Anda di halaman 1dari 18

Macam Kesalahan di dalam Pengukuran

Muhammad Azzarkasyi, S.Pd., M.Pd

Program Studi Pendidikan Fisika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Serambi Mekkah
2021
Kemampuan
Akhir
Mahasiswa mampu mengetahui sumber-sumber
01
kesalahan

Mahasiswa mampu mengetahui jenis – jenis


02
kesalahan
Sumber – Sumber Kesalahan
Sumber-sumber kesalahan dalam eksperimen
dapat berasal dari:
Sumber ralat di atas dapat
Instrumen, seperti kalibrasi alat
01 menyebabkan terjadinya kesalahan
yang tidak sempurna
dalam pengukuran. Dalam pengukuran
Observasi, seperti kesalahan
besaran fisika menggunakan alat ukur
02 atau instrumen, hasilnya tidak mungkin
paralaks pembacaan
memperoleh nilai yang benar. Namun,
Environmental, seperti tegangan
selalu mempunyai ketidakpastian yang
03 disebabkan oleh kesalahan-kesalahan
listrik yang tidak stabil
dalam pengukuran. Kesalahan dalam
Teori, seperti pengabaian gaya pengukuran dapat digolongkan menjadi
04 kesalahan umum, kesalahan acak dan
gesek
kesalahan sistematis.
Jenis-Jenis Kesalahan
1. Kesalahan umum atau keteledoran (grass error).

Kesalahan ini kebanyakan disebabkan oleh manusia sebagai


pengukur atau pengamat karena faktor kurang terampil dalam
menggunakan alat ukur yang dipakai. Selama manusia terlibat
dalam pengukuran baik langsung maupun tidak langsung,
kesalahan jenis ini tidak dapat dihindari, namun jenis kesalahan
ini tidak mungkin dihilangkan begitu saja secara kesuluruhan dan
harus ada usaha untuk mencegah dan memperbaikinya.
lanjutan

Beberapa contoh yang termasuk kesalahan umum antaralain:

1. Kekeliruan dalam penaksiran dan pencatatan skala.


2. Kekurangan keterampilan menggunakan alat
3. Kalibrasi tidak tepat.
4. Kesalahan dalam membaca skala.
5. Posisi mata saat membaca skala yang tidak benar.
6. Kesalahan dalam penyetelan yang tidak tepat.
7. Pemakaian dan penguasaan instrumen yang tidak sesuai.
8. Kurang tajamnya mata membaca skala yang halus.
9. Pengaturan atau pengesetan alat ukur yang kurang tepat
10. Metode yang salah dan sebagainya.
lanjutan

Kesalahan umum yang fatal dan sering terjadi adalah bagi pemula
pengamat/pengukur yang baru menggunakan instrumen sehingga dalam
memakai instrumen tersebut menjadi tidak sesuai dan bahkan rusak
karena faktor penggunaan yang salah total. Pada umumnya instrumen-
instrumen yang menggunakan jarum penunjuk berubah kondisi sampai
batas tertentu setelah digunakan dalam mengukur sebuah rangkaian
yang lengkap dan kompleks, sehingga akibatnya besaran yang diukur
akan berubah pula.
2. Kesalahan acak (random error)

Kesalahan acak yaitu kesalahan yang tidak disengaja dan tidak


dapat dikendalikan atau diatasi semuanya sekaligus dalam
pengukuran, hal ini dikarenakan adanya fluktuasi pada kondisi-
kondisi pengukuran. Selain itu,Lingkungan yang tidak menentu
bisa menyebabkan kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan
pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut
kesalahan acak.
lanjutan

Berikut merupakan contoh kesalahan acak:


1. Terjadinya fluktuasi tegangan listrik, misalnya sumber tegangan dari PLN
atau generator AC dan bahkan aki (baterai), hal ini dapat mengalami fluktuasi
akibat perubahan kecil yang tidak teratur dan berlalu sangat cepat.
2. Terjadi bising elektronik (noice), berupa fluktuasi pada tegangan dalam alat
yang sangat cepat karena komponen alat yang bergantung pada suhu.
3. Radiasi latar-belakang, misal radiasi gelombang elektromagnetik handphone,
sinar X, kamera digital, radiasi kosmos dari luar angkasa, radiasi gelombag
radio, radiasi dari sebuah antena dan sebagainya. Beberapa radiasi ini dapat
menggangu pengukuran dengan menggunakan alat pencacah karena akan
terhitung sewaktu kitamengukurnya.
4. Getaran landasan, misal pada alat pengukur gempa (seismograf). Alat ini
sangat peka dan dapat terganggu apabila landasan telahbergetar.
3. Kesalahan sistematis (systematic error).

