Praktikum
Farmasetika
PROGRAM STUDI
FARMASI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
KUDUS
TAHUN AJARAN 2019 - 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah SWT) yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Buku Petunjuk Praktikum Farmasetika ini dapat hadir ke hadapan
pembaca. Buku petunjuk ini berisi petunjuk pembuatan berbagai sediaan farmasi seperti
pulvis, pulveres, kapsul, unguenta, pil, suppositoria, emulsi, suspensi, eliksir dan mikstura.
Praktikum Farmasetika merupakan penunjang kemampuan dalam aspek ketrampilan
teknis terhadap teori-teori yang disajikan dalam perkuliahan Farmasetika. Untuk itu agar
mahasiswa mampu mengikuti praktikum ini dengan baik, dipersyaratkan sudah menguasai
aspek teoritisnya.
Materi yang disajikan dalam praktikum ini meliputi pembuatan berbagai bentuk
sediaan farmasidengan masing-masing problemanya. Diharapkan materi yang disajikan dalam
praktikum ini dapat membekali mahasiswa sebagai landasan pada bidang farmasetika lebih
lanjut.
Buku petunjuk praktikum ini bukanlah tuntunan yang baku dan final sehingga masih
perlu penyempurnaan dan harus menyesuaikan dengan perkembangan di lapangan. Penyusun
akan senantiasa mengevaluasi materi praktikum untuk mendukung pembekalan mahasiswa
yang lebih baik. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan mencapai sasaran serta tujuan
penyusunnya.
Kudus, Juni 2019
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3
SEMISOLIDA ..................................................................................................................... 12
LIQUID .............................................................................................................................. 17
GALENIKA ......................................................................................................................... 22
3
TATA TERTIB PELAKSANAAN
PRAKTIKUM FARMASETIKA
1. Setiap peserta praktikum diharuskan hadir 5 menit sebelum praktikum dimulai. Bagi
yang terlambat lebih dari 10 menit tanpa izin, tidak diperkenankan mengikuti
praktikum (tidak ada praktikum susulan).
2. Setiap praktikan diwajibkan mengenakan jas praktikum warna putih dan mematuhi
tata tertib yang berlaku.
3. Sebelum praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat laporan sementara dan
memahami terlebih dahulu resep yang akan dikerjakan.
4. Mahasiswa tidak diperkenankan membawa buku petunjuk praktikum Farmasetika ke
dalam laboratorium saat praktikum berlangsung. Mahasiswa hanya diperkenankan
membawa laporan sementara dan buku standar serta peralatan praktikum.
5. Mahasiswa diperkenankan mengikuti praktikum setelah dinyatakan lulus pre-test
lisan oleh pembimbing/asisten praktikum yang diadakan pada saat praktikum untuk
setiap sediaan yang akan dibuat.
6. Mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan minimal 1 (satu) resep untuk setiap
bentuk sediaan yang mencakup pulvis, pulveres, kapsul, unguenta, pil, suppositoria,
emulsi, eliksir, mikstura, suspensi, saturasi serta infusa.
7. Setiap mahasiswa diwajibkan bekerja secara rapi, bersih dan teliti. Pengambilan bahan
yang digunakan dalam praktikum harus sesuai kebutuhan. Pembimbing praktikum
akan menilai kerapihan dan kebersihan mahasiswa pada saat praktikum berlangsung.
8. Setiap menyelesaikan 1 (satu) bentuk sediaan, mahasiswa diwajibkan menempuh
post-test lisan untuk dapat melanjutkan membuat bentuk sediaan yang lain.
9. Selama praktikum mahasiswa diwajibkan menjaga ketenangan dan kebersihan serta
menggunakan peralatan secara hati-hati. Apabila terjadi kerusakan alat diwajibkan
mengganti alat dengan spesifikasi yang sama.
10. Peralatan yang dibawa mahasiswa : pot salep, botol kaca (bersih, tanpa etiket), tutup
gabus, doos pulvis, sudip, penara (peluru, gotri, beras), lap/serbet bersih.
11. Laporan praktikum harus diserahkan sebelum praktikum berikutnya sebagai syarat
untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Format laporan seperti pada contoh.
12. Setiap peserta praktikum yang melanggar tata tertib akan dikenakan sanksi akademis.
13. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib praktikum akan diatur pada saat
pelaksanaan praktikum.
4
FORMAT LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM FARMASETIKAI
1. Resep
R/ aaaaaaaaa x gram Penimbangan bahan :
bbbbbbbb x gram
ccccccccc x gram
Pro :
No. R/ Tgl.
Nama pasien
Aturan pakai
paraf
b. Warna etiket
4. Khasiat :
5. Perhitungan dosis/ dosis maksimal
6. Cara kerja
5
FORMAT LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FARMASETIKA
FARMASETIKA
No. Resep :
Sediaan :
Disusun Oleh
Nama :
NIM :
Gelombang :
Korektor :
3. Isi laporan :
a. Dasar teori
Ditulis secara singkat dan jelas, hanya ditulis sekali untuk setiap bentuk sediaan.
b. Resep
1) Resep yang bersangkutan dan resep standar harus ditulis
2) Perhitungan dan penimbangan bahan
3) Perhitungan dosis/ dosis maksimal
4) Cara kerja ditulis dengan jelas dan bukan merupakan kalimat perintah
5) Etiket (bentuk etiket dan warna etiket)
6) Khasiat obat secara keseluruhan
7) Pemerian dan khasiat masing-masing bahan
c. Pembahasan
Pembahasan ditulis secara lengkap tentang isi dan maksud dari resep, problema
dalam pembuatan resep serta pengatasannya.
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
Disusun dengan urutan sebagai berikut :
Nama penulis, tahun terbit, judul buku (diberi garis bawah), jilid, terbitan ke,
nomor halaman yang diacu, nama penerbit, kota tempat penerbit
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan disusun menurut abjad akhir
penulis pertama, tanpa penomoran.
6
PROSEDUR KERJA
PULVERES, PULVIS DAN KAPSUL
UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT
PKPPK MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 23
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
7
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Pulvis adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan dan
ditujukan unutk pemakaian oral atau pemakaian luar.
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot kurang lebih sama dan
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk
sekali minum
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari cangkang keras atau lunak yang
dapat larut Cangkang kapsul pada uumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga
terbuat dari pati atau bahan yang sesuai.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan pulvis, pulveres
dan kapsul sesuai dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat kepada pasien
Bahan
R/ Theophyllin 1,2
Laktosum q.s
S.p.r.n Pulv. I 8
R/ Acid salicylic
Adeps lanae. 1
Magnesi oxyd
Talc venetum 18
m.f.pulv.
Sue
Problema
\ : lemak dalam pulvis
Cara
ro kerja
: Rara:
1. MgO ayak terlebih dahulu dengan ayakan no. 120, ZnO dengan ayakan no 100
kemudian ditimbang.
2. Timbang bahan-bahan yang lain.
3. Masukkan asam salisilat dalam mortir, larutkan dengan beberapa tetes eter,
keringkan dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari
mortir.
4. Masukkan balsamum peruv., larutkan dengan sedikit spiritus fortior, keringkan
dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari mortir.
9
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 5
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.3.PK.PKPPK.UMKU/2019
Pulveres, Pulvis dan Kapsul
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
5. Masukkan adeps lanae ke dalam mortir, larutkan dengan sedikit eter, keringkan
dengan talk secukupnya, aduk sampai homogen, keluarkan dari mortir.
6. Campur semua bahan tersebut dalam mortir sampai homogen.
7. Ayak campuran dengan ayakan No. 44.
8. Bagian yang tertinggal dalam ayakan, masukkan mortir, tambahkan sedikit eter
dan keringkan dengan hasil ayakan. Ayak lagi.
9. Setelah homogen, masukkan wadah dan beri etiket yang sesuai.
KAPSUL
Resep No. 3
R/ Tetracyclin mg 300
S. t.d.d I caps.
d.i.d
Resep No. 4
d.i.d
11
PROSEDUR KERJA
SEMISOLIDA
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
12
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Semisolida adalah sediaan setengah padat yang dibuat dengan tujuan
pengobatan topikal. Sediaan semisolida antara lain adalah salep, krim, gel dan
pasta.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan semisolida sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat
Bahan :
UNGUENTA
Resep No. 5
R/ Chloramphenicol 0.5
Hidrokortison 0.2
Cold cream ad 30
m. da S. Vesp.
Sue
Resep No. 6
m.d.S.s.d.d.u.e
Pro : Nemo
Cara kerja :
14
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku:
SUPPOSITORIA
Resep No.8
R/ Belladone extr. mg 10
Aqua 20%
Acid boric
31.2
da in dimidio 15
S. 2.d.d supp I
Pro : Patrick
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 4 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.4.PK.SS.UMKU/2019
Semisolida
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
16
PROSEDUR KERJA
LIQUID
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
17
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut.
Elixir adalah larutan oral yang mengandung etanol (95%) sebagai kosolven.
Suspensi adalah sediaanyang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat,terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau
surfaktan yang cocok.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan liquid sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat
III. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Beaker Glass
2. Gelas Ukur
3. Cawan Porselen
4. Mortir dan Stamper
5. Batang pengaduk
6. Sendok Tanduk
Bahan :
Gummi Arabici 15
Glyserol 5
Aqua 37.5
m.f. emuls.
S.t.d.d C I ac
Resep No. 11
19
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Resep No. 13
R/ SASA 0.8
Ammonia Chlorida aa 3
Succus liquiritae 20
Aqua ad 200
S.t.d.d. C I
20
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 3 dari 4
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.5.PK.LQ.UMKU/2019
Liquid
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
SUSPENSI
Resep No. 14
R/ Paracetamol 7.5
Luminal 0.200
21
PROSEDUR KERJA
GALENIKA
UNIVERSITAS LAB. FORMULASI KODE NO. URUT
PKGK MUHAMMADIYAH DAN TEKNOLOGI
KUDUS SEDIAAN FARMASI 2.1 26
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Lembaga Laboratorium Klinik
Disetujui oleh : Rektor
22
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 1 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.6.PK.GK.UMKU/2019
Galenika
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
I. DEFINISI
Galenika adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku tumbuh-tumbuhan atau
hewan.
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam resep
2. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan membuat sediaan galenika sesuai
dengan resep yang diberikan
3. Mahasiswa mampu menyampaikan informasi obat
Bahan :
INFUSA
Resep No. 16
R/ Inf. Ortosiphon folium 150
Hexamin 7.5
S. 3.d.d C I
23
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH Prosedur Kerja Halaman 2 dari 2
KUDUS
Disetujui oleh: No. Dokumen:
2.6.PK.GK.UMKU/2019
Galenika
Rektor Berlaku: 1 Agustus 2019
Cara kerja :
24