b. Wadah vial
Asukkan wadah yang telah disterilkan ( dlm kedaan pasas) kedalam methilen blue0,1
% yang dingin .
Larutan dalamWadah menjadi biru : wadah bocor
b. Ambilisitiapwadahdg alatsuntikhipodermikkeringberukurantdklebihdari
3 kali volume ygakandiukurdandilengkapidari 3 kali volume yang
akandiukurdandilengkapi dg jarumsuntiknomor 21,
panjangtidakkurangdari 2,5 cm.
Keluarkangelembungudaradaridalamjarumdanalatsuntikdanpindahkanis
idalamalatsuntik, tanpamengosongkanbagianjarum,
kedalamgelasukurkeringvolume tttygtelahdibakukanshg volume
ygdiukurmemenuhi sekurang2 nya 40% volume darikapasitastertera
c. Isi dari 2 atau 3 wadah 1 ml atau 2 ml dapatdigabungknuntkpengukuran
dg menggunaknjarmsuntikkeringterpisahutkmengambilisitiapwadah
d. Isi dariwadah 10 ml
ataulebihdapatditentukandengnmembukawadah ,memindahknisi sec
langsungkedalamgelasukurataugelaspiala yang telah di tara.
Syarat :
Volume tidakkurangdari volume yang terterapdwadahbiladiujisatupersatu ,
ataubilawadah volume 1 ml dan 2 ml, tidakkurangdarijumlah volume
wadahygterterapadaetiketbilaisidigabung.
Untukinjeksimengandungminyakbilaperluhangatkanwadahdansegerakocok
baik2 seblmmemindahkanisi.Dinginkanhinggasuhu 25°sblmpengukuran volume.
4. Pemeriksaan PH : Alat PH meter
Cara kerja :
A. Kalibrasi :
5. Amati PH
B. Larutan Uji
5. . Bahan partikulat dalam injeksi Bahan partikulat merupakan zat asing, tidak larut, dan melayang,
kecuali gelembung gas, yang tanpa disengaja ada dalam larutan parenteral. Pengujian bahan
partikulat dibedakan sesuai volume sediaan injeksi seperti yang tertcantum pada FI Edisi IV tahun
1995.
B. Evaluasi Kimia
Penetapan kadar
C. Evaluasi Biologi
a. Uji sterilitas
b. Uji pirogen : dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat
diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian meliputi pengukuran kenaikan
suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji secara intravena