Kesalahan sistematis dapat menyebabkan hasil pengukuran


menyimpang dari hasil sebenarnya dan simpangan tersebut
mempunyai arah tertentu.
lanjutan

Berikut merupakan contoh kesalahan sistematis antaralain:


1. kesalahan titik nol, artinya kesalahan yang terjadi karena titik nol skala tidak
berimpit dengan titik nol jarum penunjuk, atau jarum penunjuk pada alat ukur
tidak kembali tepat pada angka nol. Bila sudah diatur maksimal tetapi tidak
tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus diperhitungkan selisih
kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan skala.

2. adanya penafsiran nilai skala terkecil (least count) yang ditimbulkan oleh
keterbatasan alat ukurtersebut.

3. kesalahan kalibrasi (faktor alat), kesalahan ini terjadi pada saat pembuatan
produk dimana cara memberi nilai skala alat tidak sesuai sehingga berakibat
setiap kali alat digunakan. Hal ini dapat diketahui dengan cara membandingkan
alat yang tidak sesuai skalanya dengan alat standar yang baku.
lanjutan

4. kelelahan alat, dikarenakan alat sering dipakai terus menerus sehingga tidak
akurat lagi hasilnya dan bahkan tidak berfungsi kembali dengan baik.
Contohnya pegas yang mulai mengendur dan melembek pada percobaan
konstanta pegas, jarum penunjuk pada voltmeter bergesekan dengan garis
skala, penggunaan baterai sebagai sumber tegangan pada multimeter digital
yang kalah dan haus, melemahnya pegas yang digunakan pada neraca pegas
sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk dan sebagainya.
5. kondisi saat mengukur dan mengamati atau sering disebut kesalahan karena
lingkungan (environmental errors). Penggunaan alat ukur pada saat keadaan
yang berbeda dengan keadaan pada waktu alat dikalibrasi (misal efek
perubahan suhu, kelembaman udara, tekanan udara luar, ruang yang berbeda,
medan elektromagnetik) akan menyebabkan terjadinya kesalahan. Kesalahan
karena lingkungan (environmental errors) yakni jenis kesalahan akibat dari
keadaan luar yang berpengaruh terhadap instrumen seperti contoh tersebut.
lanjutan

6. kesalahan paralaks (arah pandang), pada saat membaca nilai skala,

Gambar. Beberapa posisi pengamatan

7. Pengamat berpindah tempat/tidak tepat melihatnya/obyek yang dilihat


berbeda dengan obyek pertama yang diamati sehingga menyebabkan hasil
pengukurannya berbeda dari keadaan awal.
lanjutan

8. Waktu respon yang tidak tepat, artinya waktu pengukuran (pengambilan data)
tidak bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur,
sehingga data yang diperoleh bukan data yang sebenarnya.

Misalnya, kita ingin mengukur periode getar suatu beban yang digantungkan pada
pegas dengan menggunakan stopwatch. Selang waktu yang diukur sering tidak
tepat karena terlalu cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat
kejadian berlangsung.
lanjutan

Dari beberapa sumber kesalahan baik kesalahan dari pengamat, alat ukur maupun
kondisi lingkungan, semuanya harus diketahui terlebih dahulu sebelum melakukan
percobaan dan harus dicegah. Namun mengelakkanya sama sekali jelas tidak
mungkin karena ini diluar kemampuan manusia yang terbatas.

Sehingga kenyataan ini akan berpengaruh bahwa tidak ada hasil pengukuran yang
benar-benar 100%, tidak ada yang pasti dan sempurna, melainkan pasti memiliki
sifat keterbatasan. Inilah alasan mengapa pengukuran itu selalu dihinggapi
ketidakpastian.
Rangkuman
Kesalahan umum disebabkan oleh manusia sebagai pengukur atau pengamat karena
01 faktor kurang terampil dalam menggunakan alat ukur yang dipakai. Kesalahan acak yaitu
kesalahan yang tidak disengaja dan tidak dapat dikendalikan atau diatasi semuanya
sekaligus dalam pengukuran, hal ini dikarenakan adanya fluktuasi pada kondisi-kondisi
pengukuran. Kesalahan sistematis dapat menyebabkan hasil pengukuran menyimpang
dari hasil sebenarnya dan simpangan tersebut mempunyai
arah tertentu.
Adanya berbagai jenis kesalahan yang memungkinkan muncul di saat melakukan
02
pengukuran memenyebabkan hasil pengukuran terkadang tidak sesua dengan hasil yang
sebenarnya.

Adanya hasil pengukuran yang tidak sesua dengan hasil yang sebenarnya mengakibatkan
03
adanya ketidakastian hasil pengukuran.
Latihan
01 Berikan masing masing 3 contoh kesalahan dalam kehidupan
sehari-hari kesalahan umum, acak dan sistematis yang terjadi
dalam proses mengukur !

02 Bagaimana cara meminimalisisr berbagai kesalahan yang timbul


dalam proses mengukur?
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai