan dalam rangkaian – rangkaian tahanan rendah,
tetapi ketika mengukur tegangan dalam rangkaian-rangkaian tahanan tinggi maka pembacaan masih
diragukan.
◦ Apabila sebuah voltmeter dihubungkan antara dua titik di dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi maka
voltmeter bertindak sebagai shunt bagi bagian rangkaian sehingga memperkecil tahanan ekuivalen
dalam bagian rangkaian tersebut. Voltmeter akan menghasilkan penunjukan tegangan yang lebih
rendah dari yang sebenarnya sebelum dihubungkan. Efek ini disebut dengan efek pembebanan yang
disebabkan oleh instrumen-instrumen dengan sensitivitas rendah.
◦ Pengukuran tegangan antara ujung-ujung tahanan
50 KΩ pada gambar 1. Untuk pengukuran ini
tersedia dua voltmeter. Voltmeter 1 dengan
sensitivitas 1000 Ω/V dan voltmeter 2 dengan
sensitivitas 20000 Ω/V. Kedua voltmeter dipakai
pada tegangan 150 V.
◦ Perhitungan pada contoh 1 menunjukkan bahwa
voltmeter dengan sensitivitas atau nilai ohm/V yang
lebih tinggi memberikan hasil perhitungan yang
lebih akurat (memiliki persentase kesalahan kecil).
◦ Faktor sensitivitas sangat penting dicantumkan
untuk pengukuran tegangan dalam rangkaian
bertahanan tinggi.
◦ Saat melakukan pengukuran perlu diperhatikan instrumen yang sesuai, handal
(reliable), dan cukup sensitif sehingga tidak mengganggu yang diukur. Kegagalan
pengukuran bukan terletak pada instrumen yang ketelitiannya tinggi melainkan pada
pemakai yang tidak menggunakan/ memilih instrumen dengan tepat. Pemakai yang
berpengalaman dapat menentukan tegangan sebenarnya dengan menggunakan
voltmeter yang tidak sensitif tetapi teliti. Oleh karena itu ketelitian (accuracy) selalu
diperlukan dalam penggunaan instrumen, sensitivitas hanya diperlukan dalam
pemakaian khusus dimana pembebanan mengganggu yang akan diukur.
◦  

◦ Contoh 2. Satu-satunya voltmeter


yang tersedia di seluruh laboratorium
memiliki sensitivitas 100 Ω/V dan tiga
skala 50 V, 150 V, dan 300 V. Bila
dihubungkan ke rangkaian di bawah,
voltmeter membaca 4,65 V pada
skala terendahnya (50 V). Tentukan
nilai Rx.
◦ Contoh 2 di atas menunjukkan bahwa bila pemakai sadar akan kekurangan-kekurangan
instrumennya, pemakai masih dapat membuat toleransi dengan syarat bahwa voltmeter tersebut teliti.
Tindakan pencegahan yang umum bila menggunakan sebuah voltmeter :
a. Periksa polaritas dengan benar. Polaritas yang salah (terbalik) akan mengakibatkan voltmeter menyimpang
kesumbat mekanis dan dapat merusak jarum.

b. Hubungkan voltmeter paralel terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur tegangannya.

c. Bila menggunakan voltmeter rangkuman ganda, gunakan selalu rangkuman tertinggi dan kemudian turunkan
sampai diperoleh pembacaan naik yang baik.

d. Selalu hati-hati terhadap efek pembebanan. Efek ini dapat diperkecil dengan menggunakan rangkuman setinggi
mungkin (dan sensitivitas paling tinggi). Ketepatan pengukuran berkurang bila penunjukan berada pada skala yang
lebih rendaH
ALAT dan BAHAN

1. DC Power Supply sebanyak 1 buah


2. Resistor 1k sebanyak 1 buah
3. Resistor 10k sebanyak 10 buah
4. Decade Resistor Box sebanyak 1 buah
5. Voltmeter sebanyak 1 buah
Tutorial praktikum kesalahan pengukuran DC Voltmeter menggunakan aplikasi proteus
https://drive.google.com/file/d/1etsNYEu0E5R4B1UMFpfpNkZKbKltL6ln/view?usp=sharing
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

1. Buka Aplikasi Proteus Profesional


8.1
2. Pilih submenu ISIS schematic
capture untuk memulai percobaan atau
praktikum yang akan kita lakukan pada
aplikasi Proteus.
◦  

3. Pilih komponen Battery dengan


format active device DC Power Supply
pada submenu P pada devices
4. Pilih komponen primitive resistors
pada submenu yang sama dengan
komponen Resistor yaitu submenu P
pada devices
5. Pilih komponen Voltmeter pada
menu instruments dalam aplikasi
simulasi proteus yang kita gunakan
6. Susun komponen rangkaian
sebelumnya menjadi rangkaian yang
siap digunakan dalam percobaan
- Langkah-langkah percobaan langsung / tanpa aplikasi simulasi
1. Rangkailah rangkaian percobaan seperti pada gambar

2. Hubungkan voltmeter pada resistor Rb=10kΩ (decade resistor) dan atur input sampai tegangan output 10V.
catat harga Ein pada tabel. Jangan dirubah lagi tegangan Ein.

3. Gantilah Rb dengan salah satu dari resistor 10kΩ dan catat harga E0 pada tabel
4. Lakukan langkah yang sama seperti pada nomer 3, untuk resistor 10kΩ yang lain dan catat pula E0 pada
tabel
5. Hitung harga Rb dengan menggunakan persamaan nomer 4 untuk 10 resistor tersebut
6. Hitung harga rata-rata Rb pada nomer 5 dan catat pada tabel
7. Hitung range kesalahan pada harga Rb dan masukkan data pada tabel
8. Hitung % kesalahan untuk harga rata-rata Rb pada nomer 6 terhadap harga berdasarkan kode warna dan
catat pada tabel
DATA PERCOBAAN

No Ein ( Volt) Eo/Vo ( Volt) Rb (kΩ) %Error


1 11 10 10 9%
2 11 10.1 11,22 2,85 %
3 11 10.1 11,22 2,85 %
4 11 10.1 11,22 2,85 %
5 11 10.1 11,22 2,85 %
6 11 10.1 11,22 2,85 %
7 11 10.1 11,22 2,85 %
8 11 10.1 11,22 2,85 %
9 11 10.1 11,22 2,85 %
10 11 10.1 11,22 2,85 %
11 11 10.1 11,22 2,85 %
Contoh hasil
pengukuran untuk
Range R2 Eo atau
Vrb 10 V
Hasil pengukuran untuk Eo
atau Vrb 10 V untuk R2
adalah 10k
Hasil Pengukuran untuk nilai
Eo atau Vrb 10 V dengan
nilai Rb 10,1k
Hasil Pengukuran untuk nilai
Vrb atau Eo 10 V untuk nilai
Rb yaitu 10,2k
Hasil Pengukuran untuk nilai
Eo atau Vrb 10 V untuk R2
10,4k
Contoh hasil
pengukuran Range
R2 untuk Vrb atau Eo
10,1 V
Hasil pengukuran untuk nilai
R2 10,6k
Hasil pengukuran untuk nilai
Rb adalah 10,7k
Hasil pengukuran Vrb atau
Eo untuk nilai R2 10,8k
Hasil pengukuran untuk nilai
R2 10,9k
PERHITUNGAN DATA PERCOBAAN
1. Menghitung nilai Rave ( nilai hambatan rata-rata) :
Rave = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7+R8+R9+R10+R11 / n Rtotal
Rave = (10,4+10,5+10,6+10,7+10,8+10,9+11+11,1+11,2+11,3+11,4) kΩ / 11
Rave = 10,9 k
2. Menghitung Rb :
Rb = Ra X Eo/Ein-Eo
1. Untuk Eo = 10 V, dan Ra = 1K
Rb = 1K X 10/11-10 = 10K
2. Untuk Eo = 10,1V dan Ra = 1K,
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
3. Untuk Eo = 10,1 V , Ra = 1K
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
4. Untuk Eo = 10,1 V, Ra = 1K
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
5. Untuk nilai Eo = 10,1 V dan Ra = 1K
Rb = 1 X 10,1 / 11-10,1 = 11,22KΩ
6. Untuk nilai Eo = 10,1 V dan Ra = 1K
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
7. Untuk nilai Eo = 10,1 V dan Ra = 1K
Rb = 1 X 10,1 / 11-10,1 = 11,22KΩ
8. Untuk nilai Eo = 10,1V dan Ra = 1KΩ
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
9. Untuk nilai Eo = 10,1 V dan Ra = 1KΩ
Rb = 1 X 10,1/11-10,1 = 11,22KΩ
10. Untuk nilai Eo = 10,1 V dan Ra = 1KΩ
Rb = 1 X 10,1 /11-10,1 = 11,22KΩ
3. Menghitung Range Kesalahan :
(Rmax -Rave) + (Rave – Rmin) / 2
= ( 11,4 – 10,9) + ( 10,9- 10,4)/2
= 0,5 +0,5 /2
= 0,5
4. Menghitung nilai kesalahan ataub error
% error = | Rave – Rb|/ Rb
1. Untuk nilai Rb = 10 KΩ dan nilai Rave = 10,9KΩ
%Error = | 10,9-10|/10 X 100 % = 9 %
2. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
3. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
4. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
5. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
6.Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
7. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
8. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
9. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
10. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
11. Untuk nilai Rb = 11,22KΩ dan Rave = 10,9KΩ
%Error = |11,22-10,9| / 11,22 X 100 % = 2,85 %
ANALISA DATA

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa sensitivitas alat ukur merupakan hal yang
paling penting. Mengapa demikian??, karena pada dasarnya semakin besar sensitivitas alat ykur maka
nilai dari keakiratan hasil pengukurannya juga bagus. Dari Data Praktikum juga dapat dibandingkan
nilai Rb= 10 Kilo Ohm dengan Rb = 11,222 Kilo Ohm. Nilai Rb sebesar 11,222 Kilo Ohm tersebut
memiliki nilai keakuratan yang lebih baik dibandingkan Rb yang bernilai 10 Kilo Ohm. Hal tersebut juga
berdampak kepada nilai error pada hasil pengukuran. Untuk nilai Rb= 10 Kilo Ohm, memiliki besaran
error sebesar 9 % sedangkan untul hasil persentase error untuk Rb = 11,222 Kilo Ohm, memiliki nilai
persentase besaran error sebesar 2,85 %. Selisih yang cukup jauh ini diambil dengan menggunakan
pendekatan metode statistik rata-rata nilai hambatan pengganti yang telah digunakan sebelumnya
atau R(average) dikurangi dengan nilai hambaatan yang digunakan pada Rb pada setiap unit. Jadi
terbukti bahwa, untuk meningkatkan hasil atau nilai keakuratan suatu pengukuran, maka kita harus
menggunakan nilai sensitivitas yang tinggi dan hambatan pada volmeter yang cukup besar untuk
mencegah terjadinya arus berlebih pada voltmeter sehingga arus tersebut dapat masuk ke voltmeter
sesuai dengan ketelitian dan keakuratan hasil pengukuran yang kita lakukan sebelumnya.
KESIMPULAN

◦ Dari percobaan dan hasil analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa terbukti hasil perhitungan nilai resistansi dari 10 resistor tersebut memiliki nilai
yang mendekati dengan nilai teorinya atau nilai aslinya. Meskipun terdapat
perbedaan hasil perolehan antara perhitungan dengan nilai aslinya karena factor
toleransi komponen maupun kesalahan pada pembacaan maupun adanya efek
pembebanan pada Voltmeter. Maka beberapa faktor tersebut yang menjadikan
terdapatnya kesalahan-kesalahan pada data percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

1. industrialelectricalengineering.blogspot.com
2. www.Wikipedia.com
3. staffnew.uny.ac.id

Anda mungkin juga menyukai