PERTEMUAN KE-2
A. Dasar Teori
Capsulae atau Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak.
Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau tanpa zat tambahan lain. (Depkes RI, 1979)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang
sesuai. (Depkes RI, 2014)
Kapsul adalah bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau
bahan lain yang sesuai. (Syamsuni, 2006)
1. Kapsul cangkang keras (capsulae durae, hard capsul) terdiri atas bagian wadah dan tutup
(capsulae overculateae) yang terbuat dari metilselulosa, gelatin, pati, atau bahan lain yang
sesuai.
2. Kapsul cangkang lunak (capsulae molles, soft capsul) merupakan satu kesatuan berbentuk
bulat atau silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang dibuat dari gelatin (kadang disebut
gel lunak) atau bahan lain yang sesuai; biasanya lebih tebal dibandingkan dengan cangkang
keras dan dapat diplastisasi dengan penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin.
(Syamsuni, 2006)
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutupi obat yang berasa dan berbau tidak
enak
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta Page 1 of 5
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM FARMASETIKA I
3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat di absorpsi
4. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat diabsorpsi
5. Dokter dapat mengombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda beda sesuai
kebutuhan pasien
6. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau penolong
seperti pada pembuatan pil maupun tablet. (Syamsuni, 2006)
1. Tidak bisa untuk zat – zat yang mudah menguap karena pori – pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan
3. Tidak bisa untuk zat – zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul
Dasar Teori
Nilai Nilai Maks
15 15
B. Resep
15 15
20 20
D. Perhitungan Dosis
- Dosis Lazim (DL)
1h = × Dosis
= ×5
= 2,5 mL
1× =-
1h =-
Perhitungan Dosis
Nilai Nilai Maks
25
E. Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan
↓
Disetarakan pipet percobaan (1 gram = 22 tetes) dengan pipet tetes internasional (1 gram = 20 tetes)
↓
Dimasukkan Oleum Iecoris Aselli kedalam kapsul ukuran 4 menggunakan pipet tetes
↓
Ditutup cangkang kapsul
↓
Dibersihkan kapsul dengan lap bersih dan kering
↓
Dimasukkan kedalam wadah
↓
Diberi etiket putih
Cara Kerja
Nilai Nilai Maks
25
Volume =
=
, /
= 0,8 mL
Banyaknya Oleum Iecoris yang diteteskan dalam kapsul
= × 5 tetes
= 5,5 tetes
= 6 tetes
Maka =6×8
= 42 tetes
= 1,53 mL
,
Volume Oleum Iecoris Aseli 1 kapsul =
= 0,2 mL
Penimbangan Bahan
Nilai Nilai Maks
25
G. Etiket
*
KOCOK DAHULU
APOTEK “FARMASIA”
Jl. KH. Agus Salim No. 30 Bumi Laweyan, Surakarta *
Telp. 0271-702010 SIA : 007/SIA/2015/33.22
Apoteker : Candra Kirana, S.Si., Apt.
SIPA : 01011990/sipa_33.22/2015/2230
*Coret yang tidak perlu
No. M.II.3 Tgl peracikan : 12 April
2021
-Nama Pasien-
Yuniar (10 th)
-Aturan Pakai-
1×1 sebelum makan
Komposisi :
Tiap 1 kapsul mengandung : Ol. Iecoris Aseli 0,2
mL
(ttd APA/AA)
Semoga Lekas Sembuh
Etiket
Nilai Nilai Maks
40
APOTEK “FARMASIA”
Jl. KH. Agus Salim No. 30 Bumi Laweyan, Surakarta
Telp. 0271-702010 SIA : 007/SIA/2015/33.22
Apoteker : Candra Kirana, S.Si., Apt.
SIPA : 01011990/sipa_33.22/2015/2230
Iter 2×
det orig
Copy Resep
Nilai Nilai Maks
40
Pustaka
Nilai Nilai Maks
10
Pustaka
Nilai Nilai Maks