Anda di halaman 1dari 24

Panduan

Praktikum
Farmasetika

PROGRAM STUDI
FARMASI

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah SWT) yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika ini dapat hadir ke hadapan
pembaca. Buku petunjuk ini berisi petunjuk pembuatan berbagai sediaan farmasi seperti
pulvis, pulveres, kapsul, unguenta, pil, suppositoria, emulsi, suspensi, eliksir dan mikstura.
Praktikum Farmasetika merupakan penunjang kemampuan dalam aspek ketrampilan
teknis terhadap teori-teori yang disajikan dalam perkuliahan Farmasetika. Untuk itu agar
mahasiswa mampu mengikuti praktikum ini dengan baik, dipersyaratkan sudah menguasai
aspek teoritisnya.
Materi yang disajikan dalam praktikum ini meliputi pembuatan berbagai bentuk
sediaan farmasidengan masing-masing problemanya. Diharapkan materi yang disajikan dalam
praktikum ini dapat membekali mahasiswa sebagai landasan pada bidang farmasetika lebih
lanjut.
Buku petunjuk praktikum ini bukanlah tuntunan yang baku dan final sehingga masih
perlu penyempurnaan dan harus menyesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Penyusun
akan senantiasa mengevaluasi materi praktikum untuk mendukung pembekalan mahasiswa
yang lebih baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran serta tujuan
penyusunnya.
Kudus, Juni 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3

TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM FARMASETIKA ..................................................... 4

FORMAT LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA ............................................... 5

FORMAT LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA ........................................................ 6

PULVERES, PULVIS & KAPSUL ............................................................................................. 7

SEMISOLIDA ..................................................................................................................... 12

LIQUID .............................................................................................................................. 17

GALENIKA ......................................................................................................................... 22

3
TATA TERTIB PELAKSANAAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA

1. Setiap peserta praktikum diharuskan hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi
yang terlambat lebih dari 10 menit tanpa izin, tidak diperkenankan mengikuti
praktikum (tidak ada praktikum susulan).
2. Setiap praktikan diwajibkan mengenakan jas praktikum warna putih dan mematuhi
tata tertib yang berlaku.
3. Sebelum praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat laporan sementara dan
memahami terlebih dahulu resep yang akan dikerjakan.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan membawa buku petunjuk praktikum Farmasetika ke
dalam laboratorium saat praktikum berlangsung. Mahasiswa hanya diperkenankan
membawa laporan sementara dan buku standar serta peralatan praktikum.
5. Mahasiswa diperkenankan mengikuti praktikum setelah dinyatakan lulus pre-test
lisan oleh pembimbing/asisten praktikum yang diadakan pada saat praktikum untuk
setiap sediaan yang akan dibuat.
6. Mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan minimal 1 (satu) resep untuk setiap
bentuk sediaan yang mencakup pulvis, pulveres, kapsul, unguenta, pil, suppositoria,
emulsi, eliksir, mikstura, suspensi, saturasi serta infusa.
7. Setiap mahasiswa diwajibkan bekerja secara rapi, bersih dan teliti. Pengambilan bahan
yang digunakan dalam praktikum harus sesuai kebutuhan. Pembimbing praktikum
akan menilai kerapihan dan kebersihan mahasiswa pada saat praktikum berlangsung.
8. Setiap menyelesaikan 1 (satu) bentuk sediaan, mahasiswa diwajibkan menempuh
post-test lisan untuk dapat melanjutkan membuat bentuk sediaan yang lain.
9. Selama praktikum mahasiswa diwajibkan menjaga ketenangan dan kebersihan serta
menggunakan peralatan secara hati-hati. Apabila terjadi kerusakan alat diwajibkan
mengganti alat dengan spesifikasi yang sama.
10. Peralatan yang dibawa mahasiswa : pot salep, botol kaca (bersih, tanpa etiket), tutup
gabus, doos pulvis, sudip, penara (peluru, gotri, beras), lap/serbet bersih.
11. Laporan praktikum harus diserahkan sebelum praktikum berikutnya sebagai syarat
untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Format laporan seperti pada contoh.
12. Setiap peserta praktikum yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi akademis.
13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib praktikum akan diatur pada saat
pelaksanaan praktikum.

4
FORMAT LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM FARMASETIKAI

1. Resep
R/ aaaaaaaaa x gram Penimbangan bahan :
bbbbbbbb x gram
ccccccccc x gram
Pro :

2. Resep standar : sebutkan sumbernya dan nomor halaman


3. Etiket :
a. Bentuk etiket

No. R/ Tgl.

Nama pasien

Aturan pakai

paraf

b. Warna etiket
4. Khasiat :
5. Perhitungan dosis/ dosis maksimal
6. Cara kerja

5
FORMAT LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FARMASETIKA

1. Laporan ditulis di kertas HVS kuarto


2. Cover laporan berisi :
LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASETIKA

No. Resep :

Sediaan :

Disusun Oleh

Nama :

NIM :

Gelombang :

Korektor :

3. Isi laporan :
a. Dasar teori
Ditulis secara singkat dan jelas, hanya ditulis sekali untuk setiap bentuk sediaan.
b. Resep
1) Resep yang bersangkutan dan resep standar harus ditulis
2) Perhitungan dan penimbangan bahan
3) Perhitungan dosis/ dosis maksimal
4) Cara kerja ditulis dengan jelas dan bukan merupakan kalimat perintah
5) Etiket (bentuk etiket dan warna etiket)
6) Khasiat obat secara keseluruhan
7) Pemerian dan khasiat masing-masing bahan
c. Pembahasan
Pembahasan ditulis secara lengkap tentang isi dan maksud dari resep, problema
dalam pembuatan resep serta pengatasannya.
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
Disusun dengan urutan sebagai berikut :
Nama penulis, tahun terbit, judul buku (diberi garis bawah), jilid, terbitan ke,
nomor halaman yang diacu, nama penerbit, kota tempat penerbit
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan disusun menurut abjad akhir
penulis pertama, tanpa penomoran.

6
PROSEDUR KERJA
PULVERES, PULVIS DAN KAPSUL
UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT
PKPPK MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 23

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Revisi Tanggal

PK.PKPPK.UMKU.LAB. FORMULASI DAN


Rektor
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

7
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Pulvis adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan
ditujukan unutk pemakaian oral atau pemakaian luar.
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot kurang lebih sama dan
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk
sekali minum
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari cangkang keras atau lunak yang
dapat larut Cangkang kapsul pada uumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan yang sesuai.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan pulvis, pulveres
dan kapsul sesuai dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat kepada pasien

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Mortir dan stamper
2. Timbangan neraca
3. Kertas perkamen
4. Sudip
5. Anak timbangan
6. Sendok tanduk

Bahan

Bahan obat sesuai permintaan dalam resep

IV. PROSEDUR KERJA


PULVERES
Resep no. 1
Iter 3x

R/ Theophyllin 1,2

Gliseril Guaiacolas 10 tab

Belladone extr. mg 100

Laktosum q.s

m.f.l.a pulv. No. X

S.p.r.n Pulv. I 8

Pro : Ny. Broto


UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : Ekstrak kental dalam pulveres


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan.
2. Masukkan ekstrak belladone dalam mortir hangat, tambahkan sedikit spiritus
dilutus, keringkan dengan laktosum.
3. Tambahkan berturut-turut theophylin dan GG sedikit demi sedikit.
4. Bagi campuran dalam 10 bungkus.
5. Masukkan wadah dan beri etiket yang sesuai.
PULVIS
Resep No. 2

R/ Acid salicylic

Balsamum peruv. aa 0.5

Adeps lanae. 1

Magnesi oxyd

Zinci oxyd aa 2.5

Talc venetum 18

m.f.pulv.

Sue

Problema
\ : lemak dalam pulvis

Cara
ro kerja
: Rara:

1. MgO ayak terlebih dahulu dengan ayakan no. 120, ZnO dengan ayakan no 100
kemudian ditimbang.
2. Timbang bahan-bahan yang lain.
3. Masukkan asam salisilat dalam mortir, larutkan dengan beberapa tetes eter,
keringkan dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari
mortir.
4. Masukkan balsamum peruv., larutkan dengan sedikit spiritus fortior, keringkan
dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari mortir.

9
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

5. Masukkan adeps lanae ke dalam mortir, larutkan dengan sedikit eter, keringkan
dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari mortir.
6. Campur semua bahan tersebut dalam mortir sampai homogen.
7. Ayak campuran dengan ayakan No. 44.
8. Bagian yang tertinggal dalam ayakan, masukkan mortir, tambahkan sedikit eter
dan keringkan dengan hasil ayakan. Ayak lagi.
9. Setelah homogen, masukkan wadah dan beri etiket yang sesuai.
KAPSUL
Resep No. 3

R/ Tetracyclin mg 300

Da in caps dtd No. XX

S. t.d.d I caps.

d.i.d

Pro : Nania (10 th)

Problema : rasa obat


Cara kerja :
1. Timbang tetracyclin sesuai yang dibutuhkan.
2. Sesuaikan ukuran cangkang kapsul, jika perlu beri bahan pengisi.
3. Campur tetracyclin dengan bahan pengisi hingga homogen.
4. Bagi campuran seperti membagi pulveres dalam bagian yang dikehendaki.
5. Masukkan dalam cangkang kapsul. Tutup dan bersihkan cangkang kapsul dan
lap yang bersih dan kering.
6. Masukkan wadah dan etiket yang sesuai.

Resep No. 4

R/ Ol. Lecoris Aselli gtt.V

m.f caps dtd No. VIII

S. s.d.d caps I a.c

d.i.d

Pro : Tita (5 th) 10


UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 5 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : bau obat


Cara kerja :
1. Setarakan tetesan pipet percobaan dengan tetes internasional (lihat Ph. Ned V)
2. Masukkan Oleum lecoris aselli ke dalam kapsul.
3. Olesi mulut cangkang dengan sedikit air. Tutup cangkang kapsul.
4. Bersihkan kapsul dengan lap yang bersih dan kering.
5. Masukkan wadah dan beri etiket yang sesuai.

11
PROSEDUR KERJA
SEMISOLIDA

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT


PKSS MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 24

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Semisolida
Revisi Tanggal

PK.PKSS.UMKU.LAB. FORMULASI DAN


Rektor
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

12
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Semisolida adalah sediaan setengah padat yang dibuat dengan tujuan
pengobatan topikal. Sediaan semisolida antara lain adalah salep, krim, gel dan
pasta.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan semisolida sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Waterbath
2. Mortir & Stamper
3. Cetakan Suppositoria
4. Cawan Porselen
5. Batang Pengaduk
6. Sudip
7. Sendok Tanduk
8. Sendok Porselen
9. Gelas Ukur

Bahan :

Bahan yang digunakan sesuai dengan permintaan dalam resep

IV. PROSEDUR KERJA

UNGUENTA
Resep No. 5

R/ Chloramphenicol 0.5

Hidrokortison 0.2

Cold cream ad 30

m. da S. Vesp.

Sue

Pro : Nania (10 th) 13


UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : pembuatan basis salep dari resep standar.


Cara kerja :
1. Lihat formula cold cream dalam resep standar.
2. Timbang semua bahan.
3. Campur kloramfenikol dan hidrokortison dalam mortir sampai homogen,
sisihkan.
4. Lelehkan cera alba, cetaceum, adeps lanae dan oleum sesami dalam cawan.
Angkat dan aduk sampai agak dingin. Setelah agak dingin tambahkan air dan
aduk sampai homogen. Tambahkan tincture benzoat.
5. Masukkan campuran basis sedikit demi sedikit ke dalam mortir yang berisi
campuran kloramfenikol dan hidrokortison, aduk sampai homogen.
6. Masukkan ke dalam pot salep, beri etiket.

Resep No. 6

R/ Pasta Zinci Salicylata 15

m.d.S.s.d.d.u.e

Pro : Nemo

Problema : konsistensi bahan obat

Cara kerja :

1. Lihat resep standar pasta zinci salicylata padabuku standar.


2. Ayak ZnO terlebih dahulu dengan ayakan No. 100, timbang semua bahan.
3. Lelehkan vaselin flavum pada cawan porselin di atas waterbath.
4. Larutkan asam salisilat dengan sedikit spiritus fortior. Campur dengan ZnO
sampai homogen. Tambahkan amilum, aduk sampai homogen.
5. Setelah vaselin flavum meleleh, tuang ke dalam mortir panas dan aduk sampai
dingin dan homogen.
6. Masukkan campuran bahan padat ke dalam lelehan basis tersebut sedikit demi
sedikit sampai homogen.
7. Masukkan ke dalam wadah dan beri etiket

14
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku:

SUPPOSITORIA
Resep No.8

R/ Belladone extr. mg 10

PEG 6000 47%

PEG 4000 33%

Aqua 20%

m.f suppos d.t.d No. V

S. s.d.d suppos I o.n

Pro : Nania (10 th)

Problema : sifat bahan obat


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan. Lebihkan 1,5 kalinya.
2. Lelehkan PEG 6000 dan PEG 4000 dalam cawan porselin. Aduk sampai
dingin dan homogen.
3. Larutkan belladone ekstrak dalam air, masukkan ke dalam lelehan basis, aduk
sampai homogen.
4. Tuang campuran dalam cetakan. Tunggu sampai suhu kamar, masukkan lemari
es sampai membeku, keluarkan dari cetakan, timbang, jika bobot lebih
dipotong.
5. Masukkan wadah dan beri etiket yang sesuai.
Resep No. 9
R/ Oleum cacao 19

Cera flava 1.2

Bals. Peruv 1.5

Acid boric

Zinci Oxyd aa 4.3

Bismuth subnitras 0.9

31.2

m.f. supp pond g 2,6

da in dimidio 15

S. 2.d.d supp I

Pro : Patrick
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : adanya polimorfi


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan. Lebihkan 1,5 kalinya.
2. Lelehkan 1/3 oleum cacao dan cera flava dalam cawan porselin di atas
waterbath.
3. Campur asam borat, ZnO, dan bismuth sub nitrat ke dalam lelehan basis di
atas. Aduk campuran sampai agak dingin.
4. Balsamum peruvianum digerus dengan sisa oleum cacao padat.
5. Campur No. 4 ke dalam No. 3 yang sudah agak dingin.
6. Tuang campuran ke dalam cetakan suppositoria.
7. Tunggu sampai suhu kamar, kemudian masukkan ke dalam lemari es
hingga membeku.
8. Setelah beku, keluarkan dari cetakan, timbang, jika bobot lebih dipotong.
9. Masukkan wadah darn beri etiket.

16
PROSEDUR KERJA
LIQUID

UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT


PKLQ MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 25

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Liquid
Revisi Tanggal

PK.PKLQ.UMKU.LAB. FORMULASI DAN


Rektor
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

17
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut.
Elixir adalah larutan oral yang mengandung etanol (95%) sebagai kosolven.
Suspensi adalah sediaanyang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat,terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau
surfaktan yang cocok.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan liquid sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Beaker Glass
2. Gelas Ukur
3. Cawan Porselen
4. Mortir dan Stamper
5. Batang pengaduk
6. Sendok Tanduk

Bahan :

Bahan yang digunakan sesuai dengan permintaan dalam resep

IV. PROSEDUR KERJA


EMULSI
Resep No. 10
R/ Ol. Lecoris Aselli 50

Gummi Arabici 15

Glyserol 5

Aqua 37.5

Ol. Cinnamomi gtt V

m.f. emuls.

S.t.d.d C I ac

Pro : Adit (9 th) 18


UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : dua cairan yang tidak dapat campur


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan.
2. Siapkan Ol.lecoris Aselli : PGA : Aqua = 2 : 1 : 1,5
3. Campurkan oleum lecoris dan PGA, aduk dalam mortir sampai homogen,
tambahkan aqua, aduk kuat sampai terbentuk corpus emulsi.
4. Tambahkan sisa ol.lecoris aselli dan aqua sedikit demi sedikit secara
bergantian. Masukkan Glyserol sisa sambil diaduk sampai homogen.
5. Masukkan dalam botol, tambahkan oleum cinnamomi, tutup dan gojog.
6. Masukkan ke dalam wadah dan beri etiket.

Resep No. 11

R/ Acid Oleinic Crud 0.5


Oleum sesami
39.5
Amonia liq. 10
m.f. liniment
S. liniment amonia
Pro : Nania (10 th)

Problema : membuat liniment


Cara kerja :
1. Timbang oleum sesami dalam botol yang sudah ditara, tambahkan acid oleinic
crud, kocok.
2. Tambahkan ammonia liq. Kocok dengan kuat hingga terbentuk liniment.
3. Tutup botol dan beri etiket.

ELIKSIR & MIXTURA


Resep No. 12
R/ Phenobarbital 0.8
Orange oil 0.05
Gliserol 20
Alkohol 40
Syr. Simpleks 100
Pewarna q.s
Aquadest ad 200
m.f. potio
S.b.d.d. C.I
Pro : Nino

19
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : kelarutan phenobarbital


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan.
2. Larutkan phenobarbital dalam alkohol.
3. Larutkan pewarna dalam sedikit aquadest.
4. Tambahkan gliserol, sirupus simpleks, orange oil dan larutan pewarna.
5. Tambahkan sisa aquadest sampai volume yang dikehendaki.
6. Beri etiket yang sesuai.

Resep No. 13

R/ SASA 0.8

Ammonia Chlorida aa 3

Succus liquiritae 20

Aqua ad 200

m.f. pot.nig. contra.tuss.

S.t.d.d. C I

Pro : Tn. Marcel

Problema : Kelarutan bahan obat


Cara kerja :
1. Timbang semua bahan.
2. Larutkan succus liq. dalam sebagian air panas dengan cara menggerus dalam
mortir. Bagian yang sudah larut masukkan ke dalam botol yang telah ditara.
Bagian yang belum larut dilarutkan lagi dengan air panas hingga seluruh
bagian succus liquiritae terlarut (gerus tuang). Biarkan dingin.
3. Larutkan amonium chlorid dalam air dingin dan masukkan dalam botol yang
berisi succus liq. yang sudah dingin.
4. Tambahkan aqua hingga berat yang dikehendaki.
5. Terakhir masukkan SASA, jangan lewat dinding.
6. Gojog sampai homogen.
7. Beri etiket yang sesuai.

20
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

SUSPENSI
Resep No. 14

R/ Paracetamol 7.5

Luminal 0.200

Potio alba ad 150

m.d.S. t.d.d Cth II

Pro : Nn. Agnes

Problema : kelarutan bahan obat


Cara kerja :
1. Timbang gom arab sebanyak 2% dari volume tota sediaan. Timbang bahan-
bahan yang lain.
2. Campur paracetamol dan luminal dalam mortir sampai homogen.
3. Gom arab dibuat mucilago dengan penambahan air 1,5 kalinya.
4. Campuran paracetamol dan luminal ditambah dengan mucilago sedikit demi
sedikit, aduk sampai homogen.
5. Tambahkan potio alba, aduk sampai homogen.
6. Masukkan dalam wadah dan beri etiket.

21
PROSEDUR KERJA
GALENIKA
UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT
PKGK MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 26

Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor

© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS, 2019 – All Right Reserved


UNIVERSITAS Prosedur Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH
KUDUS Galenika
Revisi Tanggal

PK.GK.UMKU.LAB. FORMULASI DAN


Rektor
TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI

22
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.6.PK.GK.UMKU/2019
Galenika
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

I. DEFINISI
Galenika adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku tumbuh-tumbuhan atau
hewan.

II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan galenika sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Panci infusa
2. Beaker glass
3. Gelas ukur
4. Batang pengaduk
5. Timbangan analitik
6. Sendok tanduk
7. Kompor/waterbath
8. Termometer

Bahan :

Bahan yang digunakan sesuai dengan permintaan dalam resep

IV. PROSEDUR KERJA

INFUSA

Resep No. 16
R/ Inf. Ortosiphon folium 150

Hexamin 7.5

S. 3.d.d C I

Pro : Bp. Bimo

23
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.6.PK.GK.UMKU/2019
Galenika
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019

Problema : peruraian bahan obat

Cara kerja :

1. Timbang semua bahan. Lihat ketentuan pembuatan infus ortosiphon dalam


buku standar.
2. Isi panci infus bagian bawah dengan air, panaskan, tunggu sampai mendidih.
3. Masukkan ortosiphon folium ke dalam panci infus bagian atas, tambah air dan
air ekstra.
4. Pada saat panci bawah mendidih, dianggap bagian atas 90° C. Tunggu 15
menit.
5. Serkai selagi panas dengan kain kassa.
6. Timbang sari sebanyak yang dikehendaki, bila kurang tambah air panas yang
dilewatkan ampas. Masukkan botol.
7. Tambahkan hexamin setelah dingin.
8. Beri etiket yang sesuai.

24

Anda mungkin juga menyukai