(1) Hidrokarbon
Dapat berupa rantai alkyl lurus, becabang, jenuh, tidak jenuh, sebagian
siklik ataupun aromatik.
(2) Perfluorohidrokarbon
Dapat berupa rantai lurus atau bercabang, perfluoronated sempurna
atau diikat pada hidrokarbon
(3) Siloxane
Seringkali diikatkan ke gugus hidrofilik melalui perantara rantai alkyl
pendek.
(4) Polyoxypropylene atau polyoxybutylene
Beberapa Gugus Hidrofobik pada Surfaktan Komersial
COO-
COO -
COO-
Hidrofilik Hidrofilik
-
OOC COO-
-
OOC COO-
-
OOC Hidrofobik
COO-
-
OOC
COO-
COO-
COO-
COO- COO-
Hidrofilik
Pemilihan Jenis Surfaktan
Adhesion Promotion
- Adhesi antara 2 fasa immiscible tergentung pada kekuatan interaksi
antara dua molekul berbeda yang berhadapan saling berseberangan
antarmuka antara dua molekul tersebut.
- Makin kuat interaksi antara dua molekul tersebut, makin besar gaya
adhesi antara dua fasa tersebut.
Proses Pembusaan
Udara
Air Surfaktan
Air
Air Lemak/
Air
Minyak
Surfaktan
Air Air
Solubilisasi pelarut yang bersifat tak larut (solvent-insoluble material)
- Diperlukan untuk melarutkan air dengan pelarut yang tidak dapat larut
dengan air.
- Solubilisasi pelarut yang bersifat tidak larut dalam air tergantung pada
kehadiran micelle surfaktan dalam fasa pelarut, dengan bagian hidrofobik
dari micelle surfaktan berada di bagian dalam.
- Contohnya : melarutkan air ke bahan bakar pesawat terbang untuk
mencegah terbentuknya formasi kristal es di saluran bahan bakar pada
suhu di bawah titik beku air.
Hydrotropy
- Karakteristik yang sama atau menyerupai molekul surfaktan yang mampu
meningkatkan kelarutan berbagai zat terlarut dalam suatu pelarut.
Peningkatan viskositas
- Viskositas fase larutan ditingkatkan dengan meningkatkan fraksi volume
bahan terlarut (solute) dalam larutan
- Merupakan fungsi dari micelle dalam sistem, bahkan lebih bergantung pada
struktur micelles surfaktan yang terbentuk.
APLIKASI SURFAKTAN
PADA INDUSTRI
INDUSTRIAL APPLICATION OF SURFACTANTS
Deinking agents
Palm Oils
Defoaming agents
Dispersants for CaCO3
Others Energy
Environment
Food
Plastics Water
Scouring and bleaching agents Treatment
Dyeing auxiliaries
Softening agents Pulp &
Antistatic agents
Shade improvers
Paper
Surfactant :
Metal
Textile Anionic Surfactant
Concrete additives
Gypsum board additives
Cationic Surfaktant
Asphalt emulsifiers.
Amphoteric Surfactant
Oilfield
Construction Nonionik Surfactant
Firefighting
Agro Foam
chemicals Emulsion
Polymerization
Adjuvants
Additives for agrochemicals
Anti-caking agents Detergent Explosive
Wood preservativesv Toiletries Material
Fermentation
Cosmetics
Laundry
Fermentation
detergent Additives for
additives
chemicals Foaming agents polymerization
for toothpastes
Cosmetics
chemicals
Source : Modification of KAO Indonesia Chemicals Information
Agrochemical
A. Immersion Cleaning
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (4-10 EO) nonylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (4-9 EO) linear (C8-C10) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (9-12 EO) dinonylphenol phosphate ester
Surfaktan Nonionik :
- Nonylphenol ethoxylate (5-12 EO)
- Octylphenol ethoxylate (5-10 EO)
- Linear (C9-C11) alcohol ethoxylate (5-12 EO)
- Branched (C13-Oxo) alcohol ethoxylate (9-12 EO)
- Tertiary dodecyl (branched) thioethoxylate (6-10 EO)
Surfaktan Amfoterik :
- Sodium acylamido aminopropionate
- Sodium acylamido aminohydroxypropyl sulfonate
B. Paper Deinking
- Digunakan pada proses daur ulang kertas bekas.
- Kinerja surfaktan yang diperlukan : memberi efek pembasahan
(wetting) dan sifat dispersi yang sangat baik pada partikel tinta yang
akan dipisahkan dari serat kertas, serta stabil terhadap hidrolisis.
- Jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan nonionik
Tabel. Surfaktan yang digunakan pada proses deresinasi pulp
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (6-10 EO) nonyl/octylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (4-8 EO) linear (C8-C10) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (8-12 EO) dinonylphenol phosphate ester
Surfaktan Nonionik :
- Polyoxyethylene (9-15 EO) nonyl/octylphenol
- Polyoxyethylene (12-20 EO) dinonylphenol
Sumber : Rosen and Dahanayake (2000).
- Polyoxyethylene (10-15 EO) dodecylphenol
- Polyoxyethylene (10-15 EO) tridecyl (Oxo) alcohol
Tabel. Surfaktan yang digunakan untuk washing-deinking
Surfaktan Keterangan
R N+(CH3)2O- R = C16 - C18
R1 N+(CH2CH2OH)2O- R = C15 CO NH CH2CH2- hingga C7 CO NH CH2CH2-
m = 9 - 15, n = 2
R N [(CH2CH2O)mH]n
m = 8 - 10, n = 3
R N [(C3H7O)x (C2H4O)y H]2 x = 12 - 15, y = 2 - 4
R N+ (CH3)2CH CH (OH) CH2 SO3-
Surfaktan Karakteristik
Lignosulfonate Dispersing
Sodium butyl or isopropyl naphthalene sulfonate Wetting
Sodium naphthalene sulfonic acid-formaldehyde Dispersing
condensate
Sodium alkyl (branched C8-C10) sulfate Wetting dan dispersing
Sodium alkyl (C6-C10) ethoxy (2-4) sulfate Foaming and air entrainment
Rosin acid soap Foaming and air entrainment
D. Aspal
- Aspal bersifat padat pada suhu kamar dan nonpolar.
- Surfaktan berfungsi rangkap : (1) mengurangi tegangan antarmuka
aspal/air sehingga aspal dapat diemulsikan dalam air, kemudian (2) saat
emulsi aspal/air kontak dengan rangka jalan (road-building aggregate),
emulsi membasahi dan menyerap ke dalam rangka pada bagian hidrofobik.
- jenis surfaktan yang digunakan : surfaktan kationik, dengan rantai alkil
C12-C20.
Tabel. Surfaktan yang digunakan pada industri papan gipsum
Surfaktan Kationik
RCONHCH2CH2NH3 +X-
R N+H2CH2CH2 NH3+ 2X-
R N+H2CH2CH2CH2NH3+2X-
R N+(CH3)3Cl-
R CONHCH2CH2 N(CH3)3+X-
R N(CH2CH2OH)2
R N+(O-)(CH3)2
R = C4 - C18
X- = Cl-, Br-, CH3SO4-
Sumber : Rosen and Dahanayake (2000).
Lapangan Minyak
Surfaktan Viskositas
100-1 s/shear rate at 5%
(by wt)
C16H33N+(CH3)3 . CH2(COO-)2 87
C18H37 N+(CH3)3 . HOCH2C6H4COO- 90
C18H37 N+(CH3)3 . CH2(COO-)2 110
R N+ (CH3)3 . CH2(COO-)2 140
RN+(CH2CH2OH)2CH3Cl- 180
R = C22
Sumber : Rosen and Dahanayake (2000).
Firefighting Foam
Busa berperan penting dalam memadamkan api karena bahan bakar,
dengan cara mengurangi densitas air relatif terhadap minyak atau bensin
dan mencegah terjadinya kontak bahan bakar dengan oksigen di udara.
3 karakteristik surfaktan yang diperlukan :
- mampu membasahi dan menyebarkan busa secara menyeluruh ke
bahan bakar (menciptakan penghalang)
- Memiliki kekuatan pembusaan dan stabilitas busa dalam air sadah dan
air garam
- emulsifikasi minyak/air yang lemah
Surfaktan yang digunakan umumnya merupakan campuran dari berbagai
jenis surfaktan, namun yang utama digunakan adalah C6-C10
fluorosurfaktan, baik berupa surfaktan amfoterik maupun anionik.
Tabel. Fluorosurfaktan yang digunakan pada hydrocarbon
firefighting foam
Fluorosurfaktan
C6-10F13-21CH2CH(OCO CH3) CH2 N+ (CH3)2 CH2COO-
C8H17CH2CH2S CH2CH2CONH C(CH3)2 CH2SO3- Na+
C6-10F13-21CH2CH2N+(CH3)3 CH3SO4-
C6-10F13-21SO2N(CH2 CH2) C3H6N+(CH3)3. CH3SO4-
C2F4CONH C3 H6N+(CH3)2 CH2 CH2 CO2-
C8F17CH2CH2 S CH2 CH2 COO-Li+
Sumber : Rosen and Dahanayake (2000).
Tekstil
Surfaktan Anionik :
- Ethoxylated (6-10 EO) dodecylphenol phosphate ester
- Ethoxylated (5-10 EO) linear (C10-C16) alcohol phosphate ester
- Ethoxylated (5-10 EO) tridecylalcohol phosphate ester
- Ethoxylated (0-4 EO) alkyl (C12-C14) sulfate
Surfaktan Nonionik :
- Ethoxylated (15-20 SEO) castor oil sorbitan monolaurate
- Ethoxylated (5-10 SEO) sorbitan monolaurate
Surfaktan kationik :
- Ethoxylated (6-12 mol SEO) tallow amine)
C. Defogging Agent
- Seringkali plastik berembun akibat penetrasi lampu atau cahaya, jika
digunakan untuk mengemas produk pangan akan berpengaruh buruk
terhadap pangan dan penerimaan konsumen.
- Surfaktan yang umum digunakan : surfaktan jenis polyoxyethylenated
atau polyhydroxylated dengan rantai alkil C9-C12. Lebih disukai
apabila memilki struktur aromatik pada gugus hidrofobiknya.