Pendahuluan
Senyawa karbon organik terdiri dari senyawa hidrokarbon dan turunannya, seperti
alkana (CnH2n+2), alkena (CnH2n), dan alkuna (CnH2n-2). Senyawa turunan alkana memiliki ciri
khas yaitu adanya gugus fungsi pada struktur molekul. Gugus fungsi adalah atom atau gugus
atom yang merupakan bagian paling reaktif dari senyawa organik. Gugus fungsi memberikan
karakteristik kepada senyawa karbon. Sifat fisik dan sifat kimia senyawa hidrokarbon
ditentukan oleh gugus fungsi. Gugus fungsi dapat berupa ikatan karbon rangkap dua (-C=C-),
ikatan rangkap tiga (-CC-) (Sutresna, 2007).
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH)
pada sebuah alkana yang terikat pada atom karbon. Gugus fungsional alkohol adalah gugus
hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga jenis utama alkohol yaitu
diantaranya alkohol primer, sekunder, dan tersier.
OH H3C CH3 H C
H3C 3 CH3
ethanol OH OH
(1o alcohol) H3C
propan-2-ol
o 2-methylpropan-2-ol
(2 alcohol)
(3o alcohol)
Kedua gas karbondioksida dan sulfur oksida harus dilepaskan dari alkena. Pelepasan gas
karbondioksida dilakukan dengan cara melewatkan ke dalam larutan natrium hidroksida
sehingga dapat menghilangkan gas gas tersebut. Asam fosfat cenderung digunakan untuk
menggantikan asam sulfat karena lebih aman dan menghasilkan lebih sedikit reaksi
sampingan (Wade, 2006).
Penguapan dan destilasi umumnya merupakan proses pemisahan satu tahap. Proses ini
dapat dilakukan secara tidak kontinyu atau kontinyu, pada tekanan normal atau vakum.
Umumnya destilasi sederhana menggunakan operasi tidak kontinyu. Campuran yang akan
dipisahkan dimasukan dalam penguap dan dididihkan. Hal khusus dari destilasi sederhana
adalah destilasi kukus, destilasi molekuler dan destilasi refluks (Handoyo, 1995).
Distilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu distilasi sederhana, distilasi uap, distilasi vakum
(tekanan rendah), dan distilasi terfraksi. Distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
dua macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Distilasi uap
merupakan suatu teknik untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang sukar
larut dalam air atau tidak larut dalam air. Distilasi uap dilakukan dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah, melalui proses distilasi uap inilah yang akan digunakan untuk
mengisolasi minyak atsiri dari berbagai macam spesies. Praktikum distilasi minyak atsiri
menggunakan prinsip hidrodistilasi. Hidrodistilasi merupakan penyulingan suatu campuran
yang berwujud cairan yang tidak saling bercampur hingga membentuk dua fasa atau dua
lapisan. Proses ini dilakukan dengan bantuan air maupun uap air. Hidrodistilasi memiliki 3
jenis metode berdasarkan cara penanganan bahan yang diproses yaitu distilasi air, distilasi
uap dan air serta distilasi uap langsung (Sarifudin, 2010).
Mekanisme Reaksi
Reaksi total dehidrasi sikloheksanol menjadi sikloheksena, sebagai berikut.
OH
H2SO 4
H
+
O H H HSO4 O
H
+ HSO4
-
H H
H H
H O
-
O S OH
(Pahlavan, 2012)
Alat
Set alat destilasi, pemanas listrik, gelas ukur 50 mL, termometer, pipet mohr,
piknometer, penangas air.
Bahan
H2SO4 pekat, n-oktanol, 2-heksanol atau sikloheksanol, 2-metil-2-butanol, MgSO4
anhidrat, larutan 5% Br2 dalam n-oktanol.
Prosedur Kerja
Skema Kerja
Sikloheksanol
Prosedur Kerja
Satu set alat desitlasi disiapkan, digunakan labu destilasi 100 mL dan dihubungkan
dengan air pendingin, digunakan labu erlenmeyer 150 mL yang ditaruh dalam es sebagai
penampung distilat. 20 mL sikloheksanol dimasukkan ke dalam labu destilasi, ditambahkan
beberapa potong batu didih, kemudian ditambahkan tetes demi tetes 3,3 mL H2SO4 pekat ke
dalam labu sambil selalu digoyang, kemudian campuran didestilasi secara perlahan-lahan di
atas pemanas listrik dan destilasi dihentikan saat suhunya mencapai 90oC. 5 gram
ditambahkan MgSO4 anhidrat pada distilat yang diperoleh dan cairannya dipisahkan dengan
didekantasi secara hati-hati. Destilat yang diperoleh pada prosedur diatas diidentifikasi
dengan mengukur titik didihnya, massa jenisnya dan diidentifikasi ikatan rangkap (melalui
reaksi dengan brom atau oksidasi dengan KMnO4), dibandingkan nilainya dengan alkohol
yang digunakan (secara literatur).
Nama Praktikan
Vidya Wahyu Pratiwi
141810301020