Kesalahan umum yang fatal dan sering terjadi adalah bagi pemula
pengamat/pengukur yang baru menggunakan instrumen sehingga dalam
memakai instrumen tersebut menjadi tidak sesuai dan bahkan rusak
karena faktor penggunaan yang salah total. Pada umumnya instrumen-
instrumen yang menggunakan jarum penunjuk berubah kondisi sampai
batas tertentu setelah digunakan dalam mengukur sebuah rangkaian
yang lengkap dan kompleks, sehingga akibatnya besaran yang diukur
akan berubah pula.
2. Kesalahan acak (random error)
2. adanya penafsiran nilai skala terkecil (least count) yang ditimbulkan oleh
keterbatasan alat ukurtersebut.
3. kesalahan kalibrasi (faktor alat), kesalahan ini terjadi pada saat pembuatan
produk dimana cara memberi nilai skala alat tidak sesuai sehingga berakibat
setiap kali alat digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkan
alat yang tidak sesuai skalanya dengan alat standar yang baku.
lanjutan
4. kelelahan alat, dikarenakan alat sering dipakai terus menerus sehingga tidak
akurat lagi hasilnya dan bahkan tidak berfungsi kembali dengan baik.
Contohnya pegas yang mulai mengendur dan melembek pada percobaan
konstanta pegas, jarum penunjuk pada voltmeter bergesekan dengan garis
skala, penggunaan baterai sebagai sumber tegangan pada multimeter digital
yang kalah dan haus, melemahnya pegas yang digunakan pada neraca pegas
sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk dan sebagainya.
5. kondisi saat mengukur dan mengamati atau sering disebut kesalahan karena
lingkungan (environmental errors). Penggunaan alat ukur pada saat keadaan
yang berbeda dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (misal efek
perubahan suhu, kelembaman udara, tekanan udara luar, ruang yang berbeda,
medan elektromagnetik) akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan
karena lingkungan (environmental errors) yakni jenis kesalahan akibat dari
keadaan luar yang berpengaruh terhadap instrumen seperti contoh tersebut.
lanjutan
8. Waktu respon yang tidak tepat, artinya waktu pengukuran (pengambilan data)
tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur,
sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya.
Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada
pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang diukur sering tidak
tepat karena terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat
kejadian berlangsung.
lanjutan
Dari beberapa sumber kesalahan baik kesalahan dari pengamat, alat ukur maupun
kondisi lingkungan, semuanya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan
percobaan dan harus dicegah. Namun mengelakkanya sama sekali jelas tidak
mungkin karena ini diluar kemampuan manusia yang terbatas.
Sehingga kenyataan ini akan berpengaruh bahwa tidak ada hasil pengukuran yang
benar-benar 100%, tidak ada yang pasti dan sempurna, melainkan pasti memiliki
sifat keterbatasan. Inilah alasan mengapa pengukuran itu selalu dihinggapi
ketidakpastian.
Rangkuman
Kesalahan umum disebabkan oleh manusia sebagai pengukur atau pengamat karena
01 faktor kurang terampil dalam menggunakan alat ukur yang dipakai. Kesalahan acak yaitu
kesalahan yang tidak disengaja dan tidak dapat dikendalikan atau diatasi semuanya
sekaligus dalam pengukuran, hal ini dikarenakan adanya fluktuasi pada kondisi-kondisi
pengukuran. Kesalahan sistematis dapat menyebabkan hasil pengukuran menyimpang
dari hasil sebenarnya dan simpangan tersebut mempunyai
arah tertentu.
Adanya berbagai jenis kesalahan yang memungkinkan muncul di saat melakukan
02
pengukuran memenyebabkan hasil pengukuran terkadang tidak sesua dengan hasil yang
sebenarnya.
Adanya hasil pengukuran yang tidak sesua dengan hasil yang sebenarnya mengakibatkan
03
adanya ketidakastian hasil pengukuran.
Latihan
01 Berikan masing masing 3 contoh kesalahan dalam kehidupan
sehari-hari kesalahan umum, acak dan sistematis yang terjadi
dalam proses mengukur